NovelToon NovelToon
SECRET SUGAR DADDY

SECRET SUGAR DADDY

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: Qolbie

***++ Harus bijak memilih bacaan ya guys...
Malam panas satu malam ku dengan lelaki asing membuatku tidak bisa lepas dari lelaki itu. Belakang aku tahu ia adalah Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah sakit Mamaku dan kebetulan lelaki itu adalah Dokter yang merawat mamaku. Ia srorang duda yang haus akan hubungan panas di atas ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qolbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 TERKEJUT TERPERANJAT.

Aku kemudian mendekat ke arahnya dan duduk di sampingnya menemani dia makan di sana tetapi aku tidak makan karena tadi aku sudah makan, tampak lelaki itu begitu lahap menikmatinya.

"Apakah seenak itu ya?" tanyaku dalam hati saat melihatnya.

"Aku tidak tahu kalau kau akan makan di rumah kalau tahu aku akan masak lebih banyak,"

"kau yang membuat makanan ini?" aku menganggukan kepalaku saat ia bertanya aku menatapnya karena ia begitu menikmati makanannya padahal hanya makanan biasa saja dan mungkin semua orang bisa memasaknya.

"iya aku yang masak tadi, di dalam lemari pendingin hanya ada itu saja jadi aku pakai bahan apa adanya,"

"Kenapa kau tidak pernah bilang kalau kau bisa masak,"

"untuk apa aku bilang lagian kamu juga pasti seringnya makan masakan di rumah sakit dan juga di restoran mewah pastinya masakan seperti ini bukan apa-apa bagimu Aku hanya pengiritan saja tidak ingin pesan antar seperti apa yang kamu katakan tadi jadi aku memanfaatkan bahan yang ada di dalam lemari pendingin daripada dibuang," aku hanya melihat lelaki itu menganggukkan kepalanya saja tanda ia mengerti tanpa menatapku.

aku lalu menungguinya makan sampai tanpa terasa aku ketiduran di atas meja makan tersebut dengan beralas lengan tanganku sendiri. sedangkan lelaki itu ternyata sudah membersihkan piring makannya dan alat makannya yang ia gunakan.

aku terbangun ketika aku merasakan tangan kekar lelaki itu meraih tubuhku lalu menggendongku dari meja makan menuju ke kamar. aroma maskulin dari kologne yang lelaki itu pakai mampu membuatku merasa rileks dan nyaman aku semakin menautkan kedua tanganku ke jenjang lehernya dan menenggelamkan wajahku pada bagian depan ceruk lehernya untuk menyesap aroma yang menyenangkan itu.

"Apakah kau tadi tidak jadi makan dengan wanita itu?" entah kenapa mulutku begitu lancang bertanya demikian pada lelaki tersebut. ia lalu menghentikan langkahnya sebelum sampai di depan pintu kamar dan belum membukanya aku yang menyadarinya langsung terjaga begitu saja kemudian menatap wajahnya seolah ingin mencari tahu.

"Kenapa kau bisa bicara seperti itu maksudmu wanita tadi itu wanita siapa?"

"maksudku wanita yang datang ke kantor kamu tadi sore, dia bilang pada seseorang di panggilan telepon itu sebagai kakek kalau ia ingin makan malam denganmu, Apakah salah kalau aku memiliki pemikiran kamu akan makan malam bersama dengannya malam ini?"

ia kemudian membuka pintu kamar dan melanjutkan langkah kakinya sampai ke samping ranjang ia meletakkan tubuhku di atas ranjang tersebut Namun bukan hanya itu saja ia langsung meraih kedua tanganku dan menariknya hingga kedua tangan itu terangkat naik ke atas dan menekannya diatas kepalaku hingga aku tidak bisa berkutik.

"andai saja kau tahu apa yang aku lakukan saat tadi, pasti kau akan berterima kasih padaku," aku menggeliat karena saat itu salah satu tangannya yang bebas yang lain sudah memainkan belahan milikku dan memerasnya dengan sedikit tekanan.

