Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19 - Malam Pertama
Emely memeluk Alyssa, kedua mata nya berkaca-kaca menahan cairan bening yang siap menetes.
sang kakak yang selalu menjadi penopang bagi nya, menjadi teman curhat nya kini akan segera berpisah rumah dengan nya malam ini.
"Aku akan sering-sering kerumah, jangan sedih." Ucap Alyssa, Emely mengangguk.
Jasson yang berdiri di belakang Alyssa dan di samping kedua orang tua nya merasa bosan melihat pemandangan seperti ini di depan nya, ingin sekali ia segera masuk, namun ia masih mengedepan sopan santun dan menghargai kedua adik dan sahabat Alyssa.
Mobil Itu lalu berlalu pergi, Alyssa melambaikan tangan nya, hati nya semakin sedih dan lemah saat melihat mobil yang membawa adik dan sahabat nya pergi semakin jauh dan tak terlihat lagi dari pandangan nya.
"Ayo Alyssa, kita masuk." Ajak Nyonya Anas. Alyssa mengangguk, Nyonya Anas lalu meminta pelayan mengambil Koper Alyssa yang sempat ia simpan di kamar tamu untuk di pindahkan ke kamar Jasson.
Sementara Jasson sudah lebih dulu masuk ke kamar nya, Nyonya Anas lalu membawa Alyssa ke depan kamar Jasson.
"Alyssa, ini kamar kamu dan Jasson, ingat Alyssa, jangan sekali pun menolak Jasson kalau ia meminta kamu melayani nya, kamu harus ingat kalau Jasson kini adalah suami mu, jadi lah istri yang baik, Saya ingin kamu segera hamil." Ucap Nyonya Anas dengan lembut, namun ucapan itu adalah pengingat untuk Alyssa tujuan ia menikah dengan Jasson, setiap kata nya terasa seperti penekanan secara halus untuk nya.
kata terakhir dari Nyonya Anas yang membuat Alyssa bagaikan tertusuk pisau, karena sakit nya sampai di ulu hati, namun tak sekali pun ia bisa berontak.
"Kamu harus cepat hamil Alyssa, Atau posisi mu akan di gantikan oleh orang lain, semua yang saya berikan pada mu, aku harap kamu bisa membalas nya."Ucap Nyonya Anas. Alyssa mengangguk mengiyakan.
"Apa semudah itu kalian mencari wanita perawan untuk di nikahi dan di ceraikan setelah tak bisa memberikan keturunan, sungguh malang nian nasib ku Tuhan." Alyssa membatin.
Ingin rasa nya ia lontarkan kata-kata itu pada Nyonya Anas, namun ia tak memiliki keberanian, bahkan ia kini merasa ia tak memiliki hal untuk marah.
Alyssa lalu berjalan masuk setelah Nyonya Anas pergi, pelan ia memutar ganggang pintu, saat pintu terbuka, Jasson sudah berbaring di atas tempat tidur, entah sejak kapan ia masuk ke kamar dan sejak kapan ia Menganti pakaian, Alyssa tak tahu. Bahkan setelah kepulangan adik nya, pikiran nya melayang entah kemana.
Alyssa berdiri mematung beberapa saya dengan koper di samping nya.
"Mau sampai kapan berdiri di sana, jangan sampai nanti orang mengira aku menyiksa mu.." Ucap Jasson.
Ia tak melihat Alyssa, tapi ia bisa tahu Alyssa berdiri mematung menatap nya.
"Iya." Jawab Alyssa.
Alyssa melihat sekitaran, ia tak tahu harus menaruh kemana koper nya, apa ia diizinkan memakai lemari?, Alyssa pun tidak berani kalau tidak di persilakan.
Ia menaruh koper di samping lemari, mengeluarkan pakaian dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.
Saat ia sudah selesai, ia melihat Jasson yang tak bergerak. "Apa dia sudah tidur??" Batin alyssa.
Ia lalu perlahan duduk di tepi tempat tidur, perlahan membaringkan tubuh nya dengan ragu dan hati-hati. berusaha untuk tidak mengeluarkan sedikit pun goyangan pada tempat tidur agar tidak menganggu Jasson.
Alyssa mencoba memejamkan mata nya, namun tiba-tiba ia di kejutkan oleh Tangan Jasson yang menimpa perut nya. Alyssa sangat takut, ia bahkan menahan nafas saat Jasson menyentuh nya. Berfikir Jasson akan mengajak nya melakukan malam pertama mereka.
Namun beberapa saat tak melihat Jasson bergerak lagi, Alyssa memberanikan menoleh melihat Jasson, Alyssa menghela nafas lega saat melihat Jasson sudah tertidur pulas. Alyssa tak mau tidur laki-laki itu terganggu, ia membiarkan sepanjang malam tangan nya berada di atas nya, sulit Alyssa untuk tidur, namun perlahan rasa lelah yang ia rasakan pun mengantar nya masuk ke alam bawah sadar nya.