NovelToon NovelToon
Papa Untuk Jeri

Papa Untuk Jeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: Hai_Ayyu

Kesalahan di masa lalu membuat Maudy memiliki seorang anak.

Seiring bertambah usia, Jeri merindukan sosok seorang ayah.

"Apa kamu mau menikah denganku?" tanya Maudy pada pria itu.

"Aku tidak mau!" tolaknya tegas.

"Kamu tahu, Jeri sangat menyukaimu!" jelas Maudy. Semua demi kebaikan dan kebahagiaan putranya, apapun akan dilakukannya.

"Aku tahu itu. Tapi, aku tidak suka mamanya!"

Akankah Maudy berhasil memberikan papa untuk Jeri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 - Modus

"Nanti pulang sekolah, mama jemput Jeri?" tanya bocah laki-laki yang sedang sarapan.

"Nanti oma yang jemput Jeri." Oma Novia yang menjawab.

Maudy melihat wajah putranya yang jadi murung. Jeri sepertinya sedang manja-manjanya.

"Mama lagi banyak kerjaan, sayang." ucap Maudy seraya meletakkan segelas susu. "Rabu depan mama pasti jemput kamu."

Maudy akan berencana begitu. Dalam seminggu sekali ia harus menjemput sang anak.

"Nanti Jeri pulang sekolah ke kantor mama ya." mohonnya. Ia mau menggambar di sana dan menunjukkan hasil gambarannya langsung pada sang mama.

Hatinya sangat senang begitu mama Maudy memujinya hebat dan pintar.

"Ya sudah, nanti oma minta supir menjemput dan mengantar Jeri ke sana." ucap oma Novia. Karena Jeri ingin ke kantor mamanya, Novia tidak mau ikut. Ia bisa bosan menunggu di sana.

Maudy mengangguk setuju ucapan mamanya. Tidak apa-apa sesekali putranya datang ke kantor.

"Yeee!" Jeri bersorak gembira. Senangnya ia diizinkan ke sana.

"Sudah cepat habiskan sarapan Jeri. Biar mama antar kamu ke sekolah!" pintanya.

Beberapa waktu berlalu, Maudy turun dari mobil. Ia telah sampai di parkiran kantor setelah tadi mengantar Jeri ke sekolah.

Wanita itu akan berjalan menuju lobi perusahaan. Dan lagi seseorang menabrak bahunya.

"Ma-maaf." ucap pria itu dengan ponsel di telinga. Ia segera menutup ponsel saat melihat wanita yang tidak sengaja ditabraknya.

Roni menggerutu lantaran Satria menelepon dan ia jadi tidak melihat sekitar.

"Kamu lagi!" ucap Maudy. Sepertinya pria itu sengaja sekali menabraknya. Sudah 2 kali.

"Maafkan saya, nona. Saya tidak sengaja." Roni kembali meminta maaf. Ia memang tidak sengaja menabrak wanita itu.

"Lain kali jalan pakai mata!" ucap Maudy dengan kesal. Alasan klasik, tidak sengaja katanya.

"Bukannya jalan pakai kaki ua." Roni membenarkan perkataan Maudy. Seharusnya melihat yang pakai mata.

Maudy melengos dan berlalu pergi. Pria itu seperti sengaja sekali ingin dekat dengannya. Ia bukan wanita gampangan.

"Nona... apa sebelumnya kita pernah bertemu?" tanya Roni. Ia sudah berusaha mengingat di mana pernah bertemu wanita itu, tapi tidak tahu di mana. Mungkin saja nona Maudy juga merasa pernah bertemu sebelumnya dengan dia.

Maudy menghentikan langkah dan berbalik.

"Saya tidak tertarik dengan kamu!" jelas Maudy dengan tegas. Wanita itu berasumsi bahwa pria itu sengaja mengatur siasat agar tidak ketara jika sedang mendekati.

Yang pertama. Sengaja menabraknya sampai 2 kali, agar bisa bicara dengannya.

Yang kedua. Sengaja bilang pernah bertemu dengannya, jelas sekali itu hanya akal-akalan pria temannya Satria itu untuk mendekatinya.

Modus pria itu sudah terbaca olehnya.

"Apa?" ucap Roni merasa aneh. Ia tanya apa, malah Maudy bilang apa. Wanita itu tidak nyambung.

