NovelToon NovelToon
TEROR SEKOLAH

TEROR SEKOLAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / spiritual / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sefty A. E.

Dalang di balik teror sekolah akhirnya diketahui Jefri dan Mira. Untuk mendapatkan bukti, mereka mencurigai semua orang terdekat dan menganggap mereka terlibat dengan pelaku utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sefty A. E., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 10

"Tapi apa? Kepala gue mau pecah denger penjelasan lo, Sanjaya!"

"Sepertinya kemampuan Jefri ikut melemah karena kondisinya tidak stabil." Sanjaya memilih opsi lain. "Saya harus tetap bersama kalian."

"Om Pras bilang lo harus balik, Sanjaya. Gimana ceritanya tetap di sini? Lo takut gue celaka atau-

"Saya tidak mengkhawatirkan kamu." Sanjaya bersungguh-sungguh. "Energi Jefri harus kembali. Jika tidak, akan banyak entitas yang mendekati kamu berupaya menyerang dia.

Kamu mau itu terjadi?"

"Karena gue penghubungnya?" Mira tarik napas panjang dan buang perlahan. "Gini, omongin sama Jefri sekarang. Gak deh, bawa Awan juga.

Lo ngomong sama mereka."

"Saya tidak bisa-"

"Gue gak ngerti bahasa lo! Susah dipahami!"

Mengapa pula energi Jefri dibilang melemah?

Memang dia habis melakukan apa sampai kehabisan energi?

Kegiatannya habis nongkrong cuma tidur-tiduran menyetel lagu galau di kamar atau ngopi di teras rumah.

"Rasa bersalahnya lebih mendominasi. Kamu belum bicara dengan Jefri hampir dua tahun."

Glegarr!

Mira bahkan dengar suara geluduk di siang bolong.

Waktu cepat berlalu. Mereka sadar mengasingkan diri. Mira hanya merespon Awan. Waktu mereka bahkan lebih sedikit.

Sanjaya memandang Mira bengong. "Mira, kamu seakan-akan menghilang dari dunia mereka.

Jangan seperti itu. Kembalilah."

Mira tercengang. "Apa yang terjadi kalau energi afri melemah? Dia bakal mati kayak Mirza?" Raut mukanya panik.

"Siapa yang bakal mati, hah?"

Jefri diam-diam menguping pembicaraan mereka sebab Sanjaya mendatangi rumah.

"Lo ..." Jefri menatap tajam Sanjaya. "Doain gue mati. Lo disuruh balik sama Om Haryo, kan? Pulang lagi sana!"

Sanjaya mencari alasan harus tetap bertahan. "Saya ada urusan penting. Beri waktu tiga bulan untuk menyelesaikannya, saya berjanji langsung pulang."

"Tiga bulan?" Mira menghitung jari.

"Urusan apa?" tanya Jefri. "Lo juga. Jangan panggil dia ke sini lagi."

"Lah napa jadi gue yang salah? Dia yang datengin gue!" Mira sewot ke Jefri. "Ngomong gak jelas pula. Ngang-ngong gue gak paham bahasa lo!" Sewot juga ke Sanjaya.

Awan lagi cuci piring langsung melempar spons kuning yang lagi digunakan. "Ribut lagi, ribut lagi! Ah, kapan lo berdua akur?! Abis makan gue yang selalu cuci piring!"

"Mengapa menyalahkan saya? Saya memberi kamu informasi akurat!" teriak Sanjaya.

"Jangan teriak di depan Mira!" balas Jefri teriak.

"Ada orang mencurigakan di sekitar kalian. Apa tidak ada yang menyadari?" kata Sanjaya berubah serius.

"Lo yang lebih mencurigakan deketin Mira melulu," omel Jefri. Jika dia manusia pasti sudah baku hantam.

"Percaya padaku!" Sanjaya membentak mereka.

"Lihat dari sudut pandangku."

Srett!

Segala sesuatu yang Sanjaya lihat di rumah Mirza sejak hari pertama datang hingga Mirza meninggal terekam bak video dalam kamera.

