NovelToon NovelToon
Istri Dari Ketua Geng Motor

Istri Dari Ketua Geng Motor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Laura Putri Lestari

Air mata terus mengalir dari sepasang bola mata abu-abu yang redup itu. Di dalam kamar sempit yang terasa semakin menyesakkan, Aria meringkuk, meratapi nasib yang menjeratnya dalam belenggu takdir yang tak pernah diinginkannya. Aria, gadis polos nan culun, begitu pendiam dan penurut. Orang tuanya memaksanya untuk menikah dengan anak dari bos ayahnya, sebagai jalan keluar dari kejahatan sang ayah yang telah menggelapkan uang perusahaan. Aria tidak berani menolak, tidak berani melawan. Ia hanya bisa mengangguk, menerima nasib pahit yang seolah tak ada ujungnya.

Tanpa pernah ia duga, calon suaminya adalah Bagastya Adimanta Pratama, lelaki yang namanya selalu dibicarakan di sekolah. Bagastya, si ketua geng motor paling ditakuti se-Jakarta, pemimpin SSH yang tak kenal ampun. Wajahnya tampan, sorot matanya dingin, auranya menakutkan. Dan kini, lelaki yang dikenal kejam dan berbahaya itu akan menjadi suami dari seorang gadis culun sepertinya. Perbedaan mereka bagaikan langit dan bumi—mustahi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laura Putri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesempatan Baru

Pagi itu, udara di kota terasa sejuk, namun hati Aria masih tertinggal di malam sebelumnya. Setelah percakapan yang menyakitkan dengan Bagastya, ia merasa begitu kosong. Ketika cahaya matahari pagi masuk melalui jendela kamarnya, Aria terbangun dengan kepala berat dan hati yang enggan untuk memulai hari.

Namun, hidup harus terus berjalan. Ia menghapus air mata yang tersisa di sudut matanya dan memutuskan untuk bersikap kuat. Hari ini, ia akan menjalani harinya seperti biasa, mencoba untuk menyingkirkan perasaan yang terus menghantuinya. Namun, setiap langkah yang diambilnya terasa seperti membawa beban yang lebih berat.Aria merapikan penampilannya, mencoba menutupi bekas kesedihannya dengan senyuman.

--

Pagi di sekolah SMA terasa cerah dan penuh semangat. Aria dan Vernon baru saja tiba di gerbang sekolah, siap menghadapi hari baru setelah malam pensi yang penuh emosi. Mereka masih berbicara tentang penampilan mereka malam sebelumnya, terutama tentang bagaimana mereka berdua tampil sebagai pasangan yang serasi. Vernon, yang senang dengan penampilan mereka berdua, tampak antusias dan penuh energi.

Vernon menyadari ketegangan di wajah Aria dan memutuskan untuk mengalihkan perhatian. "Eh, ngomong-ngomong, aku denger ada tawaran menarik hari ini."

ria menatap Vernon penasaran. "Tawaran apa?"

"Jadi, ada pertemuan klub musik di sekolah kita hari ini. Mereka lagi mencari anggota baru, dan aku denger dari temen-temen kalau mereka butuh penyanyi dan pemain musik. aku udah dibilangin kalau mereka tertarik sama penampilan kita waktu pensi kemarin."

Aria tampak terkejut. "Serius? Wah, itu menarik banget. Aku memang suka bernyanyi, tapi gue nggak pernah terpikir untuk ikut klub."

"Yah, siapa tahu ini bisa jadi kesempatan buat kita," kata Vernon sambil mengangkat bahunya. "kamu mau coba?"

Aria memikirkan tawaran itu sejenak. Memang, sejak lama dia memiliki ketertarikan dalam musik, dan kesempatan untuk bergabung dengan klub musik di sekolah bisa jadi hal yang menyenangkan, apalagi setelah semua perasaan yang dia rasakan baru-baru ini. "kalu di pikir, kenapa nggak? Kalau memang ada kesempatan, aku mau coba deh."

Vernon tersenyum puas. "Bagus! Ayo, kita ke pertemuan klubnya sekarang. Mungkin ini bakal jadi hal yang seru buat kita."

Mereka berdua pun melangkah menuju ruang klub musik di sekolah. Setibanya di sana, mereka disambut oleh beberapa anggota klub yang sudah menunggu. Ruangannya penuh dengan berbagai alat musik seperti piano, gitar, drum, dan alat musik lainnya. Suasana di dalam ruang klub terasa hangat dan menyenangkan, dengan aroma kayu dan alat musik yang membangkitkan semangat.

Seorang pemuda yang tampak sebagai ketua klub musik, bernama Ryan, menyapa mereka. "Hai, kalian berdua pasti Aria dan Vernon, kan? Selamat datang di pertemuan klub musik kami. Kami sangat terkesan dengan penampilan kalian di pensi kemarin."

Aria dan Vernon saling bertukar senyum, merasa senang mendapatkan sambutan hangat. "Iya, kami memang datang untuk melihat lebih lanjut tentang klub ini," kata Vernon.