"Saya tegaskan ya, jika kamu itu bukan tipe saya. Jadi berhentilah mendekati saya!" jelas Maudy sambil melipat tangan di dada. Ia melihat dengan sinis ke arah pria itu yang berani-beraninya mendekati wanita cantik seperti dirinya.

Setelah itu Maudy melangkah pergi. Ia tidak punya waktu untuk berbasa basi dengan pria itu.

Roni tidak bisa berkata-kata. Wanita itu sudah salah paham padanya. Mengira ia mau mendekatinya, padahal ia cuma mau tanya saja. Jadi merasa menyesal menanyakan hal tersebut.

Nona Maudy itu memang pedenya luar biasa.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Pak Roni!" panggil Satria sambil melambaikan tangan saat pria itu masuk ke kantor.

Roni mendengus. Satria sudah menunggunya saja. Benar-benarlah pria itu begitu bersemangat sekali dengan rencananya.

"Pak, bagaimana? Cantikkan?" tanya Satria. Ia sudah mengirimkan foto seorang wanita. Wanita yang akan dicomblangi dengan Roni.

Roni tidak menjawab dan berjalan saja melewati Satria. Melihat itu Satria segera menyusul dari belakang.

"Pak." panggilnya kembali.

"Saya tidak mau, Sat." jawab Roni sambil melangkahkan kaki masuk ke dalam lift.

Satria pun jadi berwajah cemberut. Ia ikut masuk ke dalam lift juga.

Dan masuklah juga seorang wanita. Kotak besi itu mendadak menjadi wangi.

"Se-selamat pagi, nona." sapa Satria saat melihat Maudy yang masuk ke dalam lift. Ia menundukkan kepala sejenak sebagai tanda hormat.

Pantas saja lift ini jadi wangi. Atasannya pasti memakai parfum mahal dan wanginya awet.

"Hmm, pagi." jawab Maudy dengan nada datar.

Matanya kini tertuju pada pria di samping Satria. Itu pria modus yang berniat mendekatinya.

Roni menundukkan kepala sejenak dan Maudy melengoskan wajahnya.

Kini di dalam lift hanya ada mereka bertiga. Kedua pria itu berada di belakang, sedang Maudy membelakangi mereka.

"Pak, ayolah!" Satria masih membujuk Roni. Ia sudah berjanji pada temannya itu.

"Saya tidak mau, Sat." Roni ingin fokus pada pekerjaannya. Tidak mau dekat dengan wanita atau menikah dalam waktu dekat.

"Hanya kenalan saja loh, pak!" paksa Satria.

"Tidak, Sat!"

"Sttt!" Maudy pun menoleh ke belakang, ia memelototi Satria dan Roni yang berisik sekali. Bikin pusing saja.

"Maaf, nona." Satria jadi nyengir. Ia melupakan masih ada wanita itu di dalam lift.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Maudy saat ini sedang sibuk berkutat dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya. Meski perusahaan ini milik papanya, ia tetap harus bekerja keras.

Sebenarnya papanya menyuruh dirinya di rumah saja fokus pada Jeri. Semua apapun kebutuhan akan ditanggung.

Tapi Maudy bersikeras tetap ingin bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri. Ia harus menafkahi anak semata wayangnya.

Ayah kandung Jeri tidak mau menafkahi, maka ia sebagai ibu kandung yang harus mengambil kewajiban itu.

Maudy ingin menjadi ayah dan ibu bagi Jeri. Maka ia harus bekerja sebagai ayah dan merawat Jeri sebagai ibu. Dan ia menikmati perannya saat ini.

Tok, tok, tok... Pintu diketuk.

"Masuk." jawabnya sekena saja

"Nona, ini berkas yang anda minta." Satria meletakkan setumpuk berkas di meja atasannya itu.

Maudy membuang nafas panjang menatap apa yang dibawa Satria. Banyak sekali pekerjaan yang harus segera diselesaikannya.

Suara deringan ponsel mengalihkan tatapannya, panggilan masuk dari supirnya.

"Oh sudah mau sampai ya, pak. Baiklah, akan saya jemput di lobi." ucap Maudy lalu tidak lama mengakhiri panggilan.

"Anda mau menjemput siapa di lobi, nona?" tanya Satria. Sedikit mendengar pembicaraan itu.

"Jeri datang kemari." jawabnya.

