NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Saat Elsya tertidur, ia ternyata memimpikan lagi kejadian yang ia mimpikan sebelumnya.

Dalam mimpinya itu, Elsya sedang berdiri di balkon kamarnya, ia melihat di sudut bagian kiri halaman rumahnya. Tiga orang perempuan sedang berbicara, tapi lagi-lagi Elsya tidak bisa mendengar suara mereka.

Elsya menajamkan pendengarannya tapi tetap saja ia tidak bisa mendengar apa yang mereka obrolkan, tak lama perempuan yang menggunakan baju merah itu melayangkan tamparan ke arah lawan bicaranya.

Perempuan baju hitam itu tentu tidak terima dan membalas tamparan perempuan baju merah itu, dua perempuan itu terus memukul perempuan baju merah hingga akhirnya perempuan baju merah tersungkur di tanah.

Elsya terus memperhatikan perempuan baju merah itu setelah ditinggalkan oleh dua perempuan lawannya tadi, saat Elsya memperhatikan perempuan itu tiba-tiba saja matanya terbuka dan melihat ke arah Elsya.

"Kamu melihat saya kan? Kenapa kamu tidak membantu saya? Kenapa kamu diam saja?" ucap perempuan itu dari jauh tapi suara perempuan itu terdengar sangat jelas di telinga Elsya, seperti perempuan itu langsung berbicara di telinganya.

"Kenapa kamu diam saja HAH? MANUSIA BODOH!!!" Sosok perempuan itu sontak sudah berdiri di samping Elsya.

Baru saja Elsya mau beranjak pergi, sosok itu mencekik leher Elsya, di situlah Elsya langsung terbangun.

Nafas Elsya tak karuan, ia terus-terusan menarik nafas sambil melihat sekeliling.

"Kenapa lu?" tanya mbak Kun yang baru nongol entah dari mana.

Elsya hanya menggelengkan kepalanya, karena tidak mampu mengeluarkan suara.

"Setan sialan," ucap Elsya geram setelah ia bisa bernafas normal

"Kenapa sih lu?"

"Mimpi, kenapa tuh setan nongol di mimpi doang, kenapa gak langsung."

"Mana gue tau, tapi dia berani sama Elzein, kemarin dia gangguin Elzein," ucap mbak Kun.

"Serius?"

"Dia minta tolong buat carii suaminya yang pergi sama selingkuhannya," ucap mbak Kun.

"Apa cewek di mimpiku itu selingkuhannya?" tanya Elsya.

"Mana gue tau," ucap mbak Kun.

"Kakak gue mana?"

"Pergi gak tau kemana," jawab mbak Kun.

"Ya sudah lah," Elsya masuk ke kamar untuk mencuci muka sebelum membuat makan siang.

Saat elsya baru mau masak, Elzein sudah datang.

"Elsya mau ngapain?" Elsya melihat ke arah kakaknya yang baru datang.

"Laper, lu dari mana?"

"Biar gue masakin." Elsya hanya nurut, ia melihat raut wajah kakaknya yang tampak serius.

"Apa yang salah?" tanya elsya dalam hati.

Mbak Kun yang ada disana juga hanya diam saja, entah apa yang terjadi tapi Elsya tidak berani untuk bertanya.

Sampai selesai makan Elzein hanya diam, raut wajahnya masih saja tampak serius.

"Nanya gak ya," ucap Elsya dalam hati.

"Ka....,"

"Jangan tanya apapun." ucap Elzein cepat.

Elsya memberikan kode ke mbak Kun untuk bertanya tapi juga tidak berani, justru mbak Kun lebih dulu pergi.

"Kenapa lihat-lihat?" tanya Elzein, padahal ia sedang fokus dengan ponselnya.

"Gak." Elsya langsung memalingkan wajahnya.

"Liburan nanti lu ikut gak?" tanya Elzein.

"Liburan?"

"Itu sama teman sekelas lu."

"Gak."

Elzein menghembuskan nafasnya, lalu menatap Elsya beberapa detik.

"Ikut aja, laporan yang gue masukkan gak di gubris bahkan bukti-bukti yang udah gue serahin hilang gak tau kemana, jadi kalau mereka mukul balas!" ucap Elzein menatap tajam ke adiknya.

Elsya langsung menggelengkan kepalanya, "Elsya lu gak bales perbuatan mereka karena bunda kan? Bunda udah gak ada Elsya, bunda udah gak ada, bunda gak akan nyakitin dirinya lagi kalau lu berantem."

"Ah iya bunda udah gak ada," ucap Elsya dalam hatinya. "Kenapa gue selalu berpikir kalau bunda masih ada?"

"Elsya mulai sekarang kalau mereka atau siapapun nyakitin lu balas, sampai kapan lu mau seperti ini?" tanpa terasa air mata Elsya turun saat mendengar ucapan kakaknya.

Dulunya Elsya bukan anak yang sering di bully, bahkan di masa awal-awal ia sekolah TK bisa di bilang ia anak yang nakal, senggol dikit tinju melayang.

Karena hal itu bunda Elsya selalu di panggil datang ke sekolah, sampai-sampai bundanya capek karena hampir tiap hari di panggil ke sekolah. Akhirnya bundanya meminta untuk tidak melakukan tindakan kekerasan lagi, dengan ancaman bundanya akan bunuh diri jika Elsya memukul orang lain.

Anak usia 6 tahun di tanamkan kalimat seperti itu oleh ibunya pasti nurut, apalagi Elsya sangat sayang sama bundanya.

Setiap Elsya mau membalas perbuatan orang lain, ia terus teringan ucapan bundanya dan berakhir ia memilih diam dan pasrah saat orang-orang memukulnya.

1
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!