NovelToon NovelToon
Takdir Yang Menyapa

Takdir Yang Menyapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Alika zulfiana

Setelah bertahun-tahun berpisah, hidup Alice yang dulu penuh harapan kini terjebak dalam rutinitas tanpa warna. Kenangan akan cinta pertamanya, Alvaro, selalu menghantui, meski dia sudah mencoba melupakannya. Namun, takdir punya rencana lain.

Dalam sebuah pertemuan tak terduga di sebuah kota asing, Alice dan Alvaro kembali dipertemukan. Bukan kebetulan semata, pertemuan itu menguak rahasia yang dulu memisahkan mereka. Di tengah semua keraguan dan penyesalan, mereka dihadapkan pada pilihan: melangkah maju bersama atau kembali berpisah, kali ini untuk selamanya.

Apakah takdir yang mempertemukan mereka akan memberi kesempatan kedua? Atau masa lalu yang menyakitkan akan menghancurkan segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alika zulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suap bubur, Suap perasaan

"s-sory bukan gitu maksud gue. ya, gue gak suka aja ngeliat lo gampang banget dimintain nomor," jawab Alvaro sambil beralasan, tapi Alice hanya mengabaikannya.

Alice kemudian berjalan menuju sofa dan merebahkan tubuhnya yang terasa sakit di sekujur badan. Keheningan mulai menyelimuti ruangan, hanya suara detik jam yang terdengar samar di antara mereka.

"lo kenapa bantuin gue kemaren?" tanya Alice tiba-tiba, matanya terpaku pada Alvaro.

"nggak usah dipikirin terlalu jauh. Seandainya kucing disakitin, gue juga nggak bakal diem," sahut Alvaro, merasa canggung saat Alice menatapnya begitu serius.

"m-maksud lo gue kucing, gitu? Bener-bener lo ya, Al!" Alice kesal dan mulai memukul Alvaro dengan bantal.

Alvaro hanya tersenyum dalam hati. Sudah lama dia nggak merasakan suasana seperti ini.

"Udah, udah! Ampun, gue ampun!" Alvaro mengelak sambil tertawa terengah-engah.

"huh, lo sih suka banget bikin gue emosi."

"btw, makasih. Walaupun lo nyebelin, ternyata ada sisi baik lo juga," ucap Alice sambil tersenyum tipis.

"nyebelin atau nyenengin?" goda Alvaro dengan senyum licik, membuat wajah Alice memerah.

"au ah, males gue sama lo," ucap Alice sambil pura-pura sibuk dengan ponselnya, berusaha menyembunyikan rasa malunya. Alvaro masih saja menggoda dengan menaik-turunkan alisnya.

Saat melihat jam menunjukkan pukul sembilan, Alice berpikir untuk menawari Alvaro makan.

"lo udah sarapan?" tanya mereka berdua hampir bersamaan, membuat suasana jadi canggung seketika.

"g-gue udah sarapan tadi di rumah. Lo pasti belum, kan? Udah gue tebak, lo pasti nggak nafsu makan makanan rumah sakit. Nih, gue bawain bubur buat lo," jawab Alice cepat.

"Udah tau, nanya lagi. Sini buburnya, gue laper banget," sahut Alvaro sambil meraih bubur yang sudah disiapkan Alice di atas nampan.

"eh, tangan lo yang kena tusuk kanan kan?" tanya Alice ketika melihat Alvaro berusaha mengambil mangkuk itu.

"iya, kenapa?"

"sini, gue aja yang suapin," tawar Alice dengan nada penuh perhatian, bikin Alvaro salah tingkah.

"nggak usah, gue bisa sendiri. Lo istirahat aja," tolak Alvaro, tapi detak jantungnya mulai tak beraturan.

"masa lo mau makan pake tangan kiri? Mau lo diikutin setan terus nggak kenyang-kenyang? Lagian, ini juga gara-gara gue. Maaf, ya," ucap Alice merasa bersalah.

"udah, lo nggak usah nyalahin diri lo sendiri. Gue juga minta maaf soal tadi. Gue cuma bercanda. Tapi, gue serius, kalo itu lo, gue pasti bakal nolongin. Gue bakal berkorban buat lo," kata Alvaro dengan lirih, bikin pipi Alice semakin merah.

"hemm, udah deh cepet makan, biar lo nggak nyusahin gue lagi," canda Alice, mencoba menenangkan suasana yang mulai panas.

Alvaro hanya cemberut, tapi diam-diam senyum kecil terlukis di wajahnya. Dengan telaten, Alice menyuapi Alvaro hingga buburnya habis tak bersisa.

"alhamdulillah, kenyang banget gue!" Alvaro bersendawa tanpa malu-malu di depan Alice.

Alice hanya tersenyum kecil. Sudah biasa baginya melihat Alvaro bersikap seperti itu. Meski mereka terpisah selama sebelas tahun, ternyata rasa asing itu hanya sesaat.

"lo istirahat sana. Gue juga mau tidur, kalo butuh sesuatu, ambil sendiri aja," ucap Alice tanpa rasa bersalah.

"di mana-mana orang bakal bilang, ‘kalo butuh apa-apa bilang aja’, bukan kaya lo," keluh Alvaro.

"manja banget lo, Al. Kaki lo kan nggak kenapa-kenapa, yang luka cuma punggung sama lengan," ucap Alice enteng.

"bener-bener ya lo, Al. Andai aja tangan gue nggak kenapa-kenapa, gue peyek juga lo!" ucap Alvaro kesal.

"hehe, bercanda, Al. Slow, slow, bro. Udah, sana tidur. Gue jagain lo kok," jawab Alice sambil tersenyum.

"au ah, males gue sama lo," gumam Alvaro sambil membalikkan badan, lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

1
Apis
coba thor baca karya othor yg udah suhu perhatikan setiap tanda petik koma titik tanda tanya sesuai pasti pas dan sesuai jd di bacanya enak
g pa" belajar dari yg udah berpengalaman biar bisa lebih baik lg, sayang lho kalo ceritanya udah bagus tp ada pengganggu nya di setiap part nya jd g konsen bacanya karna yg di perhatiin readers nya typo nya tanda petik koma titik tanda tanya selain alur cerita nya
Bulan: baik kak, aku akan revisi ulang, makasi atas saran nya🙏💞
total 1 replies
Apis
harusnya kalimat nya bu aku minjem ini ya, bukan
bu, aku minjem ini, ya," dan masih bnyk kalimat yg tanda titik baca komanya g sesuai thor
Apis
harus nya di kasih tulisan flashback kalo ceritanya mundur thor trs perhatikan tanda baca koma titik ya thor biar bacanya g ke ganggu salam kenal 😅😅
Apis
Hai othor mampir nich masih ngamatin semoga ceritanya bagus ya 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!