NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Tuan Agra

Gadis Kesayangan Tuan Agra

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:604.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nurmay

Bagaimana rasanya di tinggalkan untuk selamanya di hari pernikahan. Hari yang harusnya membuat bahagia, namun itu membuat luka.

Dan gadis cantik itu pun harus menerima cacian dan makian, juga di cap sebagai gadis pembawa sial.

Lalu tiba-tiba, ada seorang laki-laki yang bersedia menikahinya agar membuang kesialan itu. Laki-laki yang tidak dia kenal sama sekali, tiba-tiba menjadi suaminya.

Siapakah Laki-laki itu? Dan bagaimanakah kehidupan rumah tangga mereka? Apakah cinta akan tumbuh di hati mereka?

Simak yuk, hanya di Novel ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurmay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Agra Madava Nadindra

Sebuah aroma masakan yang tercium lezat menyeruak masuk ke dalam rongga hidung Kiran. Matanya yang terpejam tetapi perutnya yang tiba-tiba berbunyi, membuat Kiran membuka matanya karena merasakan lapar.

Ya, tidak terasa ia tertidur setelah menangis beberapa saat lalu. Rasa lelah dikalahkan dengan rasa laparnya. Saat dia membuka matanya ia sudah melihat seseorang yang tengah duduk di sofa yang berjarak beberapa meter darinya, dan di sana terdapat dua piring makanan yang masih mengeluarkan kepulan asap.

‘Apa kepulan asap itu yang membuat perut ku berbunyi?’ Kiran membatin.

“Kenapa hanya melihatnya dari jauh, apa kau tidak lapar?” tanya Agra yang sudah lebih dulu melahap makanan miliknya.

Masih di tempatnya, Kiran tidak berani untuk mendekat, ia hanya bisa menelan ludahnya ketika Agra melahap makanan yang dapat Kiran lihat itu adalah nasi goreng.

“Apa kau tidak lapar?” tanya Agra lagi dengan mulut yang penuh, “Kalau tidak lapar biar aku bantu habiskan,” lanjutnya yang berhasil membuat Kiran goyah dan beranjak dari duduknya.

Perlahan tapi pasti, dan akhirnya sampai di samping sofa, Agra hanya meliriknya dan melanjutkan makannya. Merasa kalau pria itu acuh, akhirnya Kiran pun duduk di sofa yang paling pinggir dan mengambil piringnya lalu menghadap secara berlawanan dengan posisi Agra saat itu.

Terlukis sebuah senyuman kecil pada bibirnya sehingga menghasilkan sebuah dimple yang sangat jarang terlihat, tapi segera Agra sembunyikan. Entah kenapa Agra tiba-tiba tersenyum seperti itu.

Diam-diam Agra melirik ke arah Kiran yang tengah memakan nasi goreng buatannya begitu lahapnya. “Dia benar-benar kelaparan,” gumam Agra.

Suara dentingan sendok dari Kiran membuat Agra tak tahan untuk tidak berbicara yang pada akhirnya ia pun berkata, “Pelan-pelan, aku tidak akan mengambil makanan mu,” ucap Agra dengan tangannya yang tidak sadar telah mengusap pangkal kepala Kiran dan berlalu keluar kamar.

Perlakuan Agra yang spontan itu membuat Kiran berdebar, bukan karena jatuh cinta hanya saja dia lagi-lagi mengingat kenangannya bersama Reza, mendiang kekasihnya. Perlakuan manis dan hangat sudah sering ia rasakan dari Reza, dan itupun ia rasakan juga dari Agra.

Agra kembali ke kamar dengan dua gelas air putih di tangannya, bukan duduk di sofa, tapi Agra malah duduk di meja tepat depan Kiran yang sudah mematung masih dengan menyangga piring yang masih berisikan nasi goreng tadi. “A-ada a-apa?” tanya Kiran dengan terbata-bata.

“Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin melihat wajahmu dengan jelas,” sahut Agra dengan menatap intens wajah Kiran yang sudah memerah karena gugup.

“Tapi kamu bisa duduk di sofa kan.''

“Kenapa? Apa ada aturan yang melarang suami duduk berdekatan dengan istrinya?” Perkataan Agra semakin membuatnya salah tingkah. ‘ Apa! suami? Ya Tuhan, aku bahkan lupa dengan namanya, bagaimana bisa kita di sebut pasangan suami, istri .’ Keringat dingin bercucuran dari pelipisnya. Piring yang berada di tangannya sudah berpindah ke tangan Agra dan diletakkan di atas meja tepat samping nya.

“Jangankan berdekatan, aku bahkan sudah memiliki hak untuk meminta lebih dari mu,” ucap Agra dengan sedikit berbisik juga, mengarahkan pandangannya ke beberapa bagian tubuh Kiran, sehingga membuatnya bergidik ngeri di buatnya.

Kiran menggelengkan kepalanya dengan cepat, memundurkan kepalanya kebelakang dan dapat dilihat oleh netra Agra bahwa saat ini Kiran sedang merasakan gugup serta ketakutan. Entah setan apa yang merasuk pada diri Agra, laki-laki itu malah semakin mendekat pada wajah Kiran dan semakin membuat Kiran gemetaran sehingga matanya pun terpejam sangat erat. Dan... Tuk’

Agra menyentil hidung kecil Kiran sampai meninggalkan bekas di sana dengan di susul gelak tawa dari Agra. “Hahah... Kau pasti mengira aku akan mencium mu, kan?” ledek Agra.

“Jangan berharap lebih. Hem... ya sudah aku pergi dulu. Kamu istirahat saja.” Agra beranjak dari duduknya dan berjalan menjauh dari Kiran yang sudah bisa bernafas dengan lega.

“Tapi sepulang ku nanti, jangan harap kamu bisa lepas, hm? Jika kamu lupa dengan mengunci pintu kamar,” goda Agra lagi tetapi kali ini dengan kerlingan mata kirinya yang lagi-lagi membuat Kiran bergidik geli.

Dengan segera, Kiran bergegas merapikan piring-piring dan mengelap meja dengan bersih, sebelum Agra kembali. Membayangkan nya saja membuat ia ngeri, apalagi benar-benar terjadi. Tidur dengan pria yang tidak sama sekali ia kenal dengan bermodal status akan membuat suasana aneh baginya.

Tapi begitu Kiran akan membawa piring kotor keluar kamar, ia terkejut, karena berbarengan ia membuka knop pintu seseorang juga ingin masuk ke dalam, orang yang juga tidak dia kenal, dia adalah pria dengan berpakaian pelayan.

“Maaf Nona, telah mengejutkan Anda. Saya mohon izin mengambil piring kotor itu,” ucap pelayan pria itu yang kemudian mengambil alih piring dari tangan Kiran.

Setelah pelayan itu pergi, Kiran langsung menutup pintu dan tidak lupa menguncinya, ia takut jika Agra kembali akan berbuat macam-macam padanya, ya... walaupun memang Agra itu suaminya yang sah, tapi tetap saja dia belum siap untuk melakukan itu.

Naik ke atas ranjang dan meraih selimut tebal untuk menutupi seluruh tubuhnya tanpa terkecuali. Sepuluh menit, dua puluh menit sampai lamanya setengah jam, Kiran masih dengan tingkat kewaspadaannya, tapi belum juga ada tanda-tanda pintu di ketuk ataupun di buka. Pikiran buruk itupun ia coba buang jauh-jauh dan ternyata rasa kantuknya menyerang. Perlahan matanya terpejam dan tidak menunggu waktu lama ia sudah pulas, tertidur di bawah selimutnya yang tebal.

