Dipersatukan karena sebuah perjodohan, membuat Zidan tidak benar-benar bisa menjalani pernikahan seperti semestinya. Terlebih lagi, wanita yang menjadi istrinya pun sangat menutup diri dan tidak menganggapnya sebagai suami.
Hingga suatu hari, di saat sudah sangat merasa kesepian dan menyerah dengan pernikahannya, Zidan pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Di sanalah dirinya bertemu dengan wanita cantik bernama Chika Fadwa Atmaja dan menghabiskan malam bersama.
Tanpa disangka, ternyata mereka adalah dua orang yang sama-sama kesepian. Karena kesamaan itu, terjadilah kesepakatan untuk menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan.
***
" Mulai detik ini, kamu adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuh tubuh indahmu " ~ Zidan Biantara Mahardika.
***
IG : gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Cepatlah Pulang, Om ~ Chika
Di balik rasa tidak tenang dan khawatir Chika yang semakin besar, ternyata Zidan sedang berada di sebuah danau yang berada di pinggiran kota. Sepertinya pria itu memang sengaja menghilang sejenak untuk menenangkan dirinya yang cukup kacau. Masalah yang sedang dihadapinya ini sangat besar dan telah menyakiti orang-orang yang dia sayangi.
Ada beberapa ketakutan yang mulai bermunculan di dalam dirinya, termasuk tentang Mama Naima yang tidak akan pernah menerima Chika dan calon anaknya. Orang tua dan keluarga Chika juga bukan tentu menerimanya dan semua yang telah terjadi ini.
Belum lagi dengan Marsha yang bisa saja berbuat sesuatu dan membuat semua permasalahan semakin besar. Terbukti dengan tindakannya yang memberitahukan semuanya pada ibunya dilengkapi dengan semua kebohongannya.
Selain itu, Zidan juga harus segera menikahi Chika secepatnya sebelum perutnya semakin membesar. Dia juga pun ingin mendapatkan hak untuk bisa menjaga dan melindungi Chika serta calon anaknya secara penuh.
" Huh.. Perjuanganku baru akan dimulai " ucap Zidan menghela napasnya panjang.
" Aku harus bisa menyakinkan dan meluluhkan hati Mama, juga orang tua Chika yang pasti akan sangat terkejut dan tidak bisa menerima semua ini begitu saja " lanjut Zidan yang harus memperjuangkan cintanya.
Seberat apapun jalan yang harus Zidan tempuh untuk bisa bersama dengan Chika, maka pasti akan selalu dilewatinya. Segala cara akan dia lakukan agar orang tuanya maupun orang tua Chika memberikan restu mereka.
Pria itu sangat yakin dan percaya jika Chika adalah sosok cinta yang diinginkannya dan juga cinta sejatinya. Maka dari itu, dia sama sekali tidak ingin sampai harus kehilangan orang yang dicintainya itu. Terlebih lagi ada anak yang menjadi penguat hubungan dan cinta diantara keduanya.
Sebagai pria yang tidak lama akan menjadi seorang ayah, tentu saja Zidan menginginkan anaknya mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Dia harus memberikan keluarga yang utuh dan bahagia untuk anaknya nanti.
" Tolong bantu aku, Ya Tuhan.. Seandainya jalanku memang tidak mudah, kuatkan lah aku untuk tetap memperjuangkan cinta dan kebahagiaanku. Izinkan aku juga agar bisa bersama dengan orang yang kucintai dan memiliki keluarga kecil yang bahagia " ucap Zidan dengan penuh harap.
Biarlah dirinya terlihat sangat tidak tahu diri, padahal jelas-jelas dia telah melakukan sesuatu yang sangat dilarang-Nya. Hanya saja, Zidan tidak bisa tanpa melibatkan yang Maha Kuasa dalam langkahnya. Dia masih percaya adanya Tuhan yang akan selalu membantunya di setiap kesulitan yang dihadapinya.
.
.
.
Cukup lama Zidan menenangkan diri di tepi danau, akhirnya dia pun memilih untuk segera pergi dari sana dan akan pulang ke apartemen. Lagipula hari sudah mulai beranjak sore dan pasti Chika akan mencarinya.
