NovelToon NovelToon
Kaisar Yang Terbakar

Kaisar Yang Terbakar

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Khairatin Khair

Di dunia yang dikendalikan oleh faksi-faksi politik korup, seorang mantan prajurit elit yang dipenjara karena pengkhianatan berusaha balas dendam terhadap kekaisaran yang telah menghancurkan hidupnya. Bersama dengan para pemberontak yang tersembunyi di bawah tanah kota, ia harus mengungkap konspirasi besar yang melibatkan para bangsawan dan militer. Keadilan tidak lagi menjadi hak istimewa para penguasa, tetapi sesuatu yang harus diperjuangkan dengan darah dan api.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khairatin Khair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Ares menggenggam kunci terakhir dengan erat, merasakan energi yang memancar dari dalamnya. Kunci itu dingin di tangannya, tetapi kekuatan yang ia rasakan dari dalamnya seperti api yang membakar pelan, seolah-olah mencoba merasuki tubuh dan pikirannya. Di belakangnya, Liora tetap berjaga, matanya penuh kewaspadaan.

"Ares," katanya lembut, "ini saatnya. Kita harus menghancurkannya sebelum kegelapan kembali mengambil alih."

Ares mengangguk pelan, tetapi pikirannya masih dipenuhi keraguan. Kunci ini adalah sumber semua kegelapan yang menguasai Valyria selama berabad-abad, tetapi menghancurkannya mungkin lebih berbahaya daripada yang mereka bayangkan. Kekuatan yang terkandung di dalamnya bisa melepaskan kekuatan besar yang tak terkendali.

"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah kita menghancurkannya," kata Ares dengan suara rendah. "Jika kita salah langkah, kita bisa menghancurkan lebih dari sekadar kunci ini."

Liora mendekat, meletakkan tangannya di pundak Ares. "Kita sudah datang sejauh ini, Ares. Kau sudah melawan kegelapan dan menemukan keseimbangan di dalam dirimu. Jika ada yang bisa menghancurkan kunci ini dengan cara yang benar, itu adalah kau."

Ares menatap Liora, merasakan ketenangan yang datang dari kata-katanya. Dia tahu bahwa dia tidak bisa mundur sekarang. Jika kunci ini tidak dihancurkan, maka siklus kegelapan akan terus berulang, dan Valyria akan kembali jatuh ke dalam bayang-bayang.

Dengan napas dalam, Ares mengangkat kunci terakhir ke udara. Saat itu, angin kencang tiba-tiba berhembus di dalam gua, membawa suara-suara yang berbisik dari kegelapan yang tersembunyi di sekeliling mereka.

"Kau tidak bisa menghancurkan kami," suara dari dalam kegelapan bergema. "Kami adalah bagian dari Valyria, dan kami akan selalu ada."

Ares memejamkan mata, merasakan gelombang energi hitam yang berusaha menyerangnya dari setiap sisi. Kegelapan tidak akan membiarkan mereka menghancurkan kunci ini dengan mudah. Namun, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menghentikan siklus ini—dan tidak ada lagi keraguan di dalam hatinya.

"Aku bukan hanya bagian dari kegelapan," kata Ares dengan suara yang mantap. "Aku juga memiliki cahaya. Dan aku akan menggunakan keduanya untuk menghancurkanmu."

Dengan tekad yang kuat, Ares menyalurkan kekuatan keseimbangan yang ada di dalam dirinya. Cahaya dan bayangan berpadu dalam tubuhnya, menciptakan gelombang energi yang mengalir melalui tangannya, langsung menuju kunci terakhir.

Namun, ketika dia mulai melepaskan kekuatan itu, Ares merasakan perlawanan yang kuat. Kunci terakhir bergetar keras, seolah-olah mencoba melawan kehancuran yang akan datang. Kegelapan yang ada di dalam kunci itu memancar keluar, mencoba menguasai Ares sekali lagi.

"Ares!" teriak Liora, suaranya penuh kekhawatiran. "Jangan biarkan kegelapan itu mengambil alih!"

Ares menggenggam kunci itu lebih erat, berusaha mempertahankan kendali atas kekuatan yang mengalir melalui tubuhnya. Cahaya di dalam dirinya mulai memudar seiring dengan semakin kuatnya perlawanan dari kunci terakhir. Dalam sekejap, Ares merasakan dirinya diseret kembali ke dalam kegelapan yang dalam.

---

Di dalam pikirannya, Ares kembali berada di tengah kegelapan, dikelilingi oleh bayangan-bayangan yang berbisik di sekelilingnya. Di depannya, sosok-sosok bayangan para kaisar pertama Valyria muncul, menatapnya dengan tatapan dingin dan penuh kekuasaan.

