NovelToon NovelToon
Kecewa

Kecewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Nasib memang tidak bisa di tebak. ayah pergi di saat kami masih butuh perlindungannya. Di tengah badai ekonomi yang melanda, Datang Sigit menawarkan pertolongan nya. hingga saat dia mengajakku menikah tidak ada alasan untuk menolaknya.
. pada awalnya aku pikir aku sangat beruntung bersuamikan pria itu.. dia baik, penyayang dan idak pelit.
Tapi satu yang tidak bisa aku mengerti, bayang-bayang keluarganya tidak bisa lepas dari kehidupannya walaupun dia sudah membina keluarga baru dengan ku.
Semua yang menyangkut keluarga harus di diskusikan dengan orang tuanya.
janji untuk membiayai adik-adik ku hanya omong kosong belaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Aku merasa heran sekaligus jengkel. mas Sigit tidak mau melepas ku tapi dia juga tidak mau membelaku. Bukannya mencari tau yang sebenarnya, justru dia ikut menghakimiku.

perlakuannya kepada keluarganya pun tidak berubah. Hal itu membuat ibu mertua semakin berkuasa.

"May, mana uang untuk keperluan Bulan? Ibu sudah tidak percaya lagi padamu." ucap ibu mertua.

Aku mendongak kaget.

"Kenapa aku harus menyerahkan semuanya kepada ibu? Ini untuk keperluan Bulan, bukan buat aku pribadi." jawabku.

"Karena itu, biar ibu yang mengaturnya. Kalau ada keperluan Bulan, kau tinggal minta sama ibu." perintahnya tegas.

Aku menatap Mas Sigit dengan penuh tanda tanya.

 Dia hanya menarik nafas lalu berkata.

"Iya, May. ibu sudah bicarakan semuanya." jawabnya santai.

Tanpa basa basi aku berikan uang sisa bulan ini yang tinggal lima ratu ribu.

"Cuma segini?" tanya ibu mertua heran.

Aku tertawa dalam hati. dia pikir mas Sigit memberikan banyak uang padaku, karena itulah dia ingin menguasainya.

"Memang cuma tinggal segitu." jawabku santai.

Aku lelah dengan tingkah polah mereka. Karena itu aku coba mengikuti cara mereka.

Ibu mertua terlihat kesal oleh jawabanku.

"May, mana jaket ku yang berwarna coklat..." teriak mas Sigit.

"Cari saja di lemari.." jawabku singkat.

Walaupun terlihat heran oleh sikapku yang cuek. Namun mas Sigit diam. Hal itu aku lakukan karena terlanjur kesal oleh sikapnya yang plin plan.

"Ibu, cucu. cucu...!" teriak Bulan. Memang kebiasaanya minum susu kotak yang selalu aku sediakan di kulkas.

Tapi aku heran, susu yang sedianya aku siapkan untuk Bulan itu tidak ada sama sekali.

Siapa yang meminumnya? Itu, kan susu untuk anak-anak?

Aku mencoba mencari Tara, barangkali dia tau tentang susu itu.

Tapi betapa kagetnya aku, Rani sedang berada di teras belakang sambil menelpon. Sementara Tara sedang main dengan susu kotak di tangannya. Di menumpahkan susu itu. Rani sama sekali tidak melarangnya walaupun dia ada di sana.

"Tara..!" pekik ku keras. Anak itu terkejut dan berlari ke dekat ibunya.

Amarahku hampir tak terkendali melihat kelakuan ibu dan anak itu.

"Ada apa sih, May? Datang-datang langsung berteriak?" jawab Rani sewot.

"Lihat perbuatan anak mu. Aku sengaja membelikannya untuk Bulan, dan kau membiarkannya membuang nya seperti itu.?"

"Ya, elah.. Ku kira apa? Cuma masalah susu saja kau marah. Lagi pula itu bukan punya Bulan saja. Tara juga berhak." jawabnya santai.

"Aku yang membelinya, dari mana Tara punya hak? kalau dia mengambilnya satu atau dua tidak apa-apa, tapi ini sepuluh kotak dia buang sia-sia." jelas ku sengit.

"Uang yang kau pakai membelinya, kan uang mas Sigit. dia juga pak dhe nya Tara. Jadi gak usah berlagak kuasa lah.. tanya pada mas Sigit. Dia pasti membenarkan ucapanku." hampir saja ku Jambak rambut wanita tidak tau malu itu.

Tara menangis mendengar pertengkaran kami.

Ibu mertua datang tergopoh.

Dia langsung menatapku dengan pandangan tidak suka.

Rani mengadu tentang apa yang terjadi.

"Keterlaluan.. Masalah susu saja sampai seperti ini." omelnya.

Dia langsung menelpon mas Sigit di depanku.

"Git, kau pulang...!" Lalau dia menceritakan semua yang terjadi lewat telpon. Tentu saja dengan versi mereka.

Aku sudah menduga apa yang terjadi. Mas Sigit datang atas permintaan ibu kesayangannya.

Tanpa menoleh kepadaku, dia langsung menggendong Tara yang sedang menangis.

