"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 16
Keesokan harinya.
Pagi Senin yang begitu cerah, kini jam dinding kamar Kania telah menunjukan pukul 07:00.
Kania telah berpakaian rapi dan tak lupa sarapan bersama Elbra, namun sarapan pagi ini sangat sunyi, karena kedua orang tua mereka telah berangkat ke Bali menggunakan jet pribadi.
Hari ini Elbra terlihat dingin, tak seperti biasa, ia akan terus mengganggu Kania, namun pagi ini tidak, seperti nya anak itu kerasukan Elsa Frozen.
Kania dan Elbra telah siap siap untuk berangkat sekolah, Kania terpaksa harus berangkat sekolah bersama Elbra, karena Elbra Terus mengancam nya jika tak di turuti.
Saat Kania ingin membuka pintu mobil, dengan cepat Elbra langsung menghalangi Kania untuk membuka pintu mobil nya, Kania sedikit kaget dengan kedatangan Elbra tiba tiba, namun ekspresi Elbra yang terlihat datar, membuat Kania sedikit tertawa, karena menurut nya ekspresi itu sangat lucu jika di wajah Elbra.
"Masuk,"ucap Elbra dengan wajah datarnya, sembari membuka kan pintu mobil nya untuk Kania, Kania yang di suruh masuk pun hanya menurut, setelah Kania masuk, Elbra pun langsung menutup pintu mobil nya, lalu masuk ke pintu tempat setir.
Selama di perjalanan, mereka hanya berdiam Diaman, Namun hanya mulut saja yang berdiam, tapi tangan Elbra terus bergerak mengganggu ketenangan tubuh Kania.
Elbra Dengan sengaja memegang tangan Kania, walau sudah Kania tolak mentah mentah, namun Elbra tetap kekeh ingin memegang tangan Kania, hingga Kania pun pasrah dengan tingkah gila Elbra.
Selama di perjalanan, mereka terus berpegang tangan, hingga tangan mereka berkeringat, dan sampai di sekolah pun, tangan Kania tak mau di lepas oleh Elbra.
"El....a-aku mohon lepaskan tangan ku, aku ingin ke kelas."Ucap Kania terus berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman tangan Elbra.
"Ntar..belom sampe kelas Lo."Jawab Elbra, ia benar benar menggenggam tangan Kania sampai ke kelas, hal itu membuat semua orang melihat ke mereka, semua siswa maupun siswa heran melihat mereka yang kelihatan nya sangat dekat, padahal yang mereka tau, Kania selalu di bully oleh Elbra.
Sesampainya di kelas Kania.....
"Lepas El...ini sudah sampai kelas."beri tau Kania, ia ingin cepat cepat lepas dari Elbra.
Sebelum melepas genggaman tangan nya, dengan tidak malu nya, Elbra pun langsung mencium punggung tangan Kania, setelah itu baru ia lepas genggaman nya. Kania maupun orang orang yang berlalu lalang, sangat kaget melihat tingkah Elbra, yang seakan sedang mencium tangan sang pujaan hati.
Lalu Elbra pun langsung mendekati bibir nya ke arah telinga Kania, lalu berbisik.
"Pulang bareng gw ya, MY DARLING." bisik Elbra, sedikit menekan kalimat terakhirnya, lalu pergi meninggalkan Kania yang mematung di depan kelas nya.
Kania pun merinding setelah mendengar perkataan yang Elbra bisikkan, bahkan ia termenung sekejap, hingga akhirnya ada Yesi yang menyadarkan nya.
"Nia...Kania," panggil Yesi sembari menggoyangkan badan Kania pelan.
"Ah..iya, Kenapa?."tanya Kania yang tersadar dari lamunannya, ia seperti orang linglung setelah mendapatkan ciuman di tangan nya.
"Aku gak salah liat kan? Kok Elbra cium tangan kamu? Kalian pacaran?." Tanya Yesi yang sangat heran melihat sikap Elbra pada Kania.
"Eng- enggak."jawab Kania sedikit gagap.
"Lalu mengapa kalian bisa berangkat sekolah bersama, sambil gandengan tangan lagi, udah kayak orang pacaran." Ucap Yesi Penasaran.
"Aku terpaksa...dia terus mengancam ku, jika aku tak mau menuruti nya, dia akan mengadu pada papa Raka."jawab Kania seadanya.
"What?? Papa Raka? Jadi kamu...,"ucap Yesi berhenti, ia sedikit ragu melanjutkan ucapan nya.
continued....
*pelakor dilaknat dan dibinasakan - adil
*kesalahan suami ditegas itu salah dapat balasan - adil
*intraksi suami dengan pelakor dipandang menjijikan - adil
ini yang masalah sesungguhnya yang membuat novel jadi egois
*pebinor disesuaikan dan dipuja2
*pebinor merayu, kadang mengahsut istri orang untuk cerai dan pergi dengan dibenarkan
*kesalahan istri selalu dibenarkan
*istri dekat, berduaan, curhat berduaan, bahkan ngomong tentang perasaan bahkan sampai kontak fisik dibenarkan
*intraksi istri dengan pebinor dibenarkan
hal2 begini yang membuat novel jadi egois terkesan munafik dan kalian benarkan
miria