Alice Catlyn, seorang gadis culun yang selalu menjadi sasaran ejekan perundungan di sekolah, menemukan pelipur lara dalam sosok seseorang yang selalu hadir untuknya. ketulusan dan kepedulian orang itu membuat Alice diam-diam jatuh cinta. Namun perasaannya tetap tersimpan rapat, tak pernah di ungkapkan.
beberapa tahun kemudian, Alice berubah menjadi pribadi yang ceria dan penuh semangat. Di tengah kehidupannya yang baru, ia bertemu dengan seorang pria berhati dingin dan penuh misteri. tatapan tajam dan wajah datar pria itu tak mampu menyembunyikan cinta mendalam yang ia rasakan untuk Alice
Kemanakah hati Alice akan berlabuh? kepada seseorang yang dicintainya atau seseorang yang mencintainya?
Ikuti perjalanan cinta Alice yang penuh dengan Lika liku, dalam"Cinta Terakhir Alice". sebuah kisah yang menyentuh hati tentang pilihan dan takdir cinta.
Note: kisah ini terbagi menjadi 2 season, season pertama di masa sekolah SMA dan season kedua di masa dewasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nda apri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyelamatan Danzel
Alice memejamkan matanya merasakan ketakutan yang luar biasa. di tengah ketakutannya, Alice mengumpulkan keberanian dengan cara menendang bagian tengah tubuh pria itu.
"Aghhh!" Rey mengerang kesakitan, tubuhnya terhuyung ke belakang. Alice memanfaatkan momen itu dengan berlari sekuat tenaga.
na'as Rey lebih dulu menjegalnya. Alice tersandung dan jatuh ke lantai.
dengan nafas tersengal dan tatapan penuh kemarahan, Rey menarik Alice berdiri dengan paksa."Menurutlah Alice, jangan coba-coba melawanku! turuti saja apa yang ku mau."
Alice mengigit bibirnya, matanya di penuhi air mata."Tidak Rey, tolong jangan lakukan hal ini kepadaku. aku mohon."
"kamu boleh menghina ku, mencaci atau bahkan memukulku. aku bisa menanggung semua itu, tapi jangan lakukan hal ini dengan cara yang tidak seharusnya."mohon Alice berusaha menutupi bagian depan tubuhnya
Rey tak menggubris. alih-alih menuruti permohonan Alice, ia malah semakin marah dengan mendorong tubuh Alice dengan kasar. Alice terhuyung menghantam dinding dengan keras, sehingga menyebabkan dahinya terbentur sampai mengeluarkan darah.
Alice mengerang kesakitan, tubuhnya lunglai pandangannya mulai kabur, namun ia masih bisa melihat Rey yang semakin mendekatinya dengan tatapan marah.
"Aku sudah melakukan semua itu Alice, aku sudah pernah menghinamu ataupun mencaci mu!"
"Dan sekarang aku akan memukulmu lalu setelah itu menyentuhmu. bukankah semua itu sudah akan ku lakukan."
"Jadi terima saja dan rasakan ini!" detik berikutnya, Rey menampar kedua pipi Alice berulang kali
Air mata Alice semakin berderai membasahi seluruh wajahnya, kedua pipinya semakin memerah. bahkan di ujung bibirnya berdarah karena terkena cakaran dari tangan Rey. ntah setan apa yang merasukinya, hingga ia sangat tega menyiksa gadis seperti Alice. bahkan dia sendiri seolah lupa diri karena nafsu dan amarahnya yang di luar kendalinya.
Setiap napas yang di ambil Alice semakin berat, keringat semakin mengucur deras. matanya yang berkaca-kaca menatap Rey dengan tatapan penuh ketakutan. namun di balik kekacauan yang menimpa Alice ada sesuatu yang aneh pada Rey, wajah Alice yang terluka, keringat yang menetes, bibir yang bergetar dan rambut yang menutupi bagian wajahnya justru membuat nafsu Rey semakin meningkat.
Rey kembali mendekati Alice dan segera melakukan aksinya. sedangkan Alice sudah tidak bisa melakukan apapun lagi, ia hanya bisa memejamkan matanya saat wajah Rey semakin dekat. ia berpasrah dan berdoa semoga seseorang hadir untuk segera menolongnya.
Bughhh
sebuah pukulan yang sangat kuat menghantam bagian tubuh belakang Rey. tak hanya sampai disitu saja, tarikan kasar seseorang membuat tubuh Rey menjauh hingga terlempar ke sudut ruangan.
"Alice...." suara itu menggelegar, penuh dengan kekhawatiran dan kepanikan
Danzel mendekati tubuh Alice yang mulai merosot hingga terduduk di lantai. nafas Danzel memburu, matanya di penuhi kekhawatiran.
"Apa yang telah terjadi padamu?"suaranya nyaris pecah, dengan tangan yang bergetar ia memegangi wajah Alice yang terluka. wajah Alice yang sembab, bibirnya yang berdarah dan keringat yang dicampuri air mata membuatnya sesak.
