NIKAH TARIK PAKSA "IVANA PRIMA QUEENSHA"

"Apa salahnya disini dan bau apa yang kamu maksud wangi makanan gini" ucap Zul

"Mas Zul sebenarnya mau apa sih kok ngajak ketemuan disini, kayak gak punya uang saja sampai makan disini " ucap wanita itu

"Benar Lusi mas gak ada uang lagi lihat mas saja hanya pesan air, karena gak sanggup bayar. Karena ada masalah di perusahaan" ucap Zul terlihat putus asa

"Apaaa... kamu bangkrut mas, kapan kok aku gak tau dan belum ada beritanya" ucap Lusi ketar ketir

"Menang belum di beritakan semua di tutup, mas juga sudah pindah di rumah kontrakan karena itu mas ajak ketemuan kamu disini mau kasih tau soal ini, jadi bagaimana pernikahan nya apa bisa di undur bulan depan saja" ucap Zul berpura pura dia ingin tau bagaimana wanita yang di pilihkan oleh ibunya ini dia pun sudah menghidupkan rekaman suara sebagai bukti.

"Aku juga memiliki penyakit, kamu mau kan menjadi istri ku dan mengurusku nantinya" tanya Zul lagi

"Apa menikah, siapa yang mau menikah pria miskin dan penyakitan sepertimu, kalau penyakitan tapi kaya gak masalah kamu mati aku yang menikmati harta mu lah ini sudah penyakitan miskin pula siapa yang mau menikah dengan mu, sorry saja mas aku gak mau, apa lagi anakmu itu rese banget gak Sudi aku punya anak sambung seperti dia, baiklah aku pergi jangan hubungi aku lagi karena aku akan menikah dengan pemilik perusahaan Citra raya, kamu itu hanya cadangan ku dan aku yakin tidak ada yang mau menikah dengan pria seperti mu" ucap Lusi menyakitkan dan itu membuat Zul tersenyum kecil sekali karena dia bahagia memiliki bukti jika wanita pilihan ibunya adalah demit

Tapi tidak dengan Ivana yang mendengar nya, dia kasihan melihat pria itu dihina sedemikian rupa, dia pun berdiri dan mendekati meja Zul dan Lusi

"Tunggu Tante" ucap Ivana yang membuat Lusi dan Zul kaget

"Siapa bilang tidak ada yang mau menikah dengan mas Zul, saya adalah calon istrinya dan asal Tante tau Tante juga pemain cadangan. Pemain aslinya sudah datang Tante tidak di perlukan lagi, ohya hati hati Tante takutnya dengan pria lain Tante juga di jadikan cadangan jangan nangis ya Tante" ucap Ivana sembari memegangi pundak Zul yang sedang duduk.

Saat sentuhan itu terasa seperti sengatan listrik dan itu membuat jantung Zul rasanya akan lepas karena goncangan jantungnya berada di 8,9 skala liter hampir tsunami

Sedangkan ivana biasa saja karena dia tidak berpikir terlalu jauh yang dia pikirkan hanya membantu saja.

"Kau siapa jangan bohong kau, dan apa tadi kau panggil aku Tante? Aku ini masih muda tau, kau buta ya?" ucap Lusi marah

"Oh masih muda tapi dandanan Tante itu seperti Tante Tante mau arisan heboh bener dan jika di bandingkan aku Tante lebih muda aku dong, aku baru 17 tahun Tante berapa pasti 25 keatas kan" jawab Ivana dan itu membuat Zul kaget begitu juga Lusi

Merasa kalah usia, Lusi pun menghina Ivana,

"Kau gak laku ya sampai mau sama om om, kau tau dia itu berusia 36 tahun dan duda serta punya anak yang menyebalkan" ucap Lusi menghina

"Loh apa salahnya bukanya lebih matang lebih menggoda, duda semakin didepan, ada anak bonus dong kayak diskon dong beli satu dapat dua, nikah bapaknya dapat anaknya dan itu luar biasa" jawab Ivana yang sangat menyebalkan bagi Lusi hingga dia pergi tanpa berbicara lagi sedangkan Zul sudah senyum senyum gak jelas.

