Apa jadinya seorang desainer bernama Elania, dan pria barista yang bernama Shin tersebut, sama - sama memiliki rahasia besar didalam hidup mereka.
Dipersatukan oleh Shin yang ternyata mencintai Elania secara diam - diam, lalu bagaimana perjalanan kisah ujian cinta mereka, dan kehidupan rahasia keduanya.
Akankah berjalan sesuai kehidupan cinta pada umumnya ataukah sebaliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Piitaloka_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Melihat Hinawa sudah sedikit lebih tenang, sang ibu Elania pun menuntun nya untuk membersihkan diri. Sedangkan Kento yang masih kebingungan itu, membuat Elania tersadar kalau bocah tersebut masih belum juga pulang.
"Mau berapa lama kau ada dirumahku"
"Ya ampun kak, aku hanya ingin tau kenapa dengan orang itu, kalau sudah tau penyebabnya aku janji deh bakal langsung pulang kak" mengeluarkan jurus dua jari sebari berwajah sok imut
"Begitu ya, okay kalau begitu boleh dong aku menanyakan satu hal padamu. Apa kau yang sudah membongkar rahasia ku pada ibuku tentang pekerjaan paruh waktu ku"
*Info : Waktu itu memang Elania tengah menjalani masa kuliah, namun dia memilih membolos demi bekerja paruh waktu nya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih. Namun apalah daya ia sudah mendapat teguran dari sang ibu karena dirinya tengah membolos demi mencari uang, ia tau siapa orang yang membocorkan pekerjaan ini.
"A.. Ah ya kak aku lupa kalau, ibuku meminta bantuan dariku, kalau begitu aku pergi dulu ya kak bye...." merasa ketakutan dengan tatapan intimidasi dari seorang Elania
"Mau pergi kemana lo" sebari menarik kerah belakang nya
"Hehe... Pulang" cengiran seorang Kento
"Siapa suruh lo pulang, sekarang cepat jelaskan kenapa lo ngadu anj**!"
Kento mengaduh kesakitan akibat pukulan keras dari Elania yang begitu kesal terhadapnya. Setelah memberi pelajaran kepada bocah itu Elania kembali masuk kedalam, dia disana melihat tengah memperhatikan perempuan tersebut memakan makanan buatan ibu.
"Bagaimana rasanya?" tanya Elania yang membuat perempuan itu mengangguk canggung "Tenang kau nikmati saja buatan ibu ratu cantik ini, kujamin dirimu akan ketagihan deh dengan masakan nya"
"Bisa saja kau itu" sebari menepuk lengan putrinya "Oh ya tadi kau apa kan anak orang tadi"
"Siapa Kento?" sebari mengunyah makanan ibunya "Aku hanya ngasih sedikit pelajaran karena dia berani berbohong pada bibi, biasalah"
"Ohh.."
Setelah merasa sudah makan, Elania pun dengan lantang langsung duduk dihadapan nya.
"Oh ya kau belum mengenal namaku bukan, perkenalkan namaku Elania sedangkan ibu itu bernama Hana"
"Salam kenal ya cantik, nama kamu siapa memangnya?"
"Namaku Hinawa"
"Wah berarti hampir sama ya namanya dengan bibi hehe... Ya kan El, kita sama - sama cantiknya"
"Iyaa.... Yang cantik, maaf ya Hin.. Emang begitulah ibu - ibu kurang akan pujian"
Seketika ia mendapat timpukan dari sang ibu, dimana ketiga nya pun saling canda tawa bersama. Ketika ketiga nya memilih tiduran dialas lantai, disitu Elania yang masih penasaran ia pun perlahan bertanya pada Hinawa.
"Oh ya apa boleh kita tau kenapa kau tadi ingin mengakhiri hidup?"
"Aku... Tidak tau harus menjalani hidup atau tidak, karena sejak kematian ibuku yang...."
*Kembali kewaktu sebelum kematian ibu Hinawa
Dirumah mewah, terlihat perdebatan kedua orang tua yang membuat Hinawa tak tahan akan perdebatan yang tiada hentinya. Apalagi sang ayah nya mulai berani membawa sang selingkuhan masuk kedalam rumah.
