NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghindar{15}

Estele menyadarkan tubuhnya ke dinding. Dia menunggu kehadiran Elara, sudah lebih dari seminggu wanita itu tidak dapat ia temui. Bahkan saat latihan, wanita itu tidak pernah datang setelah kejadian yang membuat Elara menangis kala itu. Estele, pria itu benar-benar merasa bersalah. Dia tidak bisa hidup dengan tenang karena belum bertemu dan meminta maaf kepada Elara. Aira berjalan dengan riang, dia senang karena dia baru saja mendapat kenalan pria tampan di kelasnya. Ternyata di kampusnya bukan hanya kakak tingkat, bahkan para seangkatannya juga banyak yang tampan.

"Indahnya hari ini,"gumamnya sambil tersenyum.

Deg!

langkahnya tiba-tiba terhenti saat melihat kehadiran Estele, pria itu sedang bersedekap dada seperti seorang preman yang akan menunggu mangsanya. Aira meneguk ludah, dia tidak berani bertemu dengan Estele. Pasti pria itu ingin bertanya menggenai keberadaan Elara temannya.

"Wah! Gue harus cabut!"ujar Aira.

Estele menoleh, dia memicingkan mata saat melihat seorang wanita yang sangat ia kenali. Dia berlari dan menghadang jalan Aira yang hendak pergi menjauh. Aira berhenti, dia tersenyum canggung sambil menggaruk belakang telinga kanannya yang tak gatal. Sementara Estele, pria itu hanya diam sambil menatap datar ke arah Aira.

"Dimana Ela?"tanya Estele.

"Ha? Aku tak tahu! M-mana aku tahu."jawab Aira dengan gugup.

"Jangan bohong! Katakan!"tegas Estele.

Aira menutup mata, semenjak kejadian beberapa hari yang lalu. Aira merasa sedikit segan terhadap Estele. Mungkin pria itu sangat tampan dan baik, tapi melihat ketegasan kala itu, membuat Aira menjadi sedikit was-was terhadap pria itu. Bahkan temannya Elara, wanita jutek yang tidak pernah menunjukkan kesedihan itu saja sampai dibuat menangis.

"Hei! Kenapa kau hanya diam? Dimana Ela?"ujar Estele.

"Huf, sungguh aku tidak tahu!"balas Aira sambil menghela nafas.

Drtt ...

Suara dering ponsel Aira memecahkan kecanggungan dan ketegangan. Aira melirik sekilas pria di hadapannya itu, lalu dia buru-buru mengambil ponsel miliknya yang berada dalam tas. Kedua bola mata Aira melotot saat melihat nama 'Elara' yang tertera. Sangat gawat jika Estele melihat nama orang yang melakukan panggilan dengannya saat ini. Saat hendak mematikan ponselnya, Estele dengan cepat merebut ponsel milik Aira. Dia menerima panggilan yang masuk itu.

......................

...****************...

...----------------...

...Elara : " Hallo! Lo ada dimana? Gue nunggu di depan perpustakaan kampus ya!"...

Hening, tidak ada jawaban. Membuat Elara memicingkan mata sambil memandang ponselnya. Estele menatap Aira, dia menyuruh Aira untuk menjawab semua ucapan Elara.

...Elara : "Oy! Lo masih disana?Jawab!" {merasa kesal}...

...Aira : "I-iya! Gue masih disini!" {merasa tertekan}...

...Elara : "Oke, gue tunggu disini. Gue masih mau baca novel di sini!"...

Tut ....

Sambungan telepon terputus, Estele mengembalikan lagi ponsel milik Aira. Kemudian dia meminta agar Aira untuk mengirim nomor ponsel Elara padannya. Aira pun hanya mengangguk dan mengikuti keinginan Estele.

...****************...

"Kemana sih? Kok lama banget?"gumam Elara.

Sudah hampir 15 menit Elara menunggu kedatangan Aira. Namun wanita itu tak kunjung datang. Dia juga sudah mulai lelah duduk di perpustakaan, sudah lumayan banyak buku yang ia baca. Bahkan matanya sudah terasa sakit. Di tengah kebingungannya, tiba-tiba Elara dibuat terkejut karena mendadak ada setangkai bunga mawar merah yang timbul di samping wajahnya. Elara menoleh kebelakang, matanya melotot saat melihat kehadiran Estele yang tersenyum sambil memegang bunga mawar.

"Kau!? Kenapa bisa disini!?"hardik Elara dengan kesal.

"Untuk bertemu denganmu, ini. Ambilah bunga mawar ini sebagai tanda maaf ku."tutur Estele sambil tersenyum.

Melihat senyuman Estele sampai memperlihatkan gigi gingsul di sebelah kanan. Bukannya membuat Elara terpesona atau terlena. Wanita itu malah semakin merasa marah. Apakah begitu mudah bagi pria itu mengatakan maaf setelah menghancurkan gantungan kunci benda kenangan terkahir yang diberikan Haru padanya. Gantungan kunci itu sangatlah berharga, itu adalah ungkapan cinta tulus Haru kepadanya di masa lalu.