Alice menatap Danzel dengan tatapan sayu penuh kepedihan. "Danzel...."bisiknya lemah
"A-aku sangat takut sekali Danzel...."jerit Alice dengan nafas yang tersengal, penuh dengan trauma yang mendalam
"Katakanlah Alice, siapa yang sudah melakukan hal ini kepadamu. Cepat katakan padaku!" desak Danzel, hatinya hancur melihat betapa menyedihkannya sahabatnya itu. dia juga merasa sangat prihatin melihat pakaian Alice yang robek hampir tak terbentuk.
"Rey..."bisiknya pelan, suaranya putus-putus. hampir seperti tidak mampu mengucapkannya. "Rey yang melakukannya!" tangisnya pecah seketika
Mata Danzel memerah, amarah dan kesedihan menyatu di dalam dirinya. ia menoleh ke arah Rey yang masih berusaha bangkit di sudut ruangan. perasaan marah menguasai dirinya, membuatnya ingin menghancurkannya.
Danzel perlahan bangkit meninggalkan Alice, matanya di penuhi kemarahan. tatapannya tetap tertuju pada Rey yang kini sudah berdiri dengan tatapan bersalah. Rey mendadak tersadar atas apa yang sudah di perbuat nya.
"Kau sudah melewati batasanmu Rey!!" bentak Danzel mengeram.
tanpa memberi Rey kesempatan untuk membela diri, Danzel menghantam wajah Rey dengan beberapa pukulan kuat.
Bughhhh.....bughhh....bughhh
pukulan demi pukulan menghantam tubuh Rey, tanpa ampun, Rey terhuyung, darah mengalir dari sudut bibirnya. wajahnya babak belur tak terbentuk. Rey sengaja tak melawan Danzel dan membiarkan nya meluapkan amarahnya.
pukulan Danzel kembali menghantam perutnya, membuatnya meringis merasakan sakit sebelum tubuhnya ambruk ke lantai. ia meringkuk kesakitan memegangi perutnya.
Danzel terengah-engah berhenti sejenak memandang Rey yang tergeletak tak berdaya. amarah nya masih mendidih tak mengenali Rey sebagai temannya, hanya melihatnya sebagai sosok monster yang telah melukai Alice.
Danzel hendak kembali melayangkan pukulan pada tubuh Rey akan tetapi...
"Danzel...." panggilan lirih dari Alice menghentikan niatnya
Brukkk.... setelah mencoba berdiri dan menghentikan Danzel, tubuh Alice lunglai merosot ke lantai, matanya langsung terpejam.
Deg!
"Alice...!!" teriak Danzel berlari menghampiri tubuh Alice yang terbaring lemah
"hey...bangunlah!"Danzel mengguncangkan tubuh Alice.
"Alice...buka matamu."
Tetapi Alice tak merespon, membuat Danzel semakin cemas. dengan cepat ia membuka seragamnya untuk membungkus tubuh Alice yang sedikit terbuka, lalu ia mengangkat tubuh Alice ke dalam gendongannya dengan hati-hati.
dengan tubuh Alice yang terkulai di pelukannya. Danzel berjalan keluar dari gudang.
Mike dan Stella masih terdiam di tempat dan Megan yang baru bergabung bersama mereka terkejut melihat Rey terkapar tak berdaya.
Saat Danzel melangkah melewati pintu, tatapannya bertemu dengan tatapan yang tak ia duga.
Rachel berdiri di pintu, diam tanpa sepatah kata. tetapi matanya berbicara banyak. Rachel sudah berada disana sejak Danzel menolong Alice dan menghajar Rey. ia menyaksikan semuannya-ketakutan Alice, kemarahan Danzel, bahkan kekhawatiran yang begitu mendalam yang tergambar jelas di wajahnya.
Rachel menggelengkan kepalanya pelan, menghapus pikirannya itu untuk saat ini. dia mencoba mendekati Danzel untuk menanyakan kondisi Alice, sejujurnya ia sedikit prihatin atas apa yang sudah menimpa gadis malang itu.
Tetapi sebelum Rachel mendekat, Danzel berkata."Minggir lah, jangan menghalangi ku. aku akan segera membawa Alice pergi dari sini!"
setelah mengatakan hal itu, Danzel melanjutkan langkahnya melewati Rachel. dan tanpa sengaja, Danzel menyenggol tubuh kekasihnya itu sampai terjatuh. kekhawatiran Danzel yang begitu besar kepada Alice, membuatnya tidak sadar dengan tindakannya.
Rachel membelalakkan matanya tak percaya, ia menatap kepergian Danzel dengan perasaan sedikit terluka.
cara nya hanya wajib follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm. Maka saya akan undang Kakak untuk bergabung bersama kami. Terima kasih