Sejak kecil Marsah tidak pernah merasakan kebahagiaan,hidupnya selalu di tuntut untuk tepat waktu,di dalam melakukan semua hal, entah itu saat pulang sekolah atau pun membantu orang tuanya bekerja,sampai suatu ketika marsah beranjak dewasa dia di paksa oleh orang tuanya untuk bertunangan dengan sepupunya dan berakhir dengan menikahi orang lain.
Apakah di dalam perjalanan hidup marsah akan merasakan kebahagiaan atau kah marsah akan berakhir dengan kesulitan ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsah dela yummi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18.Kedatangan Pak Rusdi.
Setelah serangkaian Acara dari pembukaan sampai Pidato yang di berikan Kepala Rumah Sakit dan juga Kepala sekolah serta di tutup dengan Doa.!! Maka acara telah sampai pada puncaknya yaitu pembagian piagam Kelulusan,yang akan di mulai dari siswa terbaik atau bisa di katakan siswa lulusan terbaik pada kampus Akademik keperawatan dan kesehatan.
Seorang MC memanggil nama Marsah untuk naik ke atas panggung untuk menerima serfitikat kelulusan serta mendapat ucapan selamat dari Kepala Rumah Sakit dan Kepala Sekolah serta Para Guru lainnya.
Perlahan Marsah berjalan naik ke atas panggung sambil menyalami satu persatu tangan Para gurunya dan menerima piagam kelulusan dari Kepala Rumah Sakit setelah mendapat ucapan selamat Marsah kembali berjalan ke samping satu langkah tepat di hadapan Pak Hadi selaku kepala sekolah untuk mendapatkan ucapan selamat darinya.
"Selamat ya,ujar Pak Hadi.
"Siap,!! Terima kasih Pak,jawab Marsah
Setelah itu Marsah kembali berjalan untuk menyalami Guru-guru yang lain.
Di susul dengan teman-teman yang juga telah di panggil namanya untuk menerima sertifikat kelulusan yang sama dengan dirinya.
Selama Acara berlangsung mata Marsah terus mencari keberadaan kakaknya Juni yang Ia lihat sejak pagi. Begitu pun Marsah sangat menantikan kedatangan seseorang yang sangat Ia rindukan selama ini.
"Kemana Kak Juni?? Apakah Mereka sedang sibuk ya,!!
"Sehingga tidak ada kabar sebelumnya kalau mereka berdua tidak bisa datang,ujar Marsah dalam benaknya.
Marsah berjalan menghampiri kedua orang tuanya.
"Selamat,!! Kamu sudah Lulus,ujar Mama. Begitu pun dengan Bapak bergantian memgucapkan selamat kepada Marsah.
"Syah,!! Kami harus kembali ke toko karena kasihan Saleh sendirian,ujar Mama pamitan.
"Iya Ma,jawab Marsah sambil mencium punggung tangan kedua Orang tuanya.
"Jangan lupa segera pulang ke rumah ada sesuatu yang ingin kami bicarakan dengan kamu,ujar Mama.
"Baik lah Ma,jawab Marsah.
Kemudian Marsah berjalan mengikuti langkah orang tuanya sampai di pintu keluar gedung.
"Hati-hati di jalan Ma.!!
"Pak.!! Ujar Marsah. Berpesan kepada orang tuanya agar berhati-hati selama perjalanan pulang.
Saat akan berbalik Marsah mendangar ada seseorang yang memanggil nama lain dari namanya,!!
Dan nama itu hanya Pak Rusdi lah yang biasa memanggilnya.
"Lovely,!!ujar seseorang di belakang Marsah.
"Abang Rusdi,ujar Marsah terpaku di tempatnya tanpa berbalik.
"Sayang.!! Panggil Pak Rusdi setelah mendekat.
Saat berbalik Marsah melihat Pak Rusdi bersama Kakaknya Juni.
"Kakak,!!ujar Marsah yang sudah menangis.
"Heyy,!! Jangan menangis,ujar Pak Rusdi sambil memeluk tubuh Marsah. Membuat tangisan Marsah semakin menjadi tersedu-sedu.Bukan hanya Marsah namun Pak Rusdi juga ikut meneteskan air mata karena dirinya bisa bertemu dengan Pujaan hatinya.!!
Juni yang melihat hal itu hanya mampu mengelus pelan punggung Marsah dan juga punggung Pak Rusdi.
"Aku,kira Abang tidak jadi datang,ujar Marsah.
"tenang lah Dek,!! Abang tidak akan pernah melewatkan hari kebehasilan kamu,ujar Pak Rusdi.
