" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke rumah keluarga Zahra
Di kamar Zahra membuka jilbabnya dan berfikir. Bagaimana ini... bagaimana aku akan mengatakan ini pada Ken. batin Zahra menjambak rambut pirangnya.
Zahra mondar mandir memikir kan Seperti apa ke depannya. dia tidak mau jika nanti Ken mengatainya pengkhianat.
" Ahhh sudah la, aku pusing memikir kan ini. mending aku mandi saja" Ucap Zahra melangkah masuk ke dalam kamar mandi untuk membersih kan tubuhnya.
,,,,,,,,,,
Malam hari di rumah Kyai Adnan sedang membuat persiapan untuk menyambut ke datangan keluarga Ustadz Sulaiman. mereka akan memperbincang kan malam ini tentang rencana perjodohan Zahra dan ustadz Sulaiman sekalian mengikat Zahra menjadi tunangan Ustadz Sulaiman.
Zahra baru bangun dari tidurnya dan melangkah turun ke bawah melihat Ibunya yang sibuk dengan seorang jiran yang juga satu kompleks dengan mereka ada di sana membantu ibu Zahra.
Zahra menyerjit karena ibunya membuat persiapan seperti ingin menyambut tetamu" Ibu...ada apa ini... apa ibu memiliki tetamu" Tanya Zahra heran.
"Kan baru siang tadi kita membicara kan tentang perjodohan mu dengan nak Sulaiman. masa sudah lupa nduk. mereka mau datang malam ini ke sini untuk membicarakan kelanjutan perjodohan kalian berdua. sekalian keluarga kyai Artawan mengikat mu Nduk" Jelas ibu Zahra panjang lebar.
Zahra membola kan kedua matanya dengan wajah yang Shock. karena dia tidak menyangka jika baru tadi siang di bicarakan sekarang sudah mau di ikat saja. fikir Zahra dengan wajah Kagetnya.
" I Ibu Zahra ke kamar dulu" Kata Zahra tanpa menunggu jawapan dari Ibunya dan langsung berlari ke kamar.
" Bagaimana ini...... ternyata ucapan Abah siang tadi sungguh sungguh..Apa yang aku katakan pada Ken Nanti jika dia mengetahui tentang perjodohan ku" Gumam Zahra mondar mandir di kamar.
,,,,,,,,,,
Di rumah Ustadz Sulaiman mereka sedang bersiap siap untuk datang ke rumah Calon menantunya.
" Abi... apa ini tidak terlalu cepat Abi. soalnya kan baru saja siang tadi kita membicara kan soal perjodohan ini Abi" Tanya Ustadz Sulaiman yang sebenarnya belum yakin dengan kemahuan Hatinya tapi dia juga tidak ingin mengecewakan kedua orang tuannya.
" Tidak Zaka... lagi pula kau sudah cukup matang untuk menikah Zaka." Jawab Abi Artawan.
Sulaiman menarik Nafas dalam" Baik lah Abi"
Ustadz Sulaiman Umi Abinya juga Adiknya Danissa berangkat ke rumah keluarga Zahra.
,,,,,,,,,
" Zahra. apa kau sudah siap nduk, sebentar lagi calon suami mu beserta keluarganya akan tiba nak" Kata Buk Sari mengetuk pintu kamar putrinya.
" Sudah Ibu... tunggu saja di bawah Ibu, sebentar lagi Zahra turun ke bawah" Sahut Zahra dari dalam kamarnya
" Baik lah. ibu tunggu di bawah ya"
Sari langsung turun ke bawah saat mendengar deru mobil dari luar rumahnya. melangkah membuka pintu ternyata Artawan dengan Anak anaknya juga istrinya sudah tiba.
"Ayo masuk. mas. mereka sudah tiba Mas. " Panggil Sari pada Suaminya.
Kyai Adnan menghampiri mereka dan mengajak mereka masuk ke dalam rumahnya.
" Wah, si cantik Danissa udah dewasa ternyata " Kata Buk Sari tersenyum melihat Danissa. Danissa juga tersenyum manis pada buk Sari.
" Mana Calon menantu ku" Tanya Umi Sulaiman sambil mengedar kan pandangannya mencari keberadaan Zahra.
" Dia masih di atas. mungkin sebentar lagi dia akan turun"
Sedangkan ustadz Sulaiman hanya duduk diam.
,,,,,,,,,,
Di kamar Zahra sudah siap dengan baju Sya'irnya. Zahra mengambil cemilan yang dia beli tadi dari mini market. saat membukanya ternyata ada dompet Ustadz Sulaiman di dalam nya.
" Sejak kapan Dompet ini berada di sini... siapa pemiliknya" Gumam Zahra membuka Dompet itu untuk mencari KTP siapa tau saja dia mengenali pemiliknya. Fikir Zahra.
Saat terbuka Dia melihat di sana ada KTP ustadz Sulaiman. Zahra mulai teringat tadi semasa dia bertabrakan dengan Ustadz Sulaiman dan tidak sengaja memasukkan Dompetnya ke dalam plastik milik nya.
Zahra membaca nama Ustadz Sulaiman" Sulaiman Zakariyah " Gumam Zahra membaca nama Di KTP Ustadz Sulaiman
Salam kenal dari Bunda Qamariah. 🤗 maaf jika masih banyak Typonya. 😅