NovelToon NovelToon
Bianglala Negeri Impian

Bianglala Negeri Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Agung Riyadi

kisah cerita Randu, seorang anak korban musibah tanah longsor di kampungnya dan hanya dia satu satunya yang selamat, kemudian mendapatkan anugerah kesaktian yang tiada taranya dari jiwa leluhur, menjalani liku liku kehidupannya dan berusaha menggapai semua impian dan cintanya.
berhasilkah Randu, please check it out the story

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agung Riyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu ada ayam jago nggak

Randu baru saja selesai mandi ketika bapak angkatnya memanggilnya dan kemudian menanyakan kebenaran kejadian yang baru saja di ceritakan oleh Tiara.

"Tiara mengatakan bahwa tadi kau mengalahkan anak anak nakal yang ingin menyamun kalian, benarkah begitu nak?" tanya bapak angkatnya itu sambil tersenyum.

"Benar pak," jawab Randu singkat saja setelah ia duduk di hadapan bapak angkatnya itu.

"Tapi bukankah anak anak itu bertiga dan jauh lebih besar daripada kamu, bapak ingin mengetahui bagaimana caramu mengalahkan mereka ?" tanya Pak Priyatna lagi seolah sedang menginterogasi dirinya.

"Mereka hanya menang lebih besar saja pak, tapi kemampuan mereka sana sekali tidak ada apa apanya," jawab Randu jujur apa adanya meskipun terkesan agak jumawa.

"Apakah kalian baku hantam ?" lanjut bapak angkatnya.

"Tidak pak, mereka hanya berani menggertak pakai mulut doang mereka semua tidak bisa baku hantam," jawab Randu yang membuat Pak Priyatna mengerenyitkan dahinya karena masih bingung mencerna penuturan dari Randu itu.

"Jadi bagaimana yang sebenarnya, Tiara mengatakan anak anak itu terkapar begitu saja dan kesakitan lalu kabur jadi bagaimana bisa begitu ?"

"Saya hanya menyentuh perut mereka sedikit saja pak, sama sekali tidak memukul mereka," ujar Randu jujur apa adanya karena memang sebenarnya ia sama sekali tak memukul mereka.

Andaikan Randu tadi memukul mereka tentu akibatnya akan jauh lebih fatal. Akan tetapi yang sebenarnya Randu juga kurang memahami bagaimana ia bisa bergerak secepat itu tadi sewaktu Randu mengalahkan anak anak nakal itu.

Randu pun sebenarnya merasa heran juga pada dirinya sendiri karena tiba tiba saja gerak refleks nya bergerak dengan sendirinya dan sangat cepat.

"Baiklah apapun yang kamu lakukan tadi, bapak merasa bangga nak karena itu artinya kau sudah bisa melindungi dirimu sendiri dan juga kakakmu dan itu sangat penting sekali apalagi untuk waktu waktu kedepannya," ujar Pak Priyatna yang sebenarnya juga masih tak habis pikir bagaimana mungkin anak yang belum genap tiga belas tahun berani melawan keroyokan anak anak nakal yang jauh lebih besar darinya dan bisa menang.

"Tapi bagaimana kalo mereka balas dendam pada kami ayah, kapan saja anak anak itu bisa datang kesini dan membuat kerusuhan belum lagi kalo mereka mencari kami di sekolah," ujar Tiara yang hatinya masih diliputi ketakutan akan kejadian tadi.

"Tenang kak, bukankah aku akan selalu melindungi kakak," ujar Randu begitu saja yang membuat Pak Priyatna menyunggingkan senyumnya.

"Bagus nak itu baru namanya laki laki sejati, dan Tiara kan tadi ayah sudah bilang kepadamu jika ayah akan berbicara sama Wanda untuk mengendalikan anggotanya kalo mereka tetap tidak bisa di ajak bicara tentu saja ayah akan melaporkannya kepada pihak berwenang untuk memberikan efek jera pada mereka," ucap Pak Priyatna.

"Maaf bapak, Wanda itu siapa ?" tanya Randu yang ego nya muncul begitu saja.

Ia merasa sedikit kurang mapan pikirannya jika ada orang lain lagi yang bapak angkatnya percayai untuk melindungi Tiara.

"Pimpinan geng motor di kampung sebelah," Tiara lah yang menjawabnya datar saja karena hatinya masih tetap saja resah meskipun sudah ada sedikit kenyamanan saat Randu dan ayahnya menyiratkan akan selalu pasang badan untuk melindunginya.

"Tapi kenapa harus bicara sama pimpinan geng motor bapak, bukankah biasanya pimpinan geng justru akan melindungi anak buahnya," ujar Randu.

