NovelToon NovelToon
Cinta Itu Bukan Untuk Istriku

Cinta Itu Bukan Untuk Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / EXO / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nana_Noona

Kiana hanya mencintai Dio selama sembilan tahun lamanya, sejak ia SMA. Ia bahkan rela menjalani pernikahan dengan cinta sepihak selama tiga tahun. Tetap disisi Dio ketika laki-laki itu selalu berlari kepada Rosa, masa lalunya.

Tapi nyatanya, kisah jatuh bangun mencintai sendirian itu akan menemui lelahnya juga.

Seperti hari itu, ketika Kiana yang sedang hamil muda merasakan morning sickness yang parah, meminta Dio untuk tetap di sisinya. Sayangnya, Dio tetap memprioritaskan Rosa. Sampai akhirnya, ketika laki-laki itu sibuk di apartemen Rosa, Kiana mengalami keguguran.

Bagi Kiana, langit sudah runtuh. Kehilangan bayi yang begitu dicintainya, menjadi satu tanda bahwa Dio tetaplah Dio, laki-laki yang tidak akan pernah dicapainya. Sekuat apapun bertahan. Oleh karena itu, Kiana menyerah dan mereka resmi bercerai.

Tapi itu hanya dua tahun setelah keduanya bercerai, ketika takdir mempertemukan mereka lagi. Dan kata pertama yang Dio ucapkan adalah,

"Kia, ayo kita menikah lagi."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana_Noona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Dio terbangun dari tidurnya dengan rasa remuk di seluruh tubuhnya. Perih saat ia hanya menggerakkan bibirnya. Dahinya juga terasa nyut-nyutan. Jangan tanya lagi tulang pipinya yang lebam membiru.

Ia meringis, menatap dirinya di pantulan cermin.

Sejak dulu, ia adalah orang yang pandai mengendalikan emosi. Ia tidak suka berkelahi seperti kakaknya, Kai. Ia lebih suka membalas 'dendam' pada orang yang menggangunya dengan cara licik.. Anggaplah begitu, meski nyatanya ia memang cerdik. Ia tidak suka mengotori tangannya sendiri untuk urusan yang menurutnya melelahkan dan tak penting.

Tapi soal Rosa, ia agak lain.

Ia pernah menghajar laki-laki yang bersiul-siul saat perempuan itu lewat di depan mereka. Ia juga pernah membuat –Mike– tour guide-nya di Belanda masuk ke rumah sakit karena memberikan Rosa akses kamar hotel milik Mike dengan tendensi lain.

Ia bisa lepas kendali setiap kali berhubungan dengan Rosa.

Maka wajar saja, kali ini pun demikian.

Ia sudah menahan diri dari sebulan lalu. Saat ia berlari ke apartemen Rosa tengah malam dan menemukan perempuan itu meringkuk dengan luka di wajahnya dan isi apartemennya yang berantakan. Malam itu, seandainya Rosa tak menahannya dengan memeluknya semalaman, ia akan menghabisi Jenarka dengan tangannya sendiri.

Membuat Rosa menangis karena sudah berselingkuh.

Membuat wajah Rosa terluka.

Menghina harga diri wanita itu dengan memporakporandakan isi apartemennya.

Ia tidak akan segan membuat Jenarka membayar semua itu.

Namun Rosa memohon, bahwa mungkin Jenarka hanya sedang bosan sesaat. Ia akan menjadi Jenarka yang mencintainya lagi saat sudah kembali sadar. Rosa memohon, dan Dio tak bisa berbuat apa-apa.

Tapi pagi kemarin, berbeda. Saat ia tak sengaja melihat Rosa ketika membeli kopi. Ia melihat dengan jelas bagaimana Rosa menangis dan memohon pada Jenarka untuk berhenti berselingkuh darinya. Dio juga melihat bagaimana Jenarka murka karena Rosa dianggap mempermalukannya di depan umum. Sehingga dengan tega, Jenarka meninggalkan Rosa dan meraih tangan gadis yang sedang duduk bersamanya sejak tadi.

Dio marah.

Dio sangat marah.

Ia melihat Rosa yang memohon dengan berlutut itu ditinggalkan begitu saja sehingga menjadi pusat perhatian banyak orang.

Dio marah.

Dan ia kehilangan kendali emosinya lagi.

Ia berlari kearah Jenarka dan menarik tangan laki-laki itu. Dio meminta Jenarka untuk berbicara dengan Rosa namun laki-laki itu tertawa mengejek. Ia mengatakan bahwa Dio tidak berhak ikut campur sebab Rosa hanya masa lalunya. Ia kemudian meninju wajah Dio lebih dulu untuk kemudian keduanya berkelahi. Saling memukul satu sama lain dengan teriakan orang-orang. Setelah cukup lama, security datang dan memisahkan mereka.

Dio menarik tangan Rosa, mengajaknya pergi dari tempat itu.

