NovelToon NovelToon
Mencari Ibu

Mencari Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dee_K

Niat ingin mencari ibunya yang sudah pergi meninggalkannya sejak kecil, justru membuat Yona harus terjebak ke dalam kehidupan seorang mafia yang sangat misterius. Yang akhirnya membuat keduanya jatuh cinta. Namun hubungan mereka penuh liku dan berpengaruh besar pada proses pencarian ibu Yona.

Akankah cinta mereka berdua tetap bertahan setelah ibu Yona ditemukan? Atau harus berakhir demi Yona bisa berkumpul lagi dengan Sang Ibu?

Simak terus kelanjutan kisahnya.. jangan lupa follow akun ig author @dee_k9191

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Kritis

Yona sedikit kesusahan jalan karena Finn menariknya. Ini memang masih pagi. Mereka berdua berencana akan pergi agak siangan nanti. Apa mungkin Finn kesal dengan Yona karena tidurnya terganggu.

“Maaf kalau aku mengganggu tidur Kak Finn!” ucap Yona merasa bersalah.

“Aku masih ngantuk, Sayang!” jawab Finn yang kini sudah membawa Yona masuk ke dalam kamarnya. Menarik gadis itu agar ikut tidur bersamanya.

Yona memekik saat tubuhnya ambruk di atas tempat tidur Finn. Jantungnya berdegup kencang saat Finn tiba-tiba memeluknya dan menjadikannya sebagai guling.

Finn tidak peduli dengan teriakan Yona. Justru sekarang ia merasa sangat nyaman dengan memeluk Yona. Yona sendiri tidak berani bergerak karena merasakan hangat tubuh Finn yang tanpa mengenakan baju. Kenapa otaknya jadi traveling kemana-mana.

Finn semakin mengeratkan pelukannya. Tanpa sadar, ada sesuatu yang menggeliat di bawa sana saat kedua pahanya merengkuh pinggang ramping Yona.

“Kak!” seru Yona dengan gugup saat merasakan ada yang menonjol dari bagian tubuh Finn dan membuatnya tidak nyaman.

Mata sayu Finn menatap Yona yang wajahnya sudah memerah. Sungguh ia tidak tahan dengan bibir segar Yona yang begitu menggoda pagi ini. Tanpa meminta persetujuan, ia langsung menyergap bibir itu, melumatnya dengan lembut.

Pagi yang masih dingin dengan udara di dalam ruangan kamar yang dingin pula, seketika berubah memanas akibat ulah dua anak manusia yang sedang memadu kasih.

Dua jam kemudian Finn sudah selesai mandi dan tampak segar dengan pakaian santainya. Sementara Yona masih berada di dalam kamar mandi.

“Sayang, baju kamu ada di atas tempat tidur! Aku ke dapur dulu!” ujar Finn sedikit berteriak di depan kamar mandi.

Yona hanya menyahut singkat setelah itu melanjutkan mandinya.

Suasana berubah sedikit canggung saat Finn dan Yona sudah berada di dalam mobil hendak menuju tempat tinggal Danita. Finn yang menyadari perubahan sikap kekasihnya, ia memegang lembut tangan Yona.

“Kamu meragukan perasaanku, Yona?” tanya Finn.

Yona menoleh, kemudian menggelengkan kepalanya. Entah kenapa ia merasa tidak tenang setelah apa yang ia lakukan bersama Finn beberapa waktu yang lalu.

“Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu. Kamu adalah satu-satunya. Tidak ada yang lain,” Finn kembali meyakinkan. Yona hanya mengangguk. Memberikan senyuman tipis pada kekasihnya itu.

Selama perjalanan Yona memilih tidur. Jujur saja badannya terasa sangat lelah. Finn juga membiarkannya saja. Jika nanti sudah sampai, ia akan membangunkan Yona.

Akhirnya perjalanan mereka pun sampai. Yona perlahan membuka matanya setelah dibangunkan Finn. Ia mengerjap. Melihat sebuah rumah yang ukurannya tidak terlalu besar namun sangat nyaman. Ada taman bunga yang sangat indah

“Jadi ini rumah Om Jendra?” gumam Yona.

“Sesuai dengan alamat yang kamu berikan, Sayang. Kita masuk sekarang?”

Yona mengangguk. Ia melepas seatbelt kemudian membuka pintu mobil. Namun sebelum itu, Finn tiba-tiba menarik tubuh Yona sampai perempuan itu duduk di atas pangkuannya.

