I'M The Devil'S Princess

Odeliah terbangun dari tempat tidur nya lalu dia menemukan seseorang yang sedang tidur bersama dengan nya sudah menghilang.

"Dimana dia? aku lengah!" Odeliah panik segera bangun namun tiba-tiba langkah nya tertentu lihat seseorang yang dia cari muncul di belakang nya dengan senyum manis.

"K-kamu baik-baik saja?" tanya Odeliah pada anak laki-laki sesuai nya dengan rambut hitam pekat dan mata merah.

"I-iya. Terima masih sudah menolong saya," jawab Damien dengan nada gugup terlihat sangat menggemaskan dan selain itu...

dia sangat tampan...

Hey mata keranjang! Apa Louis tidak tampan?

Odeliah Menghela nafas dia melihat kondisi nya lumayan membaik dari pada tadi malam.

"Perkenalkan nama saya Odeliah."

"Saya Damien."

"Kondisi luka mu belum membaik jadi sebaik nya kamu berbaring saja dulu, aku akan mengambilkan makanan untuk mu," ujar Odeliah melayani tamu nya dengan sangat baik.

"Luka saya akan segera sembuh dengan sendiri nya. saya harus pulang," ujar Damien dengan nada sendu.

"Bagaimana jika kamu pulang setelah serapan dulu agar kamu tidak lemas di perjalanan pulang," saran Odeliah yang langsung mendapatkan anggukan.

Odeliah dengan diam-diam mengambil sarapan untuk Damien dari dapur langsung, untung saja ada Seli yang sangat baik padanya jadi menuruti apa saja permintaan Odeliah.

"Ini sarapan untuk mu, ada darah segar hewan juga kamu bisa meminum nya," beritahu Odeliah dengan di tutup senyuman hangat nya.

"Terima kasih. Maaf saya merepotkan mu Odeliah," ucap Damien sedih.

"Eh-tidak apa. Saya senang bisa melayani tamu dengan baik," balas Odeliah dengan kata-kata lembut yang membuat siapapun luluh.

Damien pun makan Lahab dan meminum darah segar itu namun saat Odeliah memperhatikan nya Odeliah mencium bau yang tidak sedap. "Bau apa ini? ah dia sangat kotor, dia tidak boleh pergi sebelum mandi."

"Damien! kau harus mandi sebelum pulang, kau sangat bau sekarang," ujar Odeliah tidak suka seseorang yang kotor.

"Tidak perlu.."

"Kau mau mandi sendiri atau aku mandikan?" tawar Odeliah merayu dengan nada genit nya.

"Saya akan mandi sendiri!" balas Damien panik dengan wajah merah merona.

Kau ini! dasar mesum!..

Apa sih? berisik kamu!

...----------------...

"Odeliah ini untuk mu sebagai hadiah Terima kasih dari ku," ucap Damien memberikan sebuah cincin dengan pertama merah yang sangat indah.

"Terima kasih aku menyukai nya," balas Odeliah dengan senyuman hangat membuat wajah Damien seperti memerah.

"Lain kali apa kita akan bertemu lagi?" tanya Odeliah.

"Aku akan pergi..."

"Damien!"

Damien tidak menjawab pertanyaan Odeliah justru dia langsung pamit pergi begitu saja membuat suasana hati Odeliah jadi sedikit sedih. "Apa dia takut padaku? aku tidak menyiksa nya seperti dulu," gumam Odeliah kebingungan.

Brak!

"Odeliah!" teriak Elvan yang masuk ke kamar Odeliah sambil mendobrak pintu kamar Odeliah sangat keras membuat Odeliah hampir saja mati jantungan.

"Ayah! jangan mendobrak pintu kamar ku! sudah berapa kali Ayah merusak nya?" marah Odeliah mengomeli Elvan.

"Maaf. Ayah merasakan sesuatu yang buruk masuk ke kamar mu. Ayah hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja," ujar Elvan memelas.

"Aku baik-baik saja Ayah. tidak ada hal buruk yang masuk ke kamar ku," jawab Odeliah menenangkan Elvan.

"Kamu yakin?"

"Iya Ayah. Aku sangat yakin!" balas Odeliah menekan ucapan nya membuat Elvan mau tidak mau percaya pada Putri nya.

"Yasudah. Ayah akan menunggu mu di meja makan," ujar Elvan lalu melangkah pergi dari sana dan akhirnya membuat Odeliah bisa bernafas lega.

