NovelToon NovelToon
The End Of Our Love

The End Of Our Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hanna Agustiani

Dewi Eka Arshila, seorang gadis cantik yang sangat berperangai buruk.

Perangainya yang seperti ini terjadi karena ulah sang kekasih yang sudah mengkhianatinya. Ditambah pula ia yang baru kehilangan sosok ayah yang tega meninggalkan sang ibu dan juga dirinya. Suatu hari, Arshilla bertemu dengan Bima, pria tampan yang selalu memperhatikan dirinya. Berkat usaha gigih Bima dalam meraih cinta gadis pujaannya, Arshilla menerima lamaran Bima dengan setulus hati. Namun sesuatu terjadi yang membuat hati Arshilla terguncang. Kejadian apa yang membuat hati Arshilla seperti ini? Lalu bagaimana kelanjutan kehidupan Arshilla selanjutnya?
Terus ikuti The End Of Our Love.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Agustiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Di malam terakhir mereka di puncak, semuanya berkumpul untuk pesta makan-makan terakhir di Villa. Melati dan kawan-kawannya sedang memasak makanan sementara yang laki-laki sedang mempersiapkan meja, berbeda dengan Arshilla yang hanya memainkan ponselnya saja.

"Sayang?" panggil Bima

Arshilla mendongak "Apa?"

"Kita makan yuk, semuanya udah siap,"

"Nggak ah, gue masih kenyang. Lo aja makan sana, lo dari tadi belum makan," ucapnya lalu kembali memainkan ponselnya

Bima berjongkok menyelipkan anak rambut panjang Arshilla "Nggak enak kalo makan ga ada lo,"

"Gue kenyang Bima," ucap Arshilla

"Ya udah gue makan dulu ya," pamitnya tak lupa ia mencium kening Arshilla.

Bima pun bergabung dengan mereka.

"Ice nggak ikut makan?" tanya Melati

"Masih kenyang dia. Tadi makan banyak di Restoran," jawab Bima.

Kesempatan itu Fitri gunakan untuk duduk di samping Bima. Hal itu membuat mereka semakin ilfill dengan Fitri.

"Gue duduk di samping lo ya," ucap Fitri.

Bima hanya meliriknya sekilas lalu fokus pada makanannya.

Dari jauh Arshilla diam-diam memperhatikan mereka lalu mengirim pesan singkat pada Riyan

"Lo urus tuh cabe! Ganggu mulu dah!" pesan terkirim pada Riyan

Riyan membaca pesan itu dan mencari keberadaan Arshilla

"Etdah ni anak jauh gini masih aja keliatan," gumam Riyan.

Riyan pun bangun dari duduknya sambil membawa teh hangat

"Bim, ini teh hangat buat lo!" ucap Riyan. Bima hampir saja menerima kopi itu namun Riyan sengaja menjatuhkan gelas itu tepat pada bahu Fitri.

"Awww!!" rintih Fitri.

Arshilla menyeringai melihat itu sementara Fitri merasa kepanasan pada bahunya

"Bim, Bima tolongin gue!" ucap Fitri

"Sana obatin sendiri!"

"Sorry gue nggak sengaja suer!" ucap Riyan.

Fitri pun berlari ke kamar mandi, dan Arshilla pun tersenyum tipis.

"Mampus! Suruh siapa lo genit sama Bima!"

Setelah beberapa saat Fitri kembali ke tempat duduknya dan membuat Arshilla semakin marah

"Sialan ni anak!" Arshilla berdiri lalu menghampiri mereka.

"Ada Ice tuh!" bisik-bisik mereka.

"Hai, boleh gabung nggak?" tanya Arshilla

"Udah penuh!" ucap Fitri ketus.

Bima memundurkan kursinya, Arshilla pun menyeringai seperti Bima tau apa yang ia butuhkan. Tanpa menunggu lagi Arshilla duduk di pangkuan Bima

"Nggak keberatan kan?" tanya Arshilla

"Nggak dong, sayang," balas Bima sambil menyelipkan anak rambut Arshilla. Fitri yang ada di sampingnya menjadi kesal bisa-bisanya mereka bermesraan.

"Kamu mau makan apa? Aku suapin ya," Arshilla mengangguk. Bima mulai mengambil nasi lalu menyodorkannya pada Arshilla, dengan senang hati Arshilla menerima suapan itu.

"Enak?" tanya Bima sambil mengusap punggung Arshilla, Ia mengangguk

"Gila nih anak nekat banget," gumam Riyan dalam hatinya sambil tersenyum miring.

"Mau lagi," rengeknya. Bima kembali menyuapi Arshilla, kejadian itu membuat mereka senang karena wanita berhati dingin dan ketus menjadi seperti anak kecil dan manja.

Fitri pun mendengus lalu pergi begitu saja, terdengar sorakan dari mereka yang ada di sana

"Udah ah gue mau turun," ucap Arshilla

Bima menahan tubuh Arshilla dengan satu tangan memeluk tubuhnya "Udah kayak gini aja,"

"Malu Bim,"

"Diam atau kita akan melakukannya lagi!" ancam Bima.

