Happy reading readers!
Menceritan seorang gadis yang diberikan kesempatan untuk hidup kembali setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Purple anak dari Duke Vierra yang dititipkan pada Duke Hadid setelah kematiannya. Purple yang tumbuh dengan menjadi gadis yang cantik, dia begitu mencintai anak sulung dari Duke Hadid yang bernama Keyron.
Namun sayang cintanya yang begitu dalam tak terbalaskan bahkan cinta tulusnya dibalas dengan kematian yang begitu mengerikan, sehingga meninggalkan trauma yang begitu dalam pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Kemarahan Keyron
Tangan Keyron mengepal kuat, wajahnya nampak berkabut.
“PERGI!!!” Ucap Keyron membentak pelayan itu.
Pelayan itu pun membungkuk memberi hormat dan langsung segera pergi.
Keyron pun langsung menuju ke ruangan Duke Hadid.
BRAKKK
Pintu terbuka dengan dengan kasar membuat Duke Hadid sedikit terkejut.
“Keyron!” Ucap Duke Hadid.
“Ayah mengapa Purple pergi ke kastil Vierra?!” Tanya Keyron to the point.
Duke Hadid yang masih duduk pun bangkit menghampiri Keyron.
“Purple yang menginginkannya Keyron” jawab Duke Hadid.
“Tapi seharusnya ayah melarangnya” ucap Keyron marah.
Melihat putra sulungnya marah Duke Hadid hanya bisa diam, dia menyesal telah mengizinkan Purple pergi.
“Maaf ayah sudah melarangnya Keyron tapi ingin pindah, sepertinya Purple merindukan kedua orang tuanya sehingga dia memilih untuk pindah” ucap Duke Hadid menjelaskan.
“Walaupun begitu seharusnya ayah melarangnya” ucap Keyron dingin.
“Kak Key, pakman tidak bersalah Purple lah yang ingin pergi” ucap Ciera yang tiba- tiba datang menengahi percakapan antara Keyron dan Duke Hadid.
“Siapa yang menyuruhmu untuk berbicara” ucap Keyron tajam seakan ingin membunuh Ciera.
“Itu.. aku hanya ingin kak Key tidak salah dengan pakman” ucap Ciera takut.
“Dan juga jangan panggil aku kakak! Panggil aku tuan Duke!” ucap Keyron dingin.
“Kali ini aku akan membiarkanmu tapi jika kau berani ikut campur jangan salahkan aku tidak memandang bahwa kau adalah anak dari Count Brian” ucap Keyron tajam.
Keyron pun langsung berlalu dari sana, kaki Ciera terasa lemas setalah mendengar ucapan Keyron, dia baru pertama kali melihat sosok Keyron yang begitu mengerikan.
“Ciera kamu tidak apa- apa?” Tanya Duke Hadid.
“Nona anda tidak apa- apa? Biar saya bantu anda berdiri nona” ucap pelayan Ciera.
“Aku tidak apa- apa pakman” ucap Ciera berusaha tersenyum.
“Pelayan bawa Ciera kembali ke kamarnya” titah Duke Hadid.
“Baik tuan Duke” jawab sang pelayan.
*****
Keyron pun memacu kudanya menuju ke kastil Vierra, tidak memerlukan waktu lama dia sudah sampai.
“Tuan Duke” guman Lili terkejut dengan kedatangan Keyron.
“Salam hormat tuan Duke” ucap Lili.
“Dimana Purple?” Tanya Keyron dingin.
“Nona sedang berada di kamar tuan” ucap Lili.
“Mari saya antar tuan” lanjut Lili.
Semua pelayan yang sedang bersih- bersih pun berhenti setelah melihat Keyron dan merakan pun langsung memberikan hormat.
“Nona di dalam tuan” ucap Lili sopan.
Saat masuk ke kamar disana terlihat Purple yang memegangi tangga sementara sir Khail sedang membersihkan kabang- kabang di langit kamar.
“Apakah bisa sir Khail” ucap Purple lembut tanpa menyadari kini Keyron menatap mereka dengan tajam.
“Tanang saja nona, sudah hampir bersih” jawab Khail.
“Ekhem” deheman Keyron membuat dua orang itu menoleh secara bersamaan.
Khail yang melihat Keyron langsung turun dan memberi hormat.
“Salam tuan Duke Keyron” ucap Khail.
“Pergi” titah Keyron mengusir Khail.
“Baik tuan Duke” ucap Khail sopan dan keluar dari kamar.
Lili pun ikut keluar dari kamar, kini tinggal Purple dan Keyron. Suasan menjadi hening dan menegangkan.
“Purple” panggil Keyron lembut sambil mendekat ke arah Purple.
Purple hanya dapat menunduk tanpa menjawab panggilan Keyron.
“Ada urusan apa tuan Duke datang kemari?” Tanya Purple pelan dengan terbata- bata.
Sungguh dia masih takut terhadap Keyron, masa lalunya terlalu mengerikan.
Keyron kini telah berada tepat di depan Purple, dia menatap gadis itu sendu.
“Purple kanapa kamu pindah ke kastil Vierra?” Tanya Keyron.
“Apakah kamu merasa kurang dan tidak nyaman tinggal kastil Lavette?” Lanjut Keyron.
Keyron pun memegang kedua bahu Purple dengan lembut.
“Tatap aku Purple” ucap Keyron.
Purple yang masih terpaku, berusaha melawan rasa takutnya dan dia pun memberanikan diri menatap Keyron.
Pandangan mereka bertemu untuk beberapa saat namun setelahnya purple memalingkan wajahnya ke samping.
“Purple ayo ikut aku kembali ke kastil Lavette” ucap Keyron.
“Maaf tuan Duke saya tidak bisa karena saya sudah memutuskan untuk pindah ke kediaman keluarga saya sendiri” jawab Purple.
“Purple aku minta maaf… apakah aku boleh meminta satu kesampat lagi untuk kita, dan tolong jangan berbicara formal denganku” ucap Keyron memohon.
“Kalo tidak ada lagi urusan penting yang perlu dibicarakan, silahkan tuan Duke kembali karena saya masih memiliki banyak pekerjaan” ucap Purple mengusir secara lembut.
#######