NovelToon NovelToon
Pernikahan Sempurna Cassanova

Pernikahan Sempurna Cassanova

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:478.1k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Berawal dari Marley yang menolong gadis kecil yang ia beli dari Klub malam, dengan bayaran yang tinggi.
Sebagai seorang Cassanova, tentunya Marley menginginkan hal ranjang kepada gadis yang telah ia tolong.

Tapi, Bintang memberi syarat sebelum menyentuh nya harus menikahi nya terlebih dahulu. lalu bagaimana dengan Marley? apakah mereka akan menikah hanya karna darah perawan yang diinginkan Marley?




Ayo baca dan jangan lupa Vote, Follow, like, dan komentar agar novel ini bersinar terang:)

Follow IG:authorhaasaanaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode Delapan Belas

Sudah lama menunggu tapi kabar dari Bintang belum kedengar juga, Marley semakin tak tenang. Bahkan mata nya tidak bisa terpejam, dan pikiran yang tidak tidak telah menguasai pikiran nya. 

Alga tidak menyangka jika Marley bisa sekhawatir itu dengan Bintang, karna pernikahan mereka yang berdasar dan hanya kata perawan Bintang saja. 

“Aku yakin, nona Bintang akan baik-baik saja, Tuan. Percayakan pada ku, aku yakin sekali itu.” Kata Alga untuk menenangkan Marley. 

Marley mengusap wajah nya gusar, ia terus merutuki kesalahan nya saat ini. Hingga pintu ruangan tempat Bintang diperiksa terbuka, dokter Fariz dan rekannya keluar secara bersama sama. 

Marley dan Alga langsung berlari kearah mereka, “bagaimana keadaan Bibin ku?” Tanya Marley langsung, ia sudah tidak sabar mendengar semua penjelasan nya. 

“Nona Bintang baik-baik saja, untung nya kau cepat membawa nya ke Rumah Sakit. Jadi, tidak ada yang perlu kau khawatirkan, Tuan.” Jelas dokter Fariz, ia mengeluarkan kertas hasil pemeriksaan psikologi milik Bintang. 

“Dari hasil pemeriksaan psikologi kami, nona Bintang mengalami trauma. Beliau menggantung kan semua kehidupan nya kepada mu, rasa kecewa membuat nya menjadi seperti itu.”jelas nya lagi, hati Marley terasa terkoyak mendengar nya. 

“Sebaiknya, Tuan berhati-hati dalam menjaga perasaan nya. Karna kejadian masa lalu, membuat nya mudah mengambil jalan bunuh diri.” Kata dokter Fariz, ia menyerahkan kertas hasil pemeriksaan itu kepada Marley. 

Setelah itu pergi bersama dengan perawat lain, tinggal hanya menunggu kesadaran Bintang saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, selain psikologi nya yang terganggu. 

Dengan menarik napas dalam-dalam, perlahan Marley masuk. Alga menunggu saja diluar, mungkin banyak hal yang akan dikatakan sepasang suami-istri itu. 

Ketika masuk ke ruangan, mata nya langsung tertuju pada sosok lemah yang terbaring di bed pasien. Wajah cantik itu sangat pucat, dan terlihat tidak berdaya. 

“Bibin..” Lirih nya, hanya air mata yang bisa mengatakan betapa Marley menyesal telah melakukan kesalahan itu. 

Sekalipun Marley tahu, jika ia tidak memiliki rasa apapun kepada Bintang. Hanya merasa bersalah dan kasihan saja, sosok wanita lemah yang harus merasakan kejam nya dunia. “Itu berarti, selama Bintang menjadi istri ku.. Aku tidak boleh melakukan hubungan intim dengan para wanita luaran lagi.” Ucap nya. 

Perlahan Marley menggenggam tangan Bintang yang dingin, ia merapikan rambut Bintang yang berantakan dan juga mengecup bibir pucat itu berulang kali. Disaat seperti ini, ntah kenapa.. Hanya mengingatkan Marley dengan Sarah. 

Tiba-tiba Marley merasakan pergerakan ditangan Bintang, dan suara lenguhan. 

“Bibin..” Panggil Marley, perlahan Bintang membuka matanya mendengar suara itu. 

Seketika pandangan mereka bertemu, Bintang langsung meneteskan air mata. Betapa malu nya dirinya dipertemukan lagi dengan Marley, pria yang ia sukai. Pria yang telah ia anggap sebagai suami selamanya, sekalipun Bintang tahu.. Jika Marley hanya menganggapnya perawan nya saja. 

Tangan besar Marley menghapus air mata Bintang, ia tidak ingin mata itu menangis lagi. 

