NovelToon NovelToon
THE BEUTIFUL MAFIA

THE BEUTIFUL MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: yusnita hasibuan

“ Tubuh mu di ranjang ku atau kepala mereka di tempatmu”

Darren Ludovic menginginkan renata, sang beautiful mafia, jauh sebelum kekuasaannya bermula.

Ia terikat ambisi, lelaki itu selalu mendapatkan semua yang ia inginkan, kecuali renata, mafia cantik dari klan Louise yang memiliki satu per tiga wilayah Dan Fransco.

Sesuatu tiba-tiba terjadi, renata terjebak. Darren mendapatkan kesempatan untuk menuntaskan hasrat panas yang terus menggerogoti nya dari dalam.

Ancaman itu terlalu berbahaya untuk renata. Ia terjebak dalam situasi yang benar-benar sulit.

Apakah renata memberikan apa yang Darren inginkan?

Haruskah ia menyerahkan dirinya untuk seseorang yang terkenal biadab?

Sungguh, lelaki tampan, dan memesona itu tak lagi mengincar kekuasaan, melainkan dirinya, tapi kenapa?

Cinta, kekuasaan, hasrat, yang manakah yang harus dipenuhi?

Ketika cinta hanya menghasilkan penderitaan.

Kekuasaan hanya bisa membutakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yusnita hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Creazy Morning! Bastard!

    Nafas Renata sudah teratur. isakan nya berhenti. Renata terdengar tenang seperti wanita pingsan.

    Semantara Darren hanya memejamkan mata disamping wanita itu, ia tidak tidur dan bergelut dengan diri serta pemikirannya sendiri.

     Kelopak yang menutup mata abu-abu itu terbuka kemudian.

       Di suasana yang temaram dan tenang ini, dengan berposisi telentang dan berbantal tangan kebelakang kepala, darren menatap langit-langit kamar dengan nafas-nafas panjang.

       Kelopaknya berkedip pelan. rambutnya terangkat ke atas.

     Renata Louise..., wanita yang telah menjadi obsesinya dan ambisinya selama bertahun-tahun itu, benar-benar berada dikamar ini. berbaring di ranjang sucinya yang tak pernah tersentuh wanita.

     Ia memang menginginkan wanita itu dihancurkan disini. Tempat dimana Renata terus berada menguasai dan menyiksa pikirannya dengan tidak tenang.

     Semua rasa bagai bercampur aduk: dengki, dendam, emosi, amarah bahkan gairah dan h*srat yang menggebu, hingga menimbulkan kegelisahan yang berlarut-larut.

     Sebab itu, darren ingin meninggalkan kenangan untuknya nanti, agar setiap kali ia memejamkan mata ia merasakan semua sudah tuntas.

      Dan setelah malam ini. Ia malah tak kunjung merasa lega. Semua rasa itu masih menyiksa. Menyiksa. bahkan setelah mafia cantik yang menjadi biang masalahnya itu berbaring lemah disampingnya.

     Darren berpaling kemudian. menatapi punggung telanjang Renata yang mulus dan mengintip dibalik selimut.

    Kegag*han nya yang bahkan baru selesai menyemburkan bukti g*irah, kini bangkit dan menegak lagi. mengeras tanpa restu dari otaknya.

      Renata benar-benar wanita yang membuatnya gila.

    Sebelumnya ia berjanji untuk meremukkan mafia cantik ini, tapi bodohnya, ia malah menyelimuti nya tidur.

       Ada apa dengannya ini?

     Sungguh, selama bermain r*njang ditempat yang lain, darren tak pernah mengizinkan wanita-wanitanya untuk tertidur.

     Jika mata mereka sayu, maka ia akan menempeleng, kemudian meng*gahi mereka lagi semalam tanpa ampun.

     Raungan mereka akan menjadi musik penghiburnya. hingga wanita-wanita itu kehilangan suara.

    Ia akan meninggalkan mereka keesokan paginya, dengan keadaan seperti pingsan dan bahkan lumpuh.

     Mereka akan sulit berjalan dengan benar selama berhari-hari.

