NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fajarina

Aruna Gabriella, gadis sederhana yang mampu mengobati rasa sakit Fahri terhadap ibunya yang telah meninggalkan Fahri demi pria lain.

Mereka berdua sudah bersama sejak masih anak-anak, bahkan tanpa Fahri sadari Aruna diam-diam memiliki perasaan terhadapnya.

Akankah Fahri menyadari perasaan Aruna terhadapnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sasaran Ayunda

Ketika pulang sekolah Aruna tidak menemukan Fahri di dalam mobil. Aruna heran saat tiba-tiba ketika cewek itu sudah masuk pak sopir seperti langsung akan pergi padahal Fahri belum ada.

Pak sopir bilang kalau Fahri ada urusan. Katanya ada telpon dari tuan muda Taufik dan Fahri di suruh menemui kakaknya. Fahri bilang untuk mengantar Aruna saja.

Setelah memberikan penjelasan itu pak sopir kembali melajukan mobil untuk pulang. Dalam perjalanan Aruna menerima telpon dari ibunya.

“Aruna apa sekarang kamu dalam perjalanan pulang?” tanya ibunya ketika cewek itu mengangkat telpon.

“Iya Bu, bentar lagi aku sampai.”

“Nanti kamu masuk rumahnya dari pintu belakang aja ya. Soalnya nyonya besar lagi datang ke rumah. Suasana di rumah lagi gak baik sekarang,” jelas ibunya dengan suara berbisik di sana.

“Iya Bu, jadi nanti Aruna masuknya lewat pintu belakang kan,” balas Aruna tersenyum geli mendengar ibunya yang berbicara berbisik-bisik seperti itu.

“Ya sudah kalau begitu ibu tutup telponnya ya.” Ibunya menutup sambungan telpon setelah mengatakan itu.

Kata ibunya nyonya besar ada dirumah. Maksudnya mamanya Fahri? Jadi itu alasan kak Taufik menelpon Fahri untuk menemuinya.

Ketika sampai di rumah itu seperti kata ibunya Aruna masuk dari pintu belakang. Dia tidak tahu apa gerangan yang terjadi di dalam sana hingga ibunya sampai harus menyuruhnya masuk dari sana.

Aruna seperti maling saja. Dia masuk dengan mengendap-endap memerhatikan sekitar sembari berjalan menuju kamarnya dan ibunya.

Saat melewati dapur Aruna kaget bukan main saat melihat seorang wanita yang sedang minum di dapur. Wanita itu juga terdiam memerhatikan Aruna.

“Kamu siapa?” tanya wanita itu serius pada Aruna. Cewek itu hanya diam tidak menjawab.

Aruna pikir jangan-jangan wanita itu adalah nyonya besar. Ya Aruna ingat itu adalah wanita yang waktu kecil dia lihat menangis di dalam mobil. Juga wanita yang sama ada di foto keluarga yang dia lihat saat itu.

“Kamu simpenan Rama ya! Berani sekali dia berhubungan dengan gadis yang bahkan seumuran dengan putranya,” geram wanita itu mendekati Aruna.

Aruna masih terdiam membatu saat wanita itu mendekatinya dengan langkah cepat. Cewek itu benar-benar terkejut saat wanita itu menjambak rambutnya.

Aruna berteriak kesakitan memegangi rambutnya. Dia tidak berani melawan karena dia tahu kalau wanita itu adalah mamanya Fahri.

“Berani kamu ya. Kamu itu masih bocah mending fokus sekolah biar tidak merayu om-om seperti Rama,” teriak wanita itu gemas untuk semakin menjambak kuat rambut Aruna.

Aruna berteriak semakin kencang menahan sakit. Cewek itu tidak tahan lagi. Dengan sekuat tenaga dia mencoba melepaskan diri dari mamanya Fahri.

“Aku bukan simpenan tuan besar. Aku anak pembantu di rumah ini!” teriak Aruna ketika lepas dari jambakan wanita itu. Dia tidak tahan lagi diperlakukan seperti itu.

“Berani bohong kamu ya!” balas wanita itu hendak menghampiri Aruna lagi geram.

Suara teriakan dari dapur mengundang perhatian Fahri dan Taufik. Mereka berdua buru-buru ke dapur untuk melihat apa yang terjadi di sana.

Mereka begitu terkejut saat melihat Aruna yang sedang dijambak rambutnya oleh mama mereka. Dengan sigap Taufik dan Fahri melerai mamanya dan Aruna.

“Mama kenapa lakuin ini ke Aruna?” tanya Fahri prihatin dengan keadaan cewek itu. Rambutnya berantakan karena dijambak oleh mamanya.

