Anggita Dewi Asmara setelah kehilangan kedua orang tuanya ,kini Anggita tinggal memiliki seorang adik bernama Anjas Dwi Bagaswara adik laki laki satu satunya yang ada di dunia ini .
Namun , satu tahun yang lalu , Anjas divonis menderita jantung koroner hingga di haruskan menjalani perawatan intensif yang membutuhkan biaya ratusan juta setiap bulannya . dan Anggita tidak memiliki uang sebanyak itu , setelah keluarganya hancur dan menjadikan dirinya dan adiknya harus menjalani kehidupan yang sangat sederhana .
dan suatu hari datang seorang pria datang mengulurkan tangan padanya . dia bernama Maxsim putra Samudra , seorang presdir BIRTH AND MEETING GROUP . Yang memang sedang membutuhkan seorang istri kontrak untuk menghindari perjodohan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11 menggoda suami sendiri
Makan malam pun berlangsung dengan santai , tidak ada rasa canggung dan kaku . Karena di sela sela makan Uty Aisyah mengajak Anggita berbicara dan sesekali menceritakan tentang masa kecil Maxsim
Anggita juga menjadi pendengar dan teman bicara yang baik . Dia juga menunjukan sikap yang begitu peduli kepada Uty Aisyah . Tak hayal dengan sikapnya yang hangat dengan cepat membuat Uty Aisyah sangat menyukainya .
Bahkan , saat makan malam berakhir . Uty Aisyah masih ingin mengundang Anggita datang ke rumah untuk bertemu denganya .
"Uty benar benar sangat menantikan kedatanganmu . Jika ada kesempatan pulanglah bersama Maxsim . Dia sudah tidak perduli dengan nenek tua ini , sudah hampir dua tahun . Dia tidak memikirkan keluarganya di rumah yang begitu merindukannya , dan ingin melihat keadaan nya . Mungkin jika kamu yang membujuknya siapa tahu dia mau pulang ." keluh Uty Aisyah .
"Mungkin ini juga sudah waktunya , dia membawamu dan memperkenalkan dengan keluarga besar kami ."tambah Uty Aisyah .
Anggita hanya mengangguk sambil melambaikan tangannya , ketika Uty Aisyah dan Dokter Diana pergi . Setelah bayangan mereka tidak lagi terlihat , Anggita mengangkat wajahnya menatap wajah Maxsim .
"Apa aku bekerja dengan baik ." tanya Anggita .
"Cukup baik ." jawab Maxsim lalu melangkah pergi menuju ke tempat parkir mobilnya .
Anggita hanya tersenyum kecut . Selama satu tahun ini dia bertanya tanya apa alasan Maxsim mengajaknya menikah , Apa di karenakan terpikat oleh kecantikannya saja ,dan terobsesi untuk memilikinya . Atau hanya karena rasa bersalah telah mengambil keperawanannya .
Tapi sekarang Anggita tahu dari ucapan Uty Aisyah , Ternyata Maxsim menikahinya hanya untuk menghindari kencan buta yang di atur oleh kedua orang tuanya .Bisa di katakan dirinya hanya di jadikan sebagai tameng yang bisa di gunakan dalam kondisi tertentu .
Anggita menjadi merasa konyol ketika menginggat bagaimana dia sempat berpikir Kalau Maxsim mengajaknya pergi keluar untuk Kencan . Sungguh konyol dan tidak masuk akal .
"Anggita kamu harus ingat posisimu , ini bukan pernikahan sesungguhnya . Hanya pernikahan di atas kertas . Pernikahan kontrak yang akan berakhir di batas waktu yang di tentukan , dan bila waktu itu tiba maka semua tinggallah kenangan ." gumam Anggita mengingatkan diri nya sendiri .
"Setelah aku melakukan pekerjaan dengan baik . Bagaimana mungkin hanya di bayar dengan pujian . Kata kata manis tidak bisa membuat orang kenyang ,bukan ?." ucap Anggita .
Sambil jalan di belakang Maxsim , mengikuti langkah Maxsim memasuki mobil dan sengaja ingin memancing Maxsim .
Maxsim menaikan alisnya dengan tingkat kepekaan nya dia langsung paham dengan maksud ucapan Anggita .
"Apa yang kamu mau ? Tas branded , gaun mewah atau sepatu ? ." tanya Maxsim .
Ekspresi Anggita langsung berubah menjadi dingin ketika mendengar hal itu . Tapi dia tetap mempertahankan senyuman nya yang indah dan bicara pada Maxsim dengan lembut .
"Aku tidak menginginkan hal seperti itu , lemari aku di villa sudah penuh dengan barang barang mewah ." jawab Anggita .
"Lalu apa yang kamu inginkan ,?." tanya Maxsim .
"Tender ,? Apakah kamu bisa mempercayakan audit tahunan Bridt And Meeting group pada Moon light group ."
