My Cold Boyfriend-
Alletha Gracelyn, harus kehilangan kekasih yang sudah bersamanya 2 tahun karena sebuah kecelakaan tunggal di saat akan merayakan Anniversary mereka, di saat kesedihan nya dia malah bertemu dengan laki-laki dingin namun selalu bersikap hangat di saat bersamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Pulang Bersama
...Gue bakal berusaha membuat Lo kembali seperti dulu Lang,gue gak mau kita menjadi asing....
...Gue sayang sama Lo, sama seperti dulu,,...
...(aluna)...
...-----------------------------------------------...
Kegiatan bansos di luar kampus berjalan dengan lancar, semua makanan yang mereka siapkan habis di bagikan semua. Walaupun cuaca terik namun tidak membuat para mahasiswi/wa malas, mereka bahkan tampak semangat membagikan semuanya.
Mulai dari pengguna jalan, pedagang kaki lima, pejalan kaki pengamen hingga pemulung semua rata terbagi.
Banyak yang kagum dengan kegiatan mereka, bahkan beberapa dari mereka tampak mengambil foto saat sedang pembagian.
Leta tersenyum menatap dua anak kecil yang tampak tertawa bahagia dengan membawa kotak makan yang di berikannya.
"Aleta, kita balik ke pos yuk" Ajak Alis membuat Leta mengangguk.
Mereka berjalan menyusuri pinggir jalan, namun jalanan tampak begitu ramai mungkin karena juga jam pulang kerja membuat banyaknya pengguna jalan.
Leta dan juga Alis masih berdiri di sana, mereka belum bisa menyeberang.
Sementara di Pos, semua telah berkumpul.
Arga, Gala juga Boni tampak masih mengobrol dengan mendata anggota Maba.
"Kok gue gak Liat Si Cantik?" Ucap Gala menatap semua Maba yang berada di sana.
"Si cantik? Siska maksud Lo?" Boni menjawabnya membuat Gala memutarkan bola matanya malas.
"Aleta, dia belum keliatan."
Langit Langsung menatapnya, matanya mencari keberadaan Aleta di sana dan benar saja tidak terlihat.
"Lo data ulang, biar gue cari Aleta." Ucap Langit
Arga mengangguk dan membiarkan Langit mencari Aleta karena bagaimana pun ini adalah tanggungjawab mereka.
Langit terus berjalan mencarinya, menyusuri pinggiran jalan hingga matanya menatap dua perempuan berdiri di pinggir jalan.
Langit menoleh kanan kiri, dia mencoba menyeberang dan sampai di seberang.
"Kak Langit." Ucap Leta saat Langit menghampiri mereka.
Langit berdiri di samping Aleta, dia kembali menatap jalanan yang memang sangat ramai.
"Ayo" Ucap Langit membuat Leta Juga Alis berjalan dan mereka berhasil menyeberang berkat bantuan langit.
"Thanks Kak"
Langit mengangguk dan berjalan menuju Pos.
Luna menyilangkan kedua tangannya menatap mereka, dia sudah merasa bosan dengan kegiatan mereka yang malah panas-panasan seperti ini.
Percuma dia kemarin pergi ke salon jika malah akan panas-panasan.
"Lah tuh langit"
Luna menolah, Langit berjalan bersama Leta juga Alis semakin membuatnya kesal. Bagaimana bisa mereka bersama dan Aleta, dia terlihat terus mendekati Langit.
"Oke karena semua sudah berkumpul, sekarang kita bakal kembali ke kampus, dan kegiatan kita besok adalah outbound di daerah puncak jadi persiapkan semuanya termasuk obat-obatan juga segala hal yang kalian butuhkan. Karena kita akan menginap satu malam di sana." Ucap Gala menyampaikan rencana mereka.
Beberapa Mahasiswi tampak senang apalagi di puncak, pasti sangat indah pemandangan juga suasana yang begitu sejuk.
"Sekarang kalian masuk Bus masing-masing, karena sudah sore juga."
"Siap Kak."
Arga menghampiri langit yang tampak memainkan ponselnya.
"Lo temuin Leta dimana Lang"
"Ujung jalan."
"Lah ngapain dia di ujung jalan."
"Gak bisa nyeberang." Langit menjawab singkat sembari menyimpan ponselnya.
Arga mengangguk, dia tau sifat Langit dan dia pun paham bagaimana Langit apalagi Langit yang begitu irit bicara.
"Yuk." Langit menepuk bahu Arga dan mereka masuk ke dalam bus.
Bus melaju dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan Ibu kota yang padat saat sore hari.
Leta menyandarkan kepalanya, rasanya lelah namun juga menyenangkan.
Alis sendiri tampak memejamkan matanya, bukan hanya Alis namun juga terlihat beberapa orang di sana pun tampak memejamkan matanya.
Leta menghela napasnya, dia pun mulai memejamkan matanya untuk sekedar istirahat.
Di Bus berbeda, tepatnya dimana Luna bersama Siska dan juga Gala serta Boni.
Luna terus membayangkan saat Langit berjalan bersama Aleta, bagaimana Sikap Langit terhadap Aleta. Dan hari ini Leta yang memakai topi milik Langit membuatnya semakin membenci Aleta.
Dulu Lo selalu bersikap hangat dan juga selalu perhatian sama gue Lang, Lo selalu melindungi gue, Lo selalu menemani gue. Kenapa sekarang Lo berubah. Mana Langit yang dulu gue kenal, mana Langit yang selalu tersenyum. Kenapa semua hilang begitu saja bahkan Lo seperti gak menganggap gue ada..
