Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 13 - Sebuah Alat
Eudora membatu, satu ucapan yang keluar dari mulut Erzan sungguh membuatnya tersentak. Jantungnya seperti ditusuk.
Dia masih diam, sampai akhirnya Miya menariknya untuk keluar.
Sementara Erzan langsung menenangkan baby Eleanor, menimangnya dengan pelan dan berulang kali menciumi pipi merah itu.
Perlahan Eleanor tenang, isak tangisnya mulai mereda. Seolah aroma tubuh sang ayah sudah ia ingat dengan jelas, sentuhan hangat ini membuat dia tenang.
Di luar kamar baby Eleanor, Miya dan Eudora langsung bertemu dengan Argus. Keributan yang terjadi di kamar cucunya itu pun terdengar pula sampai ketelinganya.
Namun belum sempat masuk, Argus sudah melihat Miya dan Eudora keluar dengan wajahnya yang pias.
Argus lantas menarik Miya hingga turun ke lantai 1.
"Apa yang kalian lakukan di dalam sana? jangan terus memancing kemarahan Erzan!" kesal Argus, saat ini bukan waktu yang tepat mereka mengusik Erzan, meski dia pun sangat ingin untuk dekat dengan baby Eleanor.
"Mama dan Eudora hanya ingin bertemu dengan baby El Pa," bela Miya.
"Tapi El malah menangis Kan? dia hanya tenang bersama dengan Erzan, jadi cukuplah lihat dia dari jauh, jangan membuat Erzan marah!" Argus masih saja kesal.
Sementara Eudora hanya diam, hatinya masih sakit mendapati kata-kata kasar dari Erzan tadi.
"Selama ini kita selalu menganggap El bukan darah daging Erzan, tapi ternyata dugaan kita salah. Wajar jika sekrang Erzan marah, apalagi Arra juga pergi," terang Argus, sesuatu hal yang sudah sangat jelas kini harus kembali dia jelaskan pada dua wanita ini.
"Karena itulah kita harus temukan Arra dulu, bawa Arra kembali untuk membuat Erzan memaafkan kita," terang Argus, suaranya pelan namun penuh penekanan. Arra adalah alat untuk mendapatkan maaf Erzan.
Dan mendengar itu Miya mulai tahu, namun tidak dengan Eudora. Dia tidak ingin Arra kembali, juga tidak ingin anak siallan itu.
"Hanya Arra yang bisa membuat amarah Erzan mereda, karena Arra adalah ibunya El. Jadi sabarlah, sebelum kita menemukan Arra Jangan membuat Erzan marah," ucap Argus lagi.
Miya akhirnya mengangguk.
Tapi singgung, rencana itu tidak sesuai dengan rencana Eudora.
"Dan kamu Eudora, sebaiknya kamu pulang. Tidak perlu menginap disini lagi," ucap Argus pada mantan tunangan sang anak.
Argus sudah berjanji pada Erzan untuk mengakhiri hubungan mereka. Awalnya Argus memang masih bisa menerima keberadaan Eudora, namun setelah kejadian tadi dia berubah pikiran.
Adanya Eudora di rumah ini malah hanya akan membuat semunya runyam, bisa-bisa dia dan Miya pun akan di usir juga.
"Tapi Om_"
"Tidak ada tapi, lagipula sekarang Erzan dalam keadaan tidak baik. Istrinya pergi dan anaknya tidak mau ditinggal. Lebih baik kamu pulang saja."
Wajah Eudora langsung murung, dia menatap Miya ingin meminta pembelaan. Berharap Miya akan membatalkan kepergiannya ini, memohon pada Argus untuk tetap membuatnya tinggal.
Namun harapannya tidak terjadi, saat dilihatnya Miya yang malah memalingkan wajah. Seolah tidak ingin terlibat dengan keputusan yang sudah Argus buat.
Eudora tak bisa menjawab lagi, akhirnya dia hanya bisa pasrah.
Pagi itu juga dia mengemas barangnya dan segera pergi dari rumah Erzan.
"Ma, Eudora bukan lagi tunangan Erzan, jadi jaga sikapmu padanya. Jangan terlalu dekat apalagi sampai memberikan harapan apapun." Terang Argus pada sang istri.
Dan Miya hanya bisa menganggukkan kepala, tidak punya kuasa untuk menjawab.
ngapain jd lemah lagi
erzan bego juga ngapin diam aj si dora tinggal d rmh nya