bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
Edward mengikuti Gebi ke dalam sebuah bar, Gebi memasuki bar itu nampak musik yang memekakkan telinga bergema di ruangan, orang orang yang asik berjoget nampak menikmati alunan musik di bawa lampu yang begitu redup.
" sedang apa kamu di sini " tanya Edward yang tiba tiba saja muncul
" jadi kamu mengikutiku ke sini " ucap Gebi menatap dingin
Segera Gebi meninggalkan Edward, ia pergi menemui seseorang yang dapat membantunya mengenai racun mereka, saat Gebi pergi ke minimarket dia bertemu dengan seseorang yang bisa mengobati racun mereka bahkan wanita itu menawarkan bantuan kepada keduanya, awalnya Gebi tidak percaya namun wanita itu mengatakan jika dirinya adalah sahabat dokter Andrew seorang ilmuwan yang kini sudah pensiun.
Tap tap tap
Gebi segera masuk ke dalam ruangan khusus, wanita itu sudah menunggunya bahkan ia nampak tersenyum melihat Gebi datang apa lagi melihat Edward di belakangnya.
" jelaskan saja agar kamu berdua tak perlu tinggal bersama atau semacamnya " ucap Gebi langsung ia tak mau bertele-tele
" santai saja sayang, aku akan memberikan penawarnya namun kamu harus menikah dengan putra ku " ucap wanita itu
Gebi sudah bisa menebaknya mana ada seseorang yang ingin memberikan bantuan secara gratis, pasti ada haraga yang harus di bayarkan, melihat Edward yang nampaknya emosi Gebi langsung menenangkan dirinya agar tidak membuat masalah di wilayah kekuasaan wanita itu.
" jadi kau meminta ku menikah putra mu...hhhh lucu sekali aku tidak tertarik kami bisa melakukan nya sendiri " ucap Gebi beranjak pergi
" kamu tidak bisa pergi ini wilayah ku sekarang ikuti perintah ku atau kalian berdua akan mati di sini " ucap wanita itu
mendengar itu Gebi langsung mengepalkan tangannya padahal dirinya ingin cepat menyelesaikan urusannya agar bisa hidup damai dan kembali ke Fenthous secepatnya.
" coba saja kalau bisa " Tantang Gebi, beberapa pengawal mulai berdatangan Gebi dan Edward langsung memasang posisi mereka berdua langsung menghajar para pengawal itu dengan cepat meski Gebi harus membuat luka jahitannya terbuka kembali.
" cih.. merepotkan saja " ia segera mengeluarkan Revolver lalu menembak ke arah para pengawal itu seketika mereka semua tumbang, keahlian yang di lakukan Gebi membuat Edward kagum bahkan dia tak berkutik dari tempatnya berdiri.
" sayang sekali anda harus kalah " ucap Gebi segera pergi dari tempat itu
" memang wanita yang menarik aku harus membuat nya menjadi menantuku " ucap wanita itu dengan Seringai di wajahnya
Kini mereka berdua telah keluar dari bar, wajah Edward kembali dingin sepertinya dia benar benar marah akibat Gebi mengambil keputusan seperti itu untung saja dia mengikuti nya kalau tidak dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi.
" Apa kau bodoh kau bisa saja membahayakan dirimu sendiri, sekarang kau terluka lebih baik kita kembali" ucap Edward langsung membawa Gebi ala ala Braid style
Sesampainya di rumah Edward langsung mendudukkan Gebi di sofa Gebi hanya diam entah mengapa dia tidak melawan ketika pria itu menggendongnya.
" shit..dasar menyebalkan kenapa harus kembali terbuka " gumamnya
" sekarang buka baju mu " ucap Edward membuat Gebi seketika terkejut
" apa yang kamu lakukan!!" ucap Gebi panik
Edward segera mengeluarkan kotak P3k, membuat Gebi mengerti lalu sedikit membuka pakaian, meski ini sedikit aneh baginya pria asing sedang mengobatinya.
" apa kau takut, melihat dari cara mu berkelahi sepertinya kamu bukan gadis biasa " ucap Edward
" tentu saja karena aku adalah pembunuh bayaran tingkat s " ia ingin mengucapkan itu tapi ia hanya menyimpannya dalam hati
" sudah selesai " ucap Edward
tiba tiba saja Gebi merasakan dingin di tubuhnya, wajahnya langsung pucat melihat itu Edward langsung membawa Gebi ke dalam kamar sepertinya racun Gebi kembali kambuh.
