Clara Anastasya Adiwijaya gadis misterius yang nyaris sempurna dengan berbagai keahlian yang ia miliki gadis misterius pengidap demensia yang di vonis Hanya akan bertahan 2 atau 3 tahun namun hal itu tidak membuat dirinya menyerah untuk mencapai tujuan utama nya yaitu membalas kan dendam keluarga nya setelah pembantaian yang terjadi dan kembali menemukan keberadaan sang ayah yang hilang setelah pembantaian itu demi tercapai tujuan utama nya ia terpaksa harus menggantikan tugas seorang mafia untuk memimpin sebuah Genk besar bernama ( THE DEVIL'S) Genk yang banyak di incar musuh di luar sana tak sampai di disitu ia kembali di pertemukan dengan Scorpion Zein Stevano lelaki yang berhasil meluluhkan hati nya lelaki yang sangat Clara percaya namun di balik itu Zein merupakan seorang pemimpin sebuah agen rahasia yang juga mengincar Clara karena gadis itu di duga terlibat dalam kasus pembunuhan berantai akan kah ia terpaksa harus mengorbankan cinta nya demi sebuah tugas besar atau sebaliknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayantri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22 perkenalan
"drrrrttt "
" drrrrttt"
"Drrrrttt "
terdengar suara panggilan masuk yang berasal dari ponsel . membuat tidur seorang gadis cantik dengan rambut panjang yang tergerai indah sedikit terganggu dengan mata yang setengah terbuka ia meraih ponsel nya tertera nama Azka di sana
" hufh " helaan nafas berat nya lalu menjawab panggilan tersebut
" hallo" ucap nya pada sambungan telepon
" Ra belanja yok" teriak azka pada sambungan telepon itu membuat Clara langsung menjauhkan ponselnya karena mendengar teriakkan Azka
" males" jawab Clara singkat
" ayo lah raa kita kan Udah lama gk shoping shoping sama yang lain juga ni "
" iya gue siap siap"putus Clara
" nah gitu dong itu baru Clara ya udah kita kumpul di villa "
" hmm"
" Tut"
" Tut"
" Tut "
panggilan di matikan sepihak oleh Clara ia pun langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri tak butuh waktu lama lalu ia melangkahkan kaki menuju lemari kaca besar untuk mengambil sepasang baju dengan celana jins tak lupa jaket Levis berwarna abu abu Dengan logo External dan rambut yg tergerai indah, sepatu putih juga tas kecil berlogo Gucci di rasa cukup Clara pun berjalan keluar melalui lift masion nya
" bang clara keluar dulu sama temen temen" ucap Clara saat mendapati Cleo yang tengah sibuk dengan laptop di depan nya
" keluar kemana" tanya Cleo
" main"
" ni kartu kredit beli apapun yang kamu mau" ucap Cleo dengan menyodorkan 3 black card pada Clara
" black card Clara masih ada kok bang" tolak Clara
" kamu ni gimana sih Abang kerja juga buat kamu kalo kmu nggk mau terus yang ngabisin uang Abang siapa " ucap Cleo Santai dengan mengangkat satu alis nya
" udah lah Clara pergi dlu " pamit Clara lalu pergi tanpa menggubris ucap kakak nya membuat Cleo menghela nafas sabar menghadapi gadis seperti adik nya itu
" punya adik cuma satu mana bisa bantu ngabisin uang " batin Cleo saat melihat Clara yang mulai melajukan Ducati nya meninggalkan pekarangan masion
🌱🌱
menghabiskan waktu sekitar 15 menit Clara tiba di Pekarangan villa di situ sudah terparkir satu mobil Toyota berwarna merah yang teman teman nya gunakan Clara pun memarkir kan Ducati nya lalu berjalan masuk ke dalam villa
" wih Clara masuk aja raa" sapaan Fira menyambut kedatangan nya yang baru memasuki villa
Clara pun langsung mendudukkan dirinya pada sofa besar ruang tamu
" Ra silahkan di makan cemilan GK usah sungkan sungkan lah anggap aja villa sendiri" ucap Lia yang membuat Clara mengernyit bingung
" heh ni villa punya Clara dodol ngapain harus sungkan sungkan" sahut Azka dengan melempar biji kacang ke arah Lia
" eh iya lupa"
" gimana jadi shoping kan soalnya gabut gue kasian dollar gua diem aj" ucap Azka dengan kekeh an
" ah males murah murah semua "sahut Lia
" wih sultan" ucap Fira
" gue sih ikut ikut aja kalian mau kemana " sahut Karin dengan menikmati minuman di genggaman nya
" ya udah ke Rahmatullah mau nggk? " tanya azka
" wah thanks gk usah repot-repot Lo aj deh gue sih kebanyakan dosa kasian kan malaikatnya nanti capek lagi nyiksa gua "
" ya udah fiks kita shoping shoping aja lagian udah lama kan nggak ke mall" sahut Fira dengan menaik turun kn alis nya