Maxsim terdiam . Dia melambaikan tangan nya memberi kode pada Rey untuk menjalankan mobilnya lalu kembali menatap wajah Anggita .
"Bridt And Meeting group memiliki sistim sendiri untuk menentukan perusahaan yang dapat di jadikan mitra . Yang layak mendapatkan nya pasti akan mendapatkannya ." ucap Maxsim .
Anggita menghembuskan nafas pelan . Dia tahu akan jadi seperti ini akhirnya .Maxsim pasti tidak akan menyetujuinya dengan mudah .tapi dia sudah punya rencana .
"Rey , bisakah menepi sejenak ." pinta Anggita .
Rey mengangkat wajahnya dan menatap Anggita lewat kaca spion sambil mengangguk . Rey segera mengikuti apa yang di minta oleh Istri Bosnya , Walau dia tahu Anggita hanya istri kontrak . Tapi dia tetap menghormatinya .
Tapi tidak hanya sampai di situ , setelah mobil terparkir , Anggita menyuruh Rey menjauh sejauh 30an meter . Sekali lagi Rey menuruti permintaan Anggita .
"Apa yang kamu rencanakan ." tanya Maxsim yang tiba tiba tertarik dengan permainan yang akan di lakukan oleh Anggita .
Anggita diam , lalu mengeluarkan lipstiknya sebelum mengoleskan ke bibirnya .
"Apa kamu sedang berusaha menggodaku ?." tanya Maxsim sambil menatap Anggita .
Tapi bukannya menghentikan aksinya , Anggita malah mendekatkan wajahnya ke wajah Maxsim ." menggoda suami sendiri tidak melanggar hukum, kan ?"
Setelah itu Anggita berpindah ke atas pangkuan Maxsim . Lalu mendekat hingga dapat merasakan tubuhnya yang hangat .
Tidak dapat dipungkiri Maxsim merasakan gejolak dalam dirinya . Menghirup aroma feminim yang pekat dan menatap bibir Anggita yang begitu menggoda .
Wanita ini , Satu tahun yang lalu Anggita juga melakukan ini . Saat itu Maxsim dalam pengaruh alkohol jadi tidak bisa mengendalikan diri . Namun sekarang dalam situasi yang agak berbeda . Maxsim tidak dalam pengaruh alkohol . Tetapi tubuhnya tetap tidak bisa menahan pesonanya .
Anggita semakin berani , dia meraih kerah baju Maxsim dan melepaskan kancing kemeja Maxsim satu persatu . Saat dada bidangnya sudah tidak terhalang oleh apapun . Anggita tersipu dan diam beberapa detik . Namun tangannya tak berhenti untuk menjamahnya .
Berputar lalu berhenti sesaat sambil menatap mata suaminya ." Kamu setuju untuk membantu istrimu ini kan ?.
Ucap Anggita dengan suara manja . Melihat Maxsim yang tidak bereaksi Anggita pun ingin melepas pakaian Maxsim . Tapi pada saat itu tiba tiba Maxsim menahan tangannya dan membanting badan Anggita ke atas jok .kemudian mengkungkung nya di bawah jepitan kedua tangannya yang kokoh .
Tidak cukup sampai di sana , Maxsim langsung mendaratkan ciuman yang ganas membuat anggita hampir kehabisan nafas .
"Kamu yang memulainya jadi jangan menyesal ." setelah itu Maxsim kembali duduk ke posisi semula . Dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Anggita . Dia memanggil Reymond yang merokok di depan memaksanya kembali untuk mengantarnya pulang ke vila .
"Kita lanjutkan di rumah ." ucap Maxsim .
Bulu kudu Anggita meremang ketika mendengar kalimat itu . Dia sungguh tidak tahu benar atau salah dengan apa yang ia lakukan ini . Namun ia kembali berpikir Maxsim adalah suaminya , jadi meminta bantuannya bukan hal ilegal.
Tiga puluh menit perjalanan mereka rasakan seperti di tempuh selama dua jam ,sangat lama . Dan ketika mobil memasuki halaman Maxsim langsung menggendong tubuh Anggita masuk ke dalam Vila .
Pengurus rumah dan tukang kebun yang melihat kedatangan sang tuan rumah segera berdiri dan berbaris di depan pintu untuk menyambutnya . Tapi Maxsim langsung berjalan menuju ke lantai dua tanpa mempedulikan mereka .
Sesampainya di lantai dua Maxsim langsung melempar tubuh Anggita ke atas ranjang dan langsung menindih tubuhnya dengan kedua tangan nya yang kekar .
"Kamu belum menjawabnya , bagaimana dengan tender itu .? "Anggita berusaha berbicara , tapi ia baru selesai bicara Maxsim langsung mengunci mulutnya dengan bibirnya .
Tidak sampai di sana tangan Maxsim yang semula diam mulia menarik gaun Anggita hingga robek .