Menikahi Princess dari kelurga Ferdinand sangat jauh merubah kehidupan Mr.Baralyon yang sebelumnya hidup sebatang kara tanpa ada keluarga ataupun seorang kekasih.
Princess adalah Istri sekaligus cinta pertama bagi Mr.Baralyon yang bisa dikatakan suami ideal !
Yuk baca cerita romantis nya yang bakal bikin hati kalian meleleh↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Lala tau sebuah rahasia
" Aku tidak bersedih lagi pula sudah terbiasa hidup sendirian" jawab Bara begitu Ayla melonggarkan pelukannya .
" Nggak boleh terbiasa hidup sendiri nanti Suami merasa hampa " kata Ayla menggeleng dengan polos memegang pipi Bara agar menatapnya.
" Ya bagaimana lagi ini adalah takdirku " jawab Bara yang memang sudah berdamai dengan keadaan agar tidak meratapi takdirnya yang jauh berbeda dari orang lain .
" Tapikan sekarang udah beda , Lala janji bakal sayang sama Suami . Jangan sedih lagi ya " ucap Ayla menghibur dengan lembut mengelus kepala Bara .
" Tuhan , ternyata seperti ini karakter yang terbentuk dari anak yang dibesarkan dengan kasih sayang serta kelembutan" batin Bara yang bisa merasakan kalau Ayla bersikap seperti itu lantaran perlakuan yang dia dapatkan selama ini .
Karakter seorang anak di bentuk oleh perlakuan yang dia dapatkan! .
" Iya " ucap Bara kembali masuk kepelukan hangat Ayla .
Ternyata pelukan tulus sangat berarti untuk orang yang kekurangan kasih sayang seperti Bara dan sekali lagi Bara ingin merasakan pelukan itu .
" Sekarang istirahat lah , Aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan" ucap Bara setelah melepaskan pelukan nya .
" Disini tidak ada pelayan?" tanya Ayla yang dibalas gelengan oleh Bara.
" Mereka hanya datang 3 hari sekali untuk sekedar bersih-bersih" sambung Bara .
" Terus yang masak selama ini siapa?" tanya Ayla .
" kalau tidak makan diluar Aku masak sendiri " pernyataan Bara yang cukup mengejutkan Ayla .
" Suami bisa masak ?" tanya Ayla dengan ekspresi kagumnya.
" Bisa " jawab Bara langsung berdiri dan mengajak Ayla kedapur seperti nya Ayla sudah lapar .
" Karena sekarang kamu tinggal disini jadi mulai besok akan ada beberapa orang pelayan yang selalu stay disini untuk membantumu " ucap Bara yang sangat tau kalau istrinya terbiasa dilayani oleh orang lain .
Sesampai di dapur Bara yang terus diikuti Ayla itu mengeluarkan beberapa bahan masakan dari kulkas .
" Suami apa Lala boleh bantu?" tanya Ayla yang sedari tadi hanya berdiri di dekat Bara tanpa disuruh melakukan apapun.
" Biar Aku saja duduk lah " ucap Bara menunjuk kursi di samping meja agar Ayla tidak capek berdiri .
" Lala mau bantu " ucap Ayla yang sama saja jenuhnya karena tidak diperbolehkan melakukan apapun seperti ketika tinggal di mansion .
Bara berhenti memotong bawang lalu tersenyum menatap Ayla yang wajahnya sudah bete .
" Jangan nanti tangan kamu luka " ucap Bara dengan seulas senyum .
" Ya udah Lala yang menumis " ucap Ayla mengambil teflon dan menyalakan kompor .
Bara mengangkat lalu mendudukkan Ayla diatas meja sebelah dia memotong sayuran dan menumis sendiri .
" Jangan , itu panas nanti tangan kamu kecipratan minyak" ucap Bara menggeleng merasa khawatir melihat Ayla .
" Ya nggak apa-apa kan na,"
" Jangan Princess" ucap Bara .
" Ihhhh" cemberut Ayla yang merasa Bara tengah meledeknya.
30 menit kemudian .
" Duduk saja " ucap Bara tersenyum menatap Ayla yang tetap saja membantunya melakukan apapun yang bisa dia bantu .
" Haaa, Lala juga ingin bergerak bebas seperti orang lain , Lala capek duduk dan hanya menerima pelayanan orang lain " ucap Ayla dengan sendu yang kadang juga ingin melakukan hal lebih .
Bara terdiam mendengar ucapan Ayla yang sangat aneh , disaat semua orang menginginkan kehidupan seperti Ayla tapi justru Ayla malah bosan dengan kehidupan nya yang terlalu senang .