"Biar saya saja yang menjemput Jeri, nona." tawar Satria. Ia menawarkan diri.

Maudy tampak berpikir dan mengangguk setuju.

"Ya, sudah. Segera kamu jemput Jeri di bawah. Terus sekalian belikan cemilan untuknya." ucap Maudy sambil menyerahkan selembar uang.

"Siap, nona!" Satria meraih uang tersebut dan undur diri.

"Sat, jangan lama-lama ya!" wanti Maudy.

"Ok!" jawab Satria sambil berlalu.

Selama menunggu, Maudy akan menyelesaikan pekerjaan yang tinggal sedikit lagi. Lalu nanti akan makan siang bersama putranya. Dan berkas menumpuk yang dibawa Satria, akan dikerjakannya setelah makan siang.

Beberapa saat berlalu, Maudy melihat jam tangannya, jam makan siang akan tiba. Kenapa putranya belum sampai juga ke ruangannya?

Apa Satria tidak bertemu dengan Jeri?

Karena tadi fokus pada kerjaan, ia jadi lupa dengan kedatangan putranya.

Maudy mencoba menelepon Satria. Menanyakan di mana mereka sekarang?

"Sat, Jeri di mana?" tanya Maudy begitu panggilan tersambung. Ia khawatir dengan anak semata wayangnya.

Sempat saja terjadi sesuatu pada Jeri, ia akan mengkuliti Satria hidup-hidup.

"Ini, nona. Jeri sedang bersama papanya." ucap Satria dari seberang sana.

"Apa???"

.

.

.

1
maya ayu
mantan istrinya pasti tuh.. coba deh baca kisah mantan pacar roni di novel sebelah kan ada. udah pastii fix itu mantan istrinya 🧐
LISA
Siapa tuh yg nyapa Roni
wiwit sayekti
sayaa suka, alur ceritanya tdk bertele-tele sehingga nyaman membacanya.👍
Nunuy
Maudy" hati boleh meleleh tapi mata mbok ya dikondisikan..nabrak sesuatu itu pasti 🤣🤣🤣
Lanjar Lestari
knp Maudy tdk boleh ikut Ron pasti dag dig dug ya kl dekat Maudy hehe
umatin khuin
lho knp maudy g boleh ikut ya...
LISA
Koq Maudy ga boleh ikut sich Ron 🤔
umatin khuin
hahaha...asin g tuch....
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣kan g fokus saat ambil gula td Maudy dan g sadar kl ambil garam bukan gula gara"melamun km bikin makin gemes deh
LISA
Wah Maudy salah memberi garam bkn gula
maya ayu
aseeeekkk lanjut thoorrrr 🥳🥳🥳
Lanjar Lestari
Asyik Ahkirnya Roni mengakuinya kl Maudy cantik dan ungkapkan perasaannya ke Maudy lewat ciuman Roni yg dadakan hehe Roni Jatih Hati dan Cinta kan dg Maudy Oyw Lamaran Ron serta Nikah alangkah bahagianya Jeri Papa Roni pulang dg Mama Maudy pasti tidur di Rumah Maudy lg
Nunuy
Lanjut thor gak sabar liat mereka bersama..ikut baper bacanya 🤭
Lanjar Lestari
Ya kecewa sm km lah Ron Maudy g peka gitu aja masa hrs di jelasin
umatin khuin
ya begitulah kalau udah bucin ron rony...tp kebanyakan gitu para pria...cuex bebex....yg wanita udah ngetik panjang2...eh si pria jawab pendek bgt....hmmmm
Lanjar Lestari
di balas pendek ya Maudy sabar krn Roni masih Trauma takut gagal kl menikah lg dl saat menikah dg Ratu wanita pilihannya dan meninggalkan Dara malah berantakan umur pernikahannya dan rumah tangga hanya berjalan 4 thn dg Ratu jd trauma hehe
Lanjar Lestari
Blm halal Maudy biar Jeri aja dulu yg di cium Papa Roni ya
umatin khuin
hahaha...sini t cium maudy...eh jeri aja ya yg dicium🤭🤭😀😅
maya ayu
🤣🤣🤣🤣🤣
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣 Maudy di lihatin aja Roni dan Jeri sangat"lengket g bs pisah Roni dan Jeri kaya lem dan perangko nempel terus sdh cocok Roni jd Papa Jeri dan suami Maudy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!