NovelToon NovelToon
Nalaya: Antara Cinta Dan Sepi

Nalaya: Antara Cinta Dan Sepi

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Playboy / Diam-Diam Cinta / Harem / Angst / Bad Boy
Popularitas:17.8k
Nilai: 5
Nama Author: mooty moo

"Kak Akesh, bisa nggak pura-pura aja nggak tahu? Biar kita bisa bersikap kaya biasanya."
"Nggak bisa. Gua jijik sama lo. Ngejauh lo, dasar kelainan!" Aku didorong hingga tersungkur ke tanah.
Duniaku, Nalaya seakan runtuh. Orang yang begitu aku cintai, yang selama ini menjadi tempat ‘terangku’ dari gelapnya dunia, kini menjauh. Mungkin menghilang.
Akesh Pranadipa, kenapa mencintaimu begitu sakit? Apakah karena kita kakak adik meski tak ada ikatan darah? Aku tak bisa menjauh.
Bagaimana bisa ada luka yang semakin membuatmu sakit malah membuatmu mabuk? Kak Akesh, mulai sekarang aku akan menimpa luka dengan luka lainnya. Aku pun ingin tahu sampai mana batasku. Siapa tahu dalam proses perjalanan ini, hatimu goyah. Ya, siapa tahu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mooty moo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 - Putri Palsu

Nala, lo mana? Gue mau ngajak lo nyari hadiah.

Sebuah pesan masuk ke ponsel Nalaya. Itu dari Akesh. Sesuatu yang bisa membuat Nalaya senyum-senyum sendiri.

"Gue cabut dulu Gas, mau pergi sama Kak Akesh."

"Kalo ada apa-apa, jangan sungkan cerita ke gue."

"Hah? Apaan si?"

"Ya pokoknya jangan lupa gue sahabat yang bisa lo andelin."

"Salah makan lo? Bikin merinding aja!"

Agas cuma cekikikan. Ia menatap sahabatnya yang pergi menjauh. Ia tahu Nalaya bisa tersakiti kapan pun, terlebih karena mencintai pacar orang.

Sayangnya ia tak bisa membantu jika Nalaya tak meminta tolong. Padahal sejak confess kepada Bina, ia berencana bekerja sama dengan sahabatnya. Hanya saja ia belum menemukan waktu yang tepat.

***

Akesh mengajak Nalaya ke mal. Mereka kini sedang di toko parfum.

"Menurut lo Rachel suka parfum yang kaya gimana? Gue mau kasih dia yang beda dari yang biasanya dia pake."

Nalaya masih belum menanggapi. Ia sibuk membantu Akesh memiliki wewangian yang cocok. Meskipun kecewa dengan fakta alasan Akesh mengajaknya, namun ia tetap membantunya.

"Gimana kalo yang ini?"

Nalaya menyerahkan sekotak parfum dari brand ternama. Parfum itu beraroma manis tapi tak berlebihan. Sebuah aroma yang menimbulkan kesan elegan.

Setelah mengambil parfum dari tangan Nalaya, dengan seenaknya ia semprotan ke leher cewek yang lebih muda itu. Kemudian menghirupnya beberapa detik.

Hal ini tentu membuat pipi Nalaya bersemu merah. Spontan, ia mendorong Akesh kemudian berbalik. Menyembunyikan rona merah itu.

"Apa-apaan sih Kak?"

"Biasanya Rachel nyemprot parfum di leher dia," Akesh malah tertawa seolah tak berdosa.

"Kan bisa disemprot di pergelangan tangan."

Nalaya masih menghindar. Jangan sampai Akesh menyadarinya. Setelah membayar, mereka berjalan-jalan ke toko lain, salah satunya toko perhiasan. Nalaya nampak tertarik pada sebuah kalung.

Kalung itu memiliki bandul pallet dan kuas. Seolah diciptakan khusus pelukis. Tanpa disadari, ia tersenyum saat menyentuhnya.

"Kalo lo suka, beli aja. Bagus kok."

"Enggak deh, nggak biasa pake kalung."

Nalaya tersenyum lembut, kemudian mengaku jika ia sedang lapar. Akhirnya mereka mampir ke kedai takoyaki.

Sembari menunggu pesanan datang, Akesh bermain hape. Nalaya menduga orang di depannya ini sedang mengirim pesan kepada kekasihnya.

