Tujuh tahun lalu saat masih duduk di Universitas Viona Natasya menyukai seorang pria.
Dia pria itu Bernard Antonius, pria yang dianggap keluarganya sendiri seperti sampah.
Pria bertato yang tidak dicintai keluarganya. Viona selalu diam-diam memperhatikan dari jauh.
Saat itu usia Viona baru tujuh belas tahun. Dan Bernard berusia dua puluh enam tahun.
Dan sekarang dia bertemu kembali dengan pria itu, dan menjadi suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3.Seperti inikah?
Setelah selesai memakai baju tidur di walk in closet, Viona mengeringkan rambutnya.
Viona melihat suaminya telah tidur disofa. Viona mengambil selimut, lalu menyelimuti suaminya tersebut.
Viona menatap wajah Bernard, dengan mata tertutup suaminya terlihat lebih enak dipandang.
Wajah Bernard yang tampan terlihat begitu tenang, hidungnya yang mancung, alis mata yang tebal dan bibirnya....
Tiba-tiba mata Bernard terbuka.
Viona terkejut melihat mata Bernard yang terbuka, dan jarak mereka yang dekat membuat Viona jadi sangat jelas melihat manik mata hitam suaminya tersebut.
Mereka sesaat saling memandang.
"Mau apa?" bibir yang tadi ditatap Viona terbuka mengeluarkan suara bariton, terdengar sangat dingin.
Viona sontak tersadar dari lamunannya, wajahnya jadi merona.
"Oh ti..tidak ada, aku hanya mau kasih selimut saja" Viona menelan ludahnya gugup.
Kemudian dia beranjak ketempat tidur, lalu masuk ke dalam selimut.
Bernard memandang Viona tajam, lama dia melihat Viona yang telah meringkuk dibawah selimut.
Setelah melihat Viona sepertinya sudah tidur, barulah diapun memejamkan mata lagi.
Esoknya saat Viona bangun, sofa tempat tidur Bernard sudah kosong. Viona meraba kasur disebelah nya, terasa dingin.
Berarti Bernard memang benar tidur disofa, ini malam pertama mereka sebagai pengantin baru, dan mereka tidur terpisah.
Viona melihat selimut yang dia pakaikan pada Bernard tadi malam telah terlipat rapi disofa.
Viona turun dari tempat tidur, lalu pergi masuk kekamar mandi. Dia menyikat gigi, lalu membersihkan diri.
Setelah selesai mandi Viona mendengar pintu kamar ada yang mengetuk.
Viona bergegas membuka pintu, diluar pintu telah berdiri seorang pelayan rumah keluarga Bernard.
"Nona...Nyonya besar menyuruh anda dan Tuan Muda untuk sarapan, mereka sudah menunggu diruang makan!" ucapnya pada Viona.
"Oh iya..baiklah, aku akan turun" kata Viona mengangguk.
Viona lima menit kemudian setelah selesai berpakaian dan merapikan rambut serta dandanannya pun turun kebawah.
Diruang makan telah menunggu kedua mertuanya, serta adik ipar dan kedua kakak iparnya.
Tapi dia tidak melihat suaminya disana.
"Mana suamimu?" tanya Ibu mertaunya sinis.
Viona tidak tahu mau menjawab apa, karena semenjak bangun tidur, dia tidak melihat suaminya dikamar.
Belum sempat Viona menjawab, Bernard sudah muncul dibelakang nya.
"Kamu sengaja ya..kami menunggu mu untuk sarapan..kamu pikir kami ini apa disini?! apakah kamu Tuan Besar yang harus kami tunggu??!" Ibu mertua Viona berteriak pada Bernard sambil memukul meja.
"Sudah tua tapi masih tidak punya otak!" ujar adik ipar Viona ketus.
Viona sangat terkejut dengan kata-kata adik iparnya tersebut.
Seperti inikah mereka menindas suaminya? Viona merasa tersinggung dengan kata-kata adik iparnya tersebut, itu tidak pantas diucapkan pada orang yang lebih tua.
"Cepat duduk, Papamu mau kerja..ini sudah mulai siang, bukan kayak kamu yang tiap hari hanya bersantai tidak ada kerjaan!!" sahut Ibu mertua Viona.
Kakak ipar Viona yang lain hanya diam saja, mereka sibuk sendiri mengobrol dengan istrinya masing-masing.
Begitu juga Ayah Bernard diam saja tidak menanggapi, dia masih asik membaca koran pagi.
Viona menarik kursi, lalu duduk.
Bernard menarik kursi disebelahnya, lalu kemudian duduk.
Sarapan disajikan oleh Pelayan. Dan saat giliran Bernard akan diberikan sarapan, sangat berbeda dengan yang lain.
Viona tercekat di kursinya, Bernard benar-benar diperlakukan berbeda. Viona merasakan dadanya sangat sakit, dia merasa ini sungguh sudah sangat keterlaluan.
Bersambung.....
kita numpang doang🗿
jangan lupapir ke tempat ku ya Thor..terimakasih...