“ Tubuh mu di ranjang ku atau kepala mereka di tempatmu”
Darren Ludovic menginginkan renata, sang beautiful mafia, jauh sebelum kekuasaannya bermula.
Ia terikat ambisi, lelaki itu selalu mendapatkan semua yang ia inginkan, kecuali renata, mafia cantik dari klan Louise yang memiliki satu per tiga wilayah Dan Fransco.
Sesuatu tiba-tiba terjadi, renata terjebak. Darren mendapatkan kesempatan untuk menuntaskan hasrat panas yang terus menggerogoti nya dari dalam.
Ancaman itu terlalu berbahaya untuk renata. Ia terjebak dalam situasi yang benar-benar sulit.
Apakah renata memberikan apa yang Darren inginkan?
Haruskah ia menyerahkan dirinya untuk seseorang yang terkenal biadab?
Sungguh, lelaki tampan, dan memesona itu tak lagi mengincar kekuasaan, melainkan dirinya, tapi kenapa?
Cinta, kekuasaan, hasrat, yang manakah yang harus dipenuhi?
Ketika cinta hanya menghasilkan penderitaan.
Kekuasaan hanya bisa membutakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yusnita hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Another Side Of Renata Louise
Claire melepas nafas panjang. ia menatap lelaki yang berdiri didepannya itu. seseorang yang bahkan siap melakukan apa saja untuknya.
“ Aku tidak mau kau mati, raylie, ” tambah claire. lalu membalas genggaman tangan lelaki didepannya itu. “ Lagi pula, aku tak akan mati dengan tenang, bahkan dengan penuh penyesalan, jika kau harus pergi juga gara-gara aku. ”
“ Sudah kubilang cukup mengatakan itu, claire! ” marah raylie. membalik badannya dan menatap sang kekasih dengan tatapan bergoyang.
“ Heeeeeh. ” desahan disisi lain pun terdengar. Suara bernada rendah mengikuti. “ Anak muda memang sulit dilawan. Apalagi dinasehati. kalian berdua bicaralah baik-baik, hanya itu saran
dariku. ” sam mengusap pahanya sambil menghembuskan nafas singkat. ia berdiri dari sofa lalu memandang mereka lagi. “ Dan jangan lupa menghabiskan teh dan biskuitnya. berdebat, berdiskusi, dan membuat keputusan juga membutuhkan tenaga. aku akan membuatkan kalian makan siang setelahnya. ”
Lelaki tua yang sudah banyak makan asam garam kehidupan itu pun segera beranjak dari sana.
Percuma untuk meyakinkan orang yang lagu bucin-bucinnya. Nyatanya, didunia ini yang paling sulit dinasehati adalah orang yang sedang jatuh cinta. mereka cenderung lebih egois dan tidak memikirkan apapun. Mati pun rela, mengira nyawa nya hanya sebungkus kacang goreng yang bisa ditukar semudah itu.
***
“ Raylie...., ” claire memeluk lelaki itu dari belakang. Setelah bayangan sam menghilang di balik pintu ke arah dapur.
Raylie benar-benar bersih keras dengan keputusasaannya. ia pun tahu semua ini sangat beresiko. Ia emosi pula karena sisinya yang lain benar-benar mengakui bahwa rencana itu adalah yang terbaik.
Cepat atau lambat mereka akan ditemukan.
Claire semakin mengeratkan pelukan. memiringkan kepala nya dan menyandarkan pipi nya ke punggung raylie. Memeluk lelaki itu erat dengan segala sayang yang ia punya, dan cinta yang ia putuskan.
Raylie pun membelai pelan tangan yang melingkar di perutnya. Ia mendesah panjang.
“ Biarkan aku pergi, aku janji akan kembali. ” gumam claire pelan sambil memejamkan mata. merasa hangatnya punggung itu membalasnya.
Raylie kembali mendesah kasar. “ Jangan berjanji untuk sesuatu yang tak bisa kau tepati, claire. ” ia terdiam sesaat. “ Ayahku juga mengatakan hal yang sama. ” mata raylie tampak berkaca-kaca. sebelah tangannya mengepal. rahang pun ikut mengetat. wajah dan tubuhnya berubah tegang. “ Dulu... dia jua berjanji hal yang sama, dan yang terjadi adalah...., dia kembali dalam keadaan tidak hidup. Lalu bagaimana aku bisa percaya lagi? ”
kenangan itu memang membawa luka dihati raylie dan juga renata. kepergian enrico benar-benar berat bagi keduanya.mengorbankan nyawa demi sebuah perjanjian dan keamanan.