"Karena bapak mengenal Wanda dengan baik nak, bahkan andaikan Wanda mengetahui bahwa kamu adalah keponakan dari Wiguna, bapak yakin dia tak akan berani menyuruh anggotanya untuk berani berurusan dengan mu," kata Pak Priyatna.

"Memang ada hubungan apa paman Wiguna dengan kawanan geng motor itu pak ?" tanya Randu sekali lagi.

"Wiguna pernah mengalahkan Wanda dalam duel satu lawan satu, karena masalah sepele dimana saat itu pamanmu yang kebetulan sedang tidak ada rokok dipalak oleh Wanda yang meminta rokok dan hasil penjualan madunya, tentu saja pamanmu tidak terima dan menghajar Wanda sampai babak belur," ujar Pak Priyatna dengan tatapan matanya seolah menerawang kembali ke masa masa itu.

Randu hanya terdiam saja mendengar cerita dari ayahnya tentang pamannya karena ia sudah tidak merasa aneh lagi mendengar berita seperti itu tentang pamannya, pamannya memang sangatlah keras orangnya meskipun berhati lembut dan penyayang sesamanya apalagi keluarganya.

"Baiklah kalian nggak usah risau soal anak anak nakal itu, kalo mereka berani mengancam kalian langsung telpon ayah saja atau laporkan ke guru kalian di sekolah mengerti kan ?" lanjut Pak Priyatna sambil menatap Tiara dan Randu bergantian.

"Iya ayah/pak," ujar Tiara dan Randu menjawab bareng.

"Ya sudah mari kita ke meja makan barangkali mama sudah selesai memasaknya," kembali berkata Pak Priyatna yang lagi lagi disetujui oleh kedua anaknya itu.

Hari liburnya nyaris Tiara habiskan saja di kamarnya setelah itu, sementara Randu seperti biasa hari minggu lebih suka mencari keong di sepanjang saluran irigasi dan lahan persawahan yang semakin terdesak oleh pemukiman warga.

Keong keong itu kata kakeknya merupakan sumber protein tinggi yang sangat bagus untuk meningkatkan produktivitas telur binatang peliharaan sejenis unggas, dan benar saja dirasakan oleh Randu karena ayam ayamnya berkembang biak sangat cepat karenanya.

Setelah ember yang di bawanya telah penuh dengan keong, Randu segera mencari tempat yang agak teduh untuk memecahkan cangkang cangkang keong itu dan mencacah daging keong keong itu dalam irisan kecil kecil.

Dan barulah setelah lewat tengah hari Randu pulang dengan setengah ember lebih daging keong cincang yang kemudian langsung ia berikan pada ayam ayamnya semuanya sampai habis tak bersisa.

Selama pemberian pakan itu Randu gunakan untuk membersihkan kandang ayamnya beserta lingkungannya dan juga tak lupa menyemprotkan cairan antiseptik dari larutan air karbol baik di dalam kandang maupun luarnya.

Jadi nyaris sepanjang hari liburnya Randu habiskan waktunya untuk mengurus dan merawat ayam ayamnya saja dan sisanya ia gunakan untuk membantu bapak angkatnya merawat tanaman hias beliau dengan menyiraminya.

Ia baru saja hendak bersantai di bawah pohon mangga halaman rumah ketika Mang Dadang tetangganya memanggilnya dari luar gerbang pagar rumah beserta seorang ibu ibu paruh baya yang sedikit lebih tua dari ibu angkatnya yang Randu juga mengenalinya namun hanya beda lingkungan RT saja dengan mereka.

"Randu !!!" teriak Mang Dadang.

Randu yang mengetahui Mang Dadang ada perlu dengannya segera membuka pintu gerbang pagar rumahnya dan dengan sopan ia segera mempersilahkan kedua orang dewasa itu untuk masuk.

"Mang Dadang ada perlu sama bapak ?" tanya Randu kepada Mang Dadang.

"Tidak Randu, sebenarnya yang ada perlu itu Ibu Mimin ini ia butuh ayam untuk acara selamatan ulang tahun anaknya, kamu ada ayam jago yang agak besar nggak ?" ujar Mang Dadang.

"Oh ada Mang, tapi nggak banyak," jawab Randu apa adanya karena sebenarnya Randu baru saja menjual empat ekor ayam jagonya hari jumat kemarin.

1
Agung Riyadi
luar biasa
Laelia
Ngangenin deh ceritanya.
Agung Riyadi: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Phoenix Ikki
Bingung mau baca apa lagi sekarang. 🤷‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!