"maksud kamu bicara seperti itu apa? memangnya Apa yang kamu lakukan?" namun lelaki itu tidak menjawabnya ia langsung mengangkat naik pakaian yang aku kenakan begitu saja lalu melepaskannya tanpa terkecuali semuanya ia lepaskan aku bisa melihat ia terjaga dan juga melepas pakaian yang ia kenakan sendiri bahkan saat itu aku hampir menggigit ujung bibirku sendiri saat aku melihat postur tubuhnya dan perut rata yang kotak-kotak itu ada di depan kedua mataku aku seolah masih belum percaya dengan apa yang aku lihat aku benar-benar menyukai pemandangan itu tapi aku tidak bisa mengungkapkannya hingga tanpa sadar jemari tanganku terulur dan menyentuhnya.

"Akh!" aku tersentak ketika aku merasakan tangan lelaki itu yang menarik kasar tangan yang saat itu menyentuh permukaan kulitnya ia ternyata menempelkan telapak tanganku tepat di bagian perut ratanya tersebut.

"kau bisa menyentuhnya dengan puasa," ia kemudian mendorong tubuhku ke belakang hingga aku terjerembab dan terlentang kembali di atas pembaringan. aku merasakan serangan ciuman bibirnya yang menyerang bibirku dan tiada henti hingga ciuman itu pun bergulir dan menyebar kebagian jenjang leherku merata di setiap incinya dan aku hanya bisa menikmati sentuhan itu Aku tidak bisa membalasnya karena seolah Ia terus menyerangku.

"Akh!" Aku memekik tertahan ketika aku merasakan area inti kewanitaanku itu terdesak dengan kuat dan beberapa kali sentakan hingga membuat sesuatu yang mendesak itu lolos begitu saja.

"Kau belum basah sayang?" bisiknya yang aku dengarkan tepat di ujung daguku. entah mengapa aku malah menganggukkan kepala karena memang apa yang ia lakukan saat itu sedikit menyakitkan untukku seolah ia terlalu memaksakan keinginannya. Mungkin milikku yang terlalu sempit atau miliknya yang semakin besar. Otakku tidak bisa berpikir, rasanya melayang dalam dekapan Andra.

"Maaf..." aku mendengar lagi bisiknya sebelum ia melepaskan area inti kewanitaanku dan mulai mendesaknya kembali beberapa kali hingga licin dan mengulanginya hingga aku merasa gemas. Aku menakan tubuhnya seakan memaksanya untuk tenggelam semakin dalam dan menekan hingga membuat kami melayang bersama.

dan seolah seperti biasa seperti malam-malam sebelumnya dan seperti aktivitas biasanya yang selalu kita lakukan aku selalu menyerah dan menyerah namun aku tidak bisa berkata jika aku ingin menyukainya. malam itu pun berlalu begitu saja dan pagi pun menjelang.

aku terbangun karena aku merasakan cahaya matahari sudah mulai masuk ke dalam ruang kamar tersebut aku merasa kedua mataku silau meskipun aku ingin membuka mata tetapi aku tidak bisa akhirnya aku memiringkan wajahku menatap ke arah lain dan aku dapati lelaki itu Tengah menatap ke arahku dengan tubuh miring menghadap ke arahku. aku menyambutnya dengan senyum lembut di bibir ketika aku tahu bahwa ia ternyata tidak pergi pagi itu.

"Selamat pagi, kau tidak kerja pagi ini?" Aku melihatnya menggelengkan kepala. ia lalu mengulurkan salah satu tangannya yang saat itu tidak menopang kepalanya sendiri menuju ke arahku dan menyusupkan lembu tepat di sela-sela sisi wajahku hingga bagian samping rambutku. aku bisa merasakan telapak tangannya dari sana menarikku hingga aku mendekat ke arahnya.

"Cup," ia menciumku, ciuman yang lembut dan mengulum dalam membuatku langsung mendorong tubuhnya agar menyudahi ciuman itu.

"Maaf... aku belum mencuci wajahku juga belum menyikat gigi," aku menolak ciumannya dengan alasan tersebut Aku berharap ia mengerti karena aku benar-benar merasa tidak nyaman dengan keadaanku sendiri saat itu. Ia lalu tersenyum.

