NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Genie

Kontrak Cinta Genie

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Widya Pangestika

Genie Beauty adalah seorang gadis muda dari keluarga kaya yang hidupnya selalu dipenuhi dengan kemewahan dan kenyamanan. Namun, dunianya runtuh ketika ayahnya tiba-tiba meninggal karena serangan jantung. Kehidupan Genie berubah drastis ketika dia mengetahui bahwa ayahnya meninggalkan hutang yang sangat besar. Terjebak dalam kebingungan dan ketidakpastian, Genie menyadari bahwa dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah ini, terutama karena dia selalu dimanjakan dan tidak pernah menghadapi kesulitan finansial.

Di tengah kesedihan dan kebingungan, Genie tidak sengaja bertemu dengan Petra Pratama, CEO terkaya di kotanya, di sebuah kafe terkenal. Saat menerima berita duka tentang kematian ayahnya, Genie secara tidak sengaja bertabrakan dengan Petra. Melihat ekspresi sedih dan bingung di wajah Genie, Petra merasa iba dan menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang. Pertemuan tak sengaja ini menjadi awal dari hubungan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pangestika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Masa masa Canggung

### Bab 11: Masa-Masa Canggung

Genie menatap cermin besar di kamar tidurnya, memperhatikan bayangan dirinya yang memantul. Dia mengenakan gaun tidur satin yang elegan, namun rasa nyaman itu tidak bisa mengusir perasaan canggung yang menghantuinya sejak pernikahan kontrak dengan Petra dimulai. Hari-hari berlalu, tetapi rasa canggung antara mereka masih terasa kuat. Mereka memang tinggal serumah, namun ada jarak yang sulit ditembus di antara mereka.

Pagi itu, Genie turun ke dapur lebih awal dari biasanya. Petra sudah duduk di meja makan, menikmati kopi paginya sambil membaca koran. "Selamat pagi," sapa Genie dengan suara lembut.

Petra mendongak dan tersenyum. "Selamat pagi, Genie. Tidurmu nyenyak?"

Genie mengangguk. "Lumayan. Aku memutuskan untuk bangun lebih awal dan membuat sarapan. Aku harap kamu suka omelet."

Petra tersenyum lebih lebar. "Tentu saja, aku pasti akan menikmatinya."

Genie mulai menyiapkan sarapan sambil sesekali melirik Petra. Mereka belum terbiasa dengan kebersamaan ini, dan setiap percakapan terasa seperti berjalan di atas kaca tipis. Setelah sarapan siap, mereka duduk bersama di meja makan, menikmati makanan dalam keheningan yang canggung.

Setelah sarapan, Petra berpamitan untuk berangkat ke kantor. Genie mengantar Petra ke pintu, dan sebelum Petra pergi, dia meraih tangan Genie. "Genie, terima kasih untuk sarapannya. Aku benar-benar menghargainya."

Genie tersenyum lemah. "Sama-sama, Petra. Semoga harimu menyenangkan."

Saat pintu tertutup, Genie menghela napas panjang. Dia merasa lega sekaligus khawatir. Hari-hari mereka terasa penuh dengan momen-momen canggung seperti ini. Meskipun mereka berusaha untuk saling mendekat, perasaan kaku masih membayangi.

Siang harinya, Genie memutuskan untuk mengunjungi kantor Petra. Dia merasa perlu menunjukkan dukungannya secara langsung. Saat tiba di kantor, para pegawai menyapanya dengan sopan. "Selamat siang, Bu Genie," sapa salah satu resepsionis dengan senyum ramah.

"Selamat siang," balas Genie. "Saya ingin bertemu dengan Petra. Apakah dia sedang di kantornya?"

"Ya, Bu. Silakan naik, beliau sedang di ruangannya."

Genie naik ke lantai atas dan mengetuk pintu kantor Petra. "Masuk," terdengar suara Petra dari dalam.

Genie membuka pintu dan melihat Petra yang sedang duduk di belakang meja kerjanya. Petra tampak terkejut namun senang melihatnya. "Genie! Apa yang membawamu ke sini?"

Genie tersenyum malu-malu. "Aku hanya ingin melihat bagaimana kamu bekerja dan mungkin makan siang bersama?"

Petra berdiri dan menghampirinya. "Tentu, aku senang kamu datang. Ada beberapa hal yang ingin aku tunjukkan padamu juga."

Mereka menghabiskan waktu siang itu bersama di kantor Petra. Petra menunjukkan berbagai proyek yang sedang dikerjakannya dan bagaimana dia mengelola perusahaannya. Genie merasa kagum dengan dedikasi dan profesionalisme Petra. Mereka makan siang bersama di ruang makan kantor, dan suasana mulai terasa lebih santai.

"Sungguh mengagumkan melihat betapa sibuknya kamu setiap hari," kata Genie saat mereka menikmati makan siang.

Petra tersenyum. "Terima kasih, Genie. Aku senang kamu bisa melihat apa yang kulakukan. Aku berharap kita bisa lebih sering berbagi seperti ini."

Genie merasa hangat mendengar itu. "Aku juga berharap begitu, Petra. Aku ingin lebih mengenal duniamu."