Merasa tak berhak cemburu, ia menepis pikiran itu. Selanjutnya, pikirannya jelas tak di sini lagi.

Akesh yang telah selesai dengan ponselnya, melihat Nalaya yang bengong. Bahkan saat beberapa kali ia panggil, Nalaya hanya bergeming. Akhirnya ia menjentikkan jarinya di depan muka orang yang ia anggap adik ini.

"Eh, gimana Kak?"

"Mikirin apa sih? Kalo ada masalah, bilang aja. Gue bakal bantu semampu gue."

Masalahnya gue cemburu sama Rachel Kak. Gue mau lo jadi pacar gue. Bisa nggak?

Bukannya menjawab, Nalaya malah diam sesaat.

"Siap, Bos. Tapi aku lagi nggak ada masalah. Cuma keinget aja ada tugas yang belum dikerjain."

"Oh yaudah abis makan kita langsung pulang aja."

Nalaya mengangguk. Selanjutnya, pesanan datang. Akhirnya mereka bisa mengisi perut yang kosong itu.

Mereka memesan takoyaki dan es kapucino. Setelah santapan ludes, mereka pergi ke tempat parkir.

"Eh jam tangan gue kayaknya ketinggalan deh di toilet tadi. Gue balik ambil dulu ya."

"Yaudah gih. Untung langsung inget "

Akhirnya Nalaya menuju tempat parkir sendirian. Mendekati lokasi yang dituju, ia menatap sekeliling, melihat mobil dan motor yang berjajar rapi. Hingga ia melihat sosok yang sepertinya tak asing.

Ia melihat seorang perempuan yang sedang berpelukan dengan seorang laki-laki.

"Kaya nggak ada tempat lain aja," gumamnya lirih.

Namun matanya enggan beralih dari pemandangan ini. Pasalnya, ia merasa mengenali punggung itu. Untuk itu ia mengambil ponselnya dan merekam adegan di depannya.

Sembari memvideokan adegan mesra itu, otaknya bekerja keras untuk mengingat siapakah mereka. Ia bahkan

mengabaikan etika bahwa tak sopan mengambil gambar atau video tanpa seizin orangnya.

Kedua orang itu kemudian berciuman secara intens. Sang perempuan menjinjitkan badan karena pihak lelaki lebih tinggi. Ia mengalungkan tangannya ke bahu sang jantan. Sementara si lelaki memegang kedua pipi perempuannya. Sungguh intim.

Setelah tiga menit, momen itu berakhir. Nalaya sangat terkejut karena ternyata tokoh utamanya adalah Rachel. Apakah perempuan itu selingkuh dari Akesh?

Mereka ternyata tak pulang bersama. Setelah mencium pipi kanan dan kiri Rachel, pria itu masuk ke mobil. Melambaikan tangan ke Rachel dan melajukan mobilnya. Rachel sendiri.

Setelah mobil itu keluar dari tempat parkir, Nalaya melangkah mendekati Rachel. Mendengar suara langkah kaki, perempuan yang mengenakan dress tanpa lengan berwarna cream itu menoleh ke belakang. Matanya terbelalak.

"Sejak kapan lo di sini?"

"Sejak ada adegan menarik."

Berbeda dengan wajah terkejut Rachel, Nalaya malah mengeluarkan smirk. Hal ini membuat dada lawannya itu lebih cepat. Kedua tangannya mengepal.

Kemudian ia berusaha mengatur napasnya agar tak nampak gugup. Rachel menatap sekeliling, tapi sepi. Mungkin ia ingin memastikan apakah ada saksi mata lain. Atau barangkali mencari keberadaan Akesh. Pasalnya ‘kakak adik’ itu nyaris selalu bersama.

Setelah merasa semuanya aman, ia menarik napas panjang. Lega. Kemudian menatap Nalaya dengan senyum percaya diri.

Melihat tingkah laku orang di depannya, Nalaya bergidik ngeri. Rasanya semakin mengenal pacar Akesh tersebut, bertambah banyak sifat buruk yang terlihat.

Nalaya jadi berpikir apakah Akesh tahu sifat asli pacarnya? Atau apakah Rachel jika di depannya pura-pura menjadi princess yang polos? Kalau iya, sungguh putri palsu!

"Menurut lo apa yang terjadi kalau gue bilang ke Kak Akesh?"

"Coba aja. Kita lihat siapa yang bakal dia percaya."

