NovelToon NovelToon
ELENIO

ELENIO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Romansa / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Febriana

Dalam pengejaran, Elenio terjebak disebuah perkampungan dan bertemu dengan Zanna. Keduanya berakhir tinggal bersama. Elenio yang terlihat cool, ternyata sangat menyebalkan bagi Zanna, membuat cewe itu terus saja naik pitam dibuatnya. Namun ternyata kisah mereka tak sesimple itu. Orang-orang yang berhubungan dengan tempat Elenio berasal mulai berdatangan, mengacaukan ketenangan Elenio membuat cowo itu kembali ke kota asalnya bersama Zanna dan kisah yang sebenarnya pun dimulai.



Kisah Elenio Ivander Haidar dan Zanna Arabelle Jovita. Yang penuh teka-teki dengan dibumbui kisah-kisah manis ala percintaan remaja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

Zanna memasuki rumah dengan riang gembira. Suasana hatinya sedang bagus saat ini, masih tidak menyangka bisa dipedulikan seorang Alfino.

Elenio yang melihat wajah Zanna begitu cerah, terasa silau melihatnya. Dia mengernyit bingung, ada ya orang yang cape sekolah plus eskul wajahnya secerah Zanna? Normalnya kan pasti udah kusut tuh muka, pikir Elenio.

Dan yang lebih mengherankan, saat berpapasan dengannya di depan pintu kamar masing-masing, Zanna tersenyum padanya. Padahal dari semalam cewe itu tampak sensi padanya.

Elenio seketika menaikan sebelah alisnya. "Napa lo? Cerah amat tuh muka kek abis gajian aja!" celetuk Elenio

Bukannya merasa kesal seperti sebelum-sebelumnya, Zanna saat ini malah tampak melebarkan senyumnya membuat Elenio bergidik sendiri.

Zanna menatap sumringah Elenio. "Ini bahkan lebih nyenengin daripada gajian! Dah lah lo gak bakal ngerti, bye!" balasnya lalu segera memasuki kamar.

Elenio menatap datar pintu kamar di depannya. "Emang aneh tuh cewe!" celetuknya geleng-geleng kepala sendiri.

Daripada memikirkan Zanna yang tidak jelas, Elenio memilih menyeduh kopi di dapur. Memang sudah seperti rumah sendiri saja, salahkan Gianina yang terlalu welcome padanya, Elenio kan jadi tidak sungkan lagi.

Merasa ada orang di sekitarnya, Elenio menoleh dan mendapati Zanna sedang berjalan dengan tangan membawa baju, terlihat ribet.

"Banyak amat bawaan lo, mau ke kamar mandi doang padahal," celetuk Elenio

Zanna yang sedang mengambil handuk mendengus. "Kalau bukan karena lo di sini juga gak bakal ribet gini gue!" balasnya ketus

Elenio terdiam. Benar juga ya, tapi kan kalau Zanna keluar kamar mandi sekedar pakai handuk juga gak masalah kan, rejeki. Hehe, pikirnya.

"Nah diem 'kan lo? Udah diem jangan banyak komen lo! Btw, udah kaya rumah sendiri ya," ucap Zanna diakhiri sindiran dengan melirik sinis kopi yang sedang diseduh Elenio.

Elenio menaikan sebelah alisnya sembari mengikuti arah lirikan Zanna, kemudian cowo itu terkekeh sebagai tanggapan. Tak mau lebih lama lagi meladeni Elenio yang begitu menyebalkan, Zanna segera saja melanjutkan langkahnya ke kamar mandi.

......................

Malam harinya, Zanna membantu Ibunya menata bahan-bahan kue, begitu pun dengan Elenio yang juga ikut membantu.

"Zanna, kamu istirahat aja gih! Kamu 'kan baru pulang sekolah, cape. Apalagi tadi abis eskul. Udah ya gak usah bantuin lagi," ucap Gianina mencoba membujuk Putrinya.

Zanna menggeleng. "Jam 8 aja belum, Bu. Udah ah gapapa, lebih cape an Ibu yang abis jualan. Aku mah duduk doang di sekolah. Mending Ibu aja yang istirahat," balasnya membalikan kata-kata Ibunya

Gianina sontak menggelengkan kepalanya sembari terkekeh. "Kamu tuh yah,"

Zanna mendekati Ibunya, lalu sedikit menuntunnya untuk duduk. "Udah, mending Ibu duduk aja," ucapnya

Gianina sedikit tersentak, saat sudah terduduk, dia menatap anaknya itu. "Kamu gak ada tugas? Gapapa kok gak ikut bantuin," ujarnya

Zanna menggeleng, "Engga ada kok beneran, pas libur tuh udah aku selesain semua tugas buat 1 Minggu ini," ucapnya tersenyum cerah

Gianina ikut tersenyum. "Ya udah karena kamu maksa," ucapnya

Zanna kesenangan mendengarnya, lalu kembali membantu Ibunya.

Elenio yang sedari tadi melihat interaksi keduanya dibuat kagum. Senyum simpul terbit di bibirnya.

"Eummm, gimana kalau aku aja?" ucapnya tiba-tiba

"Gak boleh!" balas Zanna dan Gianina bersamaan. Jika Elenio mengacau bagaimana?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!