"Kamu betah ya pegang pundak saya" ucap Zul sembari memutar kepalanya untuk melihat siapa gadis yang membantunya saat melihat wajah ivana membuat zul kaget dan terpesona

Sedangkan ivana kaget mendengar ucapan Zul tadi

"Maaf om saya sudah lancang habisnya wanita itu ngeselin banget menghina om sampai segitunya, yasudah om saya harus pergi sudah sangat siang saya harus pulang, permisi om hati hati salam untuk anak ya" ucap ivana dan lari keluar setelah membayar makanan nya dan membayar minuman Zul yang dia pikir tidak punya uang.

Sedangkan Daddy Zul tersadar dan melihat gadis yang menolong nya sudah pergi, dia pun tersenyum bahagia jantungnya masih berdetak cepat, baru kali ini ia merasakan perasaan ini.

"Mbak saya mau bayar minuman saya tadi berapa?" tanya Zul

"Oh minumannya sudah di bayar sama mbak yang tadi" jawab kasir itu

"Oh begitu terima kasih" jawab Zul dan pergi dari sana menuju rumah sakit lagi sembari melanjutkan perjalanan nya dia tidak menyangka akan kejadian hari ini apa lagi sampai di bayarin pula biasanya perempuan jika sudah melihat dia akan hijau matanya, tapi kali ini dia yang di bayarin pemecah rekor.

Sedangkan Ivana saat ini ada naik ojek menuju rumah pria yang tadi, setelah perjalanan 25 menit akhirnya Ivana pun sampai di depan rumah pria tadi, yang ternyata sedang duduk di depan rumah menunggu kedatangan Ivana.

"Anda sudah datang nona" tanya pria itu.

"Iya ini untuk kamu makan dan bubur ini untuk adikmu" ucap ivana

"Terima kasih nona, silahkan masuk" ucap pria itu saat Ivana masuk ternyata adik dari pria itu masih berusia Rian sedang tertidur di beruang depan dengan kasur

"Sudah kau panggilan dokter" tanya Ivana

"Sudah dan sudah di beri obat juga katanya tukak lambung" ucap pria itu sedih.

"Lalu apa dokter menyarankan untuk kerumah sakit?" tanya Ivana lagi

"Tidak nona, katanya belum terlalu parah jadi disuruh minum obat dulu ini jika dalam seminggu tidak ada perubahan baru di suruh ke rumah sakit untuk cek lebih lanjut" jawab pria itu

"Baiklah semoga cepat sembuh tanpa harus kerumah sakit. Ohya siapa nama mu dan berapa usia mu?" tanya ya ivana

"Namaku deren usiaku 17 tahun dia adikku devan usia 12 tahun" jawab deren

"Deren salam kenal aku Ivana, Lalu orang tua kalian diaman, apa kalian masih sekolah?" tanya Nanda lagi

"Orang tua mi sudah meninggal dunia karena sakit, awalnya ibu dulu lalu menyusul bapak jadi sekarang kami hanya berdua. Kami masih sekolah Itu pun karena beasiswa, aku kelas tiga SMA dan adikku kelas 1 SMP" jawab deren

"Ternyata kita seusia, aku juga 17 tahun kelas tiga dan adikku juga baru kelas Satu SMP tahun ini" ucap Ivana

"Lalu rumah ini, maaf jika aku ikut campur aku hanya ingin tau" ucap ivana

"Iya tidak apa, ini rumah kontrakan bukan rumah kami, rumah kami di ambil oleh bibi kami sedangkan untuk membayar kontrakan dan makan setelah pulang sekolah aku akan bekerja di mana saja serabutan" jawab deren

Mendengar itu ivana sangat iba dan ia pun berpikir soal membuka usaha di kota ini dan akan mengajak deren dan adiknya untuk bekerja bersamanya.

Mereka pun mengobrol banyak hal hingga Ivana harus pulang kedesanya. Ivana pun mendapatkan rekomendasi sebuah ruko yang baru jadi dan di jual, ivana pun akan mencoba membicarakan semuanya pada ayah dan ibunya, jadi ivana berjanji besok. Akan datang lagi kesini setelah bicara pada ayah ibunya nant.

Setelah berpamitan dan memberi kan lagi sedikit uang pada deren ivana pun pergi, sebenarnya Deren sudah menolak karena Ivana sudah membantunya tadi tapi ivana memaksa.

Ivana pun menunju terminal bus dan untuk saja saat sampai sana masih ada satu bis dan satu kursi untuk dia pulang, dia hampir terlambat karena ivana mampir untuk membeli modem internet.

Bersambung