Ia membawa Rosa pulang ke apartemennya. Memeluk perempuan itu yang terus tersedu. Mencoba menenangkannya hingga ia sendiri lupa bahwa wajahnya penuh luka.

Dan Dio baru merasakannya sekarang.

Luar biasa sakit.

Ia mencoba bangun untuk membersihkan diri dan bergegas ke kantor saat matanya melihat sebuah nampan tertata rapi di atas nakas. Ada semangkuk bubur, air mineral dan obat. Ada sticky notes berwarna biru juga di sana.

'Sarapan yang banyak ya suamiku, jangan lupa minum obatnya.'

'I love you.'

Dio tidak tahu bahwa Kiana sebegitu keras kepalanya mencintai dirinya. Bahkan ketika sudah sangat jelas pernikahan mereka hanya sebuah formalitas, bahwa cintanya terus tertuju pada Rosa dan bukan dirinya, Kiana masih berdiri teguh dengan perasaan yang sama.

Kadang, Dio merasa bersalah.

Kasihan.

Hingga heran.

Apa yang dilihat Kiana dari dirinya?

...^^^^...

"Mama kemarin khawatir banget karena Kia pergi buru-buru tanpa bilang apa-apa. Tapi Pak Bamby langsung nelepon Mama dan ngabarin soal perkara Dio. Mama akhirnya tahu kalau Kia menemui Dio."

Kiana hanya tersenyum. Ia sudah meminta maaf pada mama mertuanya sebab memilih cabut kemarin tanpa bilang apa-apa. Ia juga menjelaskan bahwa kondisi Dio sudah lebih baik dari kemarin meskipun laki-laki itu bersikeras tidak ingin ke rumah sakit.

"Kia yang sabar ya," hibur mama mertuanya.

Kiana meneguk ludah kasar. Tahu, bahwa apa yang dibicarakan mama mertuanya pasti terkait Rosa.

"Mama juga minta maaf atas kesalahan putra mama."

Ibu Rania menepuk lengan Kiana lembut. Mencoba mengalirkan semangat pada menantunya itu. Tidak banyak yang diharapkan, hanya ingin Kiana dikuatkan. Sebab usia pernikahan mereka baru seumur jagung. Takut, salah-salah Kiana mengambil keputusan yang mengejutkan.

"Mama jangan khawatir. Aku sudah suka Dio dari SMA. Aku juga tahu soal perasaan Dio ke Rosa. Itu tidak akan membawa pengaruh apa-apa buat perasaan aku ke Dio, Ma."

Kiana mengatakan yang sejujurnya.

Kecuali satu hal,

'Tidak akan berpengaruh apa-apa'

Sebab nyatanya itu sangat berpengaruh pada perasaannya. Kemarin malam, ia sempat goyah. Terlalu sakit saat menyadari bahwa Dio mungkin akan terus menemui Rosa. Ia bimbang, ingin berhenti. Walau saat menatap Dio terlelap tadi pagi, ia kembali menyerah untuk berhenti. Wajah Dio yang ia pandangi membuat keputusannya berubah lagi.

Ia masih di sini, di rasa yang sama sejak SMA.

Ia mencintai Dio.

Tidak apa-apa, walau sendirian juga.

"Aku ke mejaku dulu ya, Ma."

Kiana memilih segera keluar dari ruangan mama mertuanya. Ia tidak ingin menumpahkan air mata yang membuat mereka khawatir. Terlebih bila sampai di telinga ayah dan ibunya. Tidak bisa Kiana bayangkan bila sampai sakit ayahnya kambuh kembali.

Ia pasti akan sangat merasa bersalah.

Kiana tidak benar-benar kembali ke mejanya. Ia justru keluar menuju lift dan turun ke lantai 1. Berhenti di coffee shop dan menekuri pilihan menu di depan. Ia merasa hatinya butuh moodbooster agar bisa melupakan bayang-bayang Dio dan Rosa dari kepalanya.

"Iced Shaken Hibiscus Tea with Lemonade jangan lupa pakai saus dolce dan iced Americano."

Itu bukan suara Kiana. Perempuan itu menoleh pada sebuah suara di sampingnya, dan sosok itu tersenyum. Laki-laki dengan parfum yang sama dengan Dio dan menjadi supir online gadungannya kemarin.

"Kamu?" tanya Kiana kaget.

Laki-laki itu tersenyum. "Minum yang manis itu sangat membantu saat galau, loh." Lanjutnya, "ini untuk bayaran kemarin, 'kan?"

Laki-laki itu tersenyum. Mengambil iced Americano untuk dirinya dan memberikan iced shaken hibiscus tea with lemonade + saus dolce pada Kiana. Perempuan itu sesaat tertegun, namun tak urung ia menyerahkan kartunya pada pegawai coffee shop.

"Cuma bercanda," ujar laki-laki itu seraya mengambil kartu Kiana dan menggantinya dengan kartu miliknya. "Ini," lanjutnya. Ia menyerahkan kartu milik Kiana.