"Iya Bang,Makasih,jawab Marsah,masih terus menangis dalam pelukan Pak Rusdi.
Tidak lama kemudian Pak hadi datang menghampiri sahabatnya karena telah melihat Pak Rusdi dan Juni dari kejauhan. Pak Hadi ingin menyapa sahabatnya lebih dulu,sekalian Ia akan memanggil Marsah untuk sesi foto bersama.!!
"Hallo,!! Apakah kalian tidak bisa menunggu Saya,ujar Pak Hadi bercanda.
"Hay.!!ujar Pak Rusdi saat melihat Pak Hadi sambil melepaskan pelukannya dari Marsah.
Dan beralih memeluk tubuh Pak Hadi dengan erat untuk melepaskan rasa kangen terhadap sabahatnya.
"Apa kabar??tanya Pak Rusdi.
"Kabar baik,jawab Pak Hadi.
"Ahh, syukurlah,ujar Pak Rusdi.
Setelah itu Pak Hadi beralih kepada Juni untuk memeluknya juga.
"Kalian sudah lama??tanya Pak Hadi.
"Kami baru saja datang,jawab Juni.
"Ohh gitu ya,ujar Pak Hadi.
Kemudian Pak Hadi berkata kepada Marsah.!!
"Syah.!!ujar Pak Hadi.
"Ya Bang,jawab Marsah.
"Ayo,!! Sudah waktunya sesi foto bersama,ujar Pak Hadi.
"Ohh iya Bang,jawab Marsah.
"Abang.!!
"Kakak,!!ujar Marsah memanggil Pak Rusdi dan Juni.
"Ya Dek.!! Jawab Pak Rusdi dan juga Juni.
"Aku mau foto bersama dulu,ujar Marsah meminta ijin.
"Pergi lah Dek,!! Kami menunggu Mu di sini,jawab Pak Rusdi.
"Baik lah Bang,ujar Marsah.
"Ayo Bang,!! Ajak Marsah kepada Pak Hadi sambil melangkah pergi menuju ke atas panggung di mana teman-temannya sedang bersiap melakukan sesi foto bersama secara keseluruhan dengan Kepala Rumah sakit serta Kepala sekolah.
Setelah itu dengan Para Guru serta masing-masing bersama teman dan sahabat mereka agar di jadikan kenang-kenangan. Tidak lupa juga Marsah berfoto bersama dengan ketiga Abang dan kakaknya,serta masing-masing dari mereka bertiga.
Setelah semua Acara sudah selesai, tiba waktunya Marsah akan pulang bersama Pak Rusdi dan juga Juni serta Pak Hadi.
"Dek,!! Ujar Pak Rusdi memanggil Marsah.
"Ya Bang,jawab Marsah.
"Hari ini,!! Abang akan mencobanya lagi untuk melamar kamu,ujar Pak Rusdi.
"Haaa,!! Ujar Marsah terkejut.
"Apakah?? Abang tidak masalah kalau nanti di tolak lagi.
"Karena biar bagaimana pun aku,sudah bertunagan dengan Kak Juni.
"Mungkin sebentar lagi kami pasti akan menikah karena Aku sudah selesai Kuliah,ujar Marsah.
"Jangan Khawatir Dek,!! Kakak akan membantu kalian agar bisa bersama,ujar Juni.
"Jadi,maksud Kakak apa??tanya Marsah merasa bingung.
"Kakak,!! Akan berkata terus terang kepada Orang tua kita kalau hubungan kita tidak bisa di lanjutkan karena Kamu telah mencintai Orang lain,ujar Juni.
"Aku yakin mereka tidak akan setuju,
"Mereka pasti akan marah,terutama Mama,ujar Marsah sedikit takut dan gelisah.
"Tenang lah Dek,jangan kamu takut Dek,!! Apa salahnya kita berusaha dulu,Masalah berhasil atau tidak,nanti bisa kita lihat selanjutnya,ujar Pak Hadi,mencoba memberikan ketenangan kepada Marsah.
"Iya Dek,ujar Pak Rusdi dan Juni secara bersamaan.
Satu persatu Marsah dapat melihat wajah-wajah yang penuh harap kepada dirinya.
"Baik lah,!! Terserah Abang dan kakak saja,jawab Marsah Akhirnya setuju dan pasrah dengan keputusan ketiga Abang dan kakaknya. Apapun hasilnya Marsah hanya bisa berdoa semoga saja Orang tuanya bisa sedikit melunak kan hati mereka agar ada rasa sayang kepada dirinya.!!