Benar saja, ketika baru masuk ke dalam mobilnya, ponselnya berbunyi dan itu adalah sebuah panggilan telepon dari sang kekasih. Sebelumnya memang ponsel miliknya itu sengaja dia tinggalkan di dalam mobil.
Tanpa perlu berlama-lama, Zidan pun langsung mengambil ponselnya dan menjawab panggilan telepon tersebut. Sudah pasti kekasihnya itu mencari dirinya yang menghilang hampir seharian ini.
" Halo, Baby.. " ucap Zidan sangat lembut saat panggilan telepon itu terhubung.
Bisa langsung pria itu dengar suara dari Chika yang sangat-sangat mengkhawatirkannya di ujung sana.
" Halo, Om. Sekarang Om dimana? Om baik-baik saja, kan? Tidak ada sesuatu yang buruk yang terjadi, kan? Kenapa dari tadi Om tidak memberikan kabar sama sekali? Setidaknya balas pesan dan jawab telepon dariku sebentar saja. Aku benar-benar sangat khawatir dan takut kalau Om kenapa-napa " ucap Chika lengkap dengan seberondong pertanyaannya.
Kedua sudut bibir Zidan pun langsung saling menarik dan membentuk sebuah senyuman. Ini bukan pertama kalinya ada seseorang yang khawatir pada dirinya, tetapi rasanya jelas berbeda dan jauh lebih istimewa.
Andai saja saat ini wanita itu berada di hadapannya, pasti Zidan sudah mencium bibirnya sampai bengkak saking gemasnya. Tingkahnya yang terkadang masih seperti anak juga menjadi hiburan tersendiri untuk dirinya.
Sungguh, sosok Chika benar-benar membuat dirinya merasa sangat berharga dan selalu dibutuhkan. Apalagi di saat wanita itu sedang bersikap sangat manja dan sangat manis padanya.
" Om? Kenapa diam saja? Om mendengar aku, kan? " tanya Chika karena tak kunjung mendapatkan jawaban.
Sontak Zidan pun langsung tersadar dan menggeleng-gelengkan kepalanya karena ternyata sempat melamun sendiri.
" Iya Baby.. Aku mendengar kamu kok " jawab Zidan tersenyum.
" Sekarang aku ada di sebuah danau di pinggiran kota untuk menenangkan diri sebentar saja. Kamu jangan khawatir, karena aku baik-baik saja dan tidak ada sesuatu yang buruk terjadi padaku. Maaf karena aku sudah membuat kamu takut dan khawatir ya, Baby.. " lanjut Zidan menjawab semua pertanyaan dari kekasihnya itu tadi.
Tidak ada niatan sedikit pun untuk berbohong atau menutupi sesuatu dari Chika, karena dirinya pun tidak bisa memikirkan alasannya. Lebih baik memang dia jujur saja selagi semua itu tidak akan membuat sang kekasih kepikiran dan mengganggu kesehatannya.
" Syukurlah, Om.. Aku benar-benar sangat khawatir dan sempat berpikir yang tidak-tidak " ucap Chika merasa sangat lega.
" Iya Baby.. Aku baik kok dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan " jawab Zidan agar sang kekasih merasa tenang.
Memang benar dia baik-baik saja dan sepertinya semakin baik setelah mendengar suara dari sang kekasih. Ternyata Chika adalah obat dari segala rasa sakit dan lelah yang dia rasakan selama ini.
" Kalau begitu, cepatlah pulang, Om.. Aku dan anak kita sudah menunggu Om untuk pulang sedari tadi " pinta Chika pada Zidan.
" Iya Baby.. Ini juga aku akan pulang kok " jawab Zidan.
Setelah itu, panggilan telepon itu pun langsung terputus, karena Zidan akan segera pergi dari sana. Tentunya dia tidak ingin membuat kekasih dan calon anaknya yang masih di dalam kandungan menunggunya lebih lama lagi.
***
Happy weekend🤗👏Semoga akhir pekan kalian semua menyenangkan ya🥰
Oh iya, mungkin untuk hari ini baru bisa satu bab dulu ya.. Sampai jumpa besok lagi, bye bye👋
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