NovelToon NovelToon
Rahim Pengganti Untuk Kakakku

Rahim Pengganti Untuk Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: kimmysan_

"Kamu mau kan, San? Tolong, berikan keturunan untuk Niklas. Kami butuh bantuanmu," pesan Elma padaku.

Meski Elma telah merenggut kebahagiaanku, tetapi aku selalu kembali untuk memenuhi keinginannya. Aku hanyalah alat. Aku dimanfaatkan dan hidup sebagai bayang-bayang Elma. Bahkan ketika ini tentang pria yang sangat dicintainya; pernikahan dan keturunan yang tidak akan pernah mereka miliki. Sebab Elma gagal, sebab Elma dibenci keluarga Niklas—sang suami.

Aku mungkin memenangkan perhatian keluarga Niklas, tetapi tidak dengan hati lelaki itu.

"Setelah anak itu lahir, mari kita bercerai," ujar Niklas di malam kematian Elma.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimmysan_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Niklas Menginap

Setelah pulang dari sekolah, aku mampir ke apotek terdekat untuk membeli testpack. Agak sangsi karena ini pertama kalinya. Namun, semua berjalan lancar. Bahkan petugas apotek menjelaskan padaku saat aku bertanya tentang cara penggunaannya.

Bisa saja aku langsung menemui Dokter Rita dan memeriksa diri. Namun, dokter itu pasti akan memberitahu Ibu Julia. Aku ingin memastikan sendiri lebih dahulu, baru memberitahu keluargaku dan keluarga Niklas.

"Sudah, Bu? Mau langsung ke alamat yang sebelumnya?" tanya driver saat aku masuk ke mobil.

Aku memutuskan untuk tak berkendara sendiri, mengingat kondisiku saat ini. Jadi, aku menyewa jasa Grab atau taksi online untuk membawaku bolak-balik sekolah dan rumah. Setelah mengangguk sebagai jawaban, aku dibawa pulang oleh driver itu.

Selama perjalanan, pikiranku kembali tak tenang. Wajah Niklas dan perdebatan kami mendominasi pikiranku. Aku menyandarkan kepala ke kaca mobil, sambil sesekali menggenggam kantong kresek berisik testpack yang beberapa saat aku beli.

"Setelah aku hamil, lalu apa? Tugasku selesai kan, Niklas? Kita harus membicarakan perpisahan, kan?" gumamku yang hanya dijawab oleh suara mesin kendaraan.

Faktanya memang begitu, 'kan? Hal yang diinginkan oleh mendiang Elma adalah aku memberikan keturunan untuk Niklas. Sementara keluarga Niklas menginginkan aku seutuhnya menjadi menantu. Niklas ... tentu pria itu hanya butuh rahimku.

Percuma aku bertahan jika Niklas memiliki wanita idaman lain, Bianca maksudku. Aku hanya akan terus menyakiti diri sendiri jika berada di dekatnya. Aku tak sanggup setiap hari melihat Niklas dan Bianca yang terang-terangan berkhianat.

"Bu, sudah sampai." Suara driver membuat lamunanku menghilang.

Ternyata mobil sudah berhenti di depan rumah Ayah Irfan. Aku segera turun dan mobil menjauh pergi. Kubuka gerbang rumah yang sedikit berderit. Sepasang mataku membelalak ketika menemukan mobil Niklas lagi-lagi terparkir di halaman depan.

Niklas terlihat duduk sendiri di teras depan. Entah ke mana perginya Ayah Irfan. Aku mendekati Niklas yang langsung beranjak dari kursi teras.

"Kenapa lagi? Aku akan pulang sendiri kalau sudah agak tenang," kataku.

"Aku akan menginap."

"Apa?"

Pria berkemeja putih itu tampak enggan menanggapi. Seenaknya saja dia! Niklas masuk ke rumah tanpa permisi. Seakan-akan rumahnya sendiri. Aku mengejar langkah san menahan lengannya.

"Ayah Irfan memintaku menginap. Jadi, kamu bisa pulang besok denganku," imbuh Niklas.

"Jangan seenaknya sendiri, Niklas."

Lagi-lagi dia tampak tak acuh. Dia sangat hafal tata letak ruangan di rumah ini. Aku tak heran, Niklas dulu sering datang ke sini saat kami masih menjadi sepasang kekasih. Walaupun itu sudah lama sekali. Karena rumah ini pun tak berubah. Aku pasrah saja saat Niklas melenggang ke kamarku.

———oOo———

Niklas terpaku di depan kamar mandi saat melihatku memindahkan beberapa bantal ke sofa dekat ranjang. Tak ada komentar keluar dari bibirnya. Bahkan setelah aku mengambil selimut lain dari lemari. Aku meletakkannya di sofa.

Gara-gara ada Niklas, aku tak bisa mengecek kehamilanku dengan tenang. Bisa saja nanti dia ingin tahu tentang apa yang aku lakukan karena terlalu lama di kamar mandi. Jadi, aku memilih menundanya. Mungkin besok pagi-pagi sebelum dia bangun.

