NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ibu Tiri Kejam

Suami Pilihan Ibu Tiri Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: eilha rahmah

Novel ini berkisah tentang kehidupan seorang gadis jelita bernama Alea, yang kehilangan kebahagiaan semenjak kepergian ibundanya

Hingga ayahnya memutuskan untuk menikahi seorang janda dengan harapan mengembalikan semangat hidup putri tersayangnya

Namun alih-alih mendapat kebahagiaan dan kasih sayang seorang ibu, hidup Alea semakin rumit karena dia dipaksa oleh ibu tirinya menikahi seorang pria dingin di umurnya yang masih belia

Akankah Alea bisa menemukan kebahagiaannya bersama suami pilihan ibu tirinya yang kejam?

Yuk... Simak terus cerita hidup Alea...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eilha rahmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Meski hotel yang disewa oleh Mahesa menyediakan paket makan malam mewah, tetapi Mahesa lebih memilih untuk menyewa paket candle light dinner di sebuah restaurant. Masih dalam satu gedung dengan hotel tersebut, hanya saja restaurant itu terletak di lantai 8, sedangkan kamar yang dia sewa berada di lantai 5.

Alea merasa sangat senang malam itu, terlihat dari raut mukanya yang tak henti-hentinya tersenyum lebar memamerkan giginya yang berderet rapi.

Alea merasa seperti pemeran utama wanita di sebuah film korea. Meski wajah Mahesa tidak seperti oppa-oppa korea, namun Alea akui bahwa Mahesa sangat-sangat sempurna.

Kebencian yang pernah dia rasakan sebelumnya sudah menguap entah kemana. Yang ada sekarang Alea malah kesengsem pada Mahesa yang memperlakukan dia bak seorang putri raja.

Usai makan malam romantis mereka usai, mereka memutuskan untuk segera turun ke lantai lima menuju kamar yang mereka sewa.

Sesampainya di depan kamar, Mahesa segera membuka pintu mempersilahkan Alea untuk masuk. Seketika jantung Alea berdetak tak beraturan, keringat dingin mulai mengucur dari dahinya. Kira-kira apa yang akan terjadi setelah ini.

Dia berusaha berpikir keras. Meski dia mulai menyukai suaminya itu, namun dia sama sekali belum siap jika harus menyerahkan keperawanannya di umurnya yang tergolong masih sangat muda.

Alea melangka masuk, kamar yang mereka sewa sangat besar, interiornya sangat bagus sekali. Ketika Alea mulai melihat-lihat semua isi kamar, tiba-tiba tanpa tedeng aling-aling Mahesa langsung memeluk Alea dari belakang.

"Aku sudah memuaskanmu tadi pagi, sekarang giliranmu yang memuaskanku" bisik Mahesa di telinga Alea. Membuat Alea semakin gugup.

Mahesa mengeluarkan salah satu lingerie berwarna merah yang tadi dia beli, dan meminta Alea untuk segera menganti bajunya dengan lingerie itu.

Alea menelan ludah, tak pernah disangkanya jika Mahesa tadi membeli pakaian yang terlihat seperti kurang bahan itu. Bagaimana tidak setelah dipakai, lingerie itu hanya berupa tali-tali yang membalut tubuhnya. Sama sekali tidak menutupi apapun selain segitiga kecil yang nyempil di tengah-tengah pahanya yang putih mulus dan dua bulatan kecil transparan yang menutupi kedua bukit kembarnya itu.

Alea benar-benar malu dan geli. Baru pertama kali dia memakai pakaian seperti ini. Apalagi dihadapan seorang lelaki.

Mahesa yang melihat penampilan Alea membuat torpedonya berdiri dengan tegak tak tergoyahkan. Dia duduk di tepian ranjang tanpa memakai sehelai benangpun.

Alea sedikit tersedak setelah melihat ukuran torpedo yang dimiliki Mahesa, pasalnya milik Mahesa lebih besar dan panjang dibandingkan dengan milik pemeran laki-laki yang ada di film dewasa yang pernah dia tonton dulu.