     Lalu dengan semua itu, ia malah mengizinkan wanita yang seharusnya dihancurkannya lebih dari itu untuk tertidur?

     Tertidur?

     Benar-benar tertidur lelap?!

     Ch!

     Kenapa ia malah merasa iba?

    Seharusnya tidak demikian!

    Seharusnya wanita itu masih ada dib*wahnya, berteri*k meracau di atas r*njang, lantai, di sisi dinding, disofa bahkan di spot-spot lain yang sudah ia khayal kan dan ia rencanakan selama ini.

      Menuntaskan h*srat membara yang ia pendam-pendam khusus untuk Renata.

     Membuat wanita itu benar-benar pingsan bukan hanya tidur.

Sungguh! darren saja heran dengan apa yang terjadi saat ini.

Apa ia mungkin terpengaruh, dengan kenyataan tentang raylie yang sudah tidak ada ditangannya?

Ia tak punya pegangan, sehingga ia merasa benar-benar telah mengambil keuntungan yang salah dan tidak adil?

Namun, apa peduli nya tentang itu?

Ia sudah lama menunggu kesempatan untuk menghancurkan Renata dan membuat wanita ini memiliki aib tergelap bersamanya.

Meneror pikiran itu dan menjadikannya bahan ejekan nanti.

“ Ergh! ” darren mengerang dengan kej\*ntanannya yang semakin berdenyut. meminta ruang untuk dimas\*ki. area untuk dihancurkan.

Namun, ia malah menahannya.

Oh! Darren Ludovic! apa yang terjadi denganmu?

Segera rengkuh bahu itu! buat ia telentang dan mengangk\*ng untuk mu!

Tumpahkan semua dendam, h\*srat dan g\*irah yang kau tahan selama ini.

Lakukan tanpa ampun! Buat dia memohon! rendahkan! Hilangkan semua tatapan angkuh itu!

Sungguh! h\*srat liar benar-benar memekik di kepala Darren, dan yang terjadi malah sebaliknya...

Dia hanya bangun berposisi duduk dan memegang kepalanya yang benar-benar terasa pening.

“ Sh\*t! ” umpat nya memarahi diri sendiri. Nafasnya tertarik pelan, ia meremas kepalan tangannya, lalu menyingkap kan selimut, dan malah pergi ke kamar mandi.

Seharusnya ia bisa memanggil wanita yang siap untuknya, bertiga, berempat, atau berlima, dan menuntaskan semua ini. tapi..., ia malah tak mau kehilangan esensi Renata dari tubuhnya.

Sisi brengseknya beradu dengan perasaan aneh yang sulit ia lawan.

“ Perawan s*alan! ” Darren memekik dikamar mandi, sembari mengucurkan air dingin ke kepalanya. menenangkan otaknya yang terasa panas.

Ia benar-benar bersusah payah melawan diri. menyalahkan darah yang lihat sebagai alasan ia melakukan tindakan bodoh baginya ini.

Darren memukul kaca dikamar mandi dengan kepalan tangannya sambil menggeram. Air mengucur diwajahnya saat dinding transparan tebal berdroplet-droplet air itu bergetar.

“ Ergh! Tunggu, sampai giliranmu yang berikutnya! lain kali aku tak akan memberimu ampun Renata, meski kau memohon dan menangis. Ch! Si\*lan.

***

Tok Tok Tok

Bunyi ketukan pintu terdengar berulang-ulang.

Renata mengerjap tersadar. Silau matahari merengsek masuk ke pupil nya. membuat ia mengernyit dalam, bahkan tangannya perlu diangkat ke dahi demi menahan silau.

Sakit persendian ia rasakan bahkan hanya dengan mengangkat tangan.

Disadari Renata kemudian semua yang terjadi semalam. Ia mengintip pula dibalik selimut dan mendapati tubuh tel\*njangnya.

Ini bukan mimpi...

Sama sekali bukan mimpi.

Lelaki brengsek itu benar-benar menggag\*hinya, merebut keh\*rmatannya, dan... ia tidak menyangka malam terkelam itu sudah berlalu.

