Hari itu Jeri tak sengaja melihat Ryuna yang sedang menari sendirian di lapangan basket. Ia yang memang dasarnya iseng malah memvideokan gadis itu. Padahal kenal dengan Ryuna saja tidak.
"Lo harus jadi babu gue sampai kita lulus SMA."
"Hah?!" Ryuna kaget.
"Pasti seru." Jeri tersenyum misterius membuat Ryuna menduga lelaki itu akan menyiapkan seribu rencana untuk membuatnya sengsara.
"Seru apanya?! Fix sih, lo yang nggak waras di sini!" gadis itu menatap Jeri dengan pandangan menghujat.
Sejak hari itu, Ryuna harus selalu berurusan dengan Jeri yang senang sekali bukan hanya mengganggu namun juga menjadikannya babu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon And_waeyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11
Ketika Ryuna bangun tidur dan melihat jam di smartphone-nya. Gadis itu baru sadar bahwa hari ini adalah hari Minggu. Itu berarti sekolah libur. Lalu kenapa Jeri mengingatkannya tentang tugas yang harus dilakukan Ryuna? Lelaki itu mungkin juga lupa bahwa hari ini tak sekolah.
Mengingat ia tak perlu melakukan perintah Jeri. Ryuna jadi senang. Gadis itu bangun tidur dan melakukan rutinitas pagi seperti halnya yang terdapat dalam lagu anak-anak yaitu bangun tidur ku terus mandi, hanya saja ia tak perlu dibantu ibu untuk membereskan tempat tidur.
Tunggu sebentar, jika hari ini adalah hari Minggu dan ibunya bilang hari ini ada banyak kerjaan, bukankah sangat aneh? Hari Minggu seharusnya menjadi hari libur, bukan hari kerja.
Terserahlah. Ryuna tak ingin terlalu memikirkan hal itu. Mungkin ibunya memang sengaja mencari kesibukan meski entah benar atau tidak.
Ryuna sudah mengerjakan tugas untuk minggu depan lebih awal. Jadi ia cukup bisa bersantai weekend ini. Ketika Ryuna sedang memainkan smartphone, ia mendapatkan sebuah pesan yang bisa dilihat dari notifikasi.
Anak Setan
Lo nggak ke sekolah kan hari ini?
Ryuna langsung mengklik pesan itu dan mengetikkan balasan.
^^^Nggak lah, orang gila kali yang mau ke sekolah pas weekend^^^
Gadis itu harus menunggu beberapa lama lebih dulu sebelum menerima pesan balasan dari Jeri.
Gue kira lo pikun
Ah, sekarang Ryuna mengerti. Lelaki itu semalam pasti mengerjai dan mengetesnya apakah ia ingat hari ini adalah hari Minggu.
^^^Untunglah ingatan gue masih berfungsi dengan baik^^^
Setelah itu, pesan Ryuna hanya dibaca dan tak ada balasan lagi. Ryuna memilih untuk lanjut menikmati hari liburnya yang damai.
***
Bisa-bisanya hari Minggu ke hari Senin terasa sebentar tapi dari hari Senin ke hari Minggu rasanya sangat lama. Ryuna bukannya malas sekolah, tapi malas bertemu Jeri. Namun ia tetap harus ke kelas lelaki itu untuk memberikan minuman. Bahkan, teman-teman Jeri mulai menggodanya karena sering menemui lelaki itu. Ryuna berusaha bersikap tenang dan sok tak peduli pada godaan mereka walau sebenarnya ia cukup risih dan terganggu. Ini semua karena Jeri! Setelah ia memberikan minuman, Ryuna segera kembali ke kelas.
"Guys! Bu Rida telat masuk katanya, lagi ada urusan di ruang guru," ucap ketua kelas mereka yang baru saja memasuki kelas.
"Yesss!!!"
"Asik mabar dulu!"
"Semoga entar nggak masuk."
"Tapi dia ngasih tugas sih," lanjut ketua kelas mereka.
"Sial, lo ngasih info jangan setengah-setengah dong!"
"Ah, gagal mabar."
"Hahaha mampus lo semua!"
"Dikumpulin kapan?" tanya Ryuna.
"Entar kalau beliau masuk, tugasnya dibahas bareng-bareng. Oh iya, ngerjainnya perkelompok kayak biasa ya," ucap sang ketua kelas.
"Oke lah."
Pelajaran pertama adalah bahasa Indonesia. Ketua kelas memberikan lembar tugas kepada setiap siswa di kelas.
"Ah, pake analisis lagi. Mager gue," ucap Rea.
Ryuna melihat lembar soal. Ia juga cukup malas, apalagi membaca soalnya. Tapi tetap harus dikerjakan karena takut akan ditunjuk ke depan nanti. Mereka berdua membalik kursi ke belakang. Kemudian ada dua orang lagi yang bergabung, satu perempuan dan satu lelaki. Kelompok bahasa Indonesia mereka terdiri dari Ryuna, Rea, Jimi, Kayasa, Nadia dan Syakala.
"Ryu, lo ada apaan sih sama si Jeri?" Nadia membuka pembicaraan.
episode nggak kepanjangan
tata bahasa rapi,konfliknya juga masuk akal.
terimakasih author,,semoga sehat selalu dan terus berkarya