“Kenapa kau melukai tangan mu? Apakah tidak sakit?” Tanya nya, Bintang menggelengkan kepalanya cepat. 

“Katakan jika sakit, jangan pendam sendiri begitu.”

Perlahan Bintang mengangguk, ia menangis pada saat itu juga. Marley berperan besar selayaknya ayah bagi hidup nya, seharusnya Bintang membiarkan saja apa yang akan dilakukan Marley. 

Tidak seperti ini, memberontak dan banyak mau. Selalu merepotkan suami nya, itulah yang dipikirkan Bintang. 

Marley berusaha menenangkan Bintang, ia tidak ingin Bintang menangis lagi. 

“Aku minta maaf, benar-benar minta maaf..” Ucap Marley, ia mengecup lembut pipi Bintang yang tirus. 

“Aku yang seharusnya minta maaf, aku selalu saja merepotkan dirimu. Aku..”

“Sudah tugas suami untuk direpotkan istrinya, maafkan aku.. Yang tidak menghargai dirimu sebagai istri. Menyentuh wanita lain, aku janji.. Tidak akan aku lakukan hal seperti itu lagi.” Kata Marley membuat hati Bintang merasa hangat. 

Bintang mengangguk dengan air mata yang mengalir deras, sekalipun Marley sudah berusaha menghapus nya tapi tetap saja.. Air mata itu terus mengalir. 

Marley memeluk tubuh mungil Bintang, ia terus mengucapkan kata maaf di telinga nya. “Lain kali katakan kesalahan ku, aku akan berusaha memperbaiki nya. Jangan bertindak nekad lagi, aku akan membenci mu jika kau lakukan hal ini lagi dalam hidup mu.” Ucap Marley, Bintang mengangguk mengerti. 

Setelah rasa ucapan kata maaf dan lain-lain, kini kedua manusia itu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Seperti Bintang, ia memikirkan tentang seperti apa ia dianggap oleh suami nya. 

“Tuan..” Panggil nya, ia melihat kearah Marley yang ternyata duduk disofa dengan tertidur pulas. 

Wajah tampan itu benar-benar membuat Bintang nyaman, ia terus menatap Marley yang tertidur. “Dirimu benar-benar tampan, selayaknya pangeran dari langit.” Puji nya, bahkan Bintang sampai tersenyum sendiri. 

Marley adalah pria paling tampan yang pernah ia temui, rahang tegas serta hidung mancung benar-benar sebagai pelengkap ke tampanan nya. 

Saat sedang asyik memandangi ketampanan suami nya, Bintang merasakan rasa yang ingin meledak sekarang juga. Ya, ingin buang air kecil. Perlahan Bintang bangkit,ia baru ingat jika tangan nya terdapat selang infus. 

“Gimana nih.. Aduh aku sudah ngga tahan.” Ucap nya, membangun Marley tentunya akan malu nanti. 

Tidak ada wanita yang bisa membantu nya saat ini, Bintang berusaha untuk bertindak sendiri saja. Pertama ia turun dari bed pasien, dengan kekuatan yang seadanya akhirnya Bintang bisa. 

Setelah itu Bintang berusaha mengambil botol infus nya, tapi sial nya.. Ia terlalu pendek. Tubuh nya yang mungil, yang hanya seukuran bagian ketiak Marley saja yang memiliki tinggi 191 cm. 

“kenapa tidak membangun kan ku?”suara berat itu mengejutkan Bintang. Perlahan ia berbalik badan, wajah bangun tidur Marley benar-benar tampan. 

“Aku ingin buang air kecil, jadi..”

Marley bangkit, kini ia berada tepat di hadapan Bintang. Dengan tubuh jangkung nya ia bisa mengambil botol infus itu dengan mudah, “akan aku bantu.” Kata Marley. 

Bintang menggelengkan kepala nya cepat, ia tidak ingin hal itu terjadi. Akan sangat memalukan jika aktivitas membuang air kecilnya terlihat oleh pria itu, benar-benar memalukan. 

“Aku suami mu, hal itu biasa dilakukan para suami.” Kata Marley dengan wajah tenang nya, yang tentunya membuat Bintang tak bisa berkata kata lagi. 

Perlahan lahan Marley menuntun Bintang menuju toilet, hingga kini sudah sampai tepat di pintu toilet. “Disini saja, Tuan. Aku bisa sendiri, kok.”

“Aku akan temani, bagaimana kalau kau kesulitan didalam. Aku harus memastikan semua nya, tidak ada bantahan.” Kata Marley yang tegas, membuat Bintang hanya pasrah. 