" okey gimana Ra" tanya Fira lalu menoleh ke arah Clara meminta persetujuan gadis itu
" males"
" ye ni curut ayok lah Ra emang Lo nggak Bosen di rumah di villa terus" ucap Fira
" nggk" jawab Clara singkat
" Lo mah gila Clara tu mana bisa bosen masion besar kayak istana pengen mobil besok langsung datang Lo mah Dodol fir"sahut Lia
" bener juga ya Lo"
" gue ikut "
" nah gitu dong Ra"
" y udah fiks kan ke Mall yok berangkat " ucap Azka yang di balas anggukan oleh teman teman nya lalu beranjak keluar villa
" tumben si Tasya nggk ikut" tanya Karin
" katanya sih nemenin emak nya nyalon" jawab Fira
" lah iya emak nya kan seleb " sahut Lia
" oh ya Ra nanti abis shoping mampir ke masion Lo ya gue kangen BI Suti deh"ucap Karin yang membuat satu alis Clara terangkat saat hendak menaiki Ducati nya
" itu sih modus Lo pakek BI Suti BI Suti bilang aja Lo pengen ketemu bang Cleo ye kan " sahut Azka dengan nada sewot nya
" e monyet nama nya juga usaha sirik aja lo" jawab karin lalu masuk kedalam mobil bersama dengan Azka ,Fira dan Lia sedang kan Clara lebih memilih menggunakan Ducati nya
" udah lah banyak omong Lo" sahut Azka lalu mulai melajukan mobilnya di ikuti oleh Clara
Di dalam bangunan tinggi dengan berbagai macam barang mewah yang tertata rapi tempat dimana banyak orang yang memanjakan diri dengan barang barang yang bernilai fantastic di sini lh Clara dan teman teman nya berada berjalan mencari barang barang yang mereka inginkan
" Ra ini persis topi yang biasa Lo pakek nggk sih" ucap Fira dengan menunjuk topi berlogo Gucci
" hmm"
" anjir topi doang 10 Jeti" sahut Lia dengan melihat harga yang tertera di topi itu
" mana topi Lo Ra kok kita nggak pernah liat Lo pakek topi itu" sahut Azka
" ilang mungkin " jawab Clara dingin
" Lo topi harga 10 juta hilang bisa sesantai ini ra itu topi Gucci Ra Gucci bukan sandal Ra gk habis fikir gue " sahut Karin
" kan tinggal beli lagi "
" eh Lo lupa temen kita ni miliader" ucap fira
" iya juga ya"
" y udah gue kesana dulu nyari jam tangan kalian nyari nyari yang lain aja " pamit Clara lali berjalan meninggalkan teman teman nya yang masih sibuk memilih beberapa baju dan dress yang tersedia
Clara melangkah kan kaki nya menuju stan yang menjual berbagai macam jam tangan yang bernilai fantastic dan berkualitas tinggi
" jangan ambil punya ku kak . Ini punya aku kak " terdengar suara seorang anak dapat di dengar Clara membuat ia mau tak mau harus menghentikan langkah nya
" dasar Lo tuh masih kecil mana mampu beli jam tangan model ini"
Clara menghela nafasnya dengan mengamati setiap pengunjung mencari keberadaan suara anak itu hingga mata nya tertuju pada 3 gadis yang usianya tak jauh dari dirinya sedang memperebutkan barang dengan seorang anak kecil Clara pun berjalan mendekati mereka dengan kedua tangan yang ia masuk kn ke dalam saku jaket nya
" arrrrg" jerit anak kecil itu saat tubuh nya sengaja di dorong namun sebuah tangan lebih dulu menangkap nya dari belakang
" are you okey" tanya clara yang di angguki anak itu
" makasih kak"
" hmm" jawab lalu membantu anak itu berdiri mata nya langsung beralih menatap 3 gadis di depan nya itu
" kalo nggk mampu beli seenggaknya nggk merebut milik orang lain " ucap Clara menusuk membuat 3 gadis di depan clara membelalak matanya
" Lo siapa sih ikut campur aja kita nggk ada urusan ya sama Lo" ucap salah satu dari 3 gadis itu
" gue kakak nya " ucap Clara membuat gadis kecil itu menatap nya kagum lalu 3 gadis itu mengamati penampilan Clara yang tidak seperti mereka menggunakan dress mewah dan beberapa perhiasan yang mereka pakai
" hahaha jadi Lo kakak nya" ucap nya dengan nada mengejek
" gue nggk peduli gue mau yang model itu" ucap nya lgi dengan tangan yang hendak merebut sebuah tas yang berisi jam tangan mewah dari tangan gadis kecil itu
" nggk mau kak aku udah beli ini duluan" ucap gadis kecil itu
" hufh " Clara menghela nafas berat nya tak menyangka masih saja ada orang seperti ini
lalu dengan sigap Clara mengambil alih jam tangan itu
" eh kembali in itu punya gue " ucap salah satu gadis itu yang ingin meraih jam tangan itu dari tangan Clara namun dengan cepat Clara menendang tulang kering gadis itu membuat nya jatuh tersungkur menahan sakit