"Kau tidak bisa mengalahkan kami," salah satu sosok berbisik. "Kegelapan adalah bagian dari dirimu, seperti halnya bagian dari kami. Jika kau menghancurkan kunci ini, kau akan menghancurkan dirimu sendiri."

Ares menatap para kaisar itu dengan penuh kebencian. Selama berabad-abad, mereka telah memperbudak Valyria dengan kekuatan bayangan ini, dan sekarang, mereka ingin memperbudak dirinya juga.

"Tidak," jawab Ares dengan suara tegas. "Aku berbeda dari kalian. Aku mungkin bagian dari kegelapan, tapi aku tidak akan membiarkan kegelapan mengendalikan takdirku."

Cahaya lembut dari wanita berambut putih muncul di tengah kegelapan itu, memberinya secercah harapan. "Ingat keseimbangan, Ares," suara wanita itu berbisik lagi. "Keseimbangan adalah kuncinya. Kau bisa mengakhiri ini, tetapi kau harus memilih—kegelapan atau cahaya. Keduanya tidak bisa ada bersama jika kunci ini dihancurkan."

Ares tertegun. Pengorbanan itu menjadi jelas. Jika dia menghancurkan kunci terakhir ini, keseimbangan antara kegelapan dan cahaya akan lenyap—dan begitu juga dengan dirinya.

Namun, Ares tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara. Untuk menghancurkan kegelapan yang telah menghantui Valyria, dia harus mengorbankan dirinya sendiri.

---

Di dunia nyata, Liora melihat tubuh Ares mulai memudar, seolah-olah energi hidupnya terserap oleh kunci terakhir. "Ares! Jangan!" teriaknya dengan suara yang penuh rasa putus asa.

Ares menoleh padanya, matanya penuh ketenangan. "Ini adalah satu-satunya cara, Liora," katanya pelan. "Kunci ini harus dihancurkan... dan aku adalah bagian darinya."

Liora mencoba mendekat, tetapi gelombang energi hitam yang memancar dari kunci terakhir mencegahnya untuk mencapai Ares. "Tidak! Kau tidak harus melakukan ini sendirian!"

Ares tersenyum lembut. "Aku tidak pernah sendirian. Kau dan para pemberontak selalu bersamaku. Tapi ini adalah takdirku."

Dengan satu gerakan cepat, Ares melepaskan seluruh kekuatannya ke dalam kunci terakhir. Cahaya dan bayangan berpadu menjadi satu, menciptakan ledakan energi yang dahsyat. Kunci terakhir retak, dan dengan suara yang menggema di seluruh gua, kunci itu pecah menjadi ribuan serpihan.

Kegelapan yang selama ini tersembunyi di Valyria terhisap ke dalam kehampaan, dan untuk sesaat, dunia terasa diam.

Namun, ketika debu mulai mereda, Ares telah hilang.

---

Liora berdiri di tengah gua yang sekarang sunyi, air matanya menetes perlahan. Kunci terakhir telah dihancurkan, dan kegelapan yang menghantui Valyria selama berabad-abad telah lenyap. Tetapi, pengorbanan yang dilakukan Ares untuk mencapai itu sangatlah besar.

"Ares..." bisiknya pelan, suaranya dipenuhi rasa sakit dan kehilangan.

Namun, di tengah keheningan itu, Liora merasa sesuatu yang aneh. Cahaya lembut muncul di tengah ruangan, seolah-olah Ares masih ada di sana—sebagai bagian dari keseimbangan yang ia ciptakan. Meskipun tubuhnya hilang, jiwanya tetap ada, menjaga Valyria dari kegelapan yang pernah menguasainya.

Liora menyeka air matanya dan berdiri dengan tegar. "Kita telah menang," katanya, meskipun suaranya terdengar pahit. "Ares telah memberikan segalanya untuk Valyria. Sekarang, kita harus memastikan bahwa pengorbanannya tidak sia-sia."

---

1
Delita bae
mampir 😁 bagus cerita nya😊😇🙏
Apin Zen
Penjelasannya enak dibaca😍
Khairatin: terima kasih🤩
total 1 replies
Yurika23
Jendral Ragnar jadi inget Ragnar Lothbrok di Viking...keren...
cerita othor keren nih...
Yurika23
keren Thor...bahasanya enak dibaca
Delita bae: semangat untuk karya baru nya😁💪
Khairatin: makasiih..
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!