" Ya sudah pergi ambil piring " ucap Bara akhirnya memerintahkan yang justru malah membuat Ayla senang dan mengerjakan dengan cepat .
" Apa lagi ?" tanya Ayla setelah mengambil semua yang Bara minta .
" Duduk , kita makan siang " ucap Bara mengisi piringnya dengan nasi .
" Hati-hati masih panas" ucap Bara yang sedang menuang sup keatas nasi di piringnya , menatap Ayla yang hanya duduk melihat apa yang Bara lakukan.
Bara menyendok lalu meniup karena memang masih panas namun setelah meniup beberapa saat Ayla malah membuka mulutnya.
Bara tidak jadi menyuap untuknya dan memberikan pada Ayla yang sudah membuka mulut .
" Masakan Suami enak " puji Ayla mengunyah dengan penuh sensasi sedangkan Bara malah terpaku menatap setiap ekspresi diwajah Ayla yang tengah mengunyah itu .
" Ayo Suami coba " ucap Ayla yang kembali menyadarkan Bara yang sudah lama terdiam .
Bara mengunyah makanan sambil memikirkan beberapa hal lalu kembali terdiam saat Ayla kembali minta disuapi .
" Princess manja" batin Bara tersenyum yang tidak merasa keberatan menyuapi serta berbagi makanan di piring yang sama .
Bara tidak menganggap Ayla manja itu sebagai sebuah kekurangan justru daya tarik karena jarang sekali wanita sepertinya dan mungkin Ayla memang terbiasa makan disuapi oleh keluarga dari kecil sampai sekarang.
" Suami kan kaya , kok belum pernah punya pacar?" tanya Ayla dengan polos ingat ucapan kakak nya yang mengatakan kalau Bara sama seperti Ayla .
Jomblo dari lahir!
Uhukkkk
" Kenapa bertanya begitu ?" tanya Bara sampai tersedak mendengar pertanyaan Istrinya.
" Yaa kan Suami tadi cerita kalau hidup sendirian kesepian karena keluarga udah nggak ada jadi kenapa tidak cari pacar biar nggak kesepian " pendapat realistis Ayla .
" Nggak ada yang mau sama Aku " jawab Bara dengan ekspresi datar .
" Hahh, Kan Suami ganteng dan kaya juga masa nggak ada yang mau " ucap Ayla dengan polos yang membuat Bara tergelak mendengarnya.
" Kak Zoe mu juga ganteng dan kaya kenapa dia tidak punya pacar ?" tanya Bara balik .
" Soalnya kak Zoe belum ketemu orang yang tulus semua wanita yang ingin bersamanya menginginkan harta dan popularitas saja " Jawab Ara apa adanya .
" Nah itu yang Aku rasakan " ucap Bara singkat .
" Terus kenapa Suami mau menikahi Lala. Lala matre juga Lo " ucap Ayla dengan polos yang membuat Bara tertawa lepas mendengarnya .
" Siapa yang berani bilang Lala matre?" tanya Bara menahan senyum menatap wajah polos Ayla yang benar-benar lucu .
" Kak Zoe " ucap Ayla dengan lesu masih mengingat ucapan kakak nya itu .
" Emang Ayla minta apa sama Kak Zoe ?" tanya Bara menyelidik mumpung istrinya polos sekali .
" cuma satu pas di Mall waktu itu " ucap Ayla mengingat .
" Apa?" tanya Bara .
" Semua " Kekeh Ayla yang memang pernah minta seisi Mall pada kakak nya sebagai hadiah ulang tahun sekaligus mengerjai kakak nya.
" Nakal ya kamu ?" ucap Bara mengelus kepala Ayla yang memang pernah mendengar Zoe panik ketika adiknya minta seisi Mall , bukan masalah uang membelinya tapi dimana barang-barang itu akan di taruh .
" Tapi walaupun kak Zoe tidak punya pacar Lala tau kalau dia pernah membayar wanita untuk bersamanya " ucap Ayla yang membuat Bara sebagai sahabat Zoe kaget mendengarnya padahal itu rahasia mereka .
" Lala tau dari mana?" tanya Bara .
" Nanti Suami bilang sama Kak Zoe " ucap Ayla yang merasa takut.
" Tidak , katakan " ucap Bara membujuk benar-benar ingin tau .
" Haaa, nggak mau Suami kan teman kak Zoe pasti nanti bilang " ucap Ayla tidak percaya Bara akan menyimpan rahasia