Dan..., meski lelaki itu terjebak menjadi pemimpin kelompok dunia hitam. namun, kasih sayangnya pada renata dan raylie, juga pada istrinya tak bisa diragukan. Mereka begitu melekat erat dalam cinta.
“ Maafkan aku..., ” lagi claire berucap demikian.
ia tak sadar, ucapan itu membuat raylie kembali mengingat masa terpuruk nya.
Raylie pun kembali menghela nafas. ia meregangkan tangan claire di perutnya hingga melonggar, lalu ia berbalik badan. Didapati raylie lagi wajah cantik itu memandang nya dengan rasa bersalah yang bahkan masih begitu melekat. Tergambar jelas dialis claire yang bertaut.
Dan..., tak peduli berapa kali pun raylie mengatakan, untuk berhenti mempermasalahkan diri. Nyatanya, claire tetap merasa semua ini salahnya. Penyesalan enggan beranjak dari batinnya. Ia benar-benar tak bisa membuat raylie terluka lagi.
Untuk sepersekian dalam hidup claire, ia kembali memutuskan berjuang untuk sesuatu yang terasa benar.
“ Sudah ku katakan, jangan minta maaf. ” raylie memegang wajah itu. ia menatap dua bola mata claire dengan tatapan dalam. meyakinkan gadis itu bahwa ia tak menyesal, meski mengenalnya dengan cara seperti ini.
Raylie memang kecewa. bahkan sangat kecewa saat mengetahui dirinya dijebak saat itu. tapi, rasa tersebut ternyata tak kuat menutupi rasa sayang dihatinya. ada sesuatu yang ia yakini dari mata hazzle itu, bahwa claire juga mencintai nya.
Lalu pembuktian itu benar-benar terjadi. claire mempertaruhkan segalanya, untuk melepaskan raylie. ia... kembali untuk raylie.
Tatapan nanar keduanya pun makin melekat.
Raylie membelai lembut dua pipi claire, kemudian mengecup kening gadis itu dengan lembut.
“ Aku tak bisa kehilanganmu, ” raylie berucap, lalu semakin menundukkan kepalanya, perlahan ia membuat wajah gadis itu mendongak kearahnya.
Ditatap raylie bibir yang ranum dan terulas lembab disana. Semua terlihat begitu manis dimatanya. tak peduli kebohongan yang pernah terucap disini. Nyatanya, ia benar-benar menyukai claire.
“ Aku mencintaimu... ” bisik raylie lagi, sebelum mengajak kedua bibir mereka bertemu.
Claire mendesahkan nafas saat bib\*r mereka saling menyentuh, ia lalu memejam kan mata demi merasa lebih dalam.
Claire menerima kecupan raylie yang terasa begitu lembut dan hangat. Penuh sayang dan cinta. Sesuatu yang berbeda yang tak pernah ia dapatkan dari orang lain.
Hanya oleh raylie...
Hanya dia.
Claire pun membalas ci\*man raylie dengan lum\*tan dalam. seakan itu adalah saat terakhir mereka untuk berjumpa.
Dinaikkan gadis itu tangannya ke tengkuk sang kekasih, lalu menyugar rambut pendek tersebut dari arah tengkuk, ke belakang kepala raylie.
Bagian lembut di mulut mereka saling bertaut penuh cinta, kesedihan, dan juga putus asa. rasanya begitu berat, hingga nafas keduanya beradu resah.
Kecupan yang tak singkat itu berakhir, dan raylie kembali memeluk claire. “ jangan kembali kesana. kita akan mencari jalan yang lain. ku mohon. Aku tak bisa kehilanganmu. ”
Claire pun hanya bisa memejamkan mata dan membalas pelukan hangat itu. Ia kembali memiringkan kepala dan menyamankan diri didada lebar raylie. meski hatinya tetap resah.
Raylie tidak akan mengalah.
Terpaksa. dengan sangat terpaksa, ia harus menggunakan cara yang lain.
Dan untuk yang kesekian kalinya, ia pun harus berbohong pada raylie lagi.
Gadis itu memutuskan untuk tetap bersama adik sang pemimpin klan louise, hingga malam menjelang.
