NovelToon NovelToon
Starla

Starla

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / PSK
Popularitas:990.5k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Brahma Satria Mahendra merasa lelah dengan banyak wanita yang terus mendekati serta mengejarnya. Kedua orang tuanya terutama sang ibu sering kali mendesaknya untuk segera menikah. Pernah mencintai dan berpacaran cukup lama dengan sahabatnya sejak SMA bernama Ajeng Notokusumo. Namun hubungannya kandas di tengah jalan karena Ajeng memilih fokus kuliah dan mengejar cita-citanya di luar negeri. Membuat hati Brahma tumpul dengan yang namanya cinta.

Brahma menyodorkan sebuah kontrak pernikahan pada gadis asing bernama Starla yang baru ia kenal di stasiun. Takdir membawa keduanya dalam sebuah pernikahan tanpa cinta. Hanya sekedar rasa tanggung jawab semata. Tanpa sengaja Brahma telah mengambil kesucian Starla yang dikenal sebagai primadona gang Ding Dong sekaligus klub malam ternama yakni Black Meong, karena pengaruh obat dari seseorang. Tanpa Brahma tahu, hidup Starla tak lama lagi.

Bagaimana kehidupan pernikahan kontrak mereka selanjutnya yang tak mudah ?

Bagian dari novel : Bening🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 - Kamar Pengantin

Malam hari pun tiba. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Rangkaian pesta menjadi raja dan ratu seharian penuh sudah dilewati dengan baik oleh Brahma dan Starla.

Saat ini di kamar pengantin sudah ada Bening dan Starla. Bening tengah membantu Starla yang kini sudah resmi berstatus sebagai menantunya. Bening melepas pernak-pernik hiasan pengantin yang ada di rambut Starla.

"La,"

"Iya, Ma."

"Sabar-sabar ya sama putra Mama. Kalau misal Brahma ada nyakitin kamu, bilang langsung saja ke Mama. Nanti biar aku jewer kupingnya,"

Senyum seketika terbit di wajah Starla. Saat ini ia merasa beruntung mendapatkan mertua yang baik seperti Bening dan Arjuna. Walau awalnya ia merasa minder dan gelisah dengan berjuta pikiran negatif yang hinggap di benaknya. Ia khawatir mendapat mertua yang kejam seperti yang sering teman-teman kerjanya gosipkan. Banyak rekan kerjanya yang sudah menikah dan sering membagi pengalaman rumah tangganya.

Namun semua pikiran buruk dan rasa khawatirnya lenyap seketika. Bening dan Arjuna membuka tangannya lebar-lebar hanya untuk menyambut dirinya yang sangat jauh di bawah dari segi kasta, harta dan tahta.

"Mama enggak nyangka kamu bisa naklukkin hati putra Mama yang keras seperti batu,"

"Maksud Mama?"

"Apa Brahma pernah sebut nama Ajeng saat sama kamu?" Bening justru bertanya balik pada Starla.

"Iya pernah, Ma. Ajeng, mantan kekasih Mas Brahma."

"Ya, syukurlah kalau kamu sudah tahu soal Ajeng. Suami istri harus saling terbuka baik itu masa lalu dan urusan di masa depan. Lebih baik jujur daripada berbohong. Walaupun kejujuran itu pahit. Soalnya Mama dan Papa, orangnya paling enggak suka dibohongin. Makanya kami selalu ajarkan ke anak-anak buat jujur perihal apapun itu,"

Jlebb...

Starla seketika menelan salivanya dalam-dalam mendengar untaian kalimat yang baru saja terlontar dari bibir Bening. Dalam hatinya, ia merasa bersalah karena belum bisa melakukan kejujuran pada mertuanya yang sudah baik hati ini. Lidahnya terasa kelu untuk berbicara yang sebenarnya. Alhasil seakan ada rasa perih di hatinya karena ia sudah berbohong pada sang mertuanya perihal asal-usul dirinya maupun awal mula pernikahan ini terjadi. Benar-benar dilema.