Malam ini setelah selesai makan malam, aku memindahkan beberapa bantal dan selimut ke sofa. Tentu saja untuk Niklas. Aku ingat betul dia tak akan mau tidur seranjang selain dengan alasan berhubungan badan.

"Kamu mau tidur di sofa?" tanya Niklas setelah sekian detik mengamati tindakanku.

"Aku? Kamulah! Kamu yang bersikeras menginap di sini. Kalau kamu nggak mau tidur di sofa, kamu bisa tidur di kamar Elma. Walaupun ayah nggak pernah membukanya lagi," jawabku.

Mengabaikan ucapanku, pria bertubuh tinggi itu bergegas ke ranjang dan menjatuhkan tubuhnya di sana. Tuh, kan! Lagi-lagi seenaknya sendiri. Dia berbaring telentang, memejamkan mata seakan tak peduli dengan kata-kataku.

"Baiklah. Kamu bisa tidur di situ," ucapku tak mau berdebat hanya perkara tempat tidur.

Aku memilih menjauh ke sofa. Naik dan berbaring di sana. Aku bisa tidur di sini karena tahu Niklas tak akan sudi seranjang denganku. Selama sekian detik tak ada suara apa pun di antara kami. Aku sebisa mungkin menenangkan diri dan fokus untuk terlelap.

Namun, tiba-tiba sebentuk bayangan menerpa wajahku. Aku membuka mata, mendapati Niklas berdiri di dekat sofa. Baru saja aku akan memproses, dia menunduk dan meraih tubuhku. Menggendongku menuju ranjang.

"Apa yang kamu lakukan?!" Aku berusaha memberontak. Namun, tubuhku sudah lebih dahulu direbahkan ke kasur. "Niklas!"

"Tidur saja di sini. Aku akan tidur di sofa karena ini kamar kamu," katanya.

Alih-alih bergerak ke sofa, Niklas merebahkan tubuh di sampingku. Tindakannya membuatku bangkit dan menatap dengan heran. Niklas membuka kedua matanya, tatapan kami bertemu.

"Nanti aku pindah. Aku menginginkan kamu malam ini," ujar Niklas.

Sungguh aneh! Dia tak terdengar dan terlihat sedingin hari kemarin. Masih tak tahu harus merespons apa, aku menatapnya lamat-lamat. Tiba-tiba saja wajah Bianca melintas dalam benakku.

"Kenapa kamu nggak pulang saja dan bawa Bianca ke rumahmu itu?" Sialan! Aku malah membahasnya.

Niklas bangkit dari posisinya. Sementara aku memalingkan wajah. Dia berkata, "Aku ke sini bukan untuk berdebat, Tsania."

"Ya, kamu ke sini hanya karena membutuhkan aku. Setelah kamu mendapatkan apa yang kamu mau, kamu akan pergi. Iya kan?"

"Jangan ...."

"Jangan terbawa perasaan?" Aku memangkas ucapannya dengan cepat. Karena begitulah Niklas. "Aku tau apa yang akan kamu katakan. Jadi, cepat selesaikan agar aku bisa tidur sendiri."

Niklas lagi-lagi memandangku dengan lekat. "Buka bajumu!" titahnya.

Tiba-tiba? Aku menelan ludah selama sekian detik. Biasanya Niklas yang memulai lebih dulu. Tanganku dengan sedikit bergetar menyentuh kancing piyama. Namun, Niklas menahan pergelangan tanganku.

"Lain kali saja," katanya, "tidurlah." Dia turun dari ranjang menuju sofa.

Aneh! Aku menatapnya dengan heran. Dia sengaja ingin mempermainkan aku, ya? Selama sekian detik aku hanya menatapnya, bahkan saat dia berbaring dan menarik selimut.

"Siapa yang mau memaksa berhubungan badan di saat wajahmu pucat begitu?" Niklas berucap serupa sebuah gumaman.

Spontan aku memegang pipiku sendiri. Astaga! Apa aku pucat lagi? Apa Niklas ... maksudku ... dia baru saja mengkhawatirkan aku?

1
Rahayu Kusuma dewi
dingin " nanti cinta loh/Drool/
Bunga🌞
Luar biasa
Nur Zia Aini
munafik bngt klo mau pisah ya pisah ribet,, udh tau dya cuek gtu
Nur Zia Aini
hrs nya ayah Irfan cerita sm Niklas klk tsania trpaksa biar gk jd slh phm niklasnya tsania jg gk di bnci trus2an,, ngapain pke mnta ijin ke tsania ngomong sm Niklas,, udh tau tsania trsiksa oon bngt jd ayah jg walaupun bkn ayh kndung
kimmy-san: wkwk sabar, nanti jg ngomong😂
total 1 replies
Surinten wardana
Ceritanya bagus penulisan katanya juga semangat thor
kimmy-san: terima kasih🤗
total 1 replies
Surinten wardana
Semangat thor
GRL VJAESUKE
lanjutt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!