Pagi sudah datang, matahari sudah mencoba menerobos masuk melalui celah jendela tetapi penghuni kamar itu masih saja terlelap di bawah selimut nya. Klik’ pintu terbuka karena ada seseorang yang membukanya dari luar, siapa dia? yang tak lain adalah pemilik rumah itu, Agra Madava Nadindra.

Bibirnya tersenyum melihat sebuah gundukan yang di bungkus selimut diatas ranjang sana, kepalanya menggeleng sambil berjalan mendekat ke arah ranjang lalu berdehem. “Hemm...” alis tebal Agra mengernyit karena Kiran yang sama sekali tidak terganggu dengan dehemannya.

Dengan ragu-ragu akhirnya Agra pun mencoba membuka selimut yang menggulung tubuh Kiran itu dan nampaklah gadis yang tidur dengan posisi macam binatang tringgiling, “Menggemaskan,” celetuk Agra tanpa sadar.

Setelah berhasil menyingkirkan selimut dari tubuh Kiran, Agra pun berjalan ke arah gorden yang menutupi cahaya matahari dari jendela kaca raksasa kamar itu. Merasa ada yang mengganggu matanya karena silaunya cahaya, perlahan Kiran pun membuka matanya dan yang pertama kali dia lihat adalah Agra yang tengah berdiri di samping jendela. Semula ia belum terlalu sadar, matanya terus menatap Agra yang pagi itu terlihat sangat tampan. Kaus oblong dengan celana pendek di tambah rambutnya yang masih basah. “Sepagi ini sudah ada malaikat?” gumam Kiran dengan suara sengau.

“Apa kamu masih mau tidur, hm?”

‘Suara itu? Suara Tuan itu?’

Mata bulat kiran terbelalak dan seketika ia melompat dari ranjang ke lantai dengan berteriak. “Kyaaakkk...!!!”

1
Susanti M.S
jamur kulit panu kadas kurap kutu kupret🤣🤣🤣🤣
arzetti azra
Luar biasa
anti sinetron suara hati istri
bukannya d pesawat ngga bisa nyalain data d hp yach,harusnya mode pesawat,abong carita🤦‍♀
Mia Camella
aduh apakah olive akan bersekutu sama sari
Chris Antono
Luar biasa
Artiana S
smoga baik2 saja
Artiana S
Luar biasa
Artiana S
lanjut kiran
Artiana S
beruntung kamu kiran
Nana Niez
agra gampang sekali memutuskan
Sandisalbiah
thanks atas bacaan yg menarik thor... semangat terus dN semoga makin sukses..
Sandisalbiah
kaku banget si Roger... dan olivia... kau mencari lawan yg salah... jelas tau dan melihat kekejaman Agra tp masih ingin main² dan mengusik nya... habislah kau...
Sandisalbiah
satu lagi rubah yg masih bebas berkeliaran... pasti mobil yg akan di naik Agra sudah di sabotase org suruhan oliv..
Sandisalbiah
lagi² cinta dlm diam.. benar² menyiksa diri...
Sandisalbiah
Anas dab Lisa ini saling kagum dan mungkin sudah di tahap jati cinta tp sayang...semua dilakukan dlm diam..
Sandisalbiah
sudah melihat kekejaman Agra tp masih aja berniat mencuranginya.. ini si olivia dan ayahnya bodoh apa gak waras..
Sandisalbiah
wow.. ini sosok lain dr Agra... Kiran pasti shock bila melihatnya... harusnya ini di di cegah bila Agra bersikap tegas pd Nency saat dia ada di Jakarta...
Sandisalbiah
rubah itu emang paling pintar menipu kan..? dan nency ini siluman rubah yg licik...
Sandisalbiah
setidaknya rekaman itu bisa jd bukti buat kejahatan nency.. salah Agra sendiri yg sok ingin bermain² dgn duo rubah ini.. sekarang ayahnya sendiri yg jadi korban kan.. jelas² tau kalau mereka jahat... kok masih di biarkan..
Sandisalbiah
jd ribet...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!