Melihat itu Hinawa sebenarnya sudah begitu marah besar pada ayahnya, namun dia malah dipukuli oleh ayahnya, sang ibu langsung melindunginya.
"SUDAH CUKUP MAS HENTIKAN!! JANGAN KAU PUKULI ANAK KU. URUSI SAJA SELINGKUHAN MU ITU!!"
Sejak saat itu sang ayah, tidak ada takutnya untuk membawa selingkuhan nya kerumahnya. Melihat itu sebenarnya ibu sudah geram namun ia pertahan kan demi kehidupan pendidikan putrinya.
Akan tetapi ketika sepulang kuliah, ia melihat ibunya sudah terkapar lemas karena siksaan sang ayahnya, ketika dia akan melindungi ibunya, tubuhnya sudah lebih dulu dihalangi oleh sang selingkuhan nya berserta putrinya (kalian sudah taukan siapa putri dari sang pelakor tersebut, yaps dia adalah Angel).
"Sudahlah untuk apa kau melindungi ibumu, lihat dia memanglah tidak pantas untuk melawan kami pengganti sang penguasa dirumah ini, bukan lagi milik ibu mu yang lemah itu haha...."
Disitu Hinawa sudah marah besar, dan ia mulai menyerang keduanya. Sampai akhirnya dia berhasil membuat Angel tersungkur karena tendangan diperutnya, membuat sang ibunya tidak terima dengan penuh amarah.
Sang pelakor pun menggambil sebuah guci disebelahnya, berniat ingin melemparkan nya kepada Hinawa, namun lemparan tersebut tak menggenainya malah menggenai ibu Hinawa yang mana dia berusaha melindungi putrinya.
"Apa kau baik - baik saja putriku?" kepalanya yang sudah dilumuri darah ketika, Hinawa menganggukkan kepala perlahan mata sang ibu menutup
Melihat tersebut Hinawa langsung merasa panik, karena ia langsung cepat - cepat menghubungi ambulance, tapi dikalah ibunya akan dibawa sang suster berkata kalau sang ibu sudah tiada.
Disitulah kehancuran Hinawa mulai terjadi, dan merasa tak terima akan kematian sang ibu. Dia langsung ingin menyerang sang pelakor yang sudah bersembunyi dibalik kamar ayahnya, dengan serangan mendadak ia sudah lebih dulu mendapat pukulan keras dari Angel yang mengakibatkan dirinya terjatuh pingsan.
Setelah kejadian tersebut, ternyata Hinawa tengah dikurung disebuah gudang yang gelap, disana ia juga tak pernah diberi satupun makanan berniat dirinya akan mati kelaparan.
Namun tekad Hinawa yang ingin melihat makam sang ibu, dia dengan bersiasat untuk kabur pun berhasil, yaitu membantu tugas sang Angel. Karena dia tau kalau sang anak dari pelakor tersebut tengah menjalani masa kuliah jurusan desainer yang sama dengan nya.
Merasa tau kelemahan putrinya itu, tak dapat mendesain tugasnya dengan baik, ia perlahan mengajukan diri untuk membantunya. Serta bersiasat agar ia dapat mencari waktu luang mencari tempat agar dirinya dapat melarikan diri.
Sampai suatu malam, ditengah mengerjakan tugas anak pelakor tersebut. Ia pun perlahan dapat berhasil mencuri data CCTV rumah. Lalu dilain waktu kesempatan emas baginya untuk kabur pun bisa, karena ditengah semua orang tengah menjalani perjalanan liburan.
Disitulah dia perlahan berhasil kabur, ketika dirinya sampai dimakam ibunya. Ia sudah menggambil sumpah untuk membalaskan dendam ibunya, akan tetapi disaat ia hendak melaporkan ke kantor polisi atas kematian ibunya.
Malah dia diperlihatkan seorang anak sekolah yang tengah berusaha keras melaporkan kejahatan kakek neneknya, malah ia mendapatkan kekerasan yang tak terduga dari sang paman, apalagi sang pihak kepolisan sendiri salah satunya telah mendapatkan uang bayaran yang tidak Hinawa duga.
