Seorang laki-laki tampan dan kaya yang tidak diketahui apa pekerjaannya dan status nya di masa lalu itu tiba-tiba pulang ke rumah dan mengubah hidupnya dia memperbaiki diri dan melanjutkan hidup nya sebagai seorang CEO di perusahaan milik ayah nya
Pernikahan yang sangat di inginkan pihak keluarga nya, membuat sang ibu harus memilihkan menantu untuk anak nya itu, namun calon menantu yang dipilih masih di bawah umur untuk membangun sebuah rumah tanggan dengan laki-laki yang kurang jelas itu.
yuk baca kelanjutannya biar gak penasaran sama cerita nya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
Lyona di paksa masuk ke dalam mobil dan dia merasa sangat panik, handphone nya bersama Bagas dan sekarang dia sedang bersama orang asing, mobilnya terasa bau amis darah, Lyona ingin muntah namun dia tahan. Karen membawa nya ke rumah singgah nya dan Bagas, tempat biasa mereka berkumpul dan berbincang
Karen membuka pintu mobil dan menarik tanggan Lyona dengan keras hingga pergelangan tangan nya memerah " keluar " teriaknya geram
Lyona menahan badannya agar tidak keluar dari dalam mobil, namun badan mungil Lyona tidak bisa menahan tenaga karen " aku tidak mau ! " menarik tangganya agar di lepas oleh Karen
Karen menatap Lyona seperti tatapan seekor hewan yang lapar dan sedang berhadapan dengan mangsa nya " masuk " bisik nya di telinga Lyona
Lyona memiringkan kepalanya agar telinga nya tertutup karena suara Karen memang sangat berat dan seluruh tubuh Lyona merasa merinding " aku tidak mau " menangis karena merasa sakit di pergelangan tangannya
Karen menarik paksa Lyona dan membawa nya masuk, Lyona di dudukan di sebuah kursi lalu Karen mengambil tali dan mengikat nya serta menutup mulut Lyona dengan lakban " kau diam lah Disni " pergi ke ruang bawah tanah untuk mengambil sesuatu
...****************...
Bagas melihat jam tangan nya dan merasa Lyona sangat lama untuk hanya sekedar ganti pakaian " sebentar ya " ucap nya kepada Nayla yang dari tadi sedang berbicara dengan nya
Bagas berdiri dan bertanya kepada salah satu karyawati yang membantu Lyona tadi " dimana Lyona? Kenapa lama sekali? " tanya Bagas khawatir
Karyawati itu terlihat bingung " dia sudah keluar dari tadi, apakah kalian tidak bersama? " tanya nga karena dia sempat melihat Lyona keluar dari ruang ganti
Bagas hanya tersenyum lalu menelpon Amira, Dia berkata Lyona belum pulang, dia merasa khawatir tetapi bagas sama sekali tidak memberitahu nya apa yang terjadi, Bagas hanya bilang mungkin dia sedang berada di toilet
Bagas mendekati Nayla " kau pulang lah, aku harus mencair Lyona " khawatir
Nayla menatap Bagas dengan tatapan aneh " kenapa kak? Kak Lyona kenapa? " khawatir
Bagas membawa Nayla keluar dari butik " kau harus pulang dan ingat jangan katakan apapun kepada ayah dan ibu " memangil taxi
Nayla masuk ke dalam dengan wajah yang khawatir dan juga ingin tau" ada apa kak? " tanya nya karena merasa tidak adil jika dia tidak tau apa-apa sama sekali
Bagas menutup pintu taxi nya tepat setelah Nayla masuk " pulang lah "
Bagas mengambil mobilnya dan pergi untuk mencari Lyona, dia bingung harus mencari Lyona kemana karena dia sama sekali tidak tau apa-apa tentang Lyona " sialan aku harus cari dia kemana? Handphone nya juga bersama ku " menatap handphone Lyona
Handphone nya bergetar dan ada pesan dari Tiara " jadi kapan kita mau selidiki kasus itu Lyona? ". Isi pesan nya, Bagas tidak tau sandinya dan dia juga tidak tau harus berbuat apa sekarang
...****************...
