tidak salahkan aku mencintai papa angkatku? aku rasa tidak, walaupun kami terpaut umur belasan Tahuh, tapi aku rasa kami sangat serasi.
tak masalah dia hanya menganggapku anak, tapi aku pastikan dia hanya akan melihat aku. dan akan aku singkirkan wanita yang berniat mendekat pada ayah angkatku sekaligus lelaki yang aku cintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diusir
Darius mendudukan diri di sofa yang ada di kamar Alena. jujur Darius sendiri bingung harus bagaimana, dia bingung menghadapi Alena, dan juga tentu bingung menghadapi Nana dan Jayden.
“Alena, kenapa kau membuat papa serba salah begini, kau memang bukan putri kandung papa, tapi saat kau terlahir ke dunia ini, papalah yang pertama melihatmu, papa yang memberikanmu nama dan papa yang mengurusmu sedari bayi, papa benar-benar menyayangimu layaknya seorang ayah, lalu kenapa kau malah merasakan perasaan yang lain pada papa.’’ Darius bergumam pelan, sungguh lelaki itu merasakan buntu bukan main, dia berpikir Alena bersikap manja layaknya seroang anak pada ayahnya, Tapi ternyata Alena menganggapnya berbeda
Dan sekarang Darius mengerti kenapa saat itu Alena kekeh ingin kuliah dan tinggal di kota ini, padahal Ken kuliah di luar negeri, dan ternyata itu karena Alena ingin dekat dengannya. Seandainya Darius tau. Bahwa akan terjadi seperti ini, tentu dia tidak akan mengijinkan Alena untuk tinggal bersamanya.
***
Alena turun dari taksi, Wanita itu baru saja sampai di super market, hari ini dia akan berbelanja beberapa sayuran dan perdagingan, karena dia ingin memasak masakan istimewa untuk sang ayah, apalagi ayahnya nanti malam pulang dari luar kota.
Alena berbelanja dengan riang, tentu saja itu efek pertemuannya dengan Arleta tadi, di mana Arleta mengatakan bahwa dia akan mundur, dan sekarang Alena tidak perlu menakutkan apa pun lagi.
Satu jam berlalu, akhirnya Alena pun langsung berjalan ke kasir, dan setelah membayar belanjaan Alena pun langsung menyetop taksi dan pulang ke apartemen.
Saat berada di taksi, Alena mengerutkan keningnya Ketika melihat ponselnya karena ternyata tidak ada pesan dari sang ayah, padahal biasanya jika Alena mengirim pesan, Darius langsung membalasnya.
“Oh, mungkin papa masih sibuk,’’ alena membatin, dia pun memasukan lagi ponselnya kedalam tas.
Waktu menunjukan pukul 7 malam, akhirnya acara memasak Alena pun selesai, Wanita itu tersenyum Ketika melihat hasil masakannya, yang tampak sangat menggoda dan menggugah selera, Sudah dua jam Alena berkutat di dapur, karena dia benar ingin memasakan makan yang sangat istimewa, Alena Kembali tersenyum membayangkan bagaimana reaksi sang ayah Ketika mencicipi makanan buatannya.
Alena melepaskan aprone yang dia pakai, kemudian Wanita itu keluar dari area dapur dan berjalan ke kamar dia berniat untuk membersihkan dirinya lalu berdandan secantik mungkin.
Setengah jam kemudian
Setelah memastikan tampilannya rapih, Alena pun langsung keluar dari kamar, dia yakin ayahnya sudah tiba, namun Ketika keluar dari kamar, Alena mengerutkan keningnya Ketika apartemen tampak hening, dia melihat kearah depan pintu dan ternyata sepatu ayahnya tidak ada di sana, pertanda ayahnya belum datang.
“Aneh sekali,’’ ucap Alena dengan suara pelan, tidak biasanya Darius belum pulang. Dan tiba-tiba Alena terpikirkan sesuatu, dia mengingat tadi sebelum memasak dia mengirim pesan pad Darius, dengan cepat Alena pun langsung berjalan ke dapur untuk mengambil ponsel berharap Darius membalas pesannya.
Dan lagi-lagi Alena di buat bingung kerena ternyata tidak ada balasan pesan apa pun dari Darius, padahal Alena mengirimkan pesan dari tadi siang, dan entah kenapa tiba-tiba perasaanya mendadak tidak tenang. Dengan cepat Alena langsung menelpon lelaki itu, beberapa kali Alena menelpon ayahnya dan tidak di angkat hingga pada panggilan ke 11 barulah Darius mengangkat panggilannya.
“Hallo papa, kenapa papa belum pulang, kenapa papa juga tidak membalas pesanku?” Alena langsung bertanya bertubi-tubi Ketika Darius mengangkat panggilannya.