"Nggak apa-apa kok, biar aku bayar minumannya. Atau kalau kamu nggak mau aku bayarin, paling nggak aku bayar minumanku," ucap Kiana tak enak.

"Masa kencan pertama harus split bill. It's not a gentleman's deed," kekehnya.

"It's not a date and I'm married, betewe."

"Ah ... I'm disappointed."

Laki-laki itu tersenyum. Menampilkan gambaran bagaimana sosok parlente dengan wajah rupawan berkantung tebal. Kiana tidak buta. Jam tangan rolex, kemeja putih dan celana hitam yang dikenakannya pun bisa dipastikan merupakan barang branded harga selangit. Belum lagi senyum ramahnya yang terasa mencurigakan bagi Kiana. Tipe laki-laki softboy yang harus diwaspadai.

"Aku permisi dulu."

"Tentu."

Kiana berusaha segera melarikan diri. Ia menuju lift untuk kembali ke meja kerjanya. Tepat ketika Kiana masuk ke dalam lift –sialnya seorang diri– laki-laki itu mengikuti Kiana masuk. Kiana berusaha menutup pintu lift dengan cepat, namun laki-laki itu bergerak tak kalah cepat.

"Don't close the door, lihat 'kan aku mau masuk?"

Kiana bergerak mundur. Ia menjaga jarak dari laki-laki itu. Ia tidak kenal dan tidak berniat kenal. Tapi laki-laki aneh yang mengantarnya kemarin justru bersikap sok akrab. Kini, ia bahkan mengikuti Kiana menuju ke kantornya.

"Kamu orang mesum ya?" Kiana menatap pintu lift dengan gelisah. Baru sampai di lantai 3.

Laki-laki itu tertawa. "Bukan. Lagi pula, kamu bukan tipeku," ejeknya.

Kiana mendengus kesal. "Terus kenapa ngikutin aku? I'm married. Nih, lihat cincin ini, 'kan?"

Kiana menunjukkan cincin di jari manisnya. Anehnya, laki-laki itu tertawa kembali. Seolah, Kiana adalah makhluk lucu yang begitu menghiburnya.

"Aku tahu. Tapi sepertinya perempuan yang sudah menikah ini tidak bahagia ya dengan pernikahannya?"

Tebakan laki-laki itu membuat Kiana bungkam. Ia menoleh kearah laki-laki itu dengan mata memicing. Ia kesal karena laki-laki itu bersikap sok tahu. Sialnya, ia jauh lebih kesal karena tebakan laki-laki itu benar.

"Jangan sok tahu!"

"Kelihatan."

"Apanya?"

"Mata kamu. Mata yang cantik itu habis menangis dari kemarin, 'kan?"

"Sudah dibilang jangan sok tahu, orang aneh!"

"Arshaan. Panggil saja, Shaan, kalau kita ketemu lagi."

Kiana masih diam saat laki-laki itu melangkah keluar lift di lantai 9. Laki-laki itu masih tersenyum memandang Kiana tanpa mengatakan apapun. Hanya meninggalkan sebuah lambaian tangan sebelum pintu lift benar-benar tertutup.

"Orang aneh," gumam Kiana.

^^^^

JANGAN LUPA TEKAN LIKE YAA

1
Rully Kristiana
anjriitt udh pernah baca di tik tok tapi masih nyesekk aja /Sob/
Nana_Noona: Sedih banget kaaaaannn
total 1 replies
anak orang
jahat
Maizaton Othman
,tatabahasa tersusun serta alur cerita yg bagus menjadikan karya ini sebuah naskhah yg menarik,tidak sabar menunggu update setiap episod nya.
Maizaton Othman
kia..jgn mudah luluh..please,
Maizaton Othman
please Kia,belajarlah dari pengalaman masa lalu..jgn jatuh dilubang yg sama 2x,jgn mudah terpedaya dgn sesiapa pun yg ingin mengambil kesempatan diatas " rasa" cintamu yg masih "ada",benteng lah hati mu seteguhnya.
Maizaton Othman
oke
anak orang
lagiiiiiii
Maizaton Othman
good decision,mama,jgn sesekali izinkan..hargai Kia,kasihan dia...
Sunria Riayah
aku menungguuuuuuu
anak orang
gara gara eyang ganggu,aku kasih bintang 5 🤣
anak orang
eyang ganggu lhoooo🤣
Nana_Noona
Nanti malam kita up lagi ya kakkkk
Rita Ningsih
mana lanjutan nya dong
Neneng
kiana plin plan
Sunria Riayah
aaaa gasabar mereka rujuk
Wafiqasra
fakboy wkwkwkkw
KingSafir
kaya juga suka gratis kianaaaa
KingSafir
kawannya gueblekkkk hahahhaha
Nasi16
Buku ini tuh bagus banget. Thrope-nya mainstream tapi eksekusinya nggak. Ni buku anti ah-ah-oh-oh yaa hahahahah

bagus banget recommended
Nasi16
update lagiiii cepatttt ga sabarrrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!