Arshilla menggerutu kesal hingga membuat Bima terkekeh geli.

"Oh iya kalian kapan menikah?" tanya David

"Setelah pulang dari sini kita mau menyiapkan pernikahan. Lo semua harus datang ya!"

"Pasti!" seru mereka dengan serempak.

********

Tengah malam Arshilla terbangun karena ia merasakan dingin, hujan turun deras membuat Arshilla semakin kedinginan.

"Kirana, lo kedinginan nggak?" tanya Arshilla

"Kirana?" panggilnya

Arshilla yang membelakangi Kirana hendak berbalik namun sebuah tangan melingkar di perutnya. Arshilla merasa lega, ia pun khawatir pada Kirana karena dia tak kuat dengan suhu dingin.

"Peluk gue aja nggak apa-apa selama lo nyaman," ucapnya

"Heum," sahutnya

Namun Arshilla mengerutkan keningnya "Kok laki-laki?" gumamnya

Arshilla pun menyingkirkan tangan yang melingkar di perutnya lalu berbalik dan terkejut ternyata sosok itu adalah Bima

"Lo ngapain di sini? Mana Kirana?" tanya Arshilla.

"Mereka semua udah pulang," jawab Bima

"Ha?" Arshilla terkejut

"Kok dadakan? Terus kok lo nggak bangunin gue malah tidur di sini?" tanya Arshilla.

"Mereka bilang mau pulang malam ini juga, dan gue bilang kalo gue sama lo nanti nyusul. Lo dari tadi gue bangunin nggak bangun-bangun malah nyuruh gue tidur. Ya udah gue tidur aja di sini," jelas Bima

Arshilla hendak menjawab ucapan Bima namun laki-laki itu malah memeluknya "Kita pulang besok aja, lagian ini hujan dan udah tengah malam, sayang," ucap Bima

Ada benarnya juga apa yang diucapkan Bima, bisa celaka jika pulang tengah malam apalagi cuaca sedang tidak bersahabat. Arshilla pun semakin masuk ke dalam pelukan Bima.

"Dingin ya?"

"Heum!" sahut Arshilla.

"Mau olahraga malam lagi?" tanya Bima

Arshilla mendongak, dirinya tau apa yang dimaksud oleh Bima, ia pun memukul dada Bima

"Dasar mesum!" dengusnya.

Bima terkekeh geli ia mencium kening Arshilla "Ya udah kita tidur berpelukan aja,"

"Bim?" Arshilla mendongak

"Kenapa sayang?"

"Yang tadi Lo bilang itu beneran?" tanyanya

"Yang mana?"

Arshilla mendengus lalu memukul dada Bima "Yang katanya lo mau nikahin gue!"

Bima menghembuskan nafasnya lalu membuka mata menatap Arshilla, meskipun lampu dalam keadaan remang-remang namun Bima masih tetap bisa melihat wajah cantik Arshilla

"Iya sayang, gue juga udah telepon nyokap biar mereka bisa mempersiapkan segalanya. Nanti gue bawa keluarga besar gue ke rumah lo untuk melamar, dan bulan depan kita akan menikah," jelasnya

"Kok mendadak banget si! Gue belum ngomong sama nyokap,"

Bima mengusap kepala Arshilla "Nyokap lo udah tau dari kita berangkat ke sini. Dan nyokap lo juga udah mempersiapkan semuanya.

Arshilla mendengus "Dih main ngomong aja. Emangnya lo yakin gue mau nikah sama lo? Gue nggak cinta sama lo, Bima!"

Bima menyeringai "Kalo lo nggak cinta sama gue terus kemarin malem itu apa?"

Arshilla memalingkan wajahnya "Khilaf!"

Bima tertawa lebar bagaimana wanita ini sangat keras kepala, ia pun membalikkan tubuhnya hingga mengungkung Arshilla.

"Bima, jangan gini ah!"

Kedua tangan Arshilla digenggam erat oleh Bima sementara Bima menatap intens wanita cantik di bawahnya.

"Terus maunya gimana?"

"Turun ish!"

Bima menindih tubuh Arshilla menggerakkan pinggulnya hingga adik kecil bergesekan dengan milik Arshilla.

"Jangan Bimaa," lirihnya

Bima menyukai ekspresi wajah Arshilla.

"Kalau aku melakukannya lagi apa kamu masih kekeuh bilang khilaf?" Bima semakin menggoda Arshilla

"Bimm,, jangan ah, kita belum menikah,"

"Jawab dulu, sayang,"

"Iya iya maafkan aku,"

"Kamu menikmati malam panas kita?"

"Emh ah," Arshilla mengangguk sambil mencengkram tangan Bima.

"Izinkan aku melakukannya sekali lagi." Bima pun menuntaskan hasratnya

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!