"Jangan menangis.. Nanti cantiknya hilang. Tara mau apa?" tanya mas Sigit antusias.

Tara menggeleng dalam pelukan suami ku.

Dia sudah sakit hati, Mas. tidak akan mau mengatakan apapun. Tapi kalau di ajak jalan-jalan marahnya pasti reda."

Rani memberi solusi yang tentu saja menguntungkannya.

"Kalau begitu kita jalan-jalan beli es krim, ya..!" bujuk mas Sigit. Tara mengangguk.

Tanpa bertanya Bulan bagaimana, pria itu langsung membawa Tara ke mobilnya. Rani mengikuti mereka.

Degh..! perih rasanya hati ini mendapat perlakuan itu dari orang terdekatku. Dia tidak menganggap kehadiranku sama sekali. jangan kan aku, Bulan saja dia lupakan.

Bulan yang mendengar suara mobil ayahnya langsung berlari kedepan. Tapi mobil itu sudah hilang tertutup debu jalanan.

Entahlah, apakah aku yang terlalu terbawa perasaan,tapi perlakuan suami dan keluarganya itu sangat menyesak kan dadaku.

Aku menggendong putri kecil ku sambil berlinang air mata.

Kasihan dia masih kecil tapi sudah merasakan ketidak adilan ini.

 satu jam kemudian mereka pulang. Tara tertawa-tawa sambil bergelayut manja di leher mas Sigit. Begitu juga Rani. mereka terlihat sangat bahagia.

Untung saja saat itu Bulan sudah tertidur jadi dia tidak melihat adegan itu.

"Akal nih kamu. Ngambek dulu biar di ajak jalan-jalan sama pak Dhe.." ujar Rani mencubit hidung anaknya.

"Sekarang tuan putri sudah tidak marah lagi, kan?" ucap mas Sigit sambil menurunkan Tara.

Gadis kecil itu kembali riang.

"May, Bulan sudah tidur?" tanyanya mendekati ku.

"Sudah.." jawabku singkat dengan suara serak.

Aku sengaja tidak menatapnya. Aku takut kepergok sedang mengeluarkan air mata.

"Syukurlah.. Tapi lain kali jangan bersikap seperti anak kecil lah. Tara belum tau apa-apa." ucapnya sambil melepas kaos yang di pakainya.

Aku menggigit bibir. Dia bilang begitu, seolah aku lah yang bersalah.

"Mas, kau belum tau kejadian yang sebenarnya. Rani lah pangkal masalah ini...." tapi ponsel mas Sigit berbunyi saat itu. Dia memberiku isyarat agar diam.

Dadaku masih turun naik menahan amarah.

Tapi percuma saja, mas Sigit tidak mendengar penjelasan ku. Dia lebih fokus pada sang penelpon.

***

Malam itu begitu hening. Semua sedang terlelap dalam mimpinya. Hanya aku yang belum bisa memejamkan mata sedikitpun.

Kejadian demi kejadian yang ku alami akhir-akhir ini sangat menguras emosi dan tenaga ku.

Mas Sigit berbaring tenang di sisi anaknya. Seperti tidak ada beban sama sekali. Padahal dia sudah melukai hati seorang istri dengan sikapnya itu.

Bulan terlelap di samping ayahnya.

Aku mendesah pelan. Membuang semua beban yang menghimpit dada.

Tak berselang lama kemudian terdengar suara ribut-ribut di luar rumah.

Suara gaduh itu membuat seisi penghuni rumah terbangun.

"Mas, ayo bangun. Ada keributan di depan." aku menggoyang tubuh suami ku.

"Jam berapa ini kau sudah membangunkan ku, May..!" Mas Sigit menguap lebar.

Tapi jeritan ibu mertua memaksa matanya untuk terbuka.

"Suara ibu..!" pekiknya.

Hanya dengan memakai kaos daleman dia berlari keluar.

Saat aku ikut keluar. di situ ibu mertua tengah bersimpuh sambil menangis. Dan Rani? dia pingsan dan sedang di bangunkan oleh para tetangga.

Di depan ibu mertua ada sosok tubuh terbujur kaku. Dia adalah Didit. Yang ku dengar Didit meninggal dalam kecelakaan tunggal. Dadanya remuk dan motornya hancur.

Tidak bisa aku gambarkan perasaanku saat itu. Sedihkah? Mengingat semua yang telah mereka lakukan padaku.

Yang jelas, melihat Rani menangis sambil memeluk Tara membuatku iba juga.

Jenasah di bawa oleh pihak yang berwajib kerumah sakit untuk diotopsi.

Ibu mertua seperti orang linglung. bapak mertua juga sangat terpukul.

Apalagi Rani. matanya sembab sambil merangkul Tara.

Mas Sigit pun begitu juga.dia terlihat bingung dan sedih menghadapi kenyataan itu.

Di ambilnya Tara yang sedang menangis dan membujuknya.

Entah sengaja atau memang tidak sadar, Rani menjatuhkan kepalanya di pundak suamiku.

"Tara sudah tidak punya ayah lagi, Mas. Bagaimana dengan masa depannya...?" isaknya

"Kau jangan khawatir, Tara tidak akan kenapa-napa. Masih ada aku." mas Sigit membelai rambut Rani seperti seorang kakak terhadap adiknya sendiri.