"Jauhkan bunga ini dari ku!"tegas Elara sambil menepis bunga mawar yang mengenai wajahnya.

Sreet!

Tanpa sadar jari telunjuk Elara terluka, dia meringis karena merasakan perih di jarinya . Estele terkejut, dia langsung membuang bunga di tangannya. Dengan sigap memegang tangan Elara untuk melihat luka wanita itu. Elara, wanita itu terkejut melihat Estele yang begitu perhatian terhadapnya. Membuat jantungnya terasa berdebar.

"Maafkan aku Ela, ini salahku. Harusnya aku tidak mematahkan satu tangkai bunga mawar tanpa menyingkirkan durinya."tutur Estele sambil menatap sendu ke arah Elara.

Deg!

Elara tertegun, perkataan Estele membuat dirinya merasa de javu akan masa lalu. Dia menjadi teringat akan Haru. Kesedihan kembali menyelimuti hatinya yang dingin bagaikan salju kutub utara.Elara hanya diam sambil terus menatap Estele, sementara pria itu benar-benar merasa khawatir. Dia meniup-niup lembut jari telunjuk Elara yang terluka, berharap bisa meredakan rasa perih yang sedang Elara rasakan.

"Ini salahku karena terburu-buru mengambil bunganya, soalnya tadi pak satpam mengejar ku. Bunga mawar itu adalah bunga kesayangannya."jelas Estele sambil menatap Elara dengan lesu.

"Pfft ..." Elara menahan tawa, dia kembali merasakan perasaan geli dalam hatinya. Seperti saat di masa lalu.

"Kamu tertawa? Apa barusan kamu tertawa?"tanya Estele, merasa tak percaya.

Elara tersadar, dia kembali mendatarkan wajah. Menunjukkan raut wajah juteknya, apa yang baru saja ia lakukan? Sikap manis dan perhatian yang ditujukan Estele padanya adalah sebuah omong kosong. Dia tak boleh terlena, Estele bukanlah Haru. Elara tidak akan membiarkan baik dirinya maupun hatinya terlena seperti orang yang bodoh.

"Lepaskan tanganku!"tegas Elara.

Elara menarik tangannya dari genggaman Estele, wanita itu menatap dingin pria yang telah menghancurkan gantungan kunci berbentuk bunga tulip yang diberikan oleh Haru padanya. Estele menghela nafas, ternyata tak mudah untuk melelehkan hati wanita di hadapannya itu.

"Bagaimana caranya agar kamu mau memaafkan aku Ela?"tanya Estele dengan lesu.

"Apakah Kakak pikir semua maaf itu mudah? Kakak telah menghancurkan benda yang amat penting bagiku!"tegas Elara.

"Gantungan kunci itu? Aku bisa membelikan yang baru jika kamu mau."jawab Estele sambil tersenyum.

Elara tersenyum sinis, "sungguh kau tidak punya hati Kak! Tidak semua bisa selesai dengan harta kekayaan mu itu! Kau telah menghancurkan kenangan ku! Itu bukan sekedar benda! Itu adalah kenangan paling indah bagiku!"hardik Elara dengan kesal.

Wanita itu beranjak pergi, dia tak mau membuat keributan di dalam perpustakaan. Saat baru saja berdiri, tiba-tiba saja ....

"Apa karena benda itu pemberian pria itu ha?"ujar Estele.

Elara menoleh, "apa maksud mu ha?"tanya Elara dengan bingung.

"Gantungan kunci itu pemberian Astro kan? Apakah kamu begitu menyukai benda itu?"tuduh Estele.

"Kau gila Kak! Itu adalah gantungan kunci yang sudah aku punya sudah lebih 2 tahun ! Itu adalah benda kenangan yang berharga bagimu!!! AKU MEMBENCIMU!!"bentak Elara dengan marah.

Deg!

Estele tertegun, dia semakin dibuat merasa bersalah karena menyadari bahwa gantungan kunci itu benar-benar milik Elara. Mungkinkah benda itu adalah pemberian dari orang yang sangat Elara ia cintai? Jikalau memang benar begitu, maka Estele benar-benar telah menyakiti perasaan Elara. Maka tidak akan mudah untuk menerima maaf dari wanita itu Estele rela mendapatkan kemarahan dan kekesalan Elara, tapi entah mengapa dia merasa tak sanggup kalau Elara mengabaikan dan menjauhi dirinya. Elara berlari menuju ke taman belakang gedung kampusnya, dia duduk dengan tubuh lemah di atas bangku taman. Hatinya terasa hancur dikala kembali mengingat masa lalu cintanya dan juga Haru. Walupun dia berusaha untuk lari dari masa lalu itu, tetap saja kenangan indah dan patah hati yang ia rasakan akan tetap mengikuti dirinya, entah sejauh mana dia akan berlari dan memulai kenangan baru, Elara tidak akan bisa lupa.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!