☘️☘️

Bening bercerita panjang lebar pada Starla jika Brahma sejak putus dengan Ajeng, seakan dingin pada wanita mana pun. Banyak yang mau jadi istrinya, tapi selalu ditolak oleh Brahma.

"Mama harap kamu bisa sabar dan enggak goyah dalam mendampingi Brahma. Mungkin nanti masih banyak wanita yang mendekati suamimu. Jangan pernah sekalipun kamu mengalah sama para benalu itu. Kamu harus berusaha mempertahankan Brahma menjadi suamimu dari para penggoda. Puaskan saja putra Mama dengan keahlianmu di dapur dan di kasur, pasti suamimu bakal klepek-klepek sama kamu. Yang lain cuma dilewatin doang sama Brahma kayak angin yang enggak penting,"

Ceklek...

Pintu kamar pengantin mendadak terbuka. Masuklah dua pria tampan yakni Arjuna dan Brahma.

"Sudah selesai Ma, gosip dengan menantu." Arjuna sengaja meledek istrinya sendiri.

"Jangan jadi kompor deh, Ma. Baru juga putramu yang tampan ini nikah," ujar Brahma sedikit cemberut pada ibunya. Pikiran negatif sudah bergelayut di otak Brahma perihal pembicaraan empat mata antara Bening dengan Starla.

"Kompor meleduk. Hati-Hati, Nak." Arjuna semakin menabur bensin di atas bara api pembicaraan yang tengah menyala. Arjuna memang dikenal usil jika bersama istri dan putranya yang satu ini.

"Ya, Mama cuma bantu Starla lepasin hiasan di rambutnya."

"Masa? Enggak yakin deh Mama gak ngobrol hal lain ke istriku,"

Starla mendadak terharu mendengar Brahma menyebut dirinya 'istriku'.

"Ya tadi Mama juga kasih sedikit wejangan sih. Kalau capek, istirahat saja. Malam pengantinnya bisa besok atau lusa. Masih banyak hari lain. Jangan terlalu diforsir. Daripada nanti muncul berita viral di medsos, pengantin wanita yang baru resmi menikah belum ada dua puluh empat jam yakni istri dari AKP. Brahma Satria Mahendra mendadak jadi pasien rumah sakit karena kecapekan di atas ranjang. Gak lucu kan,"

"Astaga Mama, urusan begituan malah dibahas sama istriku. Jangan kontaminasi pikiran Lala yang masih suci dan selembut kapas,"

"Kayak kalian masih bocah saja," ujar Bening.

"Padahal sudah bisa bikin bocah. Hehe..." sahut Arjuna menimpali.

Starla hanya tersenyum melihat kekocakan dan kekompakan keluarga Brahma.

"Ayo, Ma. Kita ke kamar sendiri. Biarkan mereka berdua meresapi indahnya malam ini. Kita pindah ke sebelah buat mendayung di atas perahu bergoyang yang berlayar di lautan lepas,"

"Laut apaan, Pa? Kan ini di hotel tengah kota bukan di tengah laut,"

"Lautan kapuk, Ma. Ayo gercep sudah malam, Papa takut bablas ketiduran."

"Inget umur. Cuci muka, cuci kaki, berdoa sebelum tidur lalu pejamkan mata. Jangan begadang apalagi sibuk ngerjakan proyek bikin adiknya Bisma yang enggak pernah jadi-jadi," ledek Brahma.

"Biarin, wlekkk. Kalau iri, bilang bos." Arjuna membalas ledekan Brahma.

"Idih. Dasar aki-aki!" gerutu Brahma.

Akhirnya drama yang membagongkan menuju persiapan malam pengantin selesai sudah. Arjuna dan Bening sudah berada di kamarnya. Sedangkan kini pengantin baru justru mengalami kecanggungan kala berdua saja di dalam kamar. Padahal malam ini bukan malam pertama mereka juga. Namun entah mengapa justru jantung keduanya tengah berdegup kencang.

"Kamu bersih-bersih diri dulu, setelah itu aku." Brahma akhirnya bersuara terlebih dahulu untuk memecah keheningan.

