Jillian Amberly, seorang gadis muda, menginjak usia 18 tahun yang masih duduk dibangku sekolah tidak sengaja melakukan One Night Stand di tempat kerjanya dengan seorang lelaki bernama Alfred Dario Garfield seorang pria Bergelar Dokter spesialis Patologi, ternama disalah satu rumah sakit besar di kota Milan.
Lelaki berprofesi dokter itu, berniat menikahi Jillian sebagai bentuk tanggung jawab atas kekhilafan nya yang tidak disengaja tapi Jillian menolak mentah-mentah seolah mengatakan dirinya tidak akan hamil hanya karena bercinta satu malam.
Tapi! semua itu hanyalah angan dan mimpi dalam tidur Jillian nyatanya saat ini ia memegang teshpeck yang menunjukkan garis dua, tangan Jillian bergetar air matanya sudah tidak dibendung lagi.
Bagaimana ia harus memberitahu kebenaran ini pada keluarganya? keluarganya saja tidak memperdulikan nya. Lalu pria yang bercinta dengan nya bagaimana? apa dia percaya dengan Jillian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 19
" Om Dokter mau? " ucap Jillian menawari sepotong Martabak manis ditangan nya.
" Tidak, kamu habiskan saja. rasanya tidak cocok di lidah saya. " jawab Dario.
" Sombong!!! mentang-mentang makanan Jang food doang gak mau dimakan. " seru Jillian.
" Saya tidak sombong, saya hanya tidak suka makanan manis dan rasanya sangat aneh. " ucap Dario.
" Iye-iye, namanya juga bule wajar aja sih. " gumam Jillian.
" Tapi makasih loh, udah belikan dua kotak lagi buat aku. "ucap Jillian makin sayang deh rasanya.
" Karena kamu merengek seperti anak kecil, anak kecil saja tidak mengerikan kamu mengamuknya. " ucap Dario mendelik.
" Itu karena Om Dokter, gak mau belikan. " ucap Jillian.
" Karena tidak bagus makan-makanan Jang food seperti itu . " ucap Dario.
" Kan gak setiap hari, baru ini loh aku makan kayak gini. " ucap Jillian mengelak.
" Iya, mengelak aja terus. " ucap Dario.
" Kalau Om Dokter bersikap kayak gitu, aku gak jadi bucin nantinya. " ucap Jillian.
" Ngapain kamu bucin sama saya? " ucap Dario heran.
" Harus dong, kita kan akan menikah. ya masa gak ada benih-benih cinta gitu. " ucap Jillian sewot.
" Saya tidak memaksa kamu harus jatuh cinta sama saya. " ucap Dario lagi.
" Aturan nya tuh, Om Dokter mendukung aku dong! biar kita bisa saling mencintai satu sama lain. " ucap Jillian.
" Dasar ABG labil! jangan terlalu bucin nanti kamu nyesel sendiri. " ucap Dario.
" Gak dong, kalau bucin nya sama suami sendiri gak masalah. kalau sama pacar baru gak boleh nanti sakit hati pas ketahuan selingkuh. " ucap Jillian.
" Sama juga dong kalau menikah bisa selingkuh juga. " jawab Dario.
" Ya, jangan sampai selingkuh dong! mulut Om Dokter gak ada bagusnya deh! " kesal Jillian.
" Kalau misalkan Jillian!!! " kesal Dario menyentil kening Jillian menggunakan telunjuknya.
Wanita hamil itu mengadu sakit diusapnya keningnya yang disentil.
TOK...
TOK...
TOK...
" Permisi, saat nya pemeriksaan. " ucp dokter perempuan bernama dokter Maria.
" Masuk saja dok. " Jawab Jillian semangat.
" Apa kabarnya Nyonya Amberly? gak bosen lihat saya terus? " tanya Dokter Maria.
" gak dong, malahan aku semangat. " ucap Jillian.
" Semangat mau cepat-cepat keluar dari sini Dok. " jawab Dario ditatap tajam sang empunya.
" Hahaha, pasti gak betah ya? tahan sebentar lagi ya Ny. Amberly 1 minggu lagi kok. " ucap Dokter Maria mulai mengoleskan gel dingin di permukaan perut Jillian.
Wajah Jillian sudah memberengut tidak suka, kalau dokter berkata seperti itu. Dokter Maria menjelaskan bagaimana kondisi calon anak mereka mulai dari berat badan, tinggi badan dan kesehatan Jillian yang meningkat.
" Kemungkinan, 3 hari lagi Ny. Amberly sudah dibisa pulang. " ucap Dokter Maria.
" Beneran kan dok? " ucap Jillian antusias.
" Ya, Nyonya jadi Nyonya harus perbanyak istirahat, perbanyak makan buah lagi, minum susu lagi agar semakin fit tubuhnya dan sehat. " ucap dokter Maria.
" Akan saya lakukan dok. " ucap Jillian semangat.
" Apa ada yang mau ditanyakan Pak Dario? sebagai calon ayah? " tanya Dokter Maria.
" Em, apa kalau berhubungan intim tidak masalah kan? " tanya Dario blak-blakan.
UHUKK..
UHUKKK...
UHUKK...
Jillian yang saat itu posisinya lagi minum susu kotak tersedak mendengar pertanyaan Dario yang tidak Jillian sangka sama sekali.
" Pak Dario pasti tahu sendirilah, kan Bapak juga dokter. " ucap Dokter Maria.
" Saya kurang tahu yang begituan. saya bukan dokter kandungan. " jawab Dario.
" Boleh-boleh saja, asalkan tidak bermain kasar saja dan tidak menyakiti si calon bayi dan ibunya, berhubungan intim selama masa kehamilan memang disarankan karena sperma yang masuk kedalam rahim ibu hamil akan membuat kandungan ibunya semakin kuat. " jelas dokter Maria.