Ayah sangat peka dengan kehadiran para vampir. tapi untung saja aku bisa mengelabui nya.

Kau ini sangat ceroboh!

Victoria aku semakin yakin kau ini bukan peri.

Apa!!!!

...----------------...

Odeliah pagi ini sarapan bersama dengan Elvan dan Johan, terlihat Johan sangat menempel pada Odeliah membuat Elvan menatap nya kesal. "Kau ini sudah besar masih saja menempel pada adik mu," tegur Elvan seperti seseorang yang iri dengki.

"Memang nya kenapa? beberapa hari lagi Ayah akan mengirim ku ke akademi. Akun harus menghabiskan banyak waktu dengan Odeliah sebelum kami berpisah," jawab Johan yang pasti akan sangat menderita tanpa kehadiran Odeliah sang adik yang memegang hati nya.

Odeliah sudah terbiasa mendengar pertengkaran mereka yang merebutkan nya, padahal Odeliah berusaha membagi waktu nya dengan Johan dan Elvan namun tetap saja mereka ini merasa tidak puas.

"Johan kau harus mencari banyak teman di Akademi. pasti menyenangkan bukan memiliki banyak teman," ujar Odeliah tidak ingin Johan selalu merasa kesepian karena tidak ada dia.

"Aku tidak butuh siapapun," jawab Johan ketus seperti biasa saat Odeliah menawarkan nya mencari teman.

"Dasar kau ini!" geram Elvan ingin sekali dia memenggal kepala Johan tepat di hadapan Odeliah.

"Odeliah nanti mau kah kamu menemaniku berlatih pedang?" tawar Johan memohon membuat Odeliah tidak sanggup harus menolak permintaan Johan sebelum dia pergi.

"Baiklah aku akan menemani mu," balas Odeliah dengan senang hati.

"Hei anak kurang ajar! hari ini jatah Odeliah menemani Ayah pergi ke Kerajaan Neopheria!" heboh Elvan marah seperti seorang anak kecil saja.

"Ayah harus mengalah!" ujar Johan tidak mau memberikan Odeliah pada Elvan.

"Sudah jangan berebutan. Ayah kali ini ayah mengalah saja lain kali aku akan menemani Ayah kunjungan ke Kerajaan lain sepuas ayah," ujar Odeliah menenangkan suasana di meja makan yang sudah seperti tempat pertempuran saja.

"Baiklah," seru Elvan mengalah.

Johan akan pergi ke akademi Kallius yang sangat terkenal sebagai akademi terbaik dari semua bagian negeri membuat akademi itu hanya khusus memasukkan anak-anak dari kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan saja. kalangan bawah cenderung tidak memiliki pendidikan yang baik bahkan kadang tidak bersekolah sehingga tidak bisa membaca atau menulis. namun ada beberapa juga anak-anak dari kalangan bawah yang bisa masuk ke akademi Kallius berkat bantuan keluarga bangsawan atau keluarga Kerajaan sendiri.

Di dunia ini yang dominan manusia membawa beberapa orang dari bangsa Vampire sering kali mendapatkan hinaan atau perilaku buruk di lingkungan sekitar, untung saja Johan adalah anak manusia seperti Odeliah jadi Odeliah tidak perlu khawatir Johan akan kesepian atau mati menderita tanpa dia, Johan juga berasa dari keluarga kerajaan dan dia putra mahkota Elmaro membuat kasta nya lebih tinggi.

"Johan jika kamu mencari teman jangan memilih berdasarkan kasta nya. semua orang sama saja mengerti," tegas Odeliah selalu mengingat kan Johan agar dia tidak sombong seperti anak-anak bangsawan di luar sana.

"Aku mengerti Odeliah. Aku akan selalu mengingat pesan adik ku tercinta," ucap Johan dengan senyuman hangat nya.

"Sebelum itu kenapa kamu tidak coba memanggil ku kakak? aku belum pernah mendengar nya," seru Johan memohon.

Akh tidak nyaman memanggil mu kakak karena sebelumnya usia ku bahkan lebih tua dari mu.

Lakukan saja Odeliah. hanya sekali sebelum dia pergi.

"Baik kakak!" ucap Odeliah dengan susah paya memanggil Johan dengan sebutan kakak.

"Aaaaaaaa- manis nya!!" heboh Johan.

"Sudah puaskan? aku akan memanggil mu kakak kali ini saja Johan," ujar Odeliah mengalihkan wajah nya yang memerah.

"Baiklah tidak masalah. Aku sudah puas!!"