Marley masuk terlebih dahulu, ia membuka closet lalu membersihkan nya dengan air yang ada. “Oke, duduklah.”

Pipi Bintang bersemu merah, kenapa Marley seakan tidak malu melakukan hal itu. Dengan gerakan perlahan, Bintang duduk di closet. Eh sebelum itu ia membuka celana nya terlebih dahulu, disaat itu Marley membelakangi nya. 

Bintang malu sekali, apa lagi suara buang air kecil nya seakan mengisi kesunyian toilet itu. Bintang ingin cepat cepat selesai, tapi ntah kenapa.. Air pipis nya sangat banyak hingga tidak selesai juga. 

“Ayo dong, cepetan! Aku malu..” Gumam Bintang didalam hati, akhirnya selesai juga. 

Setelah Bintang selesai memakai celana nya kembali, “sudah, Tuan.”

“Eh iya, ayuk..”

Marley menggendong Bintang dan membawa nya untuk duduk di bed pasien, ternyata Matahari sudah muncul menyinari dunia ini. Dari balik jendela, Bintang dapat melihat silaunya cahaya matahari. 

“Mau makan apa?” Tanya Marley, ia menggulung lengan kemeja nya. 

“Bubur ayam kelihatan nya enak..”

“Lagi?”

“Itu aja deh.”

Marley tersenyum tipis, ia menghubungi seseorang dengan ponsel nya. Bintang yakin jika Marley sedang menghubungi Alga, pria yang selalu saja membantu nya dalam hal apapun. 

“Oke, sebentar lagi makanan mu akan datang. Aku ingin mandi dulu..” Kata nya, Marley mengecup kening Bintang lalu pergi menuju toilet. Dan tangan nya juga menenteng paper bag, yang mungkin saja berisi pakaian ganti nya. 

Bintang merasa sangat diperhatikan oleh Marley, pria itu benar-benar telaten mengurus nya. Ntah kenapa, disaat seperti ini..Bintang lupa dengan Vanya. 

Saat mengingat wanita yang mengaku sebagai kekasih Marley itu, tiba-tiba ponsel Marley yang tergeletak di meja berbunyi. Bintang membaca nama nya, “Vanya?”

Bintang tak tahu cara menjawab panggilan itu, ia membiarkan saja ponsel itu terus berbunyi. Bayangan pergulatan panas itu kembali teringat dibenak nya, Bintang tak ingin mengingat hal menyakitkan itu lagi. 

Alga masuk dengan membawa plastik berisi makanan yang diminta oleh Marley, dua porsi bubur ayam dan buah-buahan. Alga meletakkan nya di nakas, matanya mencari keberadaan tuan muda nya. 

“Eh nona, sudah lebih baikkan?” Tanya Alga, pria berwajah asia itu tersenyum sangat manis. 

“Aku baik-baik saja, Alga.”

“Ah dimana tuan muda? Apa dia sudah pergi meninggalkan mu seorang diri?”tanya Alga, jika itu benar.. Maka Alga akan berniat memarahi tuan muda nya itu. 

Saat Bintang ingin menjawab, Marley sudah berada di belakang nya dengan tangan berkacak pinggang. “Kenapa? Apa yang akan kau lakukan jika aku melakukan hal itu?”

1
Juliana Pieter
wow berbahagialah dgn istrimu yg muda n cantik.
Laode Zakaria
Luar biasa
Laode Zakaria
aku suka😊
nyonya
tinggalin jejak dulu disini.
Wayan Andrea
cerita ini bikin ngakak😂😂
Anonymous
Huheeeng
Sri Mahyuni
aku tidak suka sikap bintang yg gegabah, langsung terima aja langsung perkataan vanya, seharusnya rembukan dulu sama ibu mertua gimana langkah selanjutnya
Capricorn 🦄
ok
dwie
akhir nya ungkpan cinta itu keluar juga dr mulit marley ..mang bintang malaikat yg bs denger suara hati/Grin//Grin/
Bunga Cinta
suka bgt sama karya author ❤️
Bunga Cinta
sangat memuaskan 💯💯💯
Ig:authorhaasaanaa: Terimakasih sayang😍
total 1 replies
Mandu rian
ceritanya menarik
Mandu rian
ikuti alur dulu lah
Atmita Gajiwi
/Smile//Smirk//Rose//Good//Heart/
Ayuputri
imajinasi yg luar bisa
Ayuputri
penasaran gimana dengan bintang y??
Yanti Ummu Farras
penulis sepertinya sdh berpengalaman sekali ya. /Bye-Bye/
Mas Tista
harus loloslah krn aku yg gak gampang baper bisa dibuat baper
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Mas Tista
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!