Lyona berusaha untuk melepaskan tali yang mengikat badan dan tubuhnya, tangan nya mulai berdarah karena dia banyak bergerak, tekstur tali yang kasar menyayat tangan nya
Lyona bergerak terus hingga Karen muak dan dia datang melihat Lyona " kenapa kau tidak bisa diam? Aku sedang menyiapkan semuanya untuk kau " menatap Lyona dengan tatapan kosong dan bola matanya sangat mengerikan
Lyona berusaha bicara tetapi mulut nya di tutup, Karen mendekat mendekat dan menarik lakban yang menutup mulut Lyona hingga pipi nya merah " bicaralah " ucap Karen sambil menatap Lyona dari dekat
Lyona kembali bernafas " kau ini kenapa? Aku sudah minta maaf kan? Lagipula aku hanya menabrak mu aku tidak sengaja " Lyona berteriak dengan wajah yang merah dan air matanya yang terus mengalir
Karen menatap wajah Lyona " kau tau, aku tidak suka jika orang asing menyentuh ku, baik sengaja ataupun tidak paham? " menepuk-nepuk pipi Lyona
Lyona mengindari tepukan karen " kau tau, aku tidak akan menyerah semudah ini, sepertinya kau memang tidak waras, mana ada a manusia yang melakukan hal kejam hanya karena ketidak sengaja an " menatap Karen
Karen mengambil pisau yang cukup tajam dan tipis, dia berjalan ke belakang Lyona dan melepaskan ikatan nya lalu memangil tanggan kanan lyona " tanggan mu sangat mulus " mengukir sesuatu di tanggan Lyona dengan pisau namun tidak dia tekan
Lyona merasa takut badanya berkeringat dingin dan air matanya masih mengalir " tolong ampuni aku " suaranya mulai bergetar karena dia ketahuan
Kaki Lyona juga di ikat dan sepatu nya di lepas paksa oleh Karen " kau merasa takut? " menatap Lyona sambil menyalakan AC dan membuat ruangan sangat dingin
Lyona menatap Karen " tolong sekali saja, aku tidak akan melakukan nya lagi " Lyona menunduk dan menangis lagi
Karen menatap jam tangan nya " kita tunggu sampai malam, agar aku bisa membuang mayat mu dengan mudah " mengikat kembali tangan Lyona
Lyona di tinggalkan dalam ruangan yang dingin tanpa alas kaki dan juga tubuh nya yang di ikat di atas kursi dengan keadaan ruangan yang gelap gulita
...****************...
Amira merasa cemas dan menunggu Lyona di depan pintu " kenapa mereka belum kembali? ini sudah malam " menatap jam dinding
Clara menatap ibunya " sudah aku bilang, jangan biarkan mereka pergi berdua, mungkin saja Lyona kabur dan sekarang Bagas sedang sibuk mencarinya " berjalan ke arah dapur
Amar menatap Amira dan membawanya untuk duduk " kau tenang saja, mereka akan segera pulang " menenangkan Amira
Amira menatap amar " coba kau telpon bagas, handphone Lyona seperti nya habis baterai dia tidak menjawab panggilan ku dari tadi " cemas
Clara kaget mendengar bahwa handphone Lyona mati sejak tadi " ayah ibu, ini tidak seperti biasanya, Lyona tidak pernah mematikan handphone nya ibu " teriaknya cemas
Amira mulai pusing " tolong cari bantuan "
Amar menelpon Bagas dan Bagas hanya bilang mereka dalam perjalan dan akan segera kembali, tetapi dari tadi tidak sampai-sampai di rumah
Clara mengambil minyak angin dan memberikan nya ke hidung Amira " ibu tolong jangan seperti ini, Lyona pasti akan pulang ibu " mencoba untuk tetap membuat Amira sadar
...****************...
Bagas sudah mencari kemana-mana tetapi tetap saja Lyona tidak ketemu, sampai akhir nya dia menerima pesan dari karen " apa sandi rumah kita? Aku lupa padahal aku baru saja masuk tadi siang, untuk menahan seorang gadis " Isi pesan nya
Karena tidak bisa berfikir jernih Bagas memutuskan untuk ke sana dan dia juga berencana untuk meminta bantuan karen, agar semua cepat selesai dan Lyona bisa kembali pulang
Bagas sampai dan melihat karen sedang duduk diluar " kenapa kau bisa lupa? " menaikan nada bicara nya karena dia merasa cemas dan sekarang karen malah membuat masalah
Karen menatap Bagas " aku tidak tau kenapa aku sangat pelupa tetapi aku ingat jika aku menahan seorang gadis di dalam " tersenyum
Bagas membuka pintu " kenapa dingin sekali? " mematikan AC dan menyalakan lampu
" Itu karena aku menahannya di sini tidak di bawah " menunjuk Lyona yang sedang duduk dalam keadaan di ikat dan kepalanya menunduk lemas
Bagas kaget dan langsung menuju ke arah Lyona dan melepaskan semua tali ikatannya, saat tali tangannya di kelas Lyona langsung jatuh ke pelukan Bagas, badannya sangat dingin dan hidung nya mimisan " kenapa kau menahan nya? " mengendong Lyona dan memarahi Karen
Karen heran " ada apa bagas? kenapa kau menyelamatkan tahanan ku? Biasanya kau tidak peduli siapapun yang aku tahan " heran dengan sikap Bagas
" Karena dia adalah calon istri ku Karen " berteriak di depan wajah Karen dan membawa Lyona keluar dari sana