Mulai dari sana... Jefri dan Mira curiga dengan seseorang.

Orang itu membuat tragedi dan berpura-pura menjadi pahlawan yang membantu mereka.

Dia adalah....

Prangg!

Gelas di tangan Awan langsung merosot jatuh ke lantai usai sekilas kejadian lewat di dalam kepala.

"Bego." la lari terbirit-birit ke Jefri yang ada di kamar Mira sambil bertanya panik. "Apa tadi? Gue kebayang sesuatu barusan."

Jefri termenung lumayan lama memikirkan semua hal dari awal hingga terakhir.

Tanpa sengaja Awan lihat Sanjaya di kaca. "Hah? Sanjaya balik kapan?" Sejenak ia merasa Sanjaya tambah rupawan.

Mira mondar-mandir gelisah. "Jadi, selama ini- Maksudnya, pas kita masuk sekolah dia- Kok bisa ..."

Sanjaya berkata, "Seperti yang kalian lihat. Roni bersekutu dengan iblis."

Awan membelalak tak percaya. "Roni? Pak Roni guru bahasa itu!?"

"Dari awal dia yang nolong Zafran kesurupan." Mira menarik lengan Jefri. "Yakin dia tega tumbalin teman kita?"

Secara dari gestur tubuh dan pola perilaku Pak Roni biasa saja, tidak ada yang perlu dicurigai. Sikap yang baik hati dan gemar menolong siswa membuat mereka ragu beliau ternyata musuh dalam sekolah.

Sanjaya perhatikan energi Awan membesar, dia bahkan tertular melihat dari jarak jauh.

Jefri duduk di kursi memegang kepala yang berdenyut. Jadi, Pak Roni pelakunya. Lantas ia bertanya pada Awan. "Tempo hari lo bilang ada sekte di sekolah. Siapa yang pertama kali kasih tau?"

Awan sedikit blank ditanya Jefri. "Temen sekelas, Putri."

Mira maju mendekati Awan. "Putri yang pernah lo sebut waktu itu? Kata lo, gue salah denger!" Dia mengomel merasa dibohongi.

Jefri saling pandang dengan Sanjaya.

Tap! Tap! Tap!

Mereka serentak nengok ke pintu mendengar bunyi langkah kaki.

Juan datang dengan raut bingung sekaligus nafas terengah-engah habis maraton.

"Juan." Alis Awan naik sebelah bertanya-tanya kenapa dia lari ngos-ngosan. "Oh iya makan siang lo belum dianter." Awan hendak ke luar tapi didorong masuk lagi oleh Juan. Kurang ajar.

Bisa-bisanya masih ingat makan siang, batin Juan.

"Siapa yang kasih liat barusan?" Tubuhnya membungkuk terlalu lelah.

Sanjaya sedikit menjauh dari cermin mendapati kehadiran Juan. la tak mengetahui tempat tinggal Juan sekarang tepat di samping rumah Jefri.

Begitu lihat Sanjaya amarah Juan teredam tidak seperti biasanya meledak. "Lo baru datang sekarang?"

Rupanya energi Juan lebih besar dari bayangan Sanjaya. Mengagumkan sekali rumah mereka berdampingan dan Juan masih bisa merasakan.

"Kenapa Pak Roni ngelakuin hal itu?" lirih Mira menangis saat itu juga.

"Kalian tidak bisa melihat karena energinya berlapis. Jika terlalu jauh, kalian lah yang terluka. Tujuan awal Roni mendekati kalian saat itu untuk mendapat kekuatan, sayangnya tidak mudah. Oleh sebab itu, Roni menargetkan teman-teman kalian yang energinya tipis."

1
Darmawati
ceritanya absurd banget 🤣
anggita
👌☝👍👏., top
anggita
introvert.. ?🤔
anggita
👌thor, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+hadiah tonton iklan☝
Hasnah Siti
iyah bener...ada waktunya rasa sakit itu hilang🥺
Hasnah Siti
hai kakak author...aku hadir 🙋🏻‍♀️moga seru yah story nya 😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!