Ryan tersenyum dan mengangguk. "Itu bagus. Kami memang mencari orang-orang yang bersemangat untuk belajar dan berkontribusi. Selain itu, kami juga akan mengadakan audisi untuk menentukan anggota baru. Audisi ini akan melibatkan beberapa putaran, di mana kalian akan menunjukkan keterampilan musik dan juga kemampuan untuk bekerja sama dengan anggota lainnya."

Vernon terlihat antusias. "Wah, audisi! Kedengarannya menarik banget. Apa yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan diri?"

Ryan menjelaskan, "Untuk audisi, kalian bisa memilih untuk menunjukkan kemampuan individu seperti menyanyi atau bermain alat musik, dan juga berlatih bersama dengan anggota klub untuk melihat bagaimana kalian berkolaborasi. Kami akan menilai berdasarkan keterampilan, kreativitas, dan bagaimana kalian berinteraksi dengan tim."

Aria dan Vernon saling bertukar pandang, merasa semakin bersemangat. "Kita pasti mau coba! Lagipula, kita juga sudah punya beberapa ide untuk musik yang bisa kita bawa ke klub," kata Vernon dengan penuh semangat.

"Bagus," kata Ryan. "Kami akan mengadakan sesi audisi minggu depan. Kami akan menghubungi kalian dengan detail lebih lanjut, jadi pastikan kalian siap dengan penampilan terbaik kalian."

Setelah beberapa penjelasan dan diskusi singkat tentang jadwal latihan dan kegiatan klub, Aria dan Vernon resmi diterima sebagai anggota baru klub musik dan diberikan informasi tentang audisi yang akan datang. Mereka merasa sangat senang dan bersemangat untuk memulai petualangan baru ini.

Saat mereka keluar dari ruang klub musik, Aria dan Vernon berbicara dengan penuh antusiasme. "Gue nggak sabar untuk mulai latihan dan mempersiapkan audisi," kata Vernon. "Ini bisa jadi pengalaman yang keren banget."

"Iya, gue juga excited," jawab Aria dengan senyum yang lebih lebar. "Mudah-mudahan ini bisa jadi sesuatu yang positif dan menyenangkan."

Mereka melanjutkan perjalanan ke kelas dengan semangat baru. Aria merasa sedikit lebih ringan setelah mendapatkan kesempatan ini, merasa seolah ada hal baru yang bisa membuatnya fokus dan bahagia. Meskipun hatinya masih menyimpan bekas luka dari malam pensi yang emosional, bergabung dengan klub musik memberi Aria sebuah harapan dan kesempatan untuk menemukan kebahagiaan baru.

Sementara itu, di luar ruang klub musik, Bagastya sedang berdiri di sudut koridor, tidak jauh dari tempat Aria dan Vernon berbicara dengan Ryan. Dia baru saja selesai dari rapat klub olahraga dan secara kebetulan mendengar percakapan Aria dan Vernon. Bagastya merasa sedikit terkejut mendengar nama Aria disebut-sebut, dan meskipun dia masih merasa bingung dengan perasaannya, dia tidak bisa mengabaikan rasa cemburu yang sedikit muncul di hatinya saat melihat Aria dan Vernon berbicara dengan antusias tentang masa depan mereka di klub musik.

Bagastya memandang Aria dan Vernon yang sedang pergi dengan langkah ringan dan penuh semangat. Tanpa dia sadari, sebuah senyum tipis muncul di wajahnya, dan dia merasa ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Mungkin, untuk pertama kalinya, dia mulai menyadari betapa pentingnya Aria dalam hidupnya, meskipun dia masih belum siap untuk mengakui atau memahami sepenuhnya perasaannya.

Dengan langkah pelan, Bagastya berbalik dan melanjutkan perjalanannya, mencoba untuk mengatur perasaannya yang masih kacau. Di sisi lain, Aria dan Vernon melangkah penuh semangat menuju kelas mereka, siap untuk menyambut kesempatan baru yang akan datang dalam hidup mereka.

Aria dan Vernon melanjutkan hari mereka dengan penuh semangat, membahas berbagai rencana latihan untuk mengikuti audisi di klub musik nanti dan berbagi ide-ide baru mereka. Di kelas, Aria merasa lebih ceria dan fokus, berkat kesempatan baru yang mereka dapatkan. Dia merasa seolah-olah ada sesuatu yang positif dan baru yang mengisi kekosongan yang dirasakannya setelah malam pensi yang penuh emosi.

Saat istirahat siang, Aria duduk di kantin bersama Vernon, membicarakan berbagai hal terkait audisi itu klub musik. Mereka sudah mulai merancang beberapa ide untuk performa mereka di audisi itu nanti membahas alat musik yang ingin mereka pelajari lebih dalam.

1
JoddyRizka Permana Putra
baik
Retno Harningsih
up
Neneng Dwi Nurhayati
kak buat Aria pergi jauh dari Bagas,kasian
Nabila
jangan berharap dengan orang yang gak mengerti dengan perasaanmu aria, carilah orang yg benar benar sayang kamu , bagastya pasti akan menyesal menyakiti cewek sebaik kamu
Erma Triwiyatmi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!