‘’Alena, papa sedang ada masalah besar di kantor dan sepertinya papa tidak akan pulang selama beberapa hari, jaga dirimu, kalau begitu papa tutup panggilannya." Ya, pada akhirnya Darius sudah mengambil keputusan untuk kedepannya, dia akan berpura-pura tidak tau dengan perasaan Alena, dan tentu saja Darius akan menjaga jarak dari putri angkatnya.
Alena melongo Ketika mendengar ucapan ayahnya, seketika tubuhnya terasa melemas, dia sudah memasak makanan yang sangat istimewa, dan membayangkan akan malam berdua, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Dan sungguh rasanya Alena ingin menangis sekencang-kencangnya.
***
Setelah menutup panggilan dari Alena, , Darius langsung menurunkan ponselnya kemudian dia menyenderkan tubuhnya ke belakang, sungguh hati Darius sedang hancur sekarang, kenyataan Alena mencintainya membuat dia terpukul, dia menyayangi Alena lebih dari apa pun, Ken dan Alena adalah nafasnya dan sekarang darius merasa hancur karena mulai sekarang dia harus menjauhi Alena, tentu saja dia tidak mau Alena semakin terobsesi padanya.
‘’Kau sudah merasa baikan?”’ tanya Arleta. ya saat ini Darius sedang berada di apartemen Arleta karena dia bingung harus pergi kemana
“Mana mungkin aku baik-baik saja.’’
Arleta mendudukan diri di samping Darius, “Maafkan aku telah mengirimkan rekaman itu padamu,’’ ucap Arleta, raut wajahnya terlihat sangat sedih, tapi tentu saja hatinya Bahagia, akhirnya dia bisa menyingkirkan gadis remaja itu.
‘’Tidak apa-apa, kau sudah melakukan hal yang benar, seandainya aku tidak tau, pasti putriku akan semakin nekad,’’ jawab Darius.
Satu minggu kemudian
Alena turun dari taksi, Wanita itu baru saja sampai ke kantor Darius, tentu saja untuk bertemu dengan ayahnya, sudah seminggu sang ayah tidak pulang ke apartemen dan sudah seminggu pula pesan dan panggilan nya tidak di angkat oleh sang ayah, tentu saja Alena bingung kenapa tiba-tiba Darius tidak bisa di hubungi, jadi dia memutuskan untuk datang dan mencari tau kemana ayahnya.
Ketika Alena akan masuk kedalam kantor tempat ayahnya berdinas, Alena menghentikan niatnya yang akan membuka pintu karena dia mendengar suara sang ayah dari belakang dan tentu saja Alena langsung menoleh.
Jantung Alena seperti akan terlepas dari rongga dadanya Ketika melihat tangan ayahnya sedang di gandeng oleh Arleta, keduanya berjalan sambal berbincang hangat,
“Tunggu, bukankah bibi Arleta akan mundur, lalu kenapa …’’ Batin Alena bertanya-tanya, kenapa sekarang Wanita itu tampak mesra dengan ayahnya padahal seminggu lalu Wanita itu mengatakan akan mundur.
“Papa!’’ panggil Alena yang menghampiri Darius, hingga Darius langsung menghentikan langkahnya.
‘’Alena kau sedang apa disini?” tanya Darius, belum cukup rasa nyeri yang Alena rasakan karena melihat kemesraan Darius dan Arleta, sekarang Alena di buat merasa nyeri lagi Ketika tatapan ayahnya tampak berbeda, seperti malas menatapnya.
‘’Papa!’’ panggil Alena lagi dengan suara yang gemetar, bahkan dia hampir saja meneteskan air mata karena melihat tatapan Darius, selama ini Alena selalu di perlakukan istimewa oleh Darius, jadi Ketika melihat Darius yang menatapnya seperti ini, tentu saja Alena merasa hancur.
‘’Kenapa kau menyusul papa kemari,?" Tanya Darius lagi.
‘’ Papa, aku kemari hanya ingin bertanya kenapa papa seminggu ini tidak pulang, dan kenapa papa tidak membalas pesan dan panggilanku?” tanya Alena, mati-matian dia menahan tangis agar tidak tumpah di hadapan ayah angkatnya.
“Lusa papa pulang, papa sibuk jadi tidak sempat membalas dan menjawab panggilanmu, sekarang kau pulang papa masih ada kerjaan, ayo sayang.’’ Darius menekankan kata sayang di hadapan Alena, dan tanpa perasaan Darius pergi begitu saja meninggalkan putrinya.
Setelah Darius dan Arleta pergi darii hadapannya, Alena masih diam membeku, dan bahkan tanpa sadar bulir bening terjatuh dari pelupuk mata Alena, sungguh hatinya terasa nyeri Ketika dia di acuhkan oleh ayahnya. Padahal Alena tidak mempunyai salah apa pun.