Finn meraup bibir Yona. Sungguh aneh sekali Finn dengan tubuhnya yang seolah tidak bisa jauh dengan Yona.

“Kak!” Yona melepas paksa ciuman Finn yang begitu menuntut. Ia yang tidak siap, hampir kehabisan pasokan oksigen.

“Aku sangat mencintaimu, Yona. Berjanjilah kalau kita akan selalu bersama,” ucap Finn dengan tatapan sendu.

“Aku juga mencintaimu. Aku janji kita akan selalu bersama,” balas Yona.

Kini keduanya sudah keluar mobil. Mereka masuk ke halaman rumah itu dan mengetuk pintu. Tampak seorang wanita paruh baya yang membukakan pintu, menyambut tamunya yang baru datang.

“Nona pasti putri Bu Danita?” tebak wanita itu.

“Iya. Anda siapa? Di mana ibu saya?”

“Bu Danita masih di dalam kamar. Silakan masuk, biar saya panggilkan,” ujar wanita itu.

Yona dan Finn pun duduk. Langkah kaki Yona sedikit aneh dan tidak nyaman. Membuat Finn dihinggapi perasaan bersalah.

Tak lama kemudian Danita memasuki ruang tamu dengan menjalankan sendiri kursi rodanya. Yona kembali berdiri dan memeluk ibunya.

“Ibu kira kamu tidak jadi datang, Sayang!” ucap Danita kemudian melirik ke arah Finn.

“Aku memang berangkat agak siang, Bu. Oh iya, kenalkan dia Kak Finn. Kak, ini ibuku!” ujar Yona saling mengenalkan.

Finn tersenyum ramah pada Danita. Danita menatap putrinya penuh tanya. Namun Yona tidak memberi jawaban apapun.

“Oh dia kekasih kamu!” Danita menyimpulkan sendiri. Membuat pipi Yona bersemu merah.

Danita sejenak menatap pada Finn. Lelaki itu terlihat usianya sudah matang. Semoga saja tidak mempermainkan Yona.

“Om Jendra di mana, Bu?” tanya Yona memecah suasana canggung.

“Tadi pagi pagi sekali harus kembali ke USA. Maka dari itu ada pembantu dadakan yang menemani Ibu. Ibu masih ingin di sini, akhirnya Om Jendra pulang sendiri.” Danita menjelaskan.

“Nanti Om Jendra jemput Ibu lagi kan?”

“Sepertinya tidak. Ibu ingin mengajak kamu ke USA. Apa kamu bersedia, Sayang? Hanya beberapa hari saja. Ibu tidak akan mengambil kamu dari ayah kamu,”

Yona sempat terkejut dengan ajakan ibunya. Jujur saja, meskipun ia sangat bahagia bisa bertemu lagi dengan ibu kandungnya, namun Yona tidak bisa jika harus berjauhan dengan ayahnya.

“Nanti aku akan ijin ayah dulu, Bu!” jawab Yona.

“Ibu juga yang akan meminta ijin pada ayah kamu.”

Cukup lama Yona bersama Danita. Finn membiarkan kekasihnya menghabiskan waktunya bersama sang ibu. Dia memilih bersantai di teras rumah.

Saat sedang menunggu Yona yang sedang bercengkrama dengan ibunya, Finn mendapat panggilan dari seseorang. Orang itu mengatakan kalau kakeknya sedang kritis dan ingin bertemu dengannya. Mendadak Finn teringat pesan kakeknya tempo hari. Namun sampai saat ini ia belum pulang untuk menemui pria tua itu.

“Kak, ada apa?” tanya Yona yang tiba-tiba datang.

“Aku harus pulang, Yona. Kakekku sedang kritis.”

Yona tampak terkejut. Ia juga bisa melihat kekhawatiran di mata Finn.

“Baiklah. Aku akan berpamitan pada ibu dulu,” Yona kembali masuk.

Finn berulang kali meminta maaf pada Danita karena telah merusak momen kebersamaan anak dan ibu itu. Untungnya Danita sangat pengertian. Wanita itu mengijinkan Yona dan Finn pulang.

Meskipun Danita berada di rumah itu bersama dengan pembantu, namun di luar rumahnya ada pengawal yang menjaga selama dua puluh empat jam. Hanya saja mereka tidak terlihat mencolok. Finn pun tidak menyadari keberadaan orang-orang itu.