Dari situlah ia tersadar sendiri kalau tanpa adanya uang, semua tak akan berhasil dia balaskan dengan memasukkan mereka kedalam jeruji besi.
Merasa sangat frustasi, tak ada jalan serta orang yang dekat dengan dirinya. Ia yang merasa kesepian pun memutuskan untuk mengakhiri hidup saja, dari pada harus kembali kerumah neraka tersebut.
....
Mendengar ceritanya sang Elania, dan ibu pun merasa sangat marah dengan tindakan ayah serta kedua kedua wanita tersebut.
"Kau tak perlu khawatir dirimu tidak lagi sendirian, kami akan selalu menjadi keluarga mu Hinawa"
"Ya benar, kau tak perlu takut. Mulai hari ini kau harus menjadi wanita yang tangguh, karena suatu hari nanti balaskan dendam mu pada mereka"
"Elania untuk apa kau ajarkan Hinawa balas dendam nak" ucap ibu Hana yang sekarang sudah melototi putrinya tersebut
"Apa salah nya kita membalaskan dendam kita, atas kematian orang yang kita sayangi ibu, ya aku tau kau adalah seorang ibu yang pasti nya akan seribu cara memaafkan mereka, walaupun tidak harus melihat wajah sang musuh. Tapi bagi kita seorang anak tidak lah akan tenang, kalau tidak membalaskan dendam kita terhadap mereka yang sudah berani membunuh orang yang kita sayang" ucap kekesalan Elania
"Tapi apa keuntungannya nak, kau akan semakin memperkeruh keadaan sayang"
"Tidak akan, karena sejatinya mereka harus merasakan apa yang sudah kita rasakan"
Disitu Elania seketika langsung beranjak pergi dari sana, dan memilih masuk kedalam kamarnya.
"Bi.. Ada apa dengannya? Kenapa dia begitu sangat marah dan penuh dendam juga sepertiku"
"Penderitaan mu bisa dibilang sama persis dengannya nak, akan tetapi berbeda dari versi nya. Kalau Elania harus merasa kehilangan atas penyiksaan sang adik dari kekerasan ayahnya sendiri. Tapi dikalah dia ingin meminta pertanggung jawaban sang ayahnya untuk menyerahkan diri ke penjara, malah dia melihat hal yang diluar dugaan nya, yaitu ayahnya telah terbunuh oleh seseorang tepatnya dihadapannya langsung" menunduk sedih "Bibi sendiri tidak tau pastinya bagaimana, akan tetapi Elania merasa sangat terpuruk setelah melihat dikepala matanya sendiri, dia sendiri tidak tau siapa pelaku tersebut. Karena sampai sekarang Elania masih terus mencari siapa dibalik kematian ayahnya yang secara tragis"
Sejak saat itulah Hinawa maupun Elania menjadi tau dari satu sama lain, dan hidup bersama walaupun ditengah kebersamaan mereka, sang ibu berakhir disisa kehidupannya karena sakit, membuat sifat serta kepribadian Elania semakin dingin.
Apalagi Elania setelah tau orang dibalik kematian ayahnya tersebut datang dipemakaman ibunya, disana lah dia langsung mencoba mencari tau orang tersebut.
Setelah mengetahuinya, dari situlah sifat dari seorang Elania semakin terbentuk menjadi orang yang dingin nan mematikan, membuat Hinawa sendiri merasa bingung. Apalagi pelaku tersebut seorang pemilik perusahaan terbesar di negaranya.
Meneliti akan berkaitan dengan perusahaan yang masih bekerja sama disana, Elania langsung bertekad terjun kedunia fashion bersama dengan Hinawa, dan berakhir masuk keperusahaan yang dikenal CLX tersebut, demi mencari informasi lebih banyak lagi disana, sedangkan Hinawa sendiri dengan adanya baking an Elania untuk membalaskan dendamnya terhadap sang putri si pelakor yang sudah bekerja di perusahaan CLX ini, disitulah misi keduanya pun dimulai.