Nalaya sangat jengah. Dari mana datangnya kepercayaan dirinya itu? Tiba-tiba ia menghujat Akesh di dalam pikirannya.

Pikirnya, kenapa selera Akesh begitu buruk? Tapi jika dipikir lagi, bukankah Nalaya sama saja? Bagaimana bisa dia naksir orang yang punya selera buruk? Berlangsung selama bertahun-tahun pula! Bah!

Sayangnya pemikiran ini membuat suasana hatinya lebih plong. Iya, ia geli dengan diri sendiri. Sementara itu, Rachel mengernyitkan dahi melihat gelagat musuh bebuyutannya.

"Oke, gue ikutin cara main lo. Lihat siapa yang hancur di akhir."

Rachel menatapnya tajam, kemudian pergi menjauh dan menuju mobilnya. Ia berkendara dan keluar dari tempat parkir.

Tak lama kemudian, Akesh datang dengan jam tangan di tangannya.

"Agak lama karena disimpen petugas cleaning service ternyata."

"Syukur deh kagak ilang, ayok balik Kak."

Keduanya masuk mobil dan menuju ke asrama Nalaya. Setelah sampai, Akesh mengambil sebuah kotak dari tas

belanjaan.

"Nih buat lo."

Nalaya heran karena ini bukan ulang tahunnya. Setelah dibuka, ternyata itu adalah kalung yang ia suka tadi.

"Makasih, Kak."

Nalaya sangat bahagia. Hasrat untuk memiliki Akesh semakin tinggi. Bagaimana bisa orang sebaik Akesh mencintai putri palsu itu?

"Kak tadi aku lihat Rachel di parkiran mal."

"Nggak mungkin ah. Tadi dia ngabarin gue katanya lagi ngerjain tugas sama temennya."

Akesh masih asik bermain ponsel, tak menatap lawan bicara sama sekali.

"Kakak pikir aku bohong? Tadi aku lihat dia ciuman sama cowok lain."

"Nalaya stop! Sekarang apa yang lo lakuin? Fitnah cewek gue?"

Akhirnya lelaki itu meletakkan ponselnya, menatap tajam orang di sampingnya.

"Jadi Kakak lebih milih percaya dia daripada aku?"

Akesh berdecak kesal. Ia mengusap-usap kepalanya kasar.

"Sebenernya apa sih yang sedang lo rencanain? Ini udah keterlaluan, Nalaya!"

"Kak kamu dibodohin sama dia!"

Nalaya kalap dan meninggikan suaranya.

"Keluar dari mobil gue! Sebaiknya kita nggak ketemu dulu."

Nalaya menahan air matanya agar tak jatuh. Tapi Akesh dapat melihat matanya yang sudah memerah dan basah.

1
Durrotun Nasihah
tahu....tahu....tahu ...
Durrotun Nasihah
akesh keren.../Drool//Drool/
mooty moo: 🌟🌟🌟🌟🌟
total 1 replies
Bilqies
typo kak
mooty moo: makasih kak🤭
total 1 replies
Bilqies
cemburu nih
Bilqies
semangat terus kak
piyo lika pelicia
1 bunga untuk mu
piyo lika pelicia
hii pacar ku tetanggaku ya kes 🤭
piyo lika pelicia: hhh 😂
mooty moo: wkwk judul sinetron yak
total 2 replies
melting_harmony
Luar biasa
mooty moo: makasih 🌻🌟
total 1 replies
Bilqies
waah rupanya ada benih benih cinta yang muncul nih
mooty moo: yuhuuuu
total 1 replies
Bilqies
suka yang manis aku mah 🤣🤣🤣
mooty moo: eneg kalo kebanyakan kak 😆
total 1 replies
Durrotun Nasihah
/Rose//Rose//Rose/
mooty moo: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Bilqies
🌹 untukmu Thor
mooty moo: makasih🌟
total 1 replies
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
5 langkah langsung nyampe yaa ☺️😂
piyo lika pelicia
satu bunga untuk kamu
piyo lika pelicia
mengawasi dirinya.
piyo lika pelicia
hhh calon mantu yang baik ☺️😂
Bilqies
lanjut thor
mooty moo: siapppp
total 1 replies
piyo lika pelicia
apa ayah Nala gak setuju ya 😮
piyo lika pelicia
nah kan Akesh 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!