" maafkan aku sepertinya kita harus melakukannya sekarang " ucap Edward
Ia langsung membuka pakaiannya dan kalian Taulah apa yang terjadi selanjutnya hihi
...****************...
" jadi dia sudah menemukan seseorang yang bisa menyembuhkan racunya " tanya tuan Dominique
" iya tuan, saat saya mengawasi nona Gebi saya melihat seorang pria yang membawanya ke dalam tempat tinggal nona Gebi " ucap Zean
" hm, jadi begitu segera minta Gebi untuk kembali terlalu berbahaya jika dia terus berkeliaran " ucap tuan Dominique
" baik tuan "
Zean segera menjalankan perintah dari sang tuan, ia akan datang menemui Gebi semoga saja ia berhasil membawa nonanya itu kembali, sejak dia tersadar dari komanya Ia merasa nona nya itu sangat berbeda karena menurut rumor nona nya itu hanya gadis lemah penyakitan namun ia bisa melihat itu sendiri bahwa nona itu sangatlah bar bar karena dia melihat nona nya itu masuk ke dalam bar, namun dia tidak memberitahukan itu kepada tuan Dominique.
07:00
" enguh...apa yang terjadi dengan ku " lenguh Gebi terbangun
Gebi terbangun di atas sesuatu yang keras, seperti batu, ia langsung mengedarkan pandangannya ia bisa melihat seseorang yang sedang ia tiduri ia memandang wajah pria itu begitu lekat.
" bagaimana bisa aku tidur dengan mu? apa yang sebenarnya terjadi apa aku melakukan sesuatu sehingga kami bisa berakhir seperti ini " batin Gebi
Ia segera bangun dan berlari ke dalam kamar mandi, ia belum bisa memikirkan apapun sekarang, ia mulai mengingat apa yang terjadi saat itu Edward membawanya ke dalam kamar lalu dirinya melihat Edward yang sedang membuka baju lalu ia kehilangan kesadaran.
" wah apa pria itu mengambil keuntungan dari ku, aku harus membuatnya membayar " ucap Gebi
Beberapa menit kemudian ia keluar dari kamar mandi, ia juga sudah Menganti pakaian dengan piyama, ia bisa melihat bahwa Edward masih tertidur. Ia akan memasak saja karena ia sekarang sangat lapar Gebi menuju ke arah dapur namun ia melihat seseorang yang sedang mengacak acak dapurnya.
" siapa kau, apa yang sedang kau lakukan di kamar ku " tanya Gebi
Yang langsung membawa Wiliam kaget, pria itu langsung berbalik dan mendapati Gebi yang menatapnya dengan tajam.
" habislah aku " batin William
Wiliam langsung di interogasi oleh Gebi, ia harus menjelaskan semuanya kenapa ia bisa berada di rumah Gebi dan kenapa dia bisa berada di sini.
" aku sudah lama berada di rumah ini bahkan sebelum kamu membelinya, tadi aku ingin memasak makanan aku tidak tau ternyata kamu sudah kembali" ucap Wiliam
" tapi itu sama saja dengan mencuri, aku akan melaporkan mu kepada polisi " ucap Gebi
Tentu saja membuat Wiliam panik, jika wanita itu mengadukannya kepada polisi mangka dia harus kembali ke rumah yang seperti penjara baginya.
" ba-baik aku akan pergi dari rumah ini tapi jangan mengadukanku kepada polisi, aku juga akan membayar makanan yang telah ku makan " ucap Wiliam
" di mana kau tinggal di rumah ini " tanya Gebi
William segera mengajak Gebi ke ruang bahwa tanah, Gebi dia buat terbelalak karena di rumah ini terdapat kamera pengawas di mana mana, ternyata selama ini dia tidak menyadarinya, Gebi melihat dari kamera pengawas ada seseorang yang datang nampaknya seseorang yang ia kenal.
" sepertinya kamu kedatangan tamu " ucap Wiliam menatap ke arah layar
" aku harap kamu bisa membereskan semuanya dan jangan keluar jika hidup mu tidak ingin dalam bahaya " ucap Gebi berjalan keluar
" aku sepertinya terlalu ceroboh dan apa maksudnya apa pria itu berbahaya? " ucap Wiliam menatap ke arah layar