Apa kesalahan Gue begitu fatal sampai Lo gak bisa kembali seperti dulu..
Luna merogoh tasnya, dia mengambil ponselnya dan membuka galeri. Semua foto lama yang sama sekali tidak dia hapus. Foto yang begitu berarti baginya, foto yang membuatnya ingin kembali di masa-masa itu.
Gue bakal berusaha membuat Lo kembali seperti dulu Lang,gue gak mau kita menjadi asing.
Gue sayang sama Lo, sama seperti dulu,,
********
Setelah perjalanan sekitar 1 jam lebih karena memang jalanan macet Bus akhirnya sampai di Kampus. Semua keluar dengan tertib dan langsung menuju parkiran kampus. Beberapa yang memang membawa kendaraan sendiri pun tampak langsung pulang, termasuk Alis.
"Lo mau ikut gue Ta?"
"Gue di jemput Kok, gapapa Lo duluan.
"Beneran di jemput, gapapa bareng gue aja."
"Udah di jalan juga, thanks ya Lo hati-hati."
"Ya udah gue duluan ya"
"Iya Papay.."
Leta duduk di halte depan kampus sembari menunggu jemputannya. Kampus tampak sepi karena semua langsung pulang dan hari pun sudah senja.
Leta menatap sekeliling, sudah hampir 15 menit dia menunggu namun jemputannya belum juga sampai.
Tiba-tiba ponselnya berdering, Leta menggeser tombol hijau.
"Halo,,"
"Halo Non Leta, Maaf Non mobil bocor ini Pak Supri masih di bengkel."
"Iya gapapa Pa, Leta pulang naik taxi aja deh Pa."
"Beneran Non mau baik taxi?"
"Iya gapapa Pa, lagian Pak Supri juga belum selesai kan?"
"Belum sih Non."
"Ya udah aku naik taxi gapapa, Pak Supri urus mobilnya dulu aja."
"Baik Non, Non Leta hati-hati ya Non."
"Iya-
Leta memutuskan telponnya, dia mencari taxi yang lewat namun tidak ada juga membuatnya menghela napasnya. Padahal dia sudah ingin sekali sampai rumah, mandi dan istirahat. Tubuhnya juga terasa lengket.
Tin,,
Tin,,
Leta menoleh dan terlihat sebuah mobil sport hitam berhenti di depannya.
Langit keluar dan berjalan menghampiri Leta "Lo belum pulang?"
Leta menggeleng, "Gue lagi nunggu taxi kak."
"Jemputan Lo?"
"Gak jemput karena mobil masuk bengkel."
Langit menatap sekitar juga menatap langit yang mulai senja bahkan sudah berganti warna orange.
"Bareng gue."
"Ha- Hah,"
"Jam segini jarang ada taxi lewat."
"Ta- tapi Kak."
Langit tidak mendengar dan langsung berjalan menuju mobilnya. "Ayo" Ucapnya membuka pintu mobil.
Leta mengangguk dan berjalan mendekat, masuk ke dalam mobil menatap Langit yang berjalan berputar dan duduk di kursi kemudi.
Mobil melaju meninggalkan halte kampus, melewati jalanan yang masih ramai.
Tidak ada obrolan di sana, Langit yang tampak fokus dengan jalanan sementara Leta yang menyandarkan tubuhnya.
Aduh Aleta, tahan dulu jangan tidur..
Gak lucu kalau Lo tidur sekarang.
Leta benar-benar merasa kantuk hingga suara Langit menyandarkannya.
"Rumah Lo?"
"Ah rumah gue Perum Pahlawan Blok B."
Langit mengangguk dan kembali fokus ke arah jalanan.
Leta menghela napasnya,
Dia gini juga gak sih sama keluarganya, irit banget ngomongnya.
Leta menggeleng dan kembali menatap jalanan.
Hingga mobil sampai di depan gerbang putih yang menjulang tinggi. Langit membunyikan klakson mobil dan terlihat dua penjaga membukanya.
Melisa menoleh, dia tidak mengenal dengan mobil itu dan kenapa masuk, apa teman Aleta atau teman Suaminya.
"Honey, kamu bareng siapa?"Ucap Melisa saat melihat Aleta keluar.
"Mommy"
Leta langsung memeluk erat tubuh Melisa dan mengecup pipinya.
"Kamu sama siapa honey?"
"Sore Tante." Sapa Langit berjalan mendekat.
"Sore,, Kamu kan yang di rumah sakit ya."
Langit mengangguk.
"Siapa ya Tante lupa"
"Langit Tante."
"Astaga maaf Langit Tante beneran Lupa."
"Gapapa Tante."
"Ya udah ayo masuk dulu."
"Maaf Tante, Saya langsung pulang dan terima kasih sebelumnya."
"Ya Sudah Hati-hati ya, terimakasih sudah mengantar Aleta pulang."
"Sama-sama Tante, permisi."Ucap Langit dan berjalan menuju mobilnya.
Leta menatap Langit yang masuk ke dalam mobil dan melaju mobilnya keluar.
"Ayo honey masuk, kamu pasti capek banget ya."
"Iya Mom, Leta capek banget"
Melisa mengandeng tangan Leta masuk ke dalam rumahnya
tuhh cowek juga terobsesi sama langit..
viee letaa... udah ada rasa nihh🤭
Ya elahh ada saingan baru nihh🤣