NovelToon NovelToon
Payungmu Di Hujan Terakhir

Payungmu Di Hujan Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Dina Aolia

Nuka, siswa ceria yang selalu memperhatikan Aile, gadis pendiam yang mencintai hujan. Setiap kali hujan turun, Nuka menawarkan payungnya, berharap bisa melindungi Aile dari dinginnya rintik air. Suatu hari, di bawah payung itu, Aile akhirnya berbagi kenangan masa lalunya yang penuh luka, dan hujan pun menjadi awal kedekatan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Aolia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keberanian

Hari itu terasa panjang bagi Aile. Langit cerah yang biasanya memberikan ketenangan justru terasa menyesakkan, terutama karena semua orang di kelas terus membicarakan acara ulang tahun Dinda yang akan diadakan malam ini. Dinda, salah satu siswi paling populer, sudah menyebarkan undangan kepada hampir semua anak di kelas. Namun, tidak dengan Aile. Dia adalah satu-satunya yang tidak diundang.

"Yah, memang wajar sih," pikir Aile sambil membereskan buku-bukunya. Setelah semua yang terjadi dengan ayahnya, banyak teman-temannya yang menjauh. Rumor tentang dugaan penipuan yang dilakukan ayahnya membuatnya dikucilkan. Sering kali, Aile merasa semua ini seperti hukuman yang tidak adil—atas kesalahan yang bahkan tidak pernah dia lakukan.

Sementara itu, Nuka yang duduk di sebelahnya bisa melihat kekhawatiran di wajah Aile. "Kamu nggak bakal datang ke ulang tahun Dinda?" tanyanya dengan nada santai.

Aile menoleh dengan alis terangkat. "Kamu lupa? Aku nggak diundang, ka."

Nuka mengangguk, meski dalam hati dia merasa nggak enak. “Kalau gitu, ikut sama aku aja. Kita datang bareng.”

Aile langsung menggeleng cepat. “Nggak mungkin, ka. Lagian Dinda nggak mau aku di sana. Ngapain aku repot-repot datang?”

“Aku yang ngajak, bukan Dinda,” kata Nuka dengan tegas. Dia tahu situasinya nggak mudah untuk Aile, tapi dia juga tahu bahwa membiarkan Aile sendirian hanya akan memperburuk keadaan. “Kalau aku di sana, nggak ada yang bakal berani macem-macem.”

Aile menatap Nuka sejenak. Perasaannya campur aduk—di satu sisi, dia ingin menghindari masalah, tapi di sisi lain, ada rasa nyaman yang muncul karena perhatian Nuka. Namun, akhirnya dia menghela napas. “Nggak, ka. Aku nggak mau bikin masalah.”

Nuka terlihat kecewa, tapi dia menghormati keputusan Aile. "Oke," katanya pelan. "Tapi kalau kamu berubah pikiran, kabarin aku."

***

Malam itu, pesta ulang tahun Dinda berlangsung meriah. Musik berdentum keras, lampu kelap-kelip memenuhi ruangan, dan semua anak terlihat menikmati suasana. Namun, di tengah keriuhan itu, Nuka merasa ada yang hilang. Pandangannya terus mencari-cari seseorang—Aile.

Dia tahu Aile menolak datang, tapi dia nggak bisa berhenti memikirkan cewek itu. Akhirnya, meski dengan setengah hati, Nuka memutuskan tetap datang ke pesta ini. Tapi sejak dia tiba, dia sama sekali nggak bisa menikmati suasananya.

“Nuka! Lagi mikirin apa sih?” Dinda tiba-tiba muncul di sebelahnya, membawa segelas minuman. Senyum manisnya terlihat, tapi Nuka bisa merasakan sesuatu yang lain di balik senyum itu—sesuatu yang tajam.

“Cuma lagi mikirin temen aja,” jawab Nuka sambil tersenyum tipis.

Dinda memutar matanya, jelas nggak puas dengan jawaban itu. "Ngomong-ngomong soal temen, katanya kamu deket banget ya sama Aile akhir-akhir ini?"

Nuka mengangguk, tetap tenang. “Iya, kenapa?”

Senyum Dinda menghilang, digantikan dengan ekspresi dingin. "Ya... nggak papa. Cuma heran aja. Setelah semua yang keluarganya lakuin, kok kamu masih mau deket sama dia?"

Nuka menatap Dinda dengan tajam, merasa ada sesuatu yang nggak beres dengan pertanyaannya. "Aile nggak ada hubungannya sama masalah keluarganya, Din."

Dinda terkekeh pelan. “Yah, itu sih kata kamu. Tapi kamu tau sendiri kan, semua orang ngomongin dia. Dan jujur aja, dia cuma bikin suasana nggak enak.”

Nuka menatap Dinda dalam-dalam. “Dinda, Aile itu temen aku. Dan dia nggak bakal bikin suasana jadi buruk kalau orang-orang berhenti nyebarin gosip nggak jelas.”

Dinda mendengus, lalu berpaling. Tapi saat Nuka pergi ke toilet, Dinda langsung memutuskan mengambil kesempatan.