"Iya, Mas." Starla akhirnya mengiyakan saja permintaan Brahma tersebut. Ia segera masuk ke dalam kamar mandi. Meninggalkan Brahma yang kini duduk gelisah dan bingung di atas ranjang yang banyak bertabur bunga nan harum semerbak khas kamar pengantin baru.

☘️☘️

Setelah Brahma selesai membersihkan diri di kamar mandi, ia pun keluar dengan mengenakan handuk yang diikatkan di pinggang dan panjangnya sebatas lutut. Brahma bertelan_jang dada.

"Loh, kamu belum ganti baju La?" tanya Brahma kala terkejut melihat Starla yang masih duduk di atas ranjang dengan kondisi memakai bathrobe saja.

"Koperku kok isinya berubah ya, Mas. Piyamaku dan baju ganti enggak ada semua,"

"Hah, kok bisa? Terus yang di dalam koper apaan? Kosong semua gitu?"

Brahma segera berjalan menuju koper milik Starla yang ada di depan lemari pakaian.

"Eh, jangan Mas." Starla mencekal tangan Brahma. Ia berusaha mencegah suaminya itu untuk melihat isi kopernya. Ia benar-benar malu. Namun Brahma tetap bersikukuh ingin melihatnya.

Sedangkan di kamar yang tak jauh dari kamar pengantin, sepasang suami istri yang berstatus sebagai pengantin lama tengah cekikikan.

"Mama tega ih. Nanti kalau anak sama menantu kita kedinginan gimana?

"Kan ada selimut, Pa. Mereka bisa pelukan di bawah selimut yang sama buat saling menghangatkan," jawab Bening.

Ya, Bening sengaja mengganti isi koper milik Brahma dan Starla secara sembunyi-sembunyi. Bening sangat tahu jika cinta Brahma untuk Starla belum seberapa besar. Sebagai ibu, ia yakin Brahma masih sangat mencintai Ajeng Notokusumo.

Sesama wanita, Bening tak ingin putranya itu menyakiti perasaan Starla yang sudah resmi menyandang status sebagai istri. Bening yakin jika Brahma dan Starla segera dikaruniai seorang anak alias buah hati, maka cinta Brahma pasti akan tertuju penuh untuk Starla dan anak mereka.

"La, kamu yakin mau pakai itu?" tanya Brahma lirih seraya menelan salivanya dalam-dalam.

"Apa boleh?"

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Evi Nopianti
keren novelnya Thor.../Kiss//Kiss//Kiss/
Jesico Hutabarat
Biasa
Eliyah
suka banget pokoknya....
Safira💋: nuhun Kaka 💋
total 1 replies
Indah Rianti
Luar biasa
Safira💋: nuhun Kaka💋
total 1 replies
Wartini
.thor apakah jantungnya Stella, g di donorkan ke Starla
Novano Asih
😂😂😂😂😂
Novano Asih
hahaha salah tebak aku kukira Ajeng yg nabrak
Novano Asih
kayaknya Ajeng deh yg nabrak yg kena Stella
Wartini
apakah hal seperti itu emang ada dihidupan nyata
Zhu90
Luar biasa
Safira💋: nuhun Kaka💋
total 1 replies
Novano Asih
Aku kok lupa y ada hubungan apa mereka di masa lalu
Novano Asih
Aku selesai baca David Rara pindah ke Brahma,apa Starla punya penyakit kok bilangnya hidupnya tdk akan lama
bunda DF 💞
bagus bgt,,, blom bisa move on dr brahma n starla
Safira💋: nuhun Kaka💋
total 1 replies
Youleannaa
bagus
Safira💋: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Mayora
lho bukannya mereka masih di hotel gitu???
AHR
Lumayan
AHR
Biasa
Vitriani
Lumayan
Niar Zahniar
semangat berkarya
Safira💋: nuhun Kaka 💋
total 1 replies
an
Luar biasa
Safira💋: 💋💋💋💋💋
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!