“Dia itu simpenan papa kalian Fahri. Pantas dia diperlakukan seperti itu!” seru Ayunda pada putranya masih kesal pada Aruna.

“Mama dia bukan simpanan papa. Dia anak pembantu di sini, namanya Aruna. Kenapa Mama asal nuduh dia? Liat sampai begitu dia Mama buat. “jelas Taufik membuat Ayunda kini mereda emosinya.

“Aruna maafin sikap Mama ya. Kamu jadi sampai kayak gini.” Fahri membantu merapikan rambut Aruna yang berantakan.

Aruna hanya balas mengangguk kecil menatap wajah nyonya besar dan wanita itu terlihat merasa sangat bersalah padanya. Untung saja pikir Aruna, Fahri dan kak Taufik datang melerai mereka.

Ayunda mendekati Aruna lalu memeluk gadis itu. Dia benar-benar menyesal atas perbuatan yang dia lakukan pada Aruna. Dia terlalu terbawa emosi atas situasi yang menimpa keluarganya.

“Maafın tante ya. Tante sudah asal nuduh kamu,” ucap Ayunda tulus mengusap lembut kepala Aruna.

“Iya Nyonya besar. Maaf juga kalau aku teriak sama Nyonya tadi.” Aruna balas merangkul tubuh wanita itu.

Setelah semua selesai dengan damai di antara Aruna dan mamanya Fahri. Mereka mengobrol di ruang tengah. Mamanya Fahri bertanya tentang banyak hal pada Aruna.

Wanita itu baru tahu kalau Aruna dan Fahri satu sekolahan. Dia sedikit terkejut mengetahui fakta bahwa mantan suaminya yang membiayai sekolah gadis itu. Ada juga hal baik yang pria itu lakukan rupanya.

Fahri juga banyak menceritakan tentang Aruna. Tentang gadis itu yang telah menjadi temannya sejak kepergiaan mamanya. Juga tentang Aruna yang mengurus cowok itu tertutama membantunya belajar.

Mengetahui hal itu membuat Ayunda sangat berterima kasih pada Aruna. Dia senang ada yang mengurus Fahri setelah kepergiannya. Dia sebenarnya terus memikirkan bagaimana keadaan kedua putranya. Terutama Fahri yang masih kecil waktu itu.

Semua obrolan menyenangkan saat itu berakhir ketika Rama datang. Keadaan menjadi tegang seketika. Aruna merasa dia harus pergi karena mungkin ada sesuatu yang keluarga itu perlu bicarakan.

Dia ijin pamit ke kamarnya dan ibunya lalu pergi meninggalkan ruang tengah yang sedang dalam keadaan tegang itu. Aruna harap tidak ada hal buruk yang akan terjadi pada keluarga itu.

Dia bersyukur karena pada akhirnya nyonya besar kembali ke rumah ini. Dia senang karena Fahri dapat bertemu dengan mamanya kembali setelah beberapa tahun lamanya tidak bersama.

Ketika memasuki kamarnya Aruna melihat pada ikannya. Dia baru sadar tidak memberi makan ikan hias itu kemarin sore. Buru-buru dia mengecek keadaan ikan itu.

Aruna heran saat melihat masih tersisa pelet ikan

di dalam aquarium ikan itu. Sepertinya ada yang memberinya makan? Apa benar dugaannya kalau Fahri yang memberi makan itu termasuk saat dia sedang sakit kemarin?

Aruna tersenyum manis menatap ikan hias itu. Kalau memang benar begitu adanya, ternyata Fahri tetap peduli padanya bahkan pada hal yang berhubungan tentang dirinya.

Tadi dalam perjalanan juga pak sopir cerita kalau

kemarin saat dia tidak pulang dan menginap di rumah

temannya Fahri menunggunya sampai malam. Saat mendengar itu Aruna merasa bersalah pada cowok itu. Tidak hanya itu, Aruna juga sudah berpikiran buruk

Kalau Fahri yang membocorkan kebenaran tentang statusnya sebagai anak pembantu di rumahnya.

Aruna menyesal telah menuduh Fahri seperti itu.

Tapi kalau bukan Fahri siapa pikirnya? Siapa orang yang mau menjatuhkannya dengan menyebarkan fakta tentang dirinya?

1
Jihat Purnamasari
Biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Anonymous
.
Yuri Lowell
Bersemangat membaca lagi! 💪
🦩NEYRA 🐚
Thor, kamu membuatku tak sabar untuk membaca seri selanjutnya
Valito.C
Dahsyat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!