***

Aile duduk di rumah, memandangi ponselnya dengan perasaan campur aduk. Pikirannya terus melayang ke arah Nuka dan pestanya. Dalam hati, dia tahu Nuka hanya ingin dia nggak merasa sendirian, tapi Aile juga tahu betapa Dinda nggak menyukainya. Rasanya nggak ada gunanya memaksakan diri ke dalam lingkungan yang sudah jelas nggak menerimanya.

Namun, sebuah pesan muncul di layar ponselnya.

_Nuk: aku bakal lebih tenang kalo kamu ikut._

Aile tersenyum kecil. Di balik semua yang terjadi, Nuka selalu bisa membuatnya merasa sedikit lebih baik. Dia menghela napas panjang dan akhirnya memutuskan untuk menyusul.

***

Saat Aile tiba di pesta, dia merasa seluruh ruangan tiba-tiba terdiam. Tatapan dari teman-teman sekelasnya terasa tajam, seolah mereka bertanya-tanya kenapa Aile ada di sana. Tapi dia menegakkan kepala dan berjalan perlahan ke arah kerumunan.

Nuka yang baru kembali dari toilet langsung tersenyum begitu melihat Aile. Dia berjalan cepat menghampirinya dan dengan santai merangkul bahunya. “Aku pikir kamu nggak bakal datang.”

Aile mengangkat bahu. "Aku cuma mau lihat bentar aja."

“Ayo, kita bareng terus. Nggak usah pikirin mereka,” kata Nuka sambil memimpin Aile ke area yang lebih sepi.

Namun, perhatian Dinda langsung tertuju pada kedatangan Aile. Rasa kesal yang sudah mengendap di dalam dirinya sejak lama mulai meletup. Dia merasa ulang tahunnya dirusak hanya karena kehadiran Aile. Dan saat melihat Nuka yang terus berada di sisi Aile, rasa kesal itu berubah menjadi kebencian.

Menunggu momen ketika Nuka pergi lagi, Dinda segera mengambil kesempatan. Ia mendekati Aile yang sedang duduk sendirian, pandangan sinis terpancar di wajahnya.

“Aile,” panggil Dinda dengan suara dingin.

Aile menoleh, menatap Dinda dengan tenang. "Ada apa?"

Dinda tersenyum miring. "lo nggak merasa ya? Semua orang di sini nggak pengen lo ada."

Aile diam sejenak. "aku di sini karena Nuka yang ngajak. kamu nggak usah khawatir, aku nggak bakal lama."

Dinda mendekat, ekspresi wajahnya semakin tajam. “Gue udah lama pengen ngomong sama lo. Nuka itu temen gue dari lama. Dan lo? Lo cuma ngerebut dia dari kita semua. Lo bawa sial dengan masalah keluarga lo.”

Aile bisa merasakan darahnya mulai mendidih, tapi dia menahan diri. “aku nggak ngerebut siapa-siapa, Din. Nuka cuma pengen berteman, itu aja.”

Dinda mendekat lebih dekat, suaranya makin rendah dan mengancam. “Lo seharusnya jauhin dia. Gue benci liat lo deket sama dia. Lo nggak pantas ada di sini, dan gue nggak bakal biarin lo ngerusak semuanya.”

Saat Dinda hendak menampar wajah Aile, tangan Aile dengan cepat menepis tangan Dinda. Tatapan matanya menjadi tajam, dan untuk pertama kalinya, Aile merasa kekuatan yang dia simpan dalam dirinya selama ini akhirnya keluar.

“Jangan pernah pikir lo bisa nindas gue kayak gitu,” ucap Aile dingin. “Lo pikir gue takut sama lo? Gue udah ngalamin lebih banyak dari yang lo bisa bayangin. Jadi kalau lo mikir bisa ngebully gue, lo salah besar.”

Dinda tertegun. Kata-kata Aile menusuk langsung ke jantungnya. Untuk pertama kalinya, dia merasa kalah, dan itu membuatnya terdiam. Bibirnya gemetar, tak sanggup berkata apa-apa.

Tanpa disadari mereka berdua, Nuka ternyata mengintip dari balik pintu, memperhatikan percakapan itu dari jauh. Sebuah senyum kecil terukir di wajahnya. Dia sudah lama tahu Aile bukan cewek lemah, tapi melihat keberanian Aile malam ini membuatnya merasa bangga. Dia tahu, Aile adalah seseorang yang lebih kuat dari yang orang-orang pikirkan.

Nuka melangkah masuk, berpura-pura tidak tahu apa yang baru saja terjadi. "Aile, ayo pulang. aku udah bosen di sini," katanya santai pada aile.

Aile tersenyum tipis, mengikuti Nuka keluar dari pesta, meninggalkan Dinda yang terdiam dalam ketakutannya sendiri.

1
Shion Fujino
Karya bagus yang tak bisa dilewatkan, love it!
cøøkie
Baper abis!
_senpai_kim
Penulisnya jenius!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!