***

Finn mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh agar bisa segera sampai rumah sakit. Entah kenapa perasaannya tidak tenang. Yona berusaha menenangkan kekasihnya itu. Terlebih Yona tahu sendiri kalau selama ini hubungan Finn dengan kakeknya tidak begitu baik.

“Aku akan menemani Kak Finn ke rumah sakit. Jangan khawatir, aku sudah memberitahu ayah,” ucap Yona.

“Terima kasih, Sayang!”

Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai rumah sakit. Finn bergegas menuju ruang perawatan kakeknya. Tampak Lionel sedang terbaring lemah dengan beberapa alat kesehatan di tubuhnya.

Yona memilih menunggu di luar agar Finn bisa memiliki kesempatan bicara dengan kakeknya. Berharap hubungan antara kakek dan cucu itu membaik.

“Kek, aku datang!” ucap Finn sembari memegang lengan keriput pria tua itu.

Kakek Lionel langsung membuka matanya. Tersenyum tipis melihat kedatangan cucu kesayangannya.

“Dasar anak nakal! Ternyata kamu sungguhan datang di saat kakekmu ini akan menanti ajal,”

“Kek, jangan bilang seperti itu! Setelah kakek sembuh, aku akan mengajak kakek pergi memancing ke danau,” ucap Finn memberi semangat kakeknya.

Namun rupanya si kakek tidak menanggapi ucapan cucunya. Wajahnya berubah serius menatap Finn yang sedang duduk di sampingnya.

“Aaron namanya,” ucap kakek Lionel tiba-tiba.

“Siapa dia, Kek?” Finn tampak bingung.

“Dia sahabat papa kamu. Dan dia lah orang yang diduga penyebab kematian papamu,”

Duarrrrr

Finn sangat terkejut mendengar ucapan kakeknya. Kenapa dengan mudah kakeknya memberitahu pelaku pembunuh papanya. Karena selama ini ia mencari sama sekali tidak menemukan titik terang sama sekali. Apa memang kakeknya sengaja menyembunyikan identitas pelakunya, agar ia tidak memiliki dendam pada siapapun.

“Maafkan Kakek, Finn! Jangan buat kerusuhan setelah mengetahui pelakunya.” Ujar Kakek Lionel dengan suara terbata.

“Kenapa Kakek membiarkan pelaku itu bebas berkeliaran selama belasan tahun?” Finn tampak tidak terima.

Lionel hanya menggelengkan kepalanya. Karena ia tahu apa dampak yang akan terjadi jika pelaku itu ditangkap. Bisnis putranya pasti akan hancur lebur tak tersisa. Kasihan dengan nasib masa depan Finn nanti.

.

.

.

*Happy Reading!!

1
~°•●Dee_K●•°~
Authornya dilema🥹🥹
Cahyani Sutopo
lhaaa,, beneran tamat nih
Ana
berharap ada bonchapt 🥺😢🤧
Ana
semoga masih disini ya kak 🥺 aku menunggu
Ana
beneran End 😢
Cahyani Sutopo
nahh kan benar finn,, bbetapa hancurnya yona saat tau ternyata yang menculiknya dan menyiksa ibunya adalah kekasih nya
Ana
😭😭😭😭😭
Ana
ternyata benar finn🥺
Ana
ga mungkin itu finn kan, tapi kenapa aku berpikir begitu ya
Ana
ck
Ana
duh jadi nebak nebak jadi nya 🙈
Ana
apa mungkin itu finn🤔tapi masa sih
Cahyani Sutopo
fix ini mah anak buahnya finn yang nyulik karna dendam ama jendra,, padahal kayaknya ini cuma salah faham deh, bukan jendra yang bunuh ayahnya finn tp orang lain cuma jendra yang jadi kambing hitamnya, jadi finn dendam nya ama jendra,,, hadeuhh gimana nanti setelah finn tau kalo ynag di culik anak buahnya itu yona dan ibunya yaa,,,
Cahyani Sutopo
jangan2 yang nyulik yona sama ibunya anak buahnya finn
Ana
tuh kan, duh mereka diculik, mungkin kah ini ulah rafel
Ana
duh jangan bilang itu bukan orang orang suruhan jendra 🥺
Ana
waduh kemana ya
Ana
jangan terlalu lama jauh dari yona finn🥺 kamu ga tau kalau rafel sudah bertindak
Ana
ck sepertinya sengaja nih rafel
Ana
yona ga dengerin ayahnya 🙈🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!