Rani semakin berani. Dia memeluk mas Sigit. Mas Sigit tampak kikuk karena di lihat banyak orang.

Semua berduka atas kepergian Didit.

Suasana rumah terasa sepi.

Mas Sigit semakin perhatian kepada Rani dan Tara. Melihat itu, aku berusaha membujuk hati. Rani dan Tara sedang berduka dan pantas menerima perlakuan itu.

itulah yang selalu aku tanamkan.

💞Tolong di koreksi ya...

1
Yuliana Tunru
smoga cepat sembub thorr..bikin kesal makin pjg salah paham x..tara kenapa apa gangguan emosi krn cedera kepala atw terbiasa di manja
Yuliana Tunru
salah paham.ygnberujung tak.jelas sigut kepedean bgt toolak may dan saat keputusqn cerqi ttp bertahqn ceraiii agam yg tegas klo hqnna bkn iatrimu
Yuliana Tunru
hati adam sedang galau jg terluka sslingbterbyka biar selesai masalah x krn pria bkn peramal yg tau hati wanita
Lissaerlina
sampai kapan kamu menyadarinya May kalau dr. Agam menyukaimu.. lanjuttttt
Yuliana Tunru
msh sulit nebak jomblo atw gmn sih bikin may jd salah paham
Faulinsa
Duh May,kamunya nggak peka.Mungkin maksud dokter Agam istri masa depannya.Istri masa depan yang butuh perjuangan panjang untuk mendapatkannya, mulai dari proses perceraian sampai nunggu masa iddah sampai nunggu waktu yang tepat untuk meminangmu. Istri masa depan yang benar-benar harus diperjuangkan.. cie.. kalau jodoh nggak bakal kemana kok dok.. lanjut pak dokter...
Faulinsa
Duh sudah jatuh tertimpa motor, coba kambingnya ikut nyungsep pasti bakal dikambing hitamkan, kasihan nasibmu mbing. Semoga nasib baik senantiasa di pihak May,semoga segera menjanda. janda yg sukses ya May
Yuliana Tunru
sigit msh z bodoh dan tunduk bgt sama rani pdhl.mau bangga apa pd rani.klga mu kyk jongos x z.blm nikah sdh seenak x ank x z tak mau diurusi
Lissaerlina
lanjuttttt 💪🏻💪🏻
Faulinsa
Bagus May, jangan kasih kendor.Thor kayak nya Rani perlu dikasih bumbu pedas deh biar sadar diri. Coba kalau kemarin pas anaknya Rani dioperasi butuh donor darah, misal tu bocah bukan keturunan keluarga Sigit. Pasti bu mertua sudah kebakaran rambut deh/Awkward//Awkward/
Yuliana Tunru
itu tuh mantu kesayanga mu dimibta uang b7ay operasi ank x malah byj alasan suruh pergi z toh blm jikah dgn sigit knp bisa tingfal sermh smoga digosipin orang biar malu tara jg sifat x kyk rani kebiasaan dituruti ..cova z dgn bilan di ksh mskan x ndk karma kalian tuh..
Yuliana Tunru
benar2 karma kontan apa klfa sigut benar2 nyesal dgn semua sikap x tp sigit msh jg bela2in tara tanpa tanya gmn bulan apa hati x tdk ada rasa sayang pd bulan toh rezki buat istri tp diberikan ke ipar jdvsujses dan tdk x sigit ttp jg may tak merasakan x..cerai z segera biar usai cerita
Yuliana Tunru
ya ampun sigit msh z gitu lagak sangat conta tp nol saat berprinsip jg tak bisa bela ank istri siap2 kehilangan ya toh kau pun sdh lama tak ada di hati may dan bulan
Lissaerlina
mau sampai kapan kesedihan may berakhir??perpisahan jalan terbaik??? lanjuttttt
Yuliana Tunru
perlihatkan lebam.di tubuh bulan dan kata2 dokter klo bulan demam krn tak diberi makan jg di siksa waktu x ksu tegas may untuk minta cerai dsn tak ada kata2 lg cukup sdh semua x
Lissaerlina
semoga Bulan baik-baik aja dan segera sehat, mending pisah aja may...dan menikah dengan dokter Agam.... lanjuttttt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Lissaerlina
lanjuttttt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Faulinsa
kok sejak kematiannya kak??
Yuliana Tunru
akhir x may mencari bulan sedikit z terlambat cm bisa tangisi jasat..thor typo tuh tulis kematian bulan pdhl msh hidup ayo lapor polisi lgsg aplg saat lihat bekas2 biru penganiayaan rani biar sigit dan klga x tak bisa lg byk tingkah pokok x may bisa cerai..thanks jg buat mu thorr ssh kasih cerita bagus yg bikin q gemes yiap bab x 👍👍👍💪💪💪
balqis: makaci support nya🙏
total 1 replies
Yuliana Tunru
smoga may punya firasat pd bulan dan datang ke emh sigit jgn sampai bulan kenapa2 jd tskut thor klo bulan meninggoy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!