Cerita ini series kedua dari Skandal Mr. Mafia.
jika ada kesamaan di awal bab 1-18 mohon di maklumi karena cerita yang membedakan dari series ini dan yang satunya di mulai dari bab 19.
Selamat membaca.
Nathania tercengang mendengar suara desahan dari dalam kamar Tunangannya. Niat hatinya untuk pulang secara mendadak, tanpa memberi kabar Saka memang sudah jauh-jauh hari ia rencanakan untuk memberi Kejutan ulang tahun kekasihnya.
Namun siapa sangka Malam itu menjadi malam kelam yang membuatnya begitu Trauma akan cinta.
Nia berjalan cepat menuju sebuah pintu kamar yang menjadi saksi bisu pergulatan sengit antara dua insan yang tengah saling memberikan kepuasan satu sama lain. Nia menutup bibirnya rapat-rapat sembari menahan tangis saat melihat Saka begitu bersemangat menyetubuhi seorang wanita di bawah kungkungan nya.
Akankah Nathan ia Collins Haditama, menemukan cinta sejatinya setelah mendapatkan pengkhianatan dari Aldo Askha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arogan 17
...*****...
"Sial" Umpat sakha dengan meremas kedua tangannya secara bergantian. dia tak habis pikir bagaimana bisa Nathania mendapatkan itu semua? apalagi selama ini ia menetap di Singapura untuk pendidikannya.
"Dad, Aku......" Sakha menoleh berniat memohon ampun pada Daddy-nya namun sayangnya tangan tuan Akbar sudah lebih dulu menampar wajahnya, hingga membuat ucapannya menggantung di udara.
Setelah menampar wajah putranya cukup kuat, Tuan Akbar bangkit dari duduknya sembari berkacak pinggang. "Dasar Bedebah, Anak tidak tau di untung. Aku membesarkan mu dengan baik agar kau membuatku bangga! tapi apa ini, hm? Kau malah dengan tega menjatuhkan harga diri Daddy, kau memang menuruni sifat Mommy-mu ini dasar brengsek."
"DAD" Bentak Nyonya Novia yang sejak tadi diam memeluk sang Putra yang baru saja di tampar Suaminya.
Sungguh ia tidak menduga jika sang suami akan tega mengatakan hal semacam itu pada Putranya sendiri.
Tuan Akbar tak perduli dengan tatapan bengis yang di lancarkan sang istri, ia sangat malu dan frustasi dengan sikap putranya itu. Ia juga sudah tidak memiliki muka lagi untuk berhadapan dengan Tuan Aiden saat ini, hingga ia memutuskan untuk segera pamit pergi tanpa menunggu keluarganya.
"Maaf atas ketidak kesopanan ku Tuan Aiden, Maaf atas kesalahanku! Aku mohon undur diri." Setelah mengatakan itu, Tuan Akbar langsung angkat kaki meninggalkan Nyonya Novia dan Sakha yang kini kelimpungan ingin mengejarnya.
"Dad, Tunggu kami! Daddy mau kemana?" Teriakan Nyonya Novia tak serta merta menghentikan langkah kaki Tuan Akbar yang sudah terlampau malu.
Pria paruh baya itu sudah masuk ke dalam mobilnya di ikuti oleh sang istri yang berlari menyusulnya.
Sementara Sakha, Pria itu saat ini masih berada di dalam rumah keluarga Collins. Ia masih belum bisa menerima jika hubungannya berakhir dengan Nathania begitu saja meskipun ia lah yang sudah bermain api di belakang Nia.
Sakha berjalan mendekati Tuan Aiden, hingga langsung berlutut di hadapannya. "Uncle, tolong maafkan aku! Ku mohon jangan putuskan hubunganku dengan Nia!" Ucapnya dengan memohon belas kasihan kepada orang tua Wanita yang sangat ia cintai itu.
"Apa yang kau lakukan nak? Jangan seperti ini!" Meskipun Tuan Aiden marah, namun pria paruh baya itu tak serta merta mengutuk Pria yang sudah melukai hati putrinya itu.
Ia tak bisa menyalahkan siapapun di sini, Mungkin inilah takdir yang harus di hadapi keduanya yang ternyata tidak berjodoh.
Tuan Aiden, Lantas membantu Sakha untuk berdiri. Pria paruh baya itu menggenggam kuat bahu pemuda seumuran dengan putranya itu dengan tenang. "Sakha, Uncle tau kau sangat mencintai Nathania putriku. Hanya saja kesalahanmu saat ini benar-benar sudah keterlaluan nak. Uncle tidak bisa membantu apa-apa agar hubungan kalian kembali seperti semula, mengingat kesalahanmu sangatlah fatal. bagaimana jika perempuan itu hamil? Bagaimana perasaan kedua orang tuannya?"
Deg
Seketika kedua mata Nathania membulat. Aneh memang, bukannya Sakha yang terkejut, melainkan Nathania. wanita itu menggigit bibir bagian bawahnya merasa begitu ketakutan. "Tidak- tidak- Tidak-tidak. tamatlah sudah riwayat ku." Gumam Nia dalam hati, sembari meremas perutnya sendiri.