Mereka melanjutkan percakapan tentang pekerjaan Petra dan bagaimana Genie bisa terlibat lebih dalam. Petra memberikan beberapa ide tentang bagaimana Genie bisa berkontribusi dalam proyek-proyek sosial perusahaan. Genie merasa senang bisa ikut serta dan merasakan bahwa dia mulai menemukan tempatnya.

Malam itu, setelah mereka pulang ke rumah, Genie merasa ada kemajuan dalam hubungan mereka. Mereka duduk di ruang tamu, menonton film bersama. Meskipun masih ada rasa canggung, mereka mulai merasa lebih nyaman satu sama lain.

Setelah film selesai, Petra menatap Genie dengan mata yang serius. "Genie, aku tahu hubungan kita dimulai dengan cara yang tidak biasa. Tapi aku ingin kita bisa membangun sesuatu yang nyata dan tulus."

Genie menatap balik Petra. "Aku juga ingin itu, Petra. Aku ingin kita bisa saling mendukung dan mencintai tanpa ada yang ditutupi."

Petra meraih tangan Genie dan menggenggamnya erat. "Kita bisa memulainya dari sini. Kita bisa belajar untuk saling mengenal lebih dalam dan membangun kepercayaan."

Genie merasa ada harapan baru dalam hatinya. "Aku akan berusaha, Petra. Aku tahu ini tidak mudah, tapi aku ingin kita berhasil."

Mereka menghabiskan malam itu dengan berbicara tentang masa lalu, mimpi, dan harapan mereka. Perlahan-lahan, mereka mulai membuka diri satu sama lain. Meskipun masih ada momen-momen canggung, mereka merasa ada kemajuan dalam hubungan mereka.

Keesokan harinya, Genie merasa lebih bersemangat. Dia memutuskan untuk mengunjungi proyek sosial yang sedang dikelola perusahaan Petra. Dengan semangat baru, dia ingin terlibat lebih dalam dan memberikan kontribusi nyata. Petra menyambut idenya dengan antusias dan mengatur pertemuan dengan tim proyek.

Saat Genie tiba di lokasi proyek, dia merasa terinspirasi oleh semangat tim dan dampak positif yang mereka bawa. Dia berinteraksi dengan para pekerja, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan dukungan moral. Genie merasa bahwa dia menemukan panggilan baru dalam hidupnya.

Petra juga merasa senang melihat perubahan positif pada Genie. Dia melihat bagaimana Genie berkembang menjadi sosok yang lebih mandiri dan kuat. Malam-malam mereka diisi dengan percakapan mendalam dan rencana-rencana untuk masa depan. Mereka mulai merencanakan proyek-proyek baru bersama, baik untuk bisnis maupun untuk amal.

Namun, meskipun ada kemajuan, hubungan mereka masih belum sepenuhnya mulus. Ada saat-saat ketika rasa canggung kembali menghantui, terutama saat mereka menghadapi masalah atau ketidakpastian. Genie masih merasa ragu tentang perasaannya sendiri, sementara Petra berusaha keras untuk membuat Genie merasa nyaman.

Pada suatu malam, setelah hari yang panjang, mereka duduk bersama di balkon, menikmati angin malam. Petra memecah keheningan dengan sebuah pertanyaan. "Genie, apakah kamu merasa bahagia dengan kita sekarang?"

Genie terdiam sejenak, memikirkan jawabannya. "Aku merasa kita sedang menuju ke arah yang benar. Tapi aku masih belajar untuk benar-benar membuka diri dan merasa nyaman."

Petra mengangguk. "Aku mengerti. Aku juga merasa kita masih memiliki perjalanan panjang. Tapi aku yakin kita bisa melaluinya bersama."

Genie tersenyum, merasakan kehangatan dalam kata-kata Petra. "Terima kasih, Petra. Aku akan terus berusaha. Aku ingin kita berhasil."

Petra meraih tangan Genie dan mengecupnya dengan lembut. "Kita akan berhasil, Genie. Kita akan menemukan kebahagiaan sejati."

Dengan tekad dan harapan baru, mereka melanjutkan perjalanan mereka. Meski momen-momen canggung masih ada, mereka terus berusaha untuk saling mendukung dan mencintai. Setiap langkah yang mereka ambil membawa mereka lebih dekat satu sama lain, membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang bahagia.

Hari demi hari, hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan tulus. Mereka belajar untuk saling memahami dan menghargai, menemukan kekuatan dalam kebersamaan mereka. Genie merasa bahwa dia tidak lagi terjebak dalam pernikahan kontrak, tetapi telah menemukan cinta yang sejati bersama Petra.

Meskipun perjalanan mereka masih panjang dan penuh tantangan, Genie dan Petra merasa siap untuk menghadapi segala sesuatu yang datang. Dengan cinta dan dukungan satu sama lain, mereka yakin bahwa mereka bisa membangun masa depan yang penuh dengan kebahagiaan dan keberhasilan.

1
S. M yanie
bagus kak, mampir juga di karyaku ya kak... untuk saling mendukung...
Widya Pangestika: siapp 💕
total 1 replies
S. M yanie
semangat kak...
Mamimi Samejima
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
Widya Pangestika: terimakasih kak ❤️
total 1 replies
Sarah
Kocak banget, ngakak ga ketulungan
Widya Pangestika: emang lucu t kak 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!