Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6...
Mami Lena datang bersama Devan, Tasya serta Devina... Rumah bercat hijau yang memiliki halaman di tanam bunga serta kursi di depan kamar yang hanya ada dua dan satu kamar mandi dapur yang masih Terlihat dari ruang tamu serta meja makan.
"Maaf nyonya makanan nya bila tidak nyaman." ucap ibu Ratih.
"Kami yang terimakasih, maaf sudah merepotkan bu Ratih." ucap Mami Lena.
"Ini enak sekali loh tante." ucap Devina.
"Terimakasih..." ucap Bu Ratih... Sementara Cindy lagi bermain bersama Tasya di ruang tamu lalu Cindy mengajak Tasya ke kamar nya Devan melihat mereka berdua bu Ratih mengajak mereka ke ruangan tamu.
"Seperti nya Cindy dan Tasya balung menyayangi..." ucap Bu Ratih.
"Saya ingin Devan dan Cindy segera menikah minggu depan." ucap Bu Ratih.
"Apa tidak ke cepatan bu.?" ucap Bu Ratih.
"Karena saya nanti akan ikut putri saya dan saya akan bulak balik." ucap Bu Ratih.
"Saya terserah pada Cindy saja nyonya... Dan untuk Nak Devan saya titip Cindy bila dia ada salah atau kamu sudah tidak menginginkan Cindy tolong jangan sakiti Cindy kamu cukup pulang kan Cindy saja pada Ibu. ." ucap Bu Ratih.
Devan hanya tersenyum dan melihat foto keluarga Cindy ya terlihat di foto itu Cindy terlihat bahagia... Tapi kebahagiaan itu hilang saat mami Lena tidak sengaja menabrak ayah Cindy.
"Seandainya ayah Cindy masih ada pasti bahagia melihat Cindy akan menikah." ucap Bu Ratih.
"Bu... Maaf kan saya." ucap Mami Lena.
"Nyonya sudah berkali kali meminta maaf, semua takdir nyonya apalagi anda sudah bertanggung jawab padahal tidak perlu ada pernikahan juga tidak apa apa saya dan Cindy sudah iklas... Hanya Cindy mencintai Tasya katanya." ucap Bu Ratih meneteskan air mata Devan dan Devina yang melihat hanya menunduk kepala... Lalu Vina berpindah memeluk Bu Ratih mengusap bu Ratih.
"Kalian sangat baik sekali, aku yakin Tasya akan bahagia memiliki ibu sambung seperti Cindy." ucap Devina.
"Terimakasih." ucap Mami Lena.
"Papa liat mama kasih aku ini." ucap Tasya Yang datang menghampiri Devan.
"Iya." ucap Devan.
"Seperti nya sudah malam kami pamit." ucap Devan melihat jam tangan nya.
"Tasya mau disini papa, Tasya mau sama mama Cindy." ucap Tasya.
"Tasya pulang dulu, nanti Mama akan ikut sama Tasya kalau sudah menikah sama papa." ucap Devina.
Cindy mencium Tasya lalu memeluk sambil membisikan sesuatu pada Tasya éntah Ada yang di ucap dab Cindy sampai akhirnya Tasya menurut dan diam ikut kembali kerumah...
...__________...
Sah....
Sah.....
Sah....
Kini Cindy dan Devan sudah Sah menjadi suami istri... Devan sangat dingin pada Cindy senyum Devan hanya untuk mami Lena, Devina adiknya serta Tasya Putri nya... Pagi ini Cindy menyiapkan segala kebutuhan Devan baju kerja lalu masak buat sarapan serata menyiapkan keperluan Tasya...
"Pagi bi... Mau tanya nona Tasya biasa suka makan apa saja bi." ucap Ci dy pada pelayan yang lebih tua.
"Non Tasya dia suka sama sop ayam atau telor puyuh nona." ucap Bi Nani.
"Kalau tuan bi.?" ucap Cindy lagi.
"Tuan apa saja, asal Jangan pedas nona." ucap Bi Nina lagi.
"Kalau mami sama Devina bi." ucap Cindy yang tetap fokus membuat Sayuran.
"Mereka juga sama kayak tuan Devan hanya nona Devina suka pedas non." ucap Bi Nina.
"Sedang apa.?"
Bersambung, Terimakasih.
sebenci apapun itu udah jadi istrimu yg kau renggut keperawannya ...
jangan lama lama ya thor devan julid nya /Ok/