Gilda terbangun di tempat yang berbeda dengan tubuh dan rupa yang berbeda juga. Tubuh tokoh antagonis dari novel yang dibacanya. Seorang wanita bernama Scarlett tak henti-hentinya mengejar pria yang menjadi kekasih saudara tirinya. Felix, pria tampan dan berkharisma yang selalu dipuja oleh kaum hawa. Ia melakukan semua cara agar bisa merebut pria itu dari saudara tirinya mulai dari mengancam hingga melukai saudara tirinya. Bahkan di akhir cerita Scarlett mati terbunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19: Nikmati Pesta Kalian
"Selamat untuk kalian berdua. Kalian mamang pasangan yang serasi," ucap scarlett memberi ucapan selamat kepada Felix dan Elyzia. Pasangan itu tampak terkejut melihat sikap Scarlett yang terlihat biasa saja. Mengingat bagaimana sikap Scarlett sebelumnya. Mungkinkah dia sedang merencanakan hal lain. Beberapa hari ini Scarlett berubah. Dia mengabaikan Felix dan Elizya.
"Ku harap kalian berdua bahagia," kata Scarlett tersenyum kepada pasangan itu. Sayangnya Felix tidak percaya dengan itu. Scarlett beberapa langkah menjauh dari mereka.
Scarlett berhenti di tempatnya saat merasakan tangannya di genggam oleh seseorang. Scarlett menoleh ke belakang, Felix menahan tangannya.
"Apa kamu sedang merencanakan sesuatu? Jika ya, aku tidak akan membiarkannya Scarlett. Mengingat sikap mu yang sebelumnya seperti apa," balas Felix menatap sinis Scarlett.
"Santai saja, aku tidak akan melukai tunangan mu. Kamu terlalu berpikiran negatif pada ku Felix," kata Scarlett. Melepaskan genggaman Felix dari pergelangan tangannya. Ia tidak ingin berhubungan dengan kedua orang itu lagi. Sebisa mungkin Scarlett akan menghindari mereka.
"Satu lagi, aku pikir kekasih mu tidak sebaik yang kamu kira,"
"Ah ya, aku harus segera pergi. Nikmati pesta kalian," ucap Scarlett pergi.
Felix diam membisu di tempatnya. Scarlett benar-benar aneh. Felix tau benar seperti apa sifat wanita itu. Lalu bagaimana dengan mudahnya ia berubah. Felix tau jika Scarlett mencintainya, lebih tepatnya terobsesi padanya. Hanya saja, ia tidak bisa membalas perasaan wanita itu. Felix semakin tidak menyukai Scarlett saat tahu bagaimana Scarlett memperlakukan saudaranya. Elyzia adalah wanita baik. Ia bahkan tidak pernah membalas perbuatan Scarlett padanya. Karena itulah Felix jatuh hati pada Elyzia. Sikap Scarlett semakin menjadi-jadi saat tahu jika ia menyukai Elyzia.
"Felix, apa kamu tidak merasakan hal aneh. Apa yang terjadi dengan Scarlett? apa mungkin dia memang sudah menerima hubungan kita?"
"Aku tidak yakin dengannya sayang. Ku rasa dia merencanakan sesuatu," balas Felix merangkul Elizya.
"Aku takut dia melukai ku," Elyzia menatap wajah Felix dengan raut wajah yang khawatir.
"Aku akan selalu melindungi mu sayang," ucap Felix menenangkan kekasihnya dan mengecup kening Elyzia.
"Aku percaya pada mu," Elyzia memeluk Felix. Ia takut Scarlett mengambil Felix darinya.
Scarlett meninggalkan pesta setelah memberi ucapan selamat pada Felix dan Elizya. Di dalam kamarnya Scarlett memegang dadanya yang terasa sakit melihat Felix yang bertunangan dengan Elizya.
"Ah sial.. pemilik tubuh ini membuat ku ingin menangis," ucap Gilda kesal. "Sebenarnya seberapa besar cinta wanita ini pada pria seperti Felix itu," gumam Gilda.
"Felix sepertinya buta. Ia tidak bisa membedakan siapa sebenarnya wanita yang lebih mencintainya. Elyzia tidak sebaik yang mereka kira. Aku pikir dia menyembunyikan sesuatu di balik wajah polosnya itu," ucap Gilda.
Gilda memilih mengalihkannya dengan melihat catatan berisi kontrak kerja yang diambil Scarlett. Ia harus segera menyelesaikannya dalam waktu dekat ini dan mengakhiri dunia modelingnya. Sebenarnya ia bisa membayar biaya pinaltinya jika saja Scarlett yang dulu tidak boros.
"Wanita ini boros sekali. ATM nya saja hanya berisi 30.000 dollar. Meresahkan sekali," gumam Gilda kesal. Perasaanya berangsur pulih. Ia tidak sedih lagi.
"Astaga, ternyata besok ada pemotretan iklan pakaian dalam untuk majalah," ucap Scarlett terkejut.
"Ck... bagaimana ini. Sepertinya aku harus latihan sekarang. Aku tidak bisa berpose dengan mudah seperti model profesional. Aku tidak ingin menunjukkan kebodohan ku di depan mereka. Itu sama saja dengan mempermalukan diri sendiri," ujar Gilda turun dari atas tempat tidurnya dan mulai latihan.