Semoga raylie dan yang lainnya baik-baik saja.

“ Nona renata, apa anda sudah bangun? Anda ditunggu oleh tuan Darren dimeja makan. ” suara seorang wanita terdengar dari depan pintu.

Belum sempat Renata menjawab, suara itu kembali terdengar. “ Maaf, saya harus masuk. ”

Renata menarik nafasnya erat. bahkan ia tak diberikan kesempatan menarik beberapa nafas lega di pagi ini.

Seorang gadis manis berpakaian pelayan yang rapi pun masuk ke kamar itu. berdiri di sisi kaki ranjang.

Segera Renata berancang untuk bangun. dan... “ Aarrghh. ” dirasakannya sakit menyerang di sekujur tubuhnya.

Otot-otot nya terasa nyeri, seluruh badannya seakan berteriak dan meraung sakit. Terutama dibagian paha dan pinggul. juga bagian kew\*nitaannya, itu yang terparah.

Tak disangka Renata bahkan efek ini lebih menyakitkan dan lebih buruk daripada babak belur. Percaya lah, ia sudah biasa latihan dan bahkan pernah bertarung sampai tak punya tenaga.

Namun, efek perlakuan Darren, rasanya melemahkan semua. bukan hanya tubuh, tapi mentalnya juga.

“ Nona Renata, saya rosita. saya akan mengantar anda ke meja makan. ” ucap sang pelayan memperkenalkan diri setelah memberikan rindukan hormat.

Renata mendesah lagi. “ Bisa ti.. ekhm, ekhm. ” suara Renata benar-benar serak. bahkan hilang sebagian. Ia benar-benar kehabisan suara karena menggeram. Semalaman ia berusaha menahan lenguhan serta d\*sahan, dan hal itu malah menyakiti tenggorokannya. sial!

“ B-bisa...,berikan aku air? ” pinta Renata kemudian. tenggorokan nya kering dan gersang seperti terbakar.

“ Anda bisa minum dimeja makan bersama tuan Darren, nona.”

“ Apa? ” alis Renata menukik. pria itu bahkan tidak mengizinkannya istirahat sebentar, dan kini malah menambah siksaan.

“ Maafkan saya nona, saya harus segera mengantar anda. waktu anda lima menit untuk bersiap. mohon kerja samanya nona. ”

Renata mendengus. “ Lima menit, katamu? ” ia menatap heran, disusurinya kamar itu untuk mencari pakaian, dan yang terlihat hanya kain sobek.

Diingatnya lagi kejadian semalam. bahkan dal\*mannya pun pasti sudah tak berbentuk. Mungkin yang masih utuh hanya pengikat dada.

“ Berikan aku pakaian kalau begitu! ” suruh Renata jengkel.

Pelayan itu hanya berdiam dan mengerutkan wajah cemas.

Renata makin mengernyit, “ Jangan bilang, tidak ada pakaian? ”

“ Maaf, anda diminta memakai saja apa yang ada, ” ucapnya takut-takut dan semakin menunduk.

“ Pakai apa saja yang ada? ” mata Renata semakin terbelalak keheranan. meski suara teriakannya tertutup serak.

Sungguh! apa Darren memang sudah gila?

Aaarghh!!!

Memangnya apa yang tersisa disini selain pakaian yang tak berbentuk?

Dia sendiri yang merobek-robek semuanya semalam, dan sekarang?

Sungguh! tidak salah lagi! lelaki itu masih berniat mempermalukannya!

Menghinanya!

Bahkan mungkin menghancurkan mental dan harga dirinya pada titik terendah.

Mungkin ia akan semakin bangga melihat sisa-sisa kehancuran ditubuh Renata.

Dia memang baj\*ngan brengsek yang benar-benar kurang ajar!

Menjijikkan! bahkan ditubuh Renata, kini semua bercampur aroma maskulin, sensual, dan ekstrak woody khas Darren Ludovic!

TO BE CONTINUED

1
Nani Naya
kalau sama sama menikmati apakah itu termasuk pe...kaosan😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!