"sejak kapan aku mempermasalahkan hal itu?" aku mendengar ucapannya namun aku segera beranjak dari tempatku untuk menuju ke kamar mandi karena aku tidak ingin hal itu berlanjut lagi. rasa perih dan mengganjal masih aku rasakan tepat di area inti kewanitaanku.

"aku ke kamar mandi dulu," barulah saat itu ia membiarkan aku pergi meninggalkan tempatku.

"dasar lelaki mau menangnya sendiri dia tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan! sakit tahu! pinggangku juga encok!" aku menggerutu setelah aku berada di dalam kamar mandi. dan setelah beberapa saat aku keluar dari dalam kamar mandi aku melihat lelaki itu ada di teras balkon samping kamar sedang menikmati kopi dan telah mengobrol dengan seseorang di sana lewat panggilan telepon.

"Aku tidak mau tahu cabut kerjasama Kita seperti kesepakatan kita kemarin dengan dua perusahaan itu. kalau tidak aku tidak mau menantikan dana lagi ke perusahaan mu!" aku mendengar lelaki itu seolah berusaha mengancam seseorang di sana tapi aku tidak mau tahu siapa orang yang tengah mengobrol dengannya.

"Aku tidak akan melepaskan perusahaan orang tuanya karena anak-anaknya sudah membuat masalah dengan orangku!" aku mendengar lagi ucapan lelaki itu yang membuat kedua mataku membelalak lebar.

"Jenni dan Desi yang Dokter maksud?" aku langsung berhambur menuju ke arah lelaki itu berada.

1
Opi Sofiyanti
oalaaahhh untung kamu ngumpet jas....
Opi Sofiyanti
jasmine berani gtu pundung ama pa dokter?? 😁😁
Qolbie: wkwkwkw iya kaka...🫰😍🥰🥰
total 1 replies
Herman Lim
Jasmine berusaha lah jadi wanita yg paling di cintai
Qolbie: harus dong kaka...🥲🫰🥰
total 1 replies
Bogi Azka
maaf thor ,bacax jd bosan bgt...ini mah nmx bukan baca novel..tp thor brcrta ke kita..mkx jd malas bacax
Qolbie: Kaka jeli lo ternyata... iya... Bie ganti POV nya kak... nggak apa2 kak... makasih banyak ya sudah mampir 🥰😍🙏
total 1 replies
Opi Sofiyanti
hadeeuuhhh jasmine mah dtg pd wkt yg kurang tepat... 😔😔
Qolbie: 🥹🥹🥹🥹🥰😍🙏
total 1 replies
Opi Sofiyanti
pak dokter trnyt gengsi nya tinggi jg y.... 🤭🤭🤭
Qolbie: Tinggi tinggi sekali kaka.... 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Opi Sofiyanti
eeuuhh atuh kan mo k kampus... 😂😂😂
Qolbie: iya juga ya kak... 😆😆😆😆😆
total 1 replies
Opi Sofiyanti
Luar biasa
Qolbie: Makasih banyak best... besok lagi yak... tiap hari up deh kak... jangan lupa komenin yak... biar Bie makin semangat up nya...🫰🥰🙏😍
Opi Sofiyanti: ini br muncul udh tiba2 aja 20 eps, sekali up 10......jd brs marathon bc nya.... 😂😂😂
total 3 replies
Opi Sofiyanti
Lumayan
Qolbie: 🫰🥰🙏😍😍😍😍
Opi Sofiyanti: siippp
total 5 replies
Qolbie
Makasih kaka...🥰🫰 pantengin terus ya...
Opi Sofiyanti
🥰🥰🥰
Qolbie: Makasih kaka... 🥰🫰🙏 pantengin terus ya kak...
total 1 replies
🔵pacarku 😜Peak_Fam😜
waahh lama yaa baru nongol didunia penulisan thor
Qolbie: Iya kaka beb... ini baru nongol lagi di sini... pantengin terus ya ...🫰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!