" aaaa sakit banget tolong gue takut patah" rintih nya dengan memegangi kaki
" heh berani ya Lo nyakitin temen kita " ucap teman gadis itu yang ingin melayang tamparan namun sebuah kaki lebih dulu menendang perut nya hingga membuat mereka jatuh bersama
" aaa w sakit banget"
" brengsek Lo"
" awas aja Lo .Lo nggak tau siapa gue ya"
" gue viral lin Lo ya " ancam salah satu gadis itu membuat Clara sedikit terkekeh
" bacot berapa sih followers Lo " sindir Clara dengan nada mengejek
" Luna" panggil seorang pria Baru baya dengan setelah kantor nya di iringi dengan 2 bodyguard di samping pria itu ia yang berjalan menghampiri mereka membuat salah satu gadis itu menoleh
" papa tolongin Luna hiks" adunya pada pria itu
" kamu kanapa Luna" ucap nya saat melihat Putri semata wayangnya yang mengadu kesakitan dengan memegangi pergelangan kaki nya
" dia pa dorong temen Luna trus nendang kaki Luna" adunya dengan menunjuk Clara yang masih bersikap acuh
mata pria itu beralih menatap tajam Clara
" kamu apain anak saya" ucap nya membuat Clara menatap pria itu dengan satu alis terangkat
" apakah yang di katakan anak anda barusan kurang jelas " ucap Clara santai dengan wajah datar nya
" om Fikri kita di tendang tadi sakit banget" adu dua gadis itu membuat Clara menghela nafas nya
" lebay" gumam Clara
" kamu ini berani sekali menyakiti anak saya kamu tau siapa saya" ucap pria itu
" anda kurang terkenal mungkin jadi saya tidak mengenal siapa anda " Jawab Clara santai
" berani sekali kam_____" ucap nya terpotong
" sudah lh pak sebaiknya ajarkan anak anda untuk tidak seenaknya merebut sesuatu yang sudah menjadi milik orang lain " ucap Clara memotong ucapan nya
membuat pria itu langsung terdiam mengerti lalu menoleh ke arah putri nya
" Luna apa yang kamu lakukan"
" Luna cuma mau jam tangan itu pa" ucap Luna yang membuat pria itu langsung paham dengan permasalahan nya
" Luna pulang. bikin papa malu aja"
" tapi pa"
" pulang Luna"
" iya pa"
" dan kamu saya minta maaf karena anak saya sudah mengganggu adik kmu"
" hm didik anak anda dengan baik " ucap Clara lalu beranjak pergi dengan menggandeng tangan gadis kecil itu membuat pria itu sedikit terkesan dengan keberanian nya
" mengapa matanya seakan tidak asing bagi saya" batin pria itu
" kamu nggak papa kn" tanya Clara dengan berjongkok menyamakan tinggi gadis itu
" aku nggk papa kok makasih kakak cantik"
" ayo duduk dulu" ucap Clara lalu menggandeng tangan anak ke sebuah kursi panjang yang tersedia di sana
" What's your name?" tanya clara membuat gadis itu menoleh menatap nya
" nama ku Cindy kalo nama kakak siapa "
" nama kakak Clara kmu kok bisa sendiri di sini"
" Cindy nggk sendiri kok Cindy sama Abang tapi Abang lagi di kamar mandi " ucap cindy membuat Clara mengangguk paham
" kakak cantik hebat banget bisa ngalahin mereka tadi Cindy suka gimana kalo kakak jadi pacar nya Abang Cindy" ucap nya membuat Clara tertawa kecil
" kakak kok ketawa sih Abang Cindy ganteng Lo jago bela diri kayak kakak cantik tadi"
" oh ya"
"iya kak beneran abis ini pasti Dateng " ucap nya hingga beberapa menit kemudian seorang lelaki tampan dengan setelan nya yang terkesan bad boy berjalan mendekat ke arah mereka
" Abang" ucap cindy
" Cindy kamu dari mana aja sih Abang bingung nyari in kamu .kmu nggk papa kn" omel nya
" Abang Cindy tadi di ganggu in orang tapi kakak cantik ini nolongin Cindy " ucap cindy membuat lelaki itu menoleh ke arah perempuan yang sudah menolong adik nya itu
hingga membuat tatapan mereka kembali bertemu
" Clara" batin nya dengan mata yang masih tertuju pada mata indah di depan nya namun segera mungkin ia langsung mengalihkan pandangan nya
" thanks udah nolongin adik gue" ucap nya
" hmm "
" Abang kenalin ini kak Clara dan kak Clara kenalin ini Abang Cindy Zein" ucap Cindy
" IM Clara " ucap Clara dengan mengulurkan tangannya membuat Zein sedikit berkeringat dingin
" gue Zein" lalu menjabat tangan lentik itu hingga beberapa detik lalu ia langsung melepas kn nya
" y udah gue pergi dulu jaga adik Lo bye cindy" ucap Clara lalu beranjak meninggalkan Zein yang terdiam menatap kepergian nya
" bye kakak cantik"
" ayo cin kita pulang" ajak Zein Lalu beranjak pergi dengan menggandeng sebelah tangan adik nya .