Awalnya pertemuan tak sengaja dan berujung di ranjang tetangga.
Saking kesepiannya, Intan Novalia berselingkuh dengan tetangganya yaitu seorang dosen bernama Doni pratama.
Keseringan di tinggal dinas oleh sang suami yaitu Indra Arshaka. Intan, secara diam-diam menduakan suaminya sendiri tanpa sepengetahuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 29
"Huft.."
Intan menghela nafasnya sejenak. Akhirnya dia merasa lega sekarang setelah keluar dari apartemen Doni.
Ibunya Doni masih ada di dalam apartemen, Intan berpamitan untuk pulang karena merasa tak enak dan sangat canggung jika masih ada di dalam.
"Sepertinya mas Indra juga sudah pergi bekerja. Sebaiknya aku masuk ke apartemen dulu dan mengambil beberapa setel pakaian." Gumamnya.
Dan benar saja, Intan langsung memencet sandi pintu rumahnya dan masuk ke dalam.
Ceklek
Tanpa sepengetahuan Intan, kalau di dalam masih ada Indra dan bahkan Novi selaku mertuanya juga ada di dalam.
Prokk.. Prokk.. Prokk..
"Woaaah, lihatlah.. Siapa ini?" Celetuk Novi bertepuk tangan saat melihat kedatangan Intan.
Deg
Intan pun terkejut dan tak menyangka jika saat ini ada mertuanya juga di dalam. Bukan hanya itu, Indra juga sedang berdiri menatap dirinya dengan tatapan tajam.
"Ah.. I-ibu.." Ucapnya terbata-bata dengan ekspresi wajah terkejutnya.
Tap.. Tap.. Tap..
Indra melangkahkan kakinya mendekat ke arah Intan. Sorot matanya yang tajam, berhasil membuat Intan ketakutan.
"M-mas..." Ucapnya perlahan mundur.
Indra hanya menatap datar Intan. "Hm, baru pulang, ya?"
Glekk
Saat itu juga Intan menelan ludahnya susah payah saat Indra berhasil mengukungnya.
"Sudah kenyang selingkuhnya?" Celetuk Indra sambil memiringkan wajahnya.
"A-apa maksudmu, mas?"
Novi tak kalah terkejut, dirinya langsung menoleh menatap Intan dengan ekspresi tak habis fikir pada menantunya ini.
"Apa!? Selingkuh?!!" Pekiknya tak percaya.
Intan tak mengira bahwa semuanya akan menjadi seperti ini. Kali ini dirinya merasa terpojok dan panik. Pasalnya, Indra terus memojokannya yang membuat Intan tak bisa berkutik.
"Jawab aku sialan, kau selingkuh dengan siapa, hah?!" Teriaknya sembari meremat tangan Intan.
Intan meringis karena Indra meremat tangannya dengan kuat. "Shhtt.. S-sakit, mas.."
Padahal Intan sudah meringis kesakitan, masih saja Indra belum melepaskan genggamannya. Saking emosinya, Indra tak sadar kalau dirinya sudah menyakiti Intan.
Plak.
Indra tersentak kaget saat Novi tiba-tiba menampar wajah Intan. Dengan perasaan marah yang bercampur aduk dengan rasa benci. Novi berhasil meluapkan kekesalannya dengan menampar menantunya.
Wajah Intan tertoleh ke samping, dia langsung memegang pipinya yang terasa panas karena tamparan yang di layangkan Novi.
"Bu!!"
"Apa?! Kau mau memarahi ibu, hah?! Wanita ini sudah berani menampar Linda, dan yang lebih parahnya bukankah dia berselingkuh? Wanita ini harus di hukum." Tegas Novi sambil menunjuk wajah Intan.
Intan hanya menunduk dengan air mata yang mulai berembun. Saat ini dirinya merasa terluka dan tak ada harga dirinya lagi di depan mertua dan suaminya.
"Bu, biar aku saja yang menyelesaikannya. Ibu tak berhak melakukan itu pada isteriku!!" Pekiknya dengan meninggikan suaranya.
Srettt
Intan lebih memilih pergi dan masuk ke dalam kamarnya, dari pada mendengar ocehan mereka berdua.
"Intan, tunggu!!"
*****
Di tempat lain.
Drap.. Drap.. Drap.
"Ah, sial. Ponselku pake ketinggalan segala!" Gerutunya kesal.
Doni sedang berjalan cepat menuju ke halte bus. Setelah lamanya berdebat dengan Linda, dia akhirnya turun dari mobil Linda dan beralih pergi meninggalkannya.
"Bagaimana aku mengatasinya nanti, sepertinya wanita itu akan terus berulah." Gumamnya.
Dan tak berselang lama. Tiba-tiba ada satu buah mobil yang tiba-tiba berhenti tepat di samping Doni.
Ckittt.
Doni menoleh terkejut saat ada mobil yang tiba-tiba berhenti tepat di sampingnya. "Astaga, siapa orang ini? Berani sekali dia."
Ceklek
"Ah, ternyata benar. Kau Doni."
Doni mematung dan matanya melotot saat melihat seseorang yang keluar dari mobil tersebut.
"Kau...."