.
***
Alena masuk ke dalam apartemen dengan hati yang hancur, setelah pulang dari kantor Darius, Alena tidak bisa berhenti menangis, bahkan Alena sama sekali tidak perduli dengan tatapan orang orang yang menatapnya dengan tatapan aneh saat berpapasan di lobi.
Dan setelah masuk kedalam apartemen, Alena langsung masuk kedalam kamar, kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang, lalu menangis sesenggukan, seraya berpikir kenapa ayahnya tiba-tiba berubah padahal sebelumnya hubungan mereka
baik-baik saja.
Tiba-tiba Alena menegakan tubuhnya Ketika menyadari sesuatu di mana dia mengingat bahwa sang ayah berubah setelah Arleta menemuinya di kampus. “Tu-tunggu, apa dia mengatakan semuanya pada papa Darius.’’ Seketika kesedihan Alena berubah menjadi rasa panik dan sekarang dia mengerti kenapa ayahnya bersikap seperti itu, lalu sekarang dia harus apa, dan bagaimana cara dia menghadapi sang ayah jika ayahnya pulang.
‘’Ya tuhan kenapa aku bodoh sekali,’’ tangis Alena semakin mengencang, Ketika menyadari bahwa sang ayah sudah mengetahui perasaanya, dan Sekarang dia juga mengerti kenapa saat itu Arleta tiba-tiba datang padanya dan mengatakan akan mundur, ternyata ini alasannya, wanita itu datang dan menjebaknya.
Dua hari kemudian
Alena berdiri di depan pintu, rasanya dia ragu-ragu untuk keluar dari kamar. Sepertinya Darius menepati ucapannya di mana saat itu dia mengatakan akan pulang lusa, dan Ketika mengetahui bahwa ayahnya pulang, Alena malah ragu untuk keluar.
Tadi dia berpikir tidak akan keluar dari kamar dan akan memilih untuk menghindar dari sang ayah. Tapi setelah di pikir, tidak ada gunanya lagi dia menghindar karena ayahnya sudah tau semuanya, jadi dia lebih baik mengatakan perasaannya.
Setelah cukup lama diam di depan pintu, Alena pun langsung keluar dari kamar dan Ketika Alena kluar dari kamar, ternyata sang ayah sedang berada di dapur, sepertinya lelaki itu sedang membuat teh.
Dengan jantung yang berdegup sangat kencang, Alena berjalan kearah Darius dan Ketika sudah di belakang tubuh ayahnya, Alena langsung memeluk Darius dari belakang. Tentu saja membuat Darius tersentak kaget.
‘’Alena!’’ pekik Darius, Ketika Alena memeluknya dari belakang, dengan cepat dia langsung melepaskan tangan Alena. Namun, Alena terus mempertahankan posisinya, dia tidak mau melepaskan tangannya dari pinggang sang ayah.
‘’Papa, apa aku salah jika aku mencintai papa, aku …. “’
“Cukup Alena!’’ Darius membentak Alena dengan suara yang cukup keras, dia menghempaskan tangan Alena dengan sangat kencang hingga pelukan Alena terlepas, dan tentu saja Alena tidak menyangka Darius akan membentaknya.
“’Papa, aku ini manusia biasa, jika aku bisa memilih aku tidak ingin jatuh cinta pada papa, tapi bukankah cinta tidak bisa memilih.’’ Alena berbicara dengan berlinang air mata. Membuat Darius ingin mengusap wajah kasar, biasanya dia akan memeluk Alena jika Alena menangis, tapi sekarang tidak bisa, dia tidak akan memeluk putrinya lagi.
“’Cukup Alena, hentikan obsesimu pada papa, jangan membuat papa semakin jijik padamu.’’ Kali ini Darius berbicara dengan pelan, tapi tatapannya begitu menusuk, dan rasanya Alena ingin menangis sekencang-kencangnya Ketika Darius mengatakan jijik padanya.
‘’Sekarang, ganti pakaianmu dan siap-siap, papa sudah menyiapkan apartemen yang baru, papa tidak ingin kau tinggal lagi Bersama papa, tidak usah membawa apa pun, nanti papa yang akan mengantarkan barang-barangmu."
Dan lagi-lagi Alena merasa nyeri bukan main Ketika Darius mengusirnya. “Pa-papa mengusirku?” tanya Alena dengan terbata dan tangis yang berlinang.
‘’Hmm, seharusnya daru awal papa tidak mengijinkan tinggal dengan papa, cepat ganti pakaianmu kita pergi sekarang."
Ini nyeseknya belum seberapa, tapi nanti lebih nyesek ....
Tinggalin komen dong