Ia tak punya jalan lain selain kembali.
\*\*\*
Disisi lain.
Kamar Darren Ludovic.
Renata sudah selesai mandi.
Benar-benar mandi.
Ia keluar dengan bathdrobe baru, kemudian lama memandangi paper bag yang dilempar nya tadi ke atas ranjang.
Renata menimang. kembali berpikir. kembali menguji dirinya.
Satu detik...
Dua detik....
Tiga detik....
Ia mengedip pelan..
Lima detik...
“ Oh! astaga! aku tak percaya aku melakukan ini! ” ujung-ujungnya ia pun terpaksa meraih paper bag itu dengan kasar.
Ini lebih baik daripada telanjang bulat dibalik handuk kimono.
\*\*\*
Renata berjalan cepat ke arah kamar mandi lagi. Ia enggan berganti pakaian di kamar sana.
Dipilihnya, untuk tempat dan ruangan yang lebih kecil ini. Meski bisa dibilang besar untuk ukuran kamar mandi.
Ia menghembuskan nafas panjang dan menatap dirinya lewat pantulan.
Renata mengangkat dagunya, seakan turut menaikkan kembali harga diri dan martabat yang jatuh hanya karena sebuah pakaian, yang tak dianggap nya baik.
Well, ia tak mau kehilangan dua hal itu dalam dirinya. meski dalam hal ini ia telah diporak-porandakan oleh darren ludovic. Namun, ia masih dirinya. Renata Louise! Tetap lah Renata Louise. ia pemimpin klan Louise! seorang bos mafia yang punya tanggung jawab atas kelompoknya. ia akan keluar dari sini hidup-hidup. Membawa raylie dan juga orang-orang nya pulang dengan selamat.
Desahan nafas selanjutnya adalah pembulatan tekad.
Renta mengambil pakaian... ralat! Lingerie itu, lalu memakainya.
Ia membungkuk dan meninggalkan bagian bawah sebagai tahap akhir untuk penyelesaian.
Lalu...
Bagitu ia menegakkan punggungnya lagi. Saat pantynya terpakai mantap di pinggulnya, dipadu dengan kain tipis yang menggantung dari bahu, ked\*da dan perut. Didapati pula dirinya yang terlihat berbeda.
Ia sudah berspekulasi dalam otak, bahwa ia akan tampak seperti wanita pelacur dengan pakaian tipis berbahan brukat hitam ini.
Namun, nyatanya. ia jadi tertegun. Mengedip pelan didepan cermin.
Pakaian minim itu terlihat seksi dan pas ditubuhnya. membuat aura nya semakin keluar.
Lalu.. disini lah dia.
Untuk pertama kali memakai pakaian yang tidak dipilihnya sendiri, melainkan pemberian si darren ludovic. lelaki itu membuat nya seperti boneka hidup, dimana darren bisa mengenakan pakaian lalu merobeknya dengan sesuka hati, dimana pun, dan kapan pun lelaki itu mau.
Br\*ngsek memang!
Namun, diakui Renata. semua itu begitu pas ditubuhnya. Tersa nyaman, dan... seksi.
Sisi yang malah keluar dan menyeruak dari dalam dirinya, tanpa ia eksplorasi lebih jauh.
Renata memiringkan wajahnya. mengusap tulang selangkanya yang terlihat, lalu tersenyum tipis, saat mengusap turun ke d\*da dan pinggang.
Ia memiringkan badannya. melihat bagian-bagian yang lain dari sisi yang berbeda.
Indah!
Seorang mafia yang indah!
Demi apa! ia terlalu sibuk dengan urusan klan, sampi mengabaikan sisi feminis yang tentu saja ada juga dalam dirinya.
Ia terlihat begitu cantik saat ini. juga sangat menggoda.
Balutan itu sempurna ditubuhnya yang langsing, padat dan tinggi.
Renata kembali melepas senyum singkat nan tersipu. Lalu berdecak kemudian.
Ia tak pernah memikirkan akan menyukai hal ini.
Sama dengan tubuhnya. meski ia merasa ambigu, benci, ragu, marah, putus asa, tapi tak pernah juga dipikirnya, bahwa efek sentuhan lelaki.... terutama Darren, akan membuat tubuhnya melayang, dan bahkan meminta lebih. semua tanpa bisa di kontrol.
TO BE CONTINUED