Bayang-bayang kata-kata Daddy-nya tadi membuatnya ketar ketir saat ini. Bagaimana jika itu terjadi padanya? bagaimana jika ia hamil? setelah kejadian Malam itu bersama dengan Revaldo Mahendra, Apakah Kedua orang tuannya akan sangat hancur seperti apa yang di katakan Daddy-nya tadi?
Bruk
Tiba-tiba Nathania terduduk lemas di atas sofa, hingga membuat Nyonya Naira ikut panik. "Sayang, Are you okay?" Tanya Nyonya Naira dengan menelisik wajah putrinya yang berubah pucat.
Nathania Baru sadar dengan kecerobohannya barusan, Lantas langsung mendengar kuda di depan sang Mommy Agar tak khawatir lagi dengannya. "Maaf Mom, aku hanya sedikit terkejut saja. Mom tidak usah Khawatir!" Ucapnya Dengan terus mendengar berharap sang Mommy tidak semakin curiga padanya.
"Oh, syukurlah. Mom kira kau kenapa??" Wanita paruh baya itu begitu mudah percaya pada putrinya, hingga membuatnya tak peka jika Sang Putri pun sebenarnya ada masalah lain di belakangnya.
Kedua orang tuannya Pikir jika Nathania hanya memliki Masalah dengan mantan tunangannya hingga tak curiga melihat sikap putrinya saat ini.
Sementara itu, Tuan Aiden kini berjalan mengantarkan Sakha untuk pergi dari rumahnya. Setelah Ia mengatakan tidak bisa membantu Memperbaiki hubungan Putrinya dan Sakha lagi, Mantan Calon menantunya itu nampak tak lagi mengeluarkan suaranya. Pria muda itu diam hingga keluar dari rumahnya dan langsung masuk ke dalam mobilnya tanpa pamit terlebih dulu padanya.
Namun bagi tuan Aiden itu tak masalah, Asalkan Sakha sudah mengerti jika hubungan mereka tak bisa berlanjut lagi. Pria paruh baya itu menatap sendu mobil yang di kemudian Sakha hingga menghilang dari balik Pintu gerbang Mansion Nya.
"Bagaimana Dad, Apa dia sudah pergi?"
"Astaga sayang, Kau membuatku kaget saja."
Tuan Aiden mengelus dadanya sendiri karena terkejut dengan kemunculan Nyonya Naira yang tiba-tiba.
Nyonya Naira memeluk sang suami dengan sayang, Lalu mengajaknya untuk kembali masuk ke dalam rumah.
"Ayo kita masuk! angin malam tidak bagus untuk kesehatanmu!" Ucapnya dengan lembut sembari menggiring sang suami masuk.
"Kau memang yang paling mengerti, sayang. Aku mencintaimu!!"
Hueeek
Ingin sekali Nathania muntah melihat kemesraan itu di hadapannya. Kedua orang tuannya itu memang tidak pernah malu memamerkan kemesraan mereka di depan anak-anak nya sedari dulu.
Dari pada Melihat orang tuannya bermesraan, Nathania memutuskan untuk pulang saja ke Apartemen nya. "Dad, Mom, Aku harus ke rumah sakit lagi, Maaf tidak bisa menginap!" Ucapnya dengan berbohong.
Kini wanita itu buru-buru keluar agar tidak di halang-halangi untuk pergi oleh kedua orang tuannya.
"Nia, Kembali! Jangan berbohong pada Mommy!" Teriakan Nyonya Naira memekakkan telinga siapa saja yang mendengar suaranya. Hanya saja Nathania sudah keburu masuk ke dalam Mobilnya dan tancap gas untuk pergi dari Rumah kedua orang tuanya.
Keesokan harinya
BYUR
Nathania terbangun saat tiba-tiba saja tubuhnya di siram Air oleh seseorang. Apalagi kondisi matanya kini masih di tutup oleh sebuah kain hitam yang membuatnya tidak mengetahui siapa orang yang sudah menculiknya.
"Buka Penutup matanya!" Perintah Valdo, pada anak buahnya yang berdiri tak jauh darinya.
Setelah kain itu di buka, Nathania mengedipkan matanya beberapa kali berusaha untuk menyesuaikan penglihatannya. Namun saat semuanya sudah jelas, yang pertama ia lihat adalah wajah seorang pria yang sangat di hindarinya yaitu Revaldo Mahendra.
"Kau, Jadi kau yang menculik ku?" Geramnya sembari berusaha untuk bangkit, namun sayang tangan dan kakinya yang terikat membuatnya kesulitan untuk bergerak. "Hei lepaskan aku!" Bentaknya pada Valdo yang hanya berdiri menatapnya dengan nyalang.
"Cih, Sudah seperti ini saja kau masih tetap sombongnya nona. aku heran, bagaimana Tuan Aiden memberikan pendidikan Moral padamu? bisa-bisanya seorang perempuan se-arogan dirimu, pantas saja jika tunangan mu sendiri mengkhianati mu!"
"Diam kau!"