"Kemari Lea" Mahesa menyuruh Alea untuk mendekat dan jongkok dihadapannya. Tangannya meraih tangan Alea kemudian dituntunnya untuk menyentuh batang yang sedang berdiri tegap itu.

"Gerakkan tanganmu" Mahesa memberi interupsi, Alea yang sudah pernah melihat film dewasa sudah mengerti apa yang di maksud Mahesa.

"Hhhhmmm.... Ahhh..." Mahesa mulai mendesah saat Alea mulai mengocok batang perkasa miliknya.

Awalnya perlahan, namun semakin lama Alea mempercepat gerakan tangannya. Membuat Mahesa sedikit mengerang ke enakan.

Suara desahan Mahesa terdengar sangat sexy di telinga Alea. Mahesa mendongakkan kepalanya, merasakan sensasi yang luar biasa.

Seketika Mahesa sedikit terkejut saat merasakan batang nya dimasukkan kedalam mulut Alea. Mahesa tidak pernah menduga jika Alea bisa semahir ini.

Dia mencengkram sprei, tubuhnya samakin menegang, nafasnya terengah-engah merasakan kenikmatan duniawi yang diberikan Alea.

"Akkkhh... Leaaaa...." Mahesa melenguh panjang bersama orgasme pertamanya.

Cairan putih kental memenuhi mulut Alea, membuat Alea mual dan ingin muntah.

Namun permainan tidak hanya sampai disitu, Mahesa menarik tubuh Alea dan membaringkannya di atas ranjang. Pandangan Mahesa langsung tertuju pada gundukan kecil di sela-sela paha Alea, tangannya mulai menjamah gundukan itu, masuk ke celah-celahnya dan mulai menggesek-gesek kacangnya.

"Kau sudah basah" Ucap Mahesa kesenangan. Membuat Alea tersipu malu.

Mahesa terus menggesekkan tangannya secara intens membuat Alea menggelinjang merasakan sensasi yang sangat nikmat.

"Enak?" Mahesa bertanya disela-sela aktivitasnya.

Alea menganggukkan kepalanya, Tanpa sadar Alea menjawab dengan sangat jujur. Membuat Mahesa tersenyum puas.

"Akhhhh..." Alea terkejut saat bibir Mahesa tiba-tiba menyentuh bibir kewanitaannya, lalu menusuk-nusukkan lidahnya kedalam goa kenikmatan Alea.

"Akkhhh... Jangan... Jangan..." Alea semakin blingsatan, matanya terpejam, tangannya meremas rambut Mahesa,

Lidah Mahesa terus bermain disana, sesekali menyedot dan menggigit kecil kacang yang menonjol itu.

Alea merasa benar-benar tak karuan, pinggulnya bergoyang kesana kemari mengimbangi gerakan Mahesa.

Alea berteriak keras, Dia merasakan orgasme yang sangat nikmat, tubuhnya mengejang beberapa saat. Nafasnya tersengal-sengal.

Akhirnya Mahesa sudah tidak tahan untuk memasuki tubuh Alea.

Dia mengarahkan batangnya yang tegak berdiri kedalam goa milik Alea.

"Pelan-pelan" Alea memohon, sambil mengatur nafasnya yang masih terengah-engah.

"Iya, aku akan pelan-pelan" Jawab Mahesa mengerti.

Dia mulai mendorong pinggulnya, lubang Alea terasa sangat sempit, meski sudah becek, namun Mahesa tetap merasa sulit untuk memasukkannya.

"Aaawww...." Alea menjerit kecil saat batang perkasa itu mulai memasuki tubuhnya. "Berhenti, Sakittt sekali..." Alea merintih, memohon pada Mahesa untuk menghentikan gerakannya.

Namun Mahesa yang sudah terlanjur bernafsu malah mendorong habis kejantanannya pada goa kenikmatan milik Alea, membuat Alea terpekik kesakitan hingga mengeluarkan air mata.