" Tapi, jangan dilakukan terlalu sering. kasihan si ibu dan si bayinya dan saat diakhir semester kehamilan juga disarankan untuk berhubungan intim agar si bayi mendapat rangsangan untuk menemukan celah jalan keluar. " sambung Dokter Maria.
" Hahaha, emang suami saya ada-ada aja pertanyaan dok! tapi makasih penjelasan nya dok. " Ucap Jillian menyela.
" Kalau gitu sama permisi dulu. "ucap dokter Maria tersenyum geli melihat pasangan suami istri dihadapannya yang satu tampak begitu malu dan satunya lagi hanya memasang wajah datar mendengarkan setiap penjelasan nya.
BLAM...
Setelah Dokter Maria pergi, Jillian memukul lengan pria itu kasar.
" Aww! ada apa dengan mu. " ucap Dario heran.
" Kenapa tanya-tanya gitu hah? bikin malu aja. "dengus Jillian.
" Loh, saya kan cuman tanya. semisal kita menikah nanti tidak mungkin tidak melakukan hubungan intim kan. " ucap Dario lagi.
" Tapi omongan Om Dokter mesum banget!!! " ucap Jillian kesal.
" Dimana nya omongan saya mesum? perkataan seperti itu sudah umum dan biasa dalam lingkungan dokter. " ucap Dario.
" Jangan-jangan, kamu tidak berniat melakukan hubungan intim bersama saya? " tanya Dario memicingkan matanya.
" Ya-ya kan! ktia menikah saja belum! kenapa sudah memikirkan kearah sana! " ucap Jillian mendelik kesal.
" Loh, saya kan cuman bertanya saja Jillian! karena kamu sedang hamil apa resikonya, kalau tidak bertanya bagaimana saya tahu? " ucap Dario menepuk keningnya.
" Y-ya kan bisa tanya setelah kita menikah nanti. " ucap Jillian memalingkan wajahnya kearah lain.
" Sudahlah, saya malas berdebat dengan anak muda seperti kamu tidak akan selesai. " ucap Dario mengalah.
Dengus Jillian, membuka laci disampingnya.
" Loh! Om Dok, stock susu nya sudah habis. " ucap Jillian saat membuka laci disampingnya.
" Besok, saya akan belikan lagi. " ucap Dario.
" Aku ikut juga! sekalian kita jalan! " ucap Jillian.
" Kamu masih di infus gitu! " delik Dario.
" Kan, supermarketnya juga di dalam rumah sakit loh Om! " ucap Jillian memaksa ikut.
" Saya bilang gak ! ya gak! kamu harus sembuh dulu baru bisa jalan-jalan. " ucap DArio.
" Beneran ya? Om bakal ajak aku jalan-jalan kalau aku sudah sehat. " ucap JIllian.
" Siapa bilang begitu? " tanya Dario.
" Barusan Om bilang begitu. " Ucap Jillian.
" Maksud saya, kamu bisa pergi sendiri jalan-jalan. bukan saya ajak kamu jalan-jalan. " Jawab Dario.
" Ishh! dasar laki! gak ada pekanya. " kesal Jillian.
" Aku- "
" Setelah kita menikah nanti, sepuasnya kamu mau kemana akan saya temani, saya ajak kamu keliling kota Milan tidak masalah. " putus Dario.
" Serius? janji ya? " ucap Jillian antusias.
" Iya, saya tidak akan ingkar janji selagi saya ingat. " jawab Dario.
" Kalau gitu, sekarang saja kita nikah. jadi kalau aku sembuh kita bisa jalan-jalan. " ucap Jillian lagi.
" Ya, gak gitulah konsepnya Jillian!!! " seru Dario memijat keningnya tidak habis pikir.
" Kenapa? cuman di gereja akan kan? gak susah dong tinggal panggil pendeta doang terus saksinya orang tua Om. " jelas Jillian.
" Kamu tidak ingin pernikahan sesuai impian kamu? " tanya Dario lagi.
" Aku gak punya pernikahan impiam Om Dokter, syukur-syukur kalau ada yang mau sama aku aja udah senang. " ucap Jillian tersenyum hambar.
" Karena kamu masih punya orang tua, saya tidak bisa langsung mengajak kamu menikah begitu saja. harus ada persetujuan dari kedua belah pihak. apalagi kamu bilang kamu anak satu-satunya papa kamu. "
" Tidak mungkin, Papa kamu dengan mudah melepaskan kamu begitu saja menikah di usia muda dengan pernikahan biasa? pasti orang tua kamu ingin acara mewah. " sambung Dario.
" Papa gak perduli juga sama aku, buat apa harsu minta izin sama Papa? dia sudah tidak menganggap ku anak nya lagi kok. "ucap Jillian matanya berkaca-kaca.
" Setidaknya, saya menghormati orang tua kamu dan memintamu pada Papa kamu secara baik-baik. walau sudah terlanjur seperti ini, saya tidak mungkin meninggalkan tradisi seperti itu dalam keluarga saya . saya akan dicap anak tidak sopan dianggap durhaka. " jelas Dario.
" Tap-tapi.. hikss... Pa-pa sudah mengusirku dan tidak menganggap ku anak kandungan nya lagi. " ucap Jillian terisak pelan.
" Papa mu hanya emosi saja saat itu, tidak semudah itu seorang Ayah membuang anak nya terutama anak perempuan yang dia besarkan seorang diri. " ucap Dario menenangkan Jillian.
" Papa tidak pernah membesarkan ku, hanya Bibi Merry saja yang mengurusku selama ini. Papa hanya memberikan materi, materi dan materi tanpa tahu keadaan ku. " ucap Jillian.