Mahesa mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur secara intens, terlihat bercak merah menempel di kulit batangnya, namun dia sama sekali tidak menghentikan gerakannya.

Alea hanya menangis merasakan perih yang amat sangat di daerah kewanitaannya. Dia tidak merasakan kenikmatan seperti tadi. Sekarang yang dia rasakan hanya sakit yang luar biasa di daerah selangkangannya.

"Sakiiitttt..." Alea semakin terisak bersamaan dengan gerakan pinggul Mahesa yang semakin dipercepat.

Mahesa melenguh panjang dibarengi orgasmenya yang kedua. Dia memuntahkan semuanya didalam tubuh Alea.

Mahesa tertelungkup di atas tubuh Alea, membuat Alea sesak dan tidak bisa bergerak. Karena Mahesa terlalu berat untuk tubuhnya yang mini.

Alea masih sesengukan, wajahnya merah padam menahan perih yang ada di sela-sela kakinya. Keringatnya bercucuran di sekujur tubuh. Kenapa sesakit ini, jika tahu rasanya sesakit ini Alea pasti akan kabur secepat yang dia bisa. Kenikmatan yang dia rasakan ternyata hanya di awal saja. Sekarang hanya rasa perih dan panas yang dia rasakan.

Mahesa sebenarnya masih belum cukup puas, dia masih ingin berexplorasi menikmati tubuh Alea dengan berbagai gaya. Namun setelah melihat wajah Alea yang kepayahan, Mahesa mengurungkan niatnya.

"Makasih sayang" Mahesa mengecup kening Alea mengusap lembut rambutnya yang berantakan.

"Apa memang sesakit ini?" tanya Alea lirih, dia sudah tidak punya cukup tenaga untuk mendorong tubuh Mahesa yang masih setia berada di atasnya.

"Mungkin kita harus melakukannya lebih sering" Mahesa tersenyum nakal pada Alea.

Alea masa bodoh dengan ucapan Mahesa barusan. Dia hanya memejamkan matanya. Air mata masih terlihat sesekali terjun dari kedua netranya. Pahanya terasa lengket dan risih, membuatnya ingin segera mandi namun apalah daya, dia merasa sangat lemah dan tidak mampu menggerakkan kakinya.

.

.

1
Aini~
lanjuut thoorrr, update banyakan dikit dong 🤭
eilha rahmah
bagus
Ikramina Taufik
Luar biasa
Aini~
Gak nyangka Dimas masih setia berharap sama Alea, gak kebayang gimana sakitnya di tinggal pacar kawin...
Aini~
wadaw... CLBK
Aini~
akhirnya ira pergi juga, jangan pernah ada tempat untuk orang ke 3 😅😅
Aini~
akhirnya up lagi setelah sekian purnama 🤭🤭
Gracia Grace
Luar biasa
Aini~
Mahesaa kereen bangettt... awalnya sempet kecewa, tapi syukurlah dia tetap setia pada Alea...
Jihan Hwang
hai aku mampir thor... mampir juga dinovelku yuk/Smile//Good/
eilha rahmah: siaap kak😘
total 1 replies
Aini~
bener bener nih si Hesa
Aini~
eh...eh... sapee nih??
Aini~
Ya ampun... parah nih si Hesa /Facepalm//Facepalm/
eilha rahmah
jangan syok ya kak
Aini~
buju busyeeetttt /Gosh//Gosh//Gosh/
Aini~
ya ampun... dibungkus om om berduit🤣🤣
tapi gapapalah, kan suami sendiri 🤭🤭
Musha
ceritanya jadi to the point, gak bertele2 seperti kemarin...
joss banget ceritanya /Drool//Drool/
Aini~
kalau kamu cinta kenapa Alea sampe kamu jambak2 segala? cintamu terlalu memaksa Hesa
Aini~
cemburu sma pak muji...Astagahhhhhh
eilha rahmah: /Facepalm/ dari dulu kemana aja si Lea ini
